...•Normal Pov•...
Sieg terdiam dalam waktu yang lama begitu Keqing menyelesaikan perkenalannya dan ia kembali sadar karena deheman yang dibuat Natasya di belakangnya 'Ehem'.
"A-ah. Aku Sieg Von Black."
Cuma itu yang dapat Sieg ucapkan. Jika lebih dari itu, yang ada adalah kata-kata kasar yang menyinggung seseorang dan kata-kata yang dapat membuat dirinya dibenci.
Sedangkan Keqing yang mendengar nama Sieg tersenyum seperti biasa.
"Begitu. Penampilanmu sesuai dengan rumor yang beredar." Ucap Keqing dengan tertarik.
"Huh. Ternyata kau juga termasuk golongan anjing-anjing kampung itu. Mempercayai Rumor bodoh seperti itu."
"......" "......"
Tanpa sadar Sieg secara reflek mengucapkan kata-kata kasar seperti itu yang membuat mereka terdiam sejenak.
Keringat dingin bercucuran di sekujur tubuh Sieg. Ia ketakutan, takut jika ia justru membuat Gadis di hadapannya ini membencinya, dan membunuhnya. Sieg yakin 100% dirinya tak akan mampu menahan satupun serangan Keqing walau menggunakan Skill Job Shadow Monarch dan Ice Monarchnya.
Namun hal yang dipikirkan Sieg tidak terjadi. Ketimbang marah, gadis itu malah masih tersenyum tenang seakan tak keberatan dengan kata-kata Sieg. Nah, Sieg bertanya-tanya ada apa dengan gadis ini?
"Benar juga. Tapi jangan khawatir. Aku tidak terlalu percaya dengan rumor seperti itu. Kecuali jika Rumor sederhana.."
Tunggu. Apa Gadis ini serius? Pikir Sieg. Keqing terlihat benar-benar tak masalah dengan Rumor buruknya yang beredar.
"Daripada itu. Dimana Ayah dan Ibumu berada?"
"Tuan Harold dan Nona Mayumi memiliki urusan mendadak. Jadi maafkan kami karena tidak dapat menyambut anda dengan baik." Natasya mewakili Sieg berbicara yang membuat Sieg lega.
"Oh begitu. Tak masalah. Aku sendiripun tidak keberatan, lagian aku kesini hanya untuk melatihnya. Kalau begitu Sieg Von Black, bisakah kita memulai pelatihan sekarang."
"Tentu saja kita akan mulai. Kau pikir untuk apa kau dipanggil kesini sialan?"
"....." "......"
Oh tidak. Jangan lagi.
...••••••••••••••...
Seperti yang diucapkan oleh Keqing. Sieg dan Keqing memasuki ke dalam Halaman Pelatihan yang digunakan oleh Prajurit Keluarga Black.
Natasya tentunya ikut hadir di halaman itu. Ia adalah Maid Pribadi Sieg, dan sudah tugasnya untuk mengamati setiap tindakan Tuan Mudanya.
Halaman yang akan mereka gunakan berlatih itu bisa dibilang sangat luas sehingga Sieg dan Keqing bisa bergerak bebas dan lebih leluasa.
Demi keamanan keduanya. Sieg dan Keqing tidak menggunakan Pedang asli melainkan Pedang Bambu yang sering digunakan oleh Klub Kendo di Jepang atau disebut Shinai.
Shinai itu dibawa Keqing sebelum datang ke kediaman Keluarga Black atau memang sudah ia persiapkan. Tidak mungkin mereka akan bertarung menggunakan Pedang Asli, bagaimana jika terjadi hal yang tidak diinginkan selama berlatih? Ya, keselamatan adalah yang terpenting.
Tentunya Sieg tidak keberatan menggunakan Shinai. Melawan Keqing menggunakan Pedang asli? Itu namanya bunuh diri. Akan tetapi wajahnya menunjukkan rasa tidak terima menggunakan Shinai/Pedang Bambu padahal sebenarnya Sieg sama sekali tidak keberatan menggunakan Shinai.
"Sekarang aku ingin bertanya. Kita mulai dari Pelatihan Dasar Ilmu Pedang atau kita langsung mulai latih tanding?"
"Pertanyaan bodoh. Tentu saja kita langsung mulai latih tanding, atau jangan-jangan kau ketakutan melawanku? Yah, itu wajar saja karena kau hanyalah Bajingan yang lemah?"
"Mana mungkin, aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar sudah mengetahui dasar-dasar Ilmu Pedang?"
"Hah. Jangan meremehkanku bajingan. Tentu saja aku mengetahuinya, itu hanyalah Pengetahuan setingkat kanak-kanak."
"Tapi kau juga anak-anak sekarang bukan?" Ucap Keqing sambil tersenyum.
Sedangkan Sieg terdiam. Ia tidak ingin membalasnya, karena semakin ia membalasnya semakin parah kata-kata yang diucapkan.
Dan sejujurnya saat ini dalam hati Sieg mengutuk dirinya dan mencaci maki dirinya sendiri karena..
'BISA-BISANYA AKU MEMILIH PILIHAN KEDUA!! INI SAMA SEPERTI PILIHAN EKSEKUSI SIALAN!!'
Sieg menyesal memilih pilihan kedua. Latih tanding melawan Keqing, meski menggunakan Shinai, Pedang Bambu ini lebih dari cukup untuk mematahkan tulang seseorang dengan kata lain Memberikan luka yang parah.
Namun di saat yang sama Sieg sendiri juga bingung dengan dirinya saat ini. Kenapa ia secara reflek memilih pilihan kedua? Mungkin ini adalah pengaruh dari bercampurnya kepribadian dan Sifat Sieg yang asli. Dan lain kali, ia harus berhati-hati dalam mengucapkan kalimat.
Apalagi ia sampai memanggil Main Heroine yang ia sukai dengan panggilan 'Bajingan' itu adalah perbuatan yang dapat dimaafkan oleh semua orang termasuk dirinya sendiri.
Sieg ingin menangis darah, tetapi ia tidak dapat melakukan itu karena kebanggaan yang dimiliki tubuh ini.
"Oke. Kalau begitu aku akan menjelaskan peraturannya lebih jelas lagi. Senjatanya adalah Shinai, menyerang ke bagian Vital termasuk kepala dan wajah, serta penggunaan Sihir dilarang. Pertarungan akan berakhir jika salah satu diantara kita mengaku kalah atau tidak dapat melanjutkan Pertarungan lagi."
"Bajingan. Apakah kau ingin mengatakan kalau ini mirip pertarungan nyata? Sama sekali tidak mirip. Peraturannya terlalu omong kosong."
"Walaupun kau tidak puas dengan peraturannya. Tapi ini demi keselamatan kita berdua dan kita harus menghindari mendapatkan cedera. Kecuali jika memakai Baju Besi, mungkin Peraturannya dapat diubah."
Lebih tepatnya, Keselamatan Sieglah yang utama disini. Keqing paham dengan jelas, ia tidak boleh melukai anak bangsawan, apalagi itu adalah Anak seorang Bangsawan Duke. Melakukan hal itu, hanya akan menimbulkan masalah.
Dan tentunya Sieg juga merasa lega karena dengan peraturan yang ditetapkan itu tidak akan membahayakan nyawanya. Hanya saja mulutnya ini saja yang selalu bertingkah seakan tidak terima dengan peraturan yang ditetapkan.
Namun...
"Jangan menahan diri hanya karena Aku seorang Anak Bangsawan Duke Gadis J*lang. Asal kau tahu? Aku tidak ingin Instrukturku adalah seorang penakut dan pengecut yang bahkan tak berani melukai seorang Bangsawan hanya gara-gara itu."
Mulut Sieg berulah lagi. Tetapi memang ini yang Sieg inginkan. Jika Keqing menahan diri, walau dengan berat hati Sieg mengatakan ini, maka itu tak ada bedanya jika Sieg tidak mendapakan pengalaman apapun dari berlatih dengan Keqing.
Dan untuk menghindari itu, walau dia akan mendapatkan cedera. Dia akan mengucapkan kata-kata supaya Keqing tidak menahan diri menyerangnya, dan tidak takut padanya hanya karena ia seorang Anak Bangsawan Duke.
Di sisi lain Keqing sangat terkejut. Biasanya jika ia melatih seorang Anak Bangsawan, maka Bangsawan itu akan mengancam dirinya dengan menggunakan nama Keluarganya supaya dia tidak melukai anak bangsawan itu. Makanya ia pikir Sieg akan sama seperti Anak Bangsawan lainnya.
Namun Sieg berbeda. Dia tidak keberatan terluka, dan justru memintanya untuk tidak menahan diri. Orang seperti ini jarang untuk ditemui, dan ini berarti Sieg benar-benar serius ingin mencari pengalaman Pertarungan Nyata.
Tanpa sadar senyuman tenang menghiasi wajah cantiknya membuat dirinya bertambah menawan lagi.
'Dia menarik...'
"Baiklah. Seperti yang kau minta, aku tidak akan menahan diri. Tetapi karena ini adalah Pertarungan nyata pertamamu. Aku akan memberikanmu kesempatan untuk menyerang Pertama kali."
Alis kanan Sieg menaik namun ia tidak bersuara sama sekali. Ia memejamkan matanya, Saat ini dalam pikirannya, sebuah adegan dimana ia bertarung melawan Keqing terbayangkan olehnya. Berbagai cara untuk mengalahkan Keqing terpikirkan olehnya namun tidak ada satupun yang cara yang tepat untuk mengalahkan Keqing.
Bahkan setelah ia membayangkan adegan dimana ia melawan Keqingpun, semuanya dipenuhi dengan kekalahan telak Sieg. Singkatnya mustahil bagi Sieg mengalahkan Keqing mau itu di dunia nyata maupun dalam pikirannya.
Dan setelah itu, Sieg membuka matanya kedua mata biru safirnya berkilauan petanda Sieg sangat serius saat ini.
Melihat hal itu, Keqing pun mengambil kuda-kuda. Udara sekitarnya terkesan bergetar dan suasana menjadi mencekam sekaligus tegang sangat terasa.
Sieg menelan ludahnya karena perubahan mendadak Keqing. Namun ia sudah sampai disini, tidak mungkin baginya untuk menghentikan pertarungan ini lagi.
Dan Orang yang akan menjadi wasit pada Latih Tanding ini adalah Natasya. Dan begitu Natasya melihat keduanya telah bersiap-siap, Natasyapun langsung berkata.
"Kalau begitu. Pertandingan dimulai!"
Bersamaan dengan pengumuman itu, Sieg mulai memberikan serangan pertama. Sieg menggunakan kecepatan penuhnya untuk melancarkan serangan dan kecepatan yang ditunjukkan oleh Sieg itu berada di luar dugaam Keqing dan Natasya. Terlebih lagi, Natasya ia merasakan kalau kecepatan Tuannya itu berbeda dari yang ia tunjukkan di Kota saat itu.
Sedangkan untuk Keqing sendiri berkat reflek yang sangat bagus ia dapat melihat pergerakan Sieg dan seolah tubuhnya dapat mendeteksi arah serangan Sieg. Kemudian tubuh Keqing dengan sendirinya bergerak dan menahan ayunan tebasan Sieg yang pertama.
*Tang!*
Shinai kedua bertemu dan menyebabkan suara keras seperti barang yang jatuh dari atas ke lantai.
Melihat serangannya ditahan dengan mudah walau dia sudah memprediksi ini Sieg tetap bedecak kesal "Tcih!" Dan langsung melancarkan tebasan kedua.
Ia tidak boleh membiarkan Keqing menyerang. Dengan kekuatannya saat ini ia yakin Sieg tidak dapat bertahan lebih dari belasan jurus melawan Keqing. Maka satu-satunya cara supaya dia dapat menang adalah menyerang tanpa henti dan memberikan kesempatan Keqing membalas.
Namun semua tebasan yang diayunkan Sieg berhasil ditangkis dengan mudahnya oleh Keqing. Bahkan Sieg dapat melihat senyuman tenang Gadis itu meski berada di dalam keadaan seperti ini dan jujur sebagai penggemar Keqing Sieg ingin berteriak bahagia karena dapat melihat senyuman itu di jarak dekat seperti ini. Tapi kebanggaan dirinya tidak mengizinkannya.
"Berhentilah meremehkanku Bajingan! Kau menahan diri!"
".... Sebelum menyerang musuhmu. Kau harus mengukur tingkat kekuatannya dulu dan setelah memastikan seperti apa kekuatan musuhmu. Barulah kau membuat keputusan. Jika musuhmu kuat maka kau harus lari begitu pula sebaliknya." Saran Keqing tenang seperti laut sambil menahan semua tebasan Sieg. Ia menyebutkan kelemahan-kelemahan Sieg dalam latih tanding ini.
Namun sebenarnya di penglihatan Keqing saat ini. Alasan dia dapat menahan semua tebasan Sieg dengan mudah itu karena pergerakan Sieg itu sangatlah Amatir yang berarti Sieg memang tidak punya pengalaman bertarung.
Memang kecepatan Sieg itu sangat tinggi tetapi di hadapan seorang Pendekar Pedang Ahli. Maka yang mereka lihat dari serangan Sieg hanyalah ilmu pedang dasar dan pergerakannya masihlah sangat Amatir.
Oleh karena itu juga Keqing dapat memprediksi arah tebasan berikutnya karena Sieg memakai teknik berpedang yang dasar.
Keunggulan Sieg terletak pada AGInya. Hanya itu, tidak kurang dan tidak lebih. Tentunya Sieg menyadari itu, akan tetapi seandainya Sieg menggunakan dua Shinai maka beda lagi ceritanya.
Jika ia menggunakan dua Shinai. Maka Sieg pasti terlihat seperti seorang Pendekar Dua Pedang yang sangat Ahli. Karena menggunakan dua Shinai, secara otomatis Skill [Dual Sword Mastery] nya akan aktif dan dapat memberikan perlawanan yang cukup pada Keqing.
Tetapi menggunakan satu Shinai berbeda dari menggunakan dua Shinai. Jadi Skill [Dual Sword Mastery] tidak dapat berguna di dalam latih tanding ini.
Dan sejujurnya bagi Keqing AGI Sieg juga bisa dibilang lumayan tinggi. Walau tidak secepat dirinya, kecepatan Sieg saat ini sudah tidak normal di penglihatannya.
'Sudah kuduga. Dari awal Rumornya beredar dia sudah sangat menarik..' pikir Keqing.
Alasan kenapa Keqing setuju menjadi Instruktur Sieg itu semua dikarenakan ia ingin melihat seperti apa orang yang ada di dalam Rumor dan disinilah dia sekarang.
Walau mulutnya selalu melontarkan kata-kata yang kasar dan bersikap sombong, Keqing tahu kalau aslinya Anak ini sangat baik hanya saja anak ini sama sekali tidak memperlihatkan kebaikannya. Terbukti mata biru safirnya yang penuh dengan tekad seolah berkata 'Aku tidak akan kalah'.
Berarti setengah Rumor itu salah sedangkan setengahnya lagi Rumornya itu benar. Sieg memang melakukan pembantaian di kota ini, namun mungkin ada alasan dibalik perbuatan keji Sieg itu. Hanya saja ada seseorang yang telah mengubah Rumor yang tidak sesuai fakta.
"... Kalau begitu. Waktunya giliranku menyerang."
Mendengar hal itu. Sieg dalam hati merasa panik namun ia langsung tenang. Meski ia tahu kalau dia akan kalah, setidaknya dia harus menahan beberapa.
"Coba saja kalau kau bisa Bajingan!"
"... Oke, akan kutunjukkan salah satu Teknik berpedang Keluarga Okita."
Wajah Keqing berubah menjadi tenang dan Sieg sangat kaget melihat perubahan dratis itu. Ia merasakan firasat yang buruk dari Keqing.
"
*Tang!*
...••••••••••••••••...
Jangan Lupa Dilike, Komen, Share, Vote Dan Rate 5 Bintang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
[ O 5 - 8 ] Mr. Rax
dari gw baca ulang" ni novel dual sword masterynya g Keenan dipake, atau gw yg kelewatan
2022-09-27
1
Ahmad Ahmad
meniduri adik
2022-09-24
0
♡~Yuki.nur019
Lanjut
2021-10-24
1