Aku mengenalnya

Sepanjang acara reuni yang digelar di rumah Laura, Zayn hanya duduk terdiam. Pikiran pria itu masih menerka-nerka, mencoba mencerna apa yang terjadi, apalagi setelah melihat keromantisan Deni dan istrinya semakin membuat pria itu tak betah berlama-lama di sana.

"Re, aku pamit pulang dulu." ucap Zayn kepada Andre yang duduk di sebelahnya

"Pulang? Kenapa cepat sekali?" tanya Laura, menoleh ke arah Zayn, wajah wanita itu tampak terlihat bingung.

"Iya Ra, ini sudah sore. Aku ada urusan lain."

"Kau bisa menundanya. Kita baru bertemu setelah sekian lama." timpal Deni, pria itu duduk di sofa yang berada di hadapan Zayn.

"Iya Zayn. Kenapa cepat sekali?"

"Aku ada urusan penting dan tidak bisa di tunda. Aku pamit pulang dulu ya, nanti kita bertemu lagi." ucap Zayn beranjak berdiri.

"Ah baiklah, aku akan mengantarmu ke depan." Laura hendak bangun dari duduknya namun Zayn mencegah wanita itu.

"Tidak perlu. Kau tetaplah di sini."

"Hm, baiklah."

"Aku pulang deluan ya." ucap Zayn menoleh singkat ke arah Avra, sebelum kemudian ia berlalu dari sana.

"Ada apa dengan Zayn? Kenapa dia tampak berbeda sekali hari ini." Wajah Deni terlihat bingung melihat sikap Zayn.

"Entahlah, aku juga tidak tahu." timpal Andre.

"Bagaimana apa kita jadi barbeqiuan?"

"Tentu saja. Sebentar lagi Hamid dan lainnya akan datang."

"Oh, baiklah. Aku akan menyiapkan bahan-bahannya."

"Av, kau bantulah Laura menyiapkan bahan barbeqiunya." ucap Deni menoleh ke arah istrinya yang duduk di sampingnya.

"Iya." Avra tersenyum ke arah Laura. Lalu wanita itu merima ajakan Laura dan ikut bersamanya ke dapur.

***

Mobil yang dikemudikan Zayn melaju dengan kecepatan tinggi hingga memecah keheningan jalan tol, entah kemana ia akan pergi.

Pikiran Zayn benar-benar gusar, pria itu meraih ponselnya lalu ia menelpon seseorang untuk mencari tahu tentang Avra, istri dari sahabatnya itu.

"Baiklah, kami akan menyelidikinya."

"Secepatnya. Aku mau nanti malam kalian sudah memberikanku informasi detailnya." ucap Zayn.

"Baik tuan, kami akan mengusakahannya." Zayn memutusakan sambungan telponnya kemudian melempar ponselnya ke sembarang arah. Pria itu menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"Aghhttt." teriaknya mengusap kasar wajahnya. Wajah wanita tadi kembali terngian-ngiang di kepalanya. Mungkinkah wanita tadi adalah Avra? Apa wanita yang dicintainya sudah menjadi milik orang lain?

"Tidak, itu tidak mungkin. Wanita tadi pasti bukan Avra yang kumaksud. Mungkin nama mereka saja yang sama." gumamnya penuh keyakinan.

Hembusan napas keluar dengan kasar melalui mulut Zayn, pria itu tidak akan memikirkan wanita tadi lagi sebelum ia menemukan kebenarannya.

"Semoga dia bukan Avra yang ku cari selama ini." lirihnya kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

*

Sudah hampir pukul 7 malam, Zayn baru kembali di rumah.

"Kenapa kau baru kembali? 15 menit lagi kita akan pergi ke resto X untuk menemui tuan Dev dan anaknya." tutur papa Vino yang tengah berdiri di samping sofa yang berada di ruang tamu. Pria paru baya itu sudah terlihat rapi dengan setelan jas berwarna hitam.

Zayn memutar kedua bola matanya, kenapa papanya masih mengingat pertemuan dengan tuan Dev? Padahal ia sudah berdoa berkali-kali agar papanya itu kehilang ingatannya sehari saja.

"Aku mau mandi dulu." ucap Zayn acuh tak acuh.

"Cepatlah Zayn, papa tidak ingin membuat tuan Dev menunggu kita."

"Tergantung Pa." jawab Zayn mengeraskan suaranya sebelum kemudian ia masuk ke dalam kamarnya.

"Huh, dasar anak itu." cetus papa Vino kembali mendudukan tubuhnya di sofa.

Beberapa saat kemudian, Zayn keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi namun tidak seformal pakaian papanya.

"Mau berangkat sekarang?" tanyanya.

"Tentu saja, kita sudah terlambat 30 menit." ujar papa Vino melangkah keluar rumah.

***

Setibanya di restoran X, Papa Vino langsung berjalan masuk ke dalam sana, di ikuti oleh Zayn yang berjalan bermalas-malasan.

"Zayn, cepatlah. Kita sudah membuat Tuan Dev menunggu." Seru Papa Vino, menoleh ke arah Zayn yang berjarak 3 meter darinya.

"Iya Pa." Zayn memutar kedua bola matanya, rasanya ia ingin lari dari sana, namun tidak mungkin ia lakukan.

"Selamat malam Tuan Dev, Maaf telah membuatmu menunggu." Papa Vino tersenyum seraya mengulurkan tangannya.

"Tuan Vino, selamat malam." ucap Tuan Dev berdiri dari duduknya. Lalu ia menjabat tangan rekan kerjanya tersebut yang tidak la lagi akan menjadi besannya.

"Zayn." panggil Pap Vino menoleh ke arah Zayn yang hanya berdiri mematung dan sedang menatap wanita cantik yang berdiri di samping Tuan Dev.

"Eh, i-iya pa." Zayn mengalihkan pandangannya, lalu ia ikut menjabat tangan Tuan Dev yang sedari tadi menggantung di udara.

"Kau sangat tampan sekali." puji Tuan Dev kepada Zayn, sebelum kemudian ia mempersilahkan Papa Vino dan Zayn untuk duduk di kursi yang ada di depannya.

"Ehm." Anak tuan Dev berdehem, ia terlihat begitu canggung, pipinya terlihat merona merah saat Zayn terus-terusan memandanginya dengan tatapan yang tak terbaca.

"Astaga, papa sampai lupa mengenalkan kalian." ucap Tuan Dev. "Nak, Zayn. Ini anak sulung Om, Clara." ucapnya memperkenalkan anak gadisnya itu dengan bangga kepada Zayn, kepada pria yang akan menjadi calon suami anaknya.

"Aku sudah mengenalnya tuan." ucap Zayn tersenyum masam.

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Papa Vino menatap Zayn dan anak tuan Dev bergantian.

"Iya Pa, dia teman kampusku."

"Wah, bagus sekali. Ini akan mempermudah perjodohan kalian." Tuan Dev tersenyum menatap Zayn yang hanya memperlihatkan ekspresi dinginnya, hingga membuat Clara menarik kesimpulan jika Zayn tidak menyukai perjodohan ini.

"Daddy." Clara mengusap lengan papanya seraya menggeleng kepalanya pelan, ia tidak ingin papanya ceroboh dan terburu-buru dalam mengambil tindakan.

"Ada apa?" Tuan Dev mengerutkan dahinya merasa bingung.

"Jangan sekarang." ucap Clara berbisik. Tuan Dev semakin merasa bingung, merasa aneh dengan sikap Clara, bukan kah dia yang menginginkan perjodohan ini? Bukankah dia yang merengek ingin di jodohkan dengan Zayn? Lantas kenapa dia jadi berubah.

"Daddy, sebaiknya kita makan malam dulu. Om Vino dan Zayn pasti sudah lapar." ucap Clara mengalihkan topik pembicaraan, ia terlihat salah tingkah. Sungguh tatapan Zayn padanya membuat wanita itu merasa terganggu, namun ada secarik kebahagiaan karena Zayn mau menatapnya seperti ini, walaupun ia tidak bisa mengartikan tatapan tersebut.

"Baiklah. Tuan Vino, silahkan memesan makanan yang tuan Vino inginkan." ujar Tuan Dev menyodorkan buku menu pada rekan kerjanya.

"Terima kasih tuan Dev." Papa Vino tersenyum lalu ia meraih buku menu tersebut dan mulai membuka lembar demi lembar untuk melihat makanan yang sekiranya cocok di lidahnya. Namun tidak dengan Zayn, pria itu menghembuskan napas sesaat sebelum kemudian ia beranjak berdiri.

"Clara, apa kita bisa berbicara berdua sebentar saja?" tanyanya menatap Clara yang tengah menatapnya dengan tatapan kebingungan.

"Kalian bisa berbicara di sini saja." ujar Tuan Dev.

"Tuan Dev, biarkan mereka berbicara berdua." Papa Vino ikut menimpali, ia tahu betul bagaimana sikap anaknya, mungkin saja Zayn ingin melakukan pedekatan terlebih dahulu pada Clara sebelum mengambil keputusan atas perjodohan mereka.

"Baiklah."

"Clara, apa kau bisa?" tanya Zayn kembali saat Clara masih bergeming di tempatnya.

"Eh, i-iya boleh." Clara beranjak berdiri seraya merapikan roknya yang terlihat sedikit tersingkap hingga menampakkan paha putihnya.

Zayn mengangguk lalu ia berjalan meninggalkan tempat itu, diikuti oleh Clara yang jantungnya berdetak takaruan.

"Kita mau kemana?" tanya Clara, saat merasa mereka sudah sedikit jauh dengan keberadaan restaurant milik papanya.

Zayn bergeming, ia terus berjalan menuju gang kecil yang terlihat sangat gelap.

"Zayn, kau membawaku kemana? Disini sangat gelap sekali." Clara mengedarkan pandangannya kesekelilingnya, seraya memeluk lengan Zayn erat. Di sana terlihat sangat gelap dan seram.

Hembusan napas tampak keluar dari mulut Zayn dengan kasar, sebelum kemudian ia memutar tubuhnya dan menatap Clara dengan tatapan dingin, sedingin es kutub utara hingga membuat Clara membeku karena tatapan itu.

"Za-Zayn." Clara melangkah mundur, ia dibuat ketakutan dengan tatapan Zayn saat ini.

"Sudah berapa kali aku mengatakan padamu jika aku tidak memiliki perasaan apapun padamu. Kenapa kau masih berusaha untuk mendekatiku? Kau bahkan melibatkan ayahmu." serunya menautkan kedua alisnya.

"Kau salah paham. A-aku tidak melibatkan daddyku, aku bahkan tidak tahu jika aku akan dijodohkan denganmu." Clara menunduk, tidak memiliki keberanian untuk menatap Zayn yang mulai dilingkupi amarah.

"Benarkah? Kau pikir aku akan percaya?" Tersenyum masam.

"A-aku berani bersumpah."

"Bersumpah? Bahkan berbicara saja kau sudah terlihat gugup seperti ini." ketusnya seraya mencengkram lengan Clara. Cengkraman tangan yang membuat Clara memekik kesakitan, bahkan air mata wanita itu sampai berjatuhan dari kedua pelupuk matanya, "Zayn, a-aku mencintaimu. Aku sungguh mencintaimu." ucapnya menatap Zayn sendu.

"Tapi aku tidak. Aku tidak mencintaimu!, Bukankah aku sudah pernah mengatakan hal ini saat kita lulus kuliah? Aku pikir kau sudah melupakanku. Tapi kau malah semakin menjadi."

"Zayn. Kau cinta pertamaku, aku sangat mencintaimu. Sudah 3 tahun berlalu, aku sudah berusaha untuk melupakanmu, bahkan aku rela melanjutkan studyku ke luar negri agar aku bisa melupakanmu. Tapi cara itu tidak membuatku berhasil melupakanmu, aku malah semakin jatuh cinta padamu." ucapnya mengusap kasar air matanya.

Zayn mendesah frustasi, ia merasa kasihan dengan wanita yang saat ini ada di hadapannya. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, hatinya sudah menjadi milik orang lain. Dan akan tetap seperti itu sampai kapanpun.

"Clara, kau wanita cantik dan sangat pintar. Banyak pria di luar sana yang menyukaimu, kau bahkan bisa mendapatkan yang lebih baik dariku."

"Tapi aku hanya mencintaimu!" serunya kesal, kenapa pria yang ada di hadapanya saat ini tidak bisa mengerti? Apa yang kurang dengan dirinya, hingga membuat Zayn tidak bisa jatuh cinta padanya.

"Aku tidak ingin berbicara lebih banyak lagi, karena kau sudah tahu apa yang akan ku katakan. Sebaiknya lupakan saja aku, dan batalkan perjodohan ini." ujar Zayn berlalu pergi dari sana meninggalkan Clara yang semakin menangis.

"Zaynn, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu." Teriaknya sebelum tubuh Zayn hilang dari pandangannya.

Clara mengusap kasar wajahnya sebelum kemudian wanita itu tertawa bak orang yang kehilangan akal, "Aku akan terus mengejarmu sampai kau benar-benar menjadi milikku!" ucapnya menggepalkan kedua tangannya seraya tersenyum sarkatis.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Hay Readerss, aahhh senang bisa nulis lagi.

Terima kasih ya masih sempat baca novel ini.

Terpopuler

Comments

triana 13

triana 13

lanjut

2021-07-29

0

alya Zahra

alya Zahra

akhir up juga thor👍🏼👍🏼💪💪

2021-07-01

1

teamwawa

teamwawa

Akhir nya thor,aku selalu menunggu cerita ini thor,maaci thor,terus Up yak thor💕💪

2021-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Perjodohan
3 Aku mengenalnya
4 Membuat Malu
5 Putus Asa
6 Mau membantu
7 Bekerja sama
8 Kritis
9 Merasa bersalah
10 Menyesali
11 Tidak mengetahui identitas
12 Menebus kesalahan
13 Akan menikahinya
14 Bersungguh-sungguh
15 Membuat perjanjian
16 Visual Cast
17 Sangat tulus
18 Tidak enak hati
19 Baik-baik saja
20 Hanya milikku
21 Perhatian manis
22 Bertemu Avra
23 Merasa aneh
24 Tidak bisa diandalkan?
25 Mencemaskan
26 Bersikap sewajarnya
27 Baik-baik saja
28 Merindukan
29 Balas dendam
30 Akan membunuh
31 Sangat ketakutan
32 Dalang dibalik kecelakaan
33 Mimpi yang terasa nyata
34 Tidak waras
35 Telah jatuh cinta
36 Mencurigai
37 Alara?
38 Mengakui anak tiri
39 Akan melindungi
40 Bisa berjalan lagi
41 Terlihat sangat jelek
42 Sangat berlebihan
43 Terasa lelah
44 Aku mencintaimu
45 Merusak kepercayaan
46 Menatap kecewa
47 Menatap kecewa
48 Kehilangan
49 Kehilangan
50 Tidak akan melepaskan
51 Mengingat kembali
52 Menunggu keputusan
53 Menyukai hujan
54 Tidak akan bosan
55 Semua tentang Ara
56 Khawatir berlebihan
57 Sangat posesif
58 Hilang hilangan
59 Menggemaskan
60 Melanggar perintah
61 Pelukan terakhir
62 Berhasil menculik
63 Mati bersama
64 Tidak dapat menyelamatkan
65 Membuka lembaran baru
66 Mengabaikan
67 Hubby
68 Berhalusinasi?
69 Trauma
70 Gangguan mental (Gila?)
71 Ke rumah Mama
72 Ingin Mengenalkan
73 Meluruskan Kesalahpahaman
74 Sikap yang tak biasa
75 Sakit yang tak berkesudahan
76 Sangat bau
77 Hamil?
78 Galak Sekali
79 Penasaran
80 Benar-benar hamil
81 Tentang Avra lagi
82 Membutuhkan tenaga untuk sakit hati
83 Pilihan yang sangat berat
84 Senang bisa bertemu kembali
85 Menyatakan perasaan
86 Bubur Ayam
87 Berkata jujur
88 Gadis kecil itu
89 Menjaili
90 Akan menjadi Ayah
91 Merusak suasana
92 Berjanji untuk tetap bersama
93 Harus berbagi
94 Lebih bersabar
95 Obat penggugur kandungan
96 Amarah Zayn
97 Nyonya Helena!!
98 Kembali mengendalikan
99 Gelap mata
100 Perusak mental
101 Tidak bisa menjaganya
102 Menguji kesabaran
103 Mood Alara
104 Sudah sangat baik
105 Luka lama
106 Manisan mangga
107 Si bucin
108 Harus sehat dan kuat
109 Dinner romantis
110 Self Healing
111 Adik Bayi
112 Pembunuh sebenarnya?
113 Tuan Dev
114 18 tahun silam
115 Flashback
116 Tempramental
117 Dokter Bobby
118 Sangat Keji
119 Akan menjaga
120 Sangat cantik
121 Sangat mencintai
122 Sangat buas
123 Alasan sebenarnya
124 Wanita perebut
125 Clara
126 Kangker Darah
127 Dua adik bayi
128 Tiba-tiba pergi
129 Menyembunyikan keberadaan
130 Akan berakhir
131 Tidak adil
132 Kekasih Arya
133 Segalanya bagiku
134 Hukuman
135 Minta Izin dulu
136 Bertemu Clara
137 Memohon
138 Akan terbayar lunas
139 Tidak ingin berpisah
140 Ulang Tahun Ken
141 Sangat Licik
142 Tidak mengizinkan
143 Hukuman yang setimpal
144 Menyalahkan
145 Berakhir...
146 Selesai...
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Awal mula
2
Perjodohan
3
Aku mengenalnya
4
Membuat Malu
5
Putus Asa
6
Mau membantu
7
Bekerja sama
8
Kritis
9
Merasa bersalah
10
Menyesali
11
Tidak mengetahui identitas
12
Menebus kesalahan
13
Akan menikahinya
14
Bersungguh-sungguh
15
Membuat perjanjian
16
Visual Cast
17
Sangat tulus
18
Tidak enak hati
19
Baik-baik saja
20
Hanya milikku
21
Perhatian manis
22
Bertemu Avra
23
Merasa aneh
24
Tidak bisa diandalkan?
25
Mencemaskan
26
Bersikap sewajarnya
27
Baik-baik saja
28
Merindukan
29
Balas dendam
30
Akan membunuh
31
Sangat ketakutan
32
Dalang dibalik kecelakaan
33
Mimpi yang terasa nyata
34
Tidak waras
35
Telah jatuh cinta
36
Mencurigai
37
Alara?
38
Mengakui anak tiri
39
Akan melindungi
40
Bisa berjalan lagi
41
Terlihat sangat jelek
42
Sangat berlebihan
43
Terasa lelah
44
Aku mencintaimu
45
Merusak kepercayaan
46
Menatap kecewa
47
Menatap kecewa
48
Kehilangan
49
Kehilangan
50
Tidak akan melepaskan
51
Mengingat kembali
52
Menunggu keputusan
53
Menyukai hujan
54
Tidak akan bosan
55
Semua tentang Ara
56
Khawatir berlebihan
57
Sangat posesif
58
Hilang hilangan
59
Menggemaskan
60
Melanggar perintah
61
Pelukan terakhir
62
Berhasil menculik
63
Mati bersama
64
Tidak dapat menyelamatkan
65
Membuka lembaran baru
66
Mengabaikan
67
Hubby
68
Berhalusinasi?
69
Trauma
70
Gangguan mental (Gila?)
71
Ke rumah Mama
72
Ingin Mengenalkan
73
Meluruskan Kesalahpahaman
74
Sikap yang tak biasa
75
Sakit yang tak berkesudahan
76
Sangat bau
77
Hamil?
78
Galak Sekali
79
Penasaran
80
Benar-benar hamil
81
Tentang Avra lagi
82
Membutuhkan tenaga untuk sakit hati
83
Pilihan yang sangat berat
84
Senang bisa bertemu kembali
85
Menyatakan perasaan
86
Bubur Ayam
87
Berkata jujur
88
Gadis kecil itu
89
Menjaili
90
Akan menjadi Ayah
91
Merusak suasana
92
Berjanji untuk tetap bersama
93
Harus berbagi
94
Lebih bersabar
95
Obat penggugur kandungan
96
Amarah Zayn
97
Nyonya Helena!!
98
Kembali mengendalikan
99
Gelap mata
100
Perusak mental
101
Tidak bisa menjaganya
102
Menguji kesabaran
103
Mood Alara
104
Sudah sangat baik
105
Luka lama
106
Manisan mangga
107
Si bucin
108
Harus sehat dan kuat
109
Dinner romantis
110
Self Healing
111
Adik Bayi
112
Pembunuh sebenarnya?
113
Tuan Dev
114
18 tahun silam
115
Flashback
116
Tempramental
117
Dokter Bobby
118
Sangat Keji
119
Akan menjaga
120
Sangat cantik
121
Sangat mencintai
122
Sangat buas
123
Alasan sebenarnya
124
Wanita perebut
125
Clara
126
Kangker Darah
127
Dua adik bayi
128
Tiba-tiba pergi
129
Menyembunyikan keberadaan
130
Akan berakhir
131
Tidak adil
132
Kekasih Arya
133
Segalanya bagiku
134
Hukuman
135
Minta Izin dulu
136
Bertemu Clara
137
Memohon
138
Akan terbayar lunas
139
Tidak ingin berpisah
140
Ulang Tahun Ken
141
Sangat Licik
142
Tidak mengizinkan
143
Hukuman yang setimpal
144
Menyalahkan
145
Berakhir...
146
Selesai...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!