"Jadi aku harus memanggil mu apa." Tanya Natasya.
"Terserah mu, cari saja panggilan yang membuat mu nyaman." Jawab Azka.
"Sudah lah, aku memutuskan memanggil mu mas saja. Itu sudah cukup nyaman." Kata Natasya.
"Baiklah, aku juga akan memanggil mu Nana saja, lebih enak dan gampang di ingat."
Azka duduk di samping Natasya, ia tampak termenung memikirkan masalah nya. Selama hidup nya baru kali ini ia berpikir untuk sembuh, Natasya benar-benar mendorong nya untuk keluar dari masalah yang selama ini menjerat nya.
"Mas, jangan terlalu di pikirkan, hujan akan berhenti, panas akan dingin. Masalah pasti akan selesai, tergantung bagaimana kita menyikapi masalah itu." Ucap Natasya.
"Kenapa kamu baik sekali, sebelum nya kita tidak pernah mengenal dan perlakuan ku pada mu cukup buruk, apa kamu tidak merasa sakit hati atau dendam ke pada ku."
"Hahaha, sakit hati pasti ada mas, tapi ini sudah menjadi ke putusan ku. Menikah dengan mu adalah ke putusan ku. Aku tau kamu baik, cuma kamu tuh terlalu gengsi menunjukkan kebaikan itu." Ucap Natasya.
"Sudah jangan terlalu memuji ku, ayo kita keluar, ke pantai atau kemana. Kamu tidak ingin berbelanja, percuma mempunyai suami yang kaya raya jika tidak kamu manfaat kan."
"Jadi aku boleh memanfaatkan mu mas, kita bisa belanja." Tanya Natasya.
"Hanya belanja saja tidak akan membuatku miskin." Jawab Azka.
Mereka berdua keluar dari Vila, Azka mengambil sepeda yang tersedia di Vila tersebut, ia meminta Natasya naik di belakang nya tapi tidak boleh menyentuh nya karena ia takut jika diri nya gemetaran dan mereka akan jatuh.
Tanpa di sadari Azka, Natasya malah memeluk Azka dari belakang, ia tidak sadar karena menikmati pemandangan dan momen indah di tempat ini.
"Sampai." Ucap Azka.
"Nana, dari tadi kamu memeluk ku." Tanya Azka.
"Hehehe iya, aku takut jatuh." Jawab Natasya.
"Tidak masalah, asalkan aku tak gemetar." Kata Azka.
Mereka berdua masuk ke dalam ke pusat perbelanjaan, banyak sekali pernak-pernik khas negara ini yang sangat cantik dan unik.
"Mana yang kamu inginkan." Tanya Azka.
"Aku bingung harus memilih yang mana." jawab Natasya.
Azka mengambil kalung yang berliontin bintang laut. Ia berjalan ke arah belakang Natasya dan memakaikan nya ke leher Natasya.
"Cantik sekali." Ucap Azka.
"Kamu serius mas." Tanya Natasya.
"Apa aku pernah berbohong." Kata Azka
"Tidak tau, seperti nya pernah." Ucap Natasya.
"Sudah lah, kamu mau tidak." Tanya Azka.
"Mau mas, aku mau, terimakasih tampan." Ucap Natasya.
Jantung Azka terasa seperti di kejutkan, saat Natasya menyebut nya tampan. "Aku memang tampan." Ucap nya dengan sangat percaya diri.
Karena terlalu lama, Azka yang memilih dan mengambil apa saja yang menurut nya bagus, tanpa melihat harga ataupun bertanya pada Natasya, ia sangat yakin jika Natasya mau menerima semua apa yang ia belikan.
"Mas aku lapar, kita makan." Ucap Natasya.
"Makanan di sini, Rata-rata tidak sesuai dengan kita, jika di Vila kita di masakan khusus yang sesuai dengan kita." Kata Azka.
"Kalau begitu kita pulang saja, aku sangat lapar."
"Ya sudah ayo pulang."
Mereka berdua langsung pulang ke Vila yang ternyata sudah di siap kan banyak sekali makanan yang sangat menggiurkan. Mereka berdua langsung menyantap makanan itu dengan lahap nya.
Setelah selesai makan, mereka berdua kembali naik ke kamar, Natasya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya, sedangkan Azka memilih membersihkan diri nya di kamar mandi lain.
Natasya keluar dari kamar mandi, dan langsung memakai pakaian nya, ia bingung karena Azka tidak ada di dalam kamar. Tapi tak lama Azka kembali dengan wajah yang segar dan pakaian santai nya.
"Aku tadi mandi, di kamar sebelah." Ucap Azka.
"Hehehe iya mas."
Mereka berdua duduk, di atas ranjang bersebelahan, mereka tampak sibuk dengan HP masing-masing, Natasya yang sibuk meng-upload kegiatan nya di sosmed sedangkan Azka mencari informasi bagaimana malam pertama yang menyenangkan dari Google dan teman-temannya.
"Mas, boleh kita berfoto." Tanya Natasya.
"Untuk apa na? "
"Tidak ada si, hanya ingin foto saja. Tapi tidak jadi deh, kamera HP ku tidak bagus." Ucap Natasya.
Azka membuka kamera di HP nya. "Ayo kita berfoto." Ucap Azka.
Mereka berdua pun berfoto dengan berbagai macam gaya. Ketika tatapan mereka berdua bertemu mereka sama-sama terpaku dan terdiam.
Azka mendekati bibir Natasya, ia memejamkan mata nya, dengan berharap tidak membuat nya gemetar. Bibir mereka berdua saling menyentuh dan mulai saling membalas ciuman panas itu.
Ciuman kali ini lebih lama dari biasa nya, tubuh Azka mulai menerima Natasya, walaupun tetap gemetaran tapi tidak terlalu parah seperti biasa nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 440 Episodes
Comments
Prisillia Jauzza
mmmmmm
2022-10-04
0
IR
cakeeep,,, 👍🏻👍🏻👍🏻
2021-11-05
0
Djie Marwati Laissa
wowwwww awal yg baik hihihi
2021-07-29
0