Meninggalkan Vellencia Garden Lux

Pagi dengan rintik hujan, menatap jauh ke sebuah rumah. Abyaz yang saat ini sudah di rooftop rumah, kembali lagi melihat ke arah rumah Damar.

"Kakak."

Al yang mencari kakaknya, dan membawa payung, lalu dia memayungi sang Kakak.

Air mata berteman hujan, dan tatapan itu hanya tertuju pada rumah itu.

"Kak Abyaz ayo masuk. Hujannya tambah deras."

Abyaz sedari subuh sudah berada di rooftop. Pras setelah subuh, menata pakaikan Abyaz, Pras akan menyimpan buku pribadi Abyaz. Bahkan dia juga yang menyimpan ponsel Abyaz.

"Al, kali ini saja."

Al dengan perasaan resah, dia sudah mulai basah kuyup. Tapi demi sang Kakak, dia tetap berdiri disamping Abyaz dan memayunginya.

"Al, sayang Kak Abyaz." Ucapnya, perlahan memeluk Abyaz.

Alishba dan Emran juga mencarinya dan melihat ke atap. Sungguh suasana pagi yang sangat pilu dengan air mata.

"Sepertinya Abyaz terluka batinnya." Ucap Emran dan Alishba menoleh ke arah suaminya.

"Apa maksud kamu Mas?"

"Kemarin aku juga sudah bilang sama Papa. Setelah sampai disana, Abyaz harus mendapatkan perawatan dokter psikiater."

"Adikku hanya berduka Mas. Dia tidak stress."

"Sayang, aku tahu. Tapi dari tatapan Abyaz aku bisa melihat. Dia terkena syok mendalam. Dokter psikiater bukan hanya membantu orang stress, tapi mereka bisa mengobati orang-orang yang terkena tekanan batin."

Alishba masih melihatnya dan berkata "Perlahan, hati dan pikirannya akan menerima keadaan ini."

Alishba merasa suaminya ada benarnya. Tapi tidak harus ke dokter psikiater, dan berharap ada cara lain untuk membuat adiknya tenang. Alishba tidak ingin adiknya berlarut dalam kesedihan.

"Mas Emran, apa tidak ada cara lain?"

Emran yang memayungi Alishba dan menatap ke atas rooftop itu. Dia berkata "Yang aku tahu hanya itu, kita harus mencobanya. Sebelum, nantinya akan terlambat."

Alishba yang bersedekap dan merasa merinding, lalu Emran mengajak istrinya masuk ke dalam rumah. Tadi mereka mencari Abyaz ke rumah Damar, tapi Vava dan Lingga mengatakan Abyaz tidak datang ke rumah itu.

Selama dalam suasana duka, Vava dan Lingga yang mengurus semuanya.

Viral juga masih mendapat perawatan khusus, kedua orang tuanya juga sangat cemas.

Alishba yang masuk ke dalam rumah, dan melihat sang Mama yang berjalan menuruni tangga, mengangkat dua tas.

"Mama, Abyaz ada di rooftop."

Britney menatap Alishba dan berkata "Adik kamu sudah ke atas."

Alishba dan Emran ke atas dengan cepat.

"Bibi tolong ambilkan handuk." Ucap Alishba, dan Emran menyusul ke rooftop.

Emran baru menapaki tangga besi putar, tapi Abyaz dan Alvaro sudah turun lebih dulu.

"Sayang, kamu kehujanan."

Alishba menyelimuti Abyaz dengan handuk dan Alvaro berlari ke kamarnya, untuk segera berganti baju. Alvaro yang kedinginan sudah menggigil.

"Kakak, Abyaz bisa sendiri."

"Ya udah, kamu ganti baju dulu." Ucap Alishba dan Abyaz berganti baju di kamar sang Mama.

Britney tadi pagi sudah menyiapkan baju untuk Abyaz, karena pagi ini mereka bertiga harus pergi.

"Alishba, dimana adik kamu?"

"Di kamar Mama. Dia basah kuyup. Baru ganti baju."

Britney berganti ke kamar Alvaro yang ada di sebelah kamarnya.

Britney mengetuk pintu kamar Alvaro, dan ternyata tidak di kunci.

"Al masih mandi." Gumamnya dan melihat ke arah lemari.

Britney perlahan menata baju-baju Alvaro. Karena dia juga harus ikut Alishba. Sementara Alvaro akan tinggal di rumah Emran.

Britney menata pakaian Alvaro dalam dua koper, dan Alvaro yang keluar dari kamar mandi mengusap rambutnya dengan handuk.

"Mama."

Britney menoleh ke arah Alvaro.

"Al... Kamu sudah selesai mandi."

Alvaro yang mendekat dan Britney memeluk putra tampannya.

"Sayang, sementara kamu harus tinggal di rumah kakak kamu."

"Iya Ma. Mama nggak usah cemas."

"Nanti kalau kamu ujian, Mama akan datang."

"Emmh, Al tahu Ma."

Britney memeluk Alvaro dengan perasaan sendu. Alvaro juga sudah memahami keadaan saat ini. Apalagi setelah di rooftop, dia bisa merasakan hati Abyaz yang sangat terluka.

Biasanya Alvaro meledek sang Kakak, bila Abyaz menunggu telfon dari sang kekasih. Alvaro yang mendekatinya, lalu menggoda sang Kakak. Dan Alvaro akan mengatakan, kalau Mas Damar tidak akan merindukan Kak Abyaz.

"Mama jangan nangis lagi. Al juga sedih kalau lihat Mama nangis." Ucap Alvaro dan mengusap air mata sang Mama.

"Emh, kamu sudah besar."

"Kamu harus rajin belajar, nurut sama Kakak kamu."

"Iya Ma. Al tahu. Al juga nggak akan main kemana-mana. Al juga akan nurut sama Kak Alishba."

"Mama sayang kamu. Jangan lupa sholat. Ingat, alarm ponsel diaktifin waktu subuh. Kadang kamu susah bangunnya."

"Iya Mama. Al tahu, Al juga akan sering telfon Mama."

"He'em, cuma tiga bulan. Nanti kamu nyusul kesana."

"Emms, kalau perlu Al nanti kuliah disana aja."

"Iya, nanti kamu bisa kuliah disana."

Britney mengecup pipi Alvaro. Walaupun Alvaro sudah remaja. Tapi dia sangat dekat sama Mamanya, apalagi anak paling kecil. Tidur saja, terkadang masih minta ditemani Mamanya.

Alvaro juga anak rumahan, jarang bergaul dengan teman yang sekitar rumahnya. Dia hanya mengenal teman yang ada di sekolahnya. Bukannya tipe pilih-pilih, atau tipe pendiam. Tapi Alvaro memang lebih memilih bermain game di rumah dan selalu bersama keluarganya.

"Ayo kita sarapan dulu. Mama udah siapin omelette kesukaan kamu." Ucap Britney yang sebenarnya enggan untuk berpisah. Tapi demi putrinya yang masih dalam perasaan luka. Britney harus berpisah sementara dengan putra tampannya.

Britney keluar kamar lebih dulu, dan Abyaz sudah keluar kamar.

Abyaz duduk di ruang tamu sambil memeluk bantal.

Alihsba yang disebelahnya, tampak menyuapi Abyaz.

"Sudah Kak."

Alishba lalu memegang cangkir dan Abyaz mulai minum teh hangat itu dari tangan kakakmya.

"Sekali lagi ya." Ucap Alishba dan Abyaz hanya menggeleng.

Alishba mengerti dan berkata "Ya udah, kamu harus minum vitamin dari dokter."

"Iya Kak."

Emran dan Alishba masih menemani Abyaz. Tadi Emran juga memeriksa kondisi Abyaz, suhu tubuh dan tekanan darah Abyaz menandakan kondisi stabil, dan tidak ada yang masalah. Hanya saja, batin Abyaz yang masih sakit, dan itu perlu diobati.

"Sayangnya Papa udah makan?" Pras mendekati Abyaz dan mengecup keningnya.

Abyaz hanya tersenyum sekilas saat menatap sang Papa.

"Papa, kita mau kemana?"

"Kita mau ke tempat yang jauh dari sini."

"Jauh?"

Alishba dan Emran meninggalkan Abyaz bersama sang Papa.

"Iya, kita akan pindah."

"Apa kita tidak akan kesini lagi?"

Pras menatapnya dan mengelus rambut Abyaz, lalu berkata "Papa tidak mau melihat putri Papa dalam kesedihan. Jadi, kita harus pergi."

"Papa, Abyaz nggak mau pergi. Abyaz baik-baik saja." Suara Abyaz seolah telah menahan rasa sedih. Tapi, dia mulai menangis lagi.

Pras memeluknya dan berusaha untuk sabar, lalu berkata "Papa sayang kamu. Papa cuma ingin kamu kembali seperti biasanya."

"Papa." Lirihnya.

"Abyaz sayang sama Papa?" Tanya Pras dan memeluk putrinya dengan sabar.

"Iya Pa. Tapi kita nggak harus pergi Papa."

Britney mendekati mereka dan berkata. "Mas, kamu sarapan dulu. Abyaz biar sama aku."

Pras mengerti dan mulai pergi dari ruangan itu.

Britney perlahan duduk di sebelah Abyaz dan berkata "Sayang, tidak semua hal yang kita inginkan, bisa kita capai. Ada kalanya Allah memberi kita ujian, agar kita bisa lebih baik."

Britney mencoba tenang dan mengelus rambut putrinya itu. Abyaz yang masih terdiam, tapi dia mulai berfikir, apa yang dikatakan sang Mama ada benarnya.

Bahkan Abyaz beberapa hari merasa dirinya sudah jauh dari Tuhan-Nya.

Britney menatap Abyaz dan memegang pipinya Abyaz.

"Sayang, kamu boleh mencintai umatNya, tapi kamu tidak boleh mencintainya dengan begini."

Abyaz mulai mengingat setiap sang kekasih menanyakan apakah Abyaz sudah sholat, apakah Abyaz sudah makan, apakah Abyaz sudah mengerjakan tugasnya.

Hujan perlahan mulai reda, dan Abyaz masih mendekap erat bantal sofa. Britney mengerti perasaan putrinya, tapi Britney ingin mencoba menguatkan Abyaz, agar tidak terlalu larut dalam kesedihannya.

Abyaz sudah mulai bisa diajak mengobrol dan Britney mengecup keningnya.

"Kita sebentar lagi akan berangkat."

"Iya Ma."

Britney pergi ke lantai atas dan Abyaz menoleh ke arah luar, hujan telah membasahi pohon-pohon yang ada di halaman depan rumahnya.

Satu jam kemudian

Abyaz yang sudah ada di dalam mobil Lexus warna hitam dan berjalan melewati rumah itu.

"Papa berhenti."

"Abyaz...." Keluh Pras, dan Britney memegang bahu suaminya.

Pras lalu menghentikan mobilnya dan Abyaz hanya membuka kaca mobilnya. Memandangi sejenak rumah itu. Vava dan Lingga juga pergi setelah Britney dan Pras berpamitan, tapi mereka tidak bertemu Abyaz. Karena Pras meminta untuk tidak menemui Abyaz. Baik itu dari keluarga Mahatma atau keluarga Pondok Indah.

"Mas, biarkan dulu." Ucap Britney dan Pras hanya bisa diam.

Ini kisah dari seseorang di antara dua benua.

Akhirnya cinta itu bukan terpisah secara jarak, waktu atau tempat, bukan juga cinta yang tragis. Tapi cinta itu masih tersimpan dalam hati Abyaz, sampai kapanpun akan tersimpan dalam hatinya.

"Mas Damar, selamat tinggal." Ucap Abyaz, kembali menutup kaca mobilnya.

Pras menoleh ke arah Abyaz.

"Sayang..."

"Papa, ayo kita pergi."

Kalian pasti mengerti sampai disini. Itu fotonya di edit juga tidak mau. Othornya nulisnya juga sambil mengusap hidung.

Waktu pertama, ada yang tanya seperti ini "Othor kenapa bukan Alishba yang di buat ceritanya?"

Ini salah satu alasannya.

Alasan othor buat tulisan ini, hanya kisah Abyaz yang buat genana dari awal cerita.

Sebenarnya panjang banget ceritanya, surat-surat dan tulisan Abyaz tidak othor sematkan lagi.

Soalnya, othor tidak sanggup saat merasakan cinta Abyaz.

Ketiga.

Teringat kata Sadewa. Sebenarnya ada obrolan Alishba yang menggoda Abyaz, tapi othor tidak sanggup lagi mengungkapnya.

Kalau mencintai sewajarnya saja, jangan berlebihan mencintai seseorang, apalagi belum menjadi suami.

Ya, bukan hanya pacar atau suami, kalau cinta itu teramat dalam, memang sebenarnya akan menyakitkan bila nantinya berpisah.

Itu alasan Alishba tidak memakai hati tapi dia memakai pikirannya. Dia cinta suaminya, tapi cinta itu juga pakai pikiran jangan asal main hati dan perasaan dalam.

Namanya juga cinta, tidak bisa disalahkan.

Tapi ini kisah Abyaz dan benar adanya. Untuk bagian ini, selebihnya othor rubah. Sesak nafas rasanya, nggak kuat.

Tapi othor akan lanjutkan.

Memang benar, Damar Putra Mahatma telah meninggal dunia di usai 25 tahun. Murni karena kecelakaan.

Pras dan Britney bukan bermaksud menjauhkan Abyaz dari keluarga Mahatma. Tapi, mereka hanya orang tua yang ingin melihat anaknya kembali.

Setiap hari hanya tatapan sendu, bahkan hanya dalam lamunan tanpa air mata, dan sorot matanya kosong.

Pras dan Britney hanya berusaha untuk memulihkan keadaan putrinya, dan semoga bisa kembali kesedia kala.

Terpisah Dua Benua dengan cinta.

Terpisah Dunia Akhirat dengan do'a.

Terpopuler

Comments

Anny cell

Anny cell

luar biasa thor karyamu...g bisa ditebak..selalu bkin penasaran....semangat thor..

2021-05-04

0

Novi Rohmah

Novi Rohmah

ciri khas karya mu Thor ga bisa ditebak
bagus walau yg ini kebanyakan bawang 😔😔😔

2021-04-25

0

Enny Sutadji

Enny Sutadji

😭😭😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧🤧kenapa sih mesti pakai yg sedih" jadi 😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧

2021-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan Manis Dengan Cinta
2 AWAL CERITA & VISUAL
3 Masih Bersama Prasetya Wardana
4 Panggil Aku Mas Viral!
5 Ada Apa Dengan Viral & Damar?
6 Viral Merasa Genana Karena Eyang
7 Damar Putra Mahatma
8 Suasana Malam Membawa Perasaan
9 Papa Pras Merestui Putrinya
10 Anak Tampan Sudah Pulang
11 Keresahan Dalam Pikiran Abyaz
12 Papa Tampan Sangat Menawan
13 Satu Tahun Telah Berlalu
14 Meninggalkan Vellencia Garden Lux
15 Cinta Abyaz Bukan Lagi Derita
16 Memory Cinta Untuk Yang Terakhir
17 Lembaran Baru Kisah Abyaz
18 Sosok Pria Keturunan Korea
19 Obrolan Abyaz Bersama Pria Itu
20 Perasaan Abyaz Masih Dilema
21 Abyaz Menerima Lamaran Damar
22 Pernikahan Abyaz Dan Damar
23 Tinggal Bersama Teman Hidup
24 Mengajak Abyaz Ke Tempat Kerja
25 Ruang Kantor Yang Bikin Panas Dalam
26 Teman Hidup Jauh Lebih Berarti
27 Si Gadis Kecil Yang Cengeng
28 Adegan Drama Pagi Sudah Dimulai
29 Masih Pagi Sudah Tidur Berdua
30 Makan Siang Bersama Keluarga
31 Pesta Yang Sangat Menakjubkan
32 Damar Yang Sudah Mulai Emosi
33 Teman Hidup Yang Cemburuan
34 Pertemuan Dengan Para Kerabat
35 Abyaz Bukan Gadis Garang
36 Abyaz Pergi Meninggalkan Damar
37 Senja Sore Yang Membawa Cinta
38 Ini Bukan Cerita Billionaire
39 Mengikuti Aturan Main Stella
40 Cinta Bersemi Di Masa Karantina
41 Misi Pertama Gagal Lanjut Misi Kedua
42 Ada Yang Lebih Kejam Dari Abyaz
43 Ada Kesedihan Dan Ada Kebahagiaan
44 Hanya Namanya Yang Sama
45 Oopsss! Ternyata Hanya Prank
46 Tidak Sesuai Harapan Stella
47 Urip Iku Urup
48 Kembalinya Sang Cucu Kesayangan
49 Suasana Kantor Yang Tidak Menyenangkan
50 Sungguh Menantu Yang Bikin Oleng
51 Damar Bukan Bonekanya Mama
52 Rasa Persaudaraan Yang Tidak Terlihat
53 Penangkapan Para Orang Hebat
54 Ternyata Saling Merasakan Rindu
55 Suami Pulang Tapi Bikin Jantungan
56 Damar Menginginkan Dukungan Abyaz
57 Demi Perasaan Sayang DamDam
58 Tidak Ada Acara Bulan Madu
59 Sepertinya Akan Ada Yang Unboxing
60 Unboxing Versi Damar Setya Ardana
61 Romantika Setelah Malam Pertama
62 Cemburu Yang Membawa Cinta
63 Damar Memikirkan Tentang Anak
64 Abyaz Sudah Menjadi Mama
65 Pengumuman
66 Mama Abyaz Harus Sabar
67 Belum Saatnya
68 Guru Tampan
69 Murid Pindahan
70 Lapangan Hijau
71 Genk Kupu-kupu
72 Menikah Atau Cinta
73 Sudah Bertemu
74 Mengenal Gaby
75 Kamu Pacaran?
76 Pergi Arisan
77 Gadis Nakal
78 Ulah Motor Gagah
79 Calon Istri
80 Masalah Keluarga
81 Mati Lampu
82 Hah! Menikah?
83 Gaby Sendirian
84 Pilihan Alvaro
85 Sebuah Perpisahan
86 Jalan Berdua
87 Standing Party
88 Ciuman Pertama
89 Bertanggung Jawab
90 Murid Kece
91 Pergi Ke Supermarket
92 Semakin Usil
93 Akad Nikah
94 Malam Pertama
95 Setelah Kehujanan
96 Kakak Tertua
97 Telah Terbongkar
98 Tahta Dan Keluarga
99 Gaby Sakit
100 Mencalonkan Diri
101 Tentang Perasaan
102 Cincin Nikah
103 Suami VS Keluarga
104 Satu Selimut
105 Bersama Ipar
106 Adik Ipar
107 Si Bos Binar
108 Aku, suamimu!
109 Aku Cinta Kamu
110 Tertunduk Lemas
111 Kamar Hotel
112 Saudara Perempuan
113 Terpecah Belah
114 Seminggu Kemudian
115 Pemanasan Dimulai
116 Sebentar Saja
117 Jam Istirahat
118 Asmara Menerjang
119 Kehamilan Gaby
120 Kabar Gembira
121 Keinginan Bunda Hamil
122 Ujian Akhir Sekolah
123 Belajar Memahami Istri
124 Berani Mesra Di Sekolah
125 Terpaksa Berbohong Lagi
126 Karena Sikap Dan Tutur Kata
127 Gaby Sudah Lulus
128 Momong Bayi
129 Bukan Lagi Cerita Remaja
130 Kejujuran Membawa Rasa
131 Menitipkan Bayi Tampan
132 Om Bujang Dan Tante Rempong
133 Mulai Kuliah Di Kampus
134 Rebutan Arjuna
135 Orang Pertama Di Hati Abyaz
136 Pelampiasan Di Ring Tinju
137 Menang Kalah Tidak Menyerah
138 Masuk Zona Dewasa
139 Di Resepsi Pernikahan
140 Mengambil Resep Dokter
141 Perang Melawan Perasaan
142 Kamar Hotel Pribadi
143 Nona Mahatma Telah Kembali
144 Makan Malam Bersama Staff
145 Ini Bukan Kisah Terakhir
146 Bab. 1. Arjuna Kembali
147 Bab. 2. Arjuna Bad Mood
148 Bab. 3. Arjuna Menemukan Cinta
149 Bab. 4. Cinta Bukan Lagi Cinta
150 Bab. 5. Arjuna Menyusul Cinta
151 Bab. 6. Arjuna Melihat Cinta
152 Bab. 7. Arjuna Bersama Cinta
153 Bab. 8. Akad Nikah Atas Nama Cinta
154 Bab. 9. Arjuna Mengajaknya Pergi
155 Bab. 10. Tinggal Bersama Arjuna
156 Bab. 11. Arjuna Meminta Kesempatan
157 Bab. 12. Cinta Pertama Arjuna
158 Bab. 13. Menerima Gaji Pertama
159 Bab. 14. Berani Di Depan Mama
160 Bab. 15. Semua Karena Cinta
161 Bab. 16. Beby Pergi Dan Test DNA
162 Bab. 17. Sudah Berjanji Untuk Kembali
163 Bab. 18. Telah Kembali Bersama
164 Bab. 19. Putus Nyambung
165 Bab. 20. Kembali Bersama Papa
166 Bab. 21. Ulang Tahun Gadis Tertukar
167 Bab. 22. Ulah Sang Sekretaris
168 Bab. 23. Ketahuan Sang Mama
169 Bab. 24. Mama Abyaz Merasa Bersalah
170 Bab. 25. Takut Menikah Muda
171 Bab. 26. Arjuna Nggak Bisa Sabar
172 Bab. 27. Hasil Test DNA
173 Bab. 28. Sudah Tampak Akur
174 Bab. 29. Arjuna Sudah Dikurung
175 Bab. 30. Melihat Akting Arjuna
176 Bab. 31. Sahabat Onar Telah Kembali
177 Bab. 32. Sudah Menjadi Suami Istri
178 Bab. 33. Teman Kerja Mengintrogasi
179 Bab. 34. Dilarikan Ke Rumah Sakit
180 Bab. 35. Kecemasan Keluarga Beby
181 Bab. 36. Pasien Sudah Dibawa Pergi
182 Bab. 37. Merusak Pintu Kamar
183 Bab. 38. Anak-anak Mama Abyaz
184 Bab. 39. Ada Masalah Penting
185 Bab. 40. Adegan Manis Sang Arjuna
186 Bab. 41. Nenek Kandung Akan Kembali
187 Bab. 42. Keributan Di Butik Gloria
188 Bab. 43. Beby Bersama Ibu Mertua
189 Bab. 44. Ditangan Nyonya 100 M
190 Bab. 45. Beby Percaya Sama Arjuna
191 Bab. 46. Malah Jadi Ribut Sendiri
192 Bab. 47. Pihak Nyonya 100 M
193 Bab. 48. Masa lalu Dan Masa Kini
194 Bab. 49. Menuju Gairah Cinta
195 Bab. 50. Malam Pertama Sang Arjuna
196 Bab. 51. Sahabat Putih Abu-abu
197 Bab. 52. Air Mata Sang Bunda
198 Bab. 53. Dua Tahun Kemudian
199 Bab. 54. Bukan Liburan Tapi Pelarian
200 Bab. 55. Tanam Benih Berhasil
201 Bab. 56. Demi Cucu Sang Bunda
202 Bab. 57. Arjuna Sudah Kembali Pulang
203 Bab. 58. Masih Flashback Di Sebinar
204 Bab. 59. Asmara Kembali Menerjang
205 Bab. 60. Hubungan Baik Mulai Terjalin
206 Bab. 61. Muncul Semangat Baru
207 Bab. 62. Dating Show Di Depan Mata
208 Bab. 63. Arjuna Yang Tidak Berubah
209 Bab. 64. Modal Dana Untuk Usaha
210 Bab. 65. Ternyata Ada Kemiripan
211 Bab. 66. Berita Lama Muncul Kembali
212 Bab. 67. Couple Cute Melarikan Diri
213 Bab. 68. Anak dan Ibu Sama Saja
214 Bab. 69. Kepergian Binar Untuk Selamanya
215 Bab. 70. Tutup Cerita Dari Nada
216 PENGUMUMAN TULISAN BARU
Episodes

Updated 216 Episodes

1
Perpisahan Manis Dengan Cinta
2
AWAL CERITA & VISUAL
3
Masih Bersama Prasetya Wardana
4
Panggil Aku Mas Viral!
5
Ada Apa Dengan Viral & Damar?
6
Viral Merasa Genana Karena Eyang
7
Damar Putra Mahatma
8
Suasana Malam Membawa Perasaan
9
Papa Pras Merestui Putrinya
10
Anak Tampan Sudah Pulang
11
Keresahan Dalam Pikiran Abyaz
12
Papa Tampan Sangat Menawan
13
Satu Tahun Telah Berlalu
14
Meninggalkan Vellencia Garden Lux
15
Cinta Abyaz Bukan Lagi Derita
16
Memory Cinta Untuk Yang Terakhir
17
Lembaran Baru Kisah Abyaz
18
Sosok Pria Keturunan Korea
19
Obrolan Abyaz Bersama Pria Itu
20
Perasaan Abyaz Masih Dilema
21
Abyaz Menerima Lamaran Damar
22
Pernikahan Abyaz Dan Damar
23
Tinggal Bersama Teman Hidup
24
Mengajak Abyaz Ke Tempat Kerja
25
Ruang Kantor Yang Bikin Panas Dalam
26
Teman Hidup Jauh Lebih Berarti
27
Si Gadis Kecil Yang Cengeng
28
Adegan Drama Pagi Sudah Dimulai
29
Masih Pagi Sudah Tidur Berdua
30
Makan Siang Bersama Keluarga
31
Pesta Yang Sangat Menakjubkan
32
Damar Yang Sudah Mulai Emosi
33
Teman Hidup Yang Cemburuan
34
Pertemuan Dengan Para Kerabat
35
Abyaz Bukan Gadis Garang
36
Abyaz Pergi Meninggalkan Damar
37
Senja Sore Yang Membawa Cinta
38
Ini Bukan Cerita Billionaire
39
Mengikuti Aturan Main Stella
40
Cinta Bersemi Di Masa Karantina
41
Misi Pertama Gagal Lanjut Misi Kedua
42
Ada Yang Lebih Kejam Dari Abyaz
43
Ada Kesedihan Dan Ada Kebahagiaan
44
Hanya Namanya Yang Sama
45
Oopsss! Ternyata Hanya Prank
46
Tidak Sesuai Harapan Stella
47
Urip Iku Urup
48
Kembalinya Sang Cucu Kesayangan
49
Suasana Kantor Yang Tidak Menyenangkan
50
Sungguh Menantu Yang Bikin Oleng
51
Damar Bukan Bonekanya Mama
52
Rasa Persaudaraan Yang Tidak Terlihat
53
Penangkapan Para Orang Hebat
54
Ternyata Saling Merasakan Rindu
55
Suami Pulang Tapi Bikin Jantungan
56
Damar Menginginkan Dukungan Abyaz
57
Demi Perasaan Sayang DamDam
58
Tidak Ada Acara Bulan Madu
59
Sepertinya Akan Ada Yang Unboxing
60
Unboxing Versi Damar Setya Ardana
61
Romantika Setelah Malam Pertama
62
Cemburu Yang Membawa Cinta
63
Damar Memikirkan Tentang Anak
64
Abyaz Sudah Menjadi Mama
65
Pengumuman
66
Mama Abyaz Harus Sabar
67
Belum Saatnya
68
Guru Tampan
69
Murid Pindahan
70
Lapangan Hijau
71
Genk Kupu-kupu
72
Menikah Atau Cinta
73
Sudah Bertemu
74
Mengenal Gaby
75
Kamu Pacaran?
76
Pergi Arisan
77
Gadis Nakal
78
Ulah Motor Gagah
79
Calon Istri
80
Masalah Keluarga
81
Mati Lampu
82
Hah! Menikah?
83
Gaby Sendirian
84
Pilihan Alvaro
85
Sebuah Perpisahan
86
Jalan Berdua
87
Standing Party
88
Ciuman Pertama
89
Bertanggung Jawab
90
Murid Kece
91
Pergi Ke Supermarket
92
Semakin Usil
93
Akad Nikah
94
Malam Pertama
95
Setelah Kehujanan
96
Kakak Tertua
97
Telah Terbongkar
98
Tahta Dan Keluarga
99
Gaby Sakit
100
Mencalonkan Diri
101
Tentang Perasaan
102
Cincin Nikah
103
Suami VS Keluarga
104
Satu Selimut
105
Bersama Ipar
106
Adik Ipar
107
Si Bos Binar
108
Aku, suamimu!
109
Aku Cinta Kamu
110
Tertunduk Lemas
111
Kamar Hotel
112
Saudara Perempuan
113
Terpecah Belah
114
Seminggu Kemudian
115
Pemanasan Dimulai
116
Sebentar Saja
117
Jam Istirahat
118
Asmara Menerjang
119
Kehamilan Gaby
120
Kabar Gembira
121
Keinginan Bunda Hamil
122
Ujian Akhir Sekolah
123
Belajar Memahami Istri
124
Berani Mesra Di Sekolah
125
Terpaksa Berbohong Lagi
126
Karena Sikap Dan Tutur Kata
127
Gaby Sudah Lulus
128
Momong Bayi
129
Bukan Lagi Cerita Remaja
130
Kejujuran Membawa Rasa
131
Menitipkan Bayi Tampan
132
Om Bujang Dan Tante Rempong
133
Mulai Kuliah Di Kampus
134
Rebutan Arjuna
135
Orang Pertama Di Hati Abyaz
136
Pelampiasan Di Ring Tinju
137
Menang Kalah Tidak Menyerah
138
Masuk Zona Dewasa
139
Di Resepsi Pernikahan
140
Mengambil Resep Dokter
141
Perang Melawan Perasaan
142
Kamar Hotel Pribadi
143
Nona Mahatma Telah Kembali
144
Makan Malam Bersama Staff
145
Ini Bukan Kisah Terakhir
146
Bab. 1. Arjuna Kembali
147
Bab. 2. Arjuna Bad Mood
148
Bab. 3. Arjuna Menemukan Cinta
149
Bab. 4. Cinta Bukan Lagi Cinta
150
Bab. 5. Arjuna Menyusul Cinta
151
Bab. 6. Arjuna Melihat Cinta
152
Bab. 7. Arjuna Bersama Cinta
153
Bab. 8. Akad Nikah Atas Nama Cinta
154
Bab. 9. Arjuna Mengajaknya Pergi
155
Bab. 10. Tinggal Bersama Arjuna
156
Bab. 11. Arjuna Meminta Kesempatan
157
Bab. 12. Cinta Pertama Arjuna
158
Bab. 13. Menerima Gaji Pertama
159
Bab. 14. Berani Di Depan Mama
160
Bab. 15. Semua Karena Cinta
161
Bab. 16. Beby Pergi Dan Test DNA
162
Bab. 17. Sudah Berjanji Untuk Kembali
163
Bab. 18. Telah Kembali Bersama
164
Bab. 19. Putus Nyambung
165
Bab. 20. Kembali Bersama Papa
166
Bab. 21. Ulang Tahun Gadis Tertukar
167
Bab. 22. Ulah Sang Sekretaris
168
Bab. 23. Ketahuan Sang Mama
169
Bab. 24. Mama Abyaz Merasa Bersalah
170
Bab. 25. Takut Menikah Muda
171
Bab. 26. Arjuna Nggak Bisa Sabar
172
Bab. 27. Hasil Test DNA
173
Bab. 28. Sudah Tampak Akur
174
Bab. 29. Arjuna Sudah Dikurung
175
Bab. 30. Melihat Akting Arjuna
176
Bab. 31. Sahabat Onar Telah Kembali
177
Bab. 32. Sudah Menjadi Suami Istri
178
Bab. 33. Teman Kerja Mengintrogasi
179
Bab. 34. Dilarikan Ke Rumah Sakit
180
Bab. 35. Kecemasan Keluarga Beby
181
Bab. 36. Pasien Sudah Dibawa Pergi
182
Bab. 37. Merusak Pintu Kamar
183
Bab. 38. Anak-anak Mama Abyaz
184
Bab. 39. Ada Masalah Penting
185
Bab. 40. Adegan Manis Sang Arjuna
186
Bab. 41. Nenek Kandung Akan Kembali
187
Bab. 42. Keributan Di Butik Gloria
188
Bab. 43. Beby Bersama Ibu Mertua
189
Bab. 44. Ditangan Nyonya 100 M
190
Bab. 45. Beby Percaya Sama Arjuna
191
Bab. 46. Malah Jadi Ribut Sendiri
192
Bab. 47. Pihak Nyonya 100 M
193
Bab. 48. Masa lalu Dan Masa Kini
194
Bab. 49. Menuju Gairah Cinta
195
Bab. 50. Malam Pertama Sang Arjuna
196
Bab. 51. Sahabat Putih Abu-abu
197
Bab. 52. Air Mata Sang Bunda
198
Bab. 53. Dua Tahun Kemudian
199
Bab. 54. Bukan Liburan Tapi Pelarian
200
Bab. 55. Tanam Benih Berhasil
201
Bab. 56. Demi Cucu Sang Bunda
202
Bab. 57. Arjuna Sudah Kembali Pulang
203
Bab. 58. Masih Flashback Di Sebinar
204
Bab. 59. Asmara Kembali Menerjang
205
Bab. 60. Hubungan Baik Mulai Terjalin
206
Bab. 61. Muncul Semangat Baru
207
Bab. 62. Dating Show Di Depan Mata
208
Bab. 63. Arjuna Yang Tidak Berubah
209
Bab. 64. Modal Dana Untuk Usaha
210
Bab. 65. Ternyata Ada Kemiripan
211
Bab. 66. Berita Lama Muncul Kembali
212
Bab. 67. Couple Cute Melarikan Diri
213
Bab. 68. Anak dan Ibu Sama Saja
214
Bab. 69. Kepergian Binar Untuk Selamanya
215
Bab. 70. Tutup Cerita Dari Nada
216
PENGUMUMAN TULISAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!