Setelah selesai Natasya di bawa ke ruangan papah nya yang sudah sangat berbeda, sudah ada beberapa meja dan riasan sederhana di ruangan itu. Natasya berjalan mendekati papah nya yang sedang termenung.
"Pah." Panggil Natasya.
"Sayang, kau cantik sekali." Ucap Hendra.
"Pah, kenapa buru-buru menikah, Natasya belum pernah bertemu dengan laki-laki itu." Tanya Natasya.
"Kau pernah bertemu dengan nya nak, tapi saat itu usia mu masih sangat kecil." Jawab Hendra.
Sementara itu Winarta sedang menunggu kedatangan Azka, dan tak lama Azka datang dengan wajah yang sangat tidak enak. " Yah.. apa maksud semua ini." Tanya Azka yang sudah curiga sejak awal jika diri nya akan segera melangsungkan pernikahan.
"Kau akan menikah, cepat ganti pakaian mu." Perintah Winarta.
Terpaksa satu kata yang tepat dengan apa yang Azka lakukan sekarang, mau tidak mau suka tidak suka ia harus melakukan nya. Mau bagaimana lagi ia lebih memilih menikah dari pada hidup gelandang di jalan.
"Lihat lah, kau memiliki badan yang bagus, mata yang biru, kulit yang bersih dan wajah mu sangat tampan. Garis keturunan Eropa dari bunda mu sangat menempel pada mu. Tapi kenapa kau sulit sekali mendapatkan seorang wanita. Apa kau benar-benar...
"Benar-benar apa, yah aku masih normal tapi ada beberapa alasan aku tidak mau dekat dengan wanita saat ini. Sudahlah sekarang aku juga mau menikah dengan gadis pilihan mu." Kata Azka.
"Tuan jangan lupa menyiapkan tenaga untuk nanti malam." Ucap Bayu.
"Terus lah berbicara masalah itu, akan ku kirim kau ke dasar lautan." Azka memberikan tatapan tajam ke Bayu.
"Azka ayah beri kau waktu tiga bulan agar istri mu bisa hamil. Manfaat kan waktu itu sebaik mungkin jangan pernah menyakiti nya. Jika dalam waktu tiga bulan itu istri mu tidak hamil. Kau akan turun dari jabatan mu sementara waktu dan akan menjadi karyawan biasa di kantor." Winarta memberikan peringatan seperti itu pada Azka karena ia tau jika Azka memiliki sebuah phobia aneh. Ia mengetahui phobia Azka karena menanyakan semua tentang Azka pada Bayu dan tentu saja Bayu tidak bisa berbohong atau menutupi semua nya.
"Yah kenapa hidup ku ayah yang mengatur nya." Ucap Azka.
"Ayo jangan banyak bicara, semua orang telah menunggu mu." Mereka semua berjalan keluar dari ruangan itu. Dan menuju ke ruangan tempat Hendra di rawat.
Natasya sudah duduk di depan penghulu, sedari tadi Natasya hanya diam menundukkan wajah nya kebawah, ia tidak ingin ayah nya tau jika ia sedang bersedih.
Azka masuk kedalam ruangan itu di ikuti Bayu dan Winarta. Mereka semua duduk di kursi yang telah di siapkan. Dan Azka juga sudah siap untuk melaksanakan Ijab Qobul.
"Sah." Setelah semua saksi berkata sah sekarang mereka berdua telah resmi sebagai sepasang suami istri. Natasya meneteskan air mata nya yang pasti bukan air kata kebahagiaan yang biasa nya di rasakan oleh wanita saat menikah.
Azka membuang nafas nya secara perlahan, perjalanan hidup nya yang rumit telah di mulai. Setiap ancaman yang di katakan papah nya tadi memutar memenuhi otak Azka, ia sangat bingung bagaimana harus menjalani kehidupan nya setelah ini.
Setelah Ijab Qobul selesai mereka berdiri melingkari Hendra yang terbaring di atas tempat tidur. Hendra tampak sangat bahagia karena anak nya telah ada yang menjaga, jika sewaktu-waktu ia pergi ia tidak perlu khawatir dengan Natasya karena sudah ada suami yang selalu menjaga nya.
"Pah Nana di sini saja ya menjaga papah." Ucap Natasya.
"Tidak sayang, sekarang kamu sudah memiliki seorang suami, kamu harus ikut dengan nya." Hendra memberikan pengertian pada anak nya.
"Kamu tidak perlu khawatir, papah kamu sudah di jaga 24 jam oleh orang kepercayaan ayah. Sekarang kalian berdua boleh pulang ke rumah, ayah yang akan mengurus semua nya." Ujar Winarta.
Tanpa pikir panjang Azka langsung berjalan meninggal ruangan itu, di susul oleh Bayu dan Natasya di belakang nya. Walaupun sudah resmi menikah Azka tetap tidak ingin dekat dengan seorang wanita, ia lebih memilih duduk di depan sedangkan Natasya duduk sendiri di kursi tenga.
Natasya masih belum tau bagaimana bentuk wajah laki-laki yang ia nikahi. Ia belum berani menatap wajah suaminya, apalagi pikiran nya masih melayang kemana-mana terutama pada pacar nya, karena ia belum memutuskan pacar nya.
Mereka telah sampai di rumah yang sangat besar seperti istana, Natasya sampai terkagum-kagum melihat kemewahan rumah ini. Ia tidak menyangka suami nya orang yang sangat kaya raya. Azka membisikan sesuatu pada Bayu sebelum ia pergi, dan Bayu hanya menuruti semua perintah Azka.
"Mari nona ikut saya, suami anda ingin pergi sebentar." Ucap Bayu.
Natasya hanya menganggukkan kepala nya mengikuti langkah kaki Bayu. Mereka berdua naik kedalam lift menuju lantai paling atas.
"Ini kamar anda, silahkan masuk dan beristirahat lah." Kata Bayu.
"Terimakasih." Ucap Natasya.
Azka berjalan masuk kedalam ruang bawah tanah nya. Ruang tempat dimana ia memenangkan otak nya, Azka berjalan menulusuri sudut demi sudut ruangan itu melihat foto-foto nya bersama mantan pacar nya yang telah tiada. Dan satu-satunya wanita yang mampu mencuri hati nya.
Dulu Azka tidak seperti sekarang, memang sedari dulu Azka memiliki Phobia genophobia yaitu phobia takut untuk melakukan hubungan intim. Tetapi dulu ia masih mau dekat dengan seorang wanita sebelum malam yang sangat mengerikan terjadi. Yang membuat nya trauma dengan dengan seorang wanita apalagi melakukan hubungan intim.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 440 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
semoga azka suka sm natasya
2021-10-15
0
Titinaniza
phobia apa ya jangan" tingkat baseballnya nyangkut di dalam 😂😂😂
2021-09-13
0
Meylin
pobia apa masih g paham🤔
2021-08-05
0