"Sial kenapa langkah kaki nya semakin mendekat. Apa dia berniat ingin meminta hak nya. Tapi dia wanita seharusnya aku hanya meminta hak ku. " Batin Azka.
"Aku mendengar suara nafas nya, dia sudah berada di dekat ku. Ya tuhan selamat kan aku." Jantung Azka sudah berdetak sangat kuat. Bahkan Natasya sendiri dapat mendengar nya.
"Apa dia sedang mimpi buruk, kenapa jantung nya berdetak sangat kuat." Natasya bertanya dalam hati nya.
Natasya membungkuk kan badan nya untuk mengambil laptop dan beberapa barang yang berserakan di atas ranjang. karena kepo dengan apa yang Natasya lakukan, Azka pun sedikit mengintip melihat apa yang Natasya lakukan di depan nya, betapa terkejutnya Azka saat melihat benda milik Natasya yang menggantung di depan nya. Benar-benar menggoda imannya.
"Pink muda." Batin Azka.
Azka hanya bisa melihat nya, dia tidak punya cukup keberanian untuk menyentuh nya, dengan melihat sedekat ini saja Azka sudah keringat dingin. Azka kembali memejamkan mata nya saat Natasya mulai bangkit.
"Sudah rapi." Ucap Natasya dan meletakan semua barang itu di meja samping ranjang Azka.
Saat ingin kembali ke tempat nya. Tiba-tiba lampu kamar Azka mati dengan diiringi kilat dan petir yang menyambar.
"Ahhhhkkkk teriak Natasya dan langsung naik keatas kasur dan memeluk Azka dengan erat.
Azka yang mendapatkan ke pelukkan dari Natasya sangat terkejut, apalagi benda milik Natasya menempel di dada nya. Tubuh Azka mendadak bergetar dan panas dingin seketika.
"Hey menyingkirkan lah." Ucap Azka yang sudah tidak tahan.
"Aku takut, maaf tuan." Natasya masih memeluk Azka.
"Menyingkirkan aku bilang." Ucap Azka dengan nada yang meninggi.
Dengan menutup kuping dan memejamkan mata nya perlahan Natasya bergerak menyingkir dari atas tubuh Azka. Ia langsung tengkurap dan menangis di dalam kegelapan karena merasa sangat takut.
"Kenapa dia menangis, apa aku terlalu kasar pada nya." Batin Azka.
"Jedar duarrrrr...." petir beserta kilat menyambar di luar sana.
"Aaaahhhkkkk." Natasya kembali berteriak.
"Ada apa dengan mu, kenapa kau seperti ini." Azka mencoba bertanya pada Natasya.
"Aaaakkuu takut, aku memiliki Phobia dengan petir dan kegelapan. Hiks... Hiks.. Hikss..." Natasya semakin menangis karena merasa sangat takut.
Azka tampak bingung harus melakukan apa agar istri nya berhenti menangis. "Apa yang harus aku lakukan, jika dia terus menangis mana mungkin aku bisa tidur. Apa aku harus memeluk nya, tidak-tidak itu tidak mungkin, bisa jadi aku semakin tidak bisa tidur. Tubuh ku pasti akan bergetar, apa yang harus aku lakukan..." Batin Azka.
Azka meraba-raba kasur nya untuk mencari bantal guling, setelah menemukan bantal itu. Ia meletakkan nya di samping tubuh nya sebagai pembatasan diri nya dengan Natasya.
"Berikan satu tangan mu." Ucap Azka.
"Untuk apa tuan." Tanya Natasya.
"Jangan banyak tanya lakukan saja." Perintah Azka.
Karena sangat merasa ketakutan, Natasya menggerakkan tangannya sampai berada di atas bantal guling.
"Sudah, tangan saya berada di atas bantal guling." Ucap Natasya.
Tangan Azka bergerak meraba-raba ranjang nya sampai tangan nya bertemu dengan tangan Natasya. Ia menggenggam erat tangan Natasya dengan harapan Natasya bisa tenang dan tidak menganggu nya tidur.
"Diam lah dan coba untuk tidur, malam ini kamu kuberi kesempatan untuk tidur di ranjang ku." Ucap Azka.
"Terimakasih tuan." Natasya menggenggam erat tangan Azka. Rasa takut nya berkurang dengan ada nya tangan Azka. Dengan ada nya tangan yang ia genggam Natasya dapat berpikir kalau ia tidak sendiri di ruangan itu.
"Hanya tangan Azka... Dimana kejantanan mu. Apa trauma mu itu terlalu besar untuk kau kalah kan sekarang. Jangan tampak lemah di depan nya." Batin Azka yang menyemangati diri nya sendiri. Kerena tubuh nya mulai bergetar saat bersentuhan dengan wanita.
"Tuan apa anda juga takut, kenapa tangan anda ikut bergetar." Tanya Natasya yang sedikit heran ketika merasakan tangan Azka yang bergetar.
"Diam lah. Jangan banyak tanya dan segera tidur atau akan aku usir kamu dari ranjang ini." Ancam Azka.
Natasya yang mendapat ancaman dari Azka langsung diam dan mempererat genggaman nya.
Azka menarik nafas secara perlahan dan membuang nya, semua dapat ia atasi jika diri nya tidak tegang dan rileks. Perlahan tubuh nya yang bergetar sedikit membaik dan Azka dapat mulai untuk tidur.
Malam yang dingin dan menyeramkan telah berlalu, pasangan pengantin baru masih tertidur dengan pulas. Dengan tangan yang masih saling menggenggam. Winarta yang heran karena Azka yang belum turun ke ruang makan, ia berniat membangun kan Azka. Karena Seumur-umur Azka belum pernah bangun selama ini. Lagi pula di kantor akan segera ada rapat penting dan Azka wajib menghadiri rapat itu.
Beberapa kali ketukan pintu tidak membuat pasangan ini terbangun, dengan perlahan Winarta membuka gagang pintu yang ternyata tidak di kunci. Winarta hanya bisa menggeleng kan kepala nya saat melihat mereka berdua yang masih tertidur. Ada senyuman yang terukir di bibir Winarta saat melihat tangan Azka dan Natasya yang bergandengan.
"Azka bangun." Winarta menggoyang kan tubuh Azka.
"Hmmm." Azka menggeliat dan perlahan membuka mata nya.
"Ada apa yah." Tanya Azka.
"Hari ini ada rapat penting dan akan segera di mulai, kau sudah sangat telat segera lah bersiap-siap." Jawab Winarta dan langsung meninggalkan kamar Azka.
Azka melirik ke samping ranjangnya. Tangan nya reflek langsung membuang tangan Natasya dari genggaman nya. Yang membuat Natasya terkejut dan terbangun dari tidur nya.
"Tuan anda sudah bangun." Ucap Natasya dengan mengedip-ngedip kan mata nya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
"Sudah segera menjauh dari ku." Kata Azka.
Natasya menarik selimut yang menyelimuti tubuh nya kebawah. Dengan lampu kamar dan cahaya matahari yang masuk membuat tubuh seksi Natasya terpampang secara nyata dan jelas. Benda milik nya yang bulat sempurna dapat Azka liat secara jelas serta paha mulus dan putih. Sontak Azka membalik tubuh nya agar tidak melihat pemandangan indah itu.
"Oh iya, pakai pakaian yang tertutup, apa saja yang ada di dalam lemari itu jika masih memakai pakaian seperti jangan pernah keluar kamar." Ucap Azka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 440 Episodes
Comments
Cici Tgl
menyingkirlah apa menyingkirkan lah
2022-12-11
0
Ryhana Dewi
LBH baik sakit"dulu Nana nanti kamu akan bahagia,si Azka phobia tp dia laki"yg sangat normal
2021-08-09
0
Yani
Apa ada di dunia nyata Fobia seperti itu 🤔
2021-07-25
0