Mereka terbawa akan nafsu yang membara, tangan Natasya sudah melingkar di atas leher Azka. Dan Azka semakin memperdalam ciuman nya.
Saat ingin melakukan lebih, Azka tak kuasa melakukan nya, tangan nya gemetar saat ingin membuka baju Natasya, ia terjatuh lepas menimpa tubuh Natasya.
"Kamu terlalu bersemangat mas, sabar lah sebentar lagi." Ucap Natasya yang menyingkirkan tubuh nya, Ia menarik selimut dan menyelimuti tubuh Azka.
"Terimakasih." Ucap Azka.
Dan tak lama mereka berdua tertidur dengan nyenyak, Yang awal nya mereka berjauhan kini sudah saling memeluk dengan erat. Mereka berdua merasakan sesuatu yang sangat nyaman, sampai tidak sadar dengan apa yang telah terjadi.
Natasya yang terbangun duluan, bukannya melepaskan pelukan itu, ia malah mempererat nya, ia sangat yakin jika hati nya telah di curi oleh pria yang ia peluk sekarang, perlakuan Azka yang mulai perhatian dan lembut pada nya membuat Natasya baper pada suami nya.
"Dia benar-benar tampan." Ucap Natasya.
Natasya memberanikan diri menyetuh wajah Azka, tangan nya lihai membelai wajah tampan itu. Tanpa sadar Azka terbangun dan hanya menikmati apa yang Natasya lakukan, karena ia belum sadar sepenuhnya.
"Dia memeluk ku, tangan nya di wajah ku." Batin Azka yang mulai tidak tenang.
"Nana lepas." Ucap Azka.
Sontak Natasya melepaskan pelukan nya, dan sedikit menjauh dari Azka.
"Maaf mas." Ucap Natasya.
"Kenapa minta maaf, kamu tidak salah. Aku hanya belum terbiasa." Kata Azka.
"Kenapa masih gelap." Tanya Azka.
"Ya karena belum pagi, lihat lah masih jam 3 dini hari." Jawab Natasya.
"Aku kira sudah pagi." Ucap Azka.
Tanpa Natasya sadari, kancing baju bagian atasnya terbuka, saat ia bergerak membuat sesuatu yang di dalam nya terlihat. Azka yang melihat itu secara live hanya bisa menelan air liur nya.
"Nana, baju mu." Ucap Azka tanpa mengalihkan pemandangan nya.
"Maaf mas." Natasya langsung membetulkan kembali.
"Andai aku bisa menyentuh nya." Ucap Azka dengan suara yang pelan tetapi Natasya masih bisa mendengar nya.
"Kenapa terlihat begitu menyedihkan." Batin Natasya.
"Kamu ingin menyentuh nya." Tanya Natasya.
"Ah aku tidak akan sanggup." Jawab Azka.
"Coba tutup mata mu, dan berikan tangan mu pada ku." Ucap Natasya.
"Untuk apa? "
"Berikan saja, tapi kamu harus rileks jangan berpikir yang tidak-tidak." Kata Natasya.
Mereka berdua duduk saling berhadapan, mata Azka sudah terpejam dengan rapat, dan tangan nya sudah di serahkan pada Natasya. Natasya mengambil tangan itu, ia juga sudah mengeluarkan benda milik nya.
"Tidak papa na, demi orang yang kamu cintai, menjadi lebih agresif tidak masalah." Batin Natasya.
Ia menyentuh kan tangan Azka secara perlahan ke benda milik nya, tentu saja Azka terkejut tetapi berusaha untuk tetap rileks dan menutup mata nya.
Kedua tangan Azka sudah berada di benda milik Natasya. "Coba gerakan atau apalah." Kata Natasya.
Perlahan Azka mulai menggerakkan tangan nya secara perlahan, Lama-lama Azka mulai berani dan meremas benda milik Natasya
Sontak Natasya terkejut, tangan Azka membuat nya terbang, ia tak pernah merasakan hal ini sebelum nya padahal benda milik nya hanya di remas saja.
Azka merasakan benda milik Natasya sudah mulai berbeda. Ia yakin jika Natasya mulai terangsang karena ulah nya.
"Hmmm." Gumam Natasya.
Karena terlalu bersemangat Azka sampai lupa menutup mata nya, Ia melihat benda milik Natasya berada di tangan nya. Tubuh nya kembali bereaksi dan Azka langsung melepaskan benda milik Natasya.
Natasya langsung merapikan kembali pakaian nya, ia juga terkejut karena terlalu menikmati permainan Azka.
"Maaf, aku laki-laki yang tidak berguna." Ucap. Azka.
"Tinggal kan saja aku, buat apa menikah dengan laki-laki seperti ku. Itu pasti menyiksa mu." Ucap Azka.
"Mas, tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia memiliki kekurangan. Aku juga mempunyai rasa takut dengan kegelapan dan petir. Seorang pasangan itu harus mau menerima kekurangan pasangan kita." Kata Natasya.
"Tapi bagaimana jika aku tidak sembuh." Tanya Azka.
"Sembuh, kamu pasti sembuh." Jawab Natasya.
"Terimakasih sayang." Ucap Azka.
"Sayang, kamu memanggil ku sayang."
"Kenapa, apa tidak boleh." tanya Azka.
"Coba katakan lagi." Ucap Natasya.
"Tidak ada pengulangan kata." Tolak Azka.
"Katakan lagi atau aku akan memakan mu." Ucap Natasya.
"Lakukan saja kalau bisa." Azka menjauh dari Natasya.
Natasya yang melihat itu langsung berlari mengejar Azka. Mereka berdua berlarian saling kejar, sampai terjatuh kembali di atas kasur karena sudah merasakan lelah.
"Aku capek." Ucap Azka.
"Aku juga mas, kamu belum mengatakan nya lagi." Kata Natasya.
"Sayang." Ucap Azka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 440 Episodes
Comments
ꪶꫝNOVI HI
percobaan kedua 50:50... pelan pelan ja Azka pasti sembuh kok..
2021-11-06
0
Janah Husna Ugy
polos semua
2021-10-18
1
Susilawati Dewi
ya skrng udh ada kemajuan
2021-10-16
0