Vellencia Garden Lux, senin pagi.
Pagi hari dengan suasana hati bertabur madu. Setelah mendengar suara sang kekasih hati, tak terasa sudah 2 minggu Abyaz dan Damar menjalin cinta, seperti pasangan muda lainnya.
Pacar pertama dan keduanya dalam gelora cinta yang membara. Meskipun hanya telfonan, video call dan chating, tapi itu cukup meredam rasa rindu yang melanda.
"Emms, Mas Damar..."
Sebuah nada tak berirama, sebuah bait tercipta dari rasa yang ada, suara merdu mulai melantunkan lagu cinta.
Tangan halus dengan jari-jari yang lentik, memetik senar gitar yang ada dalam pangkuannya.
Itulah dia, Abyaz Ali Wardana.
Dengan jutaan pesona yang ada, kaos polos large size, wajah kucel tanpa make up, dan hanya memikirkan sang kekasih hati yang ada di ujung jauh. Bahkan jarak dan waktu membuat dia merasa jauh.
Benar, sangat jauh. Bahkan di ujung belahan dunia, yang terpisah luasnya samudra.
Lagu Untuk Dia
Judul: Inilah Cinta
🎼🎸.....
Rasanya
Aku masih seperti mimpi
Mungkin bunga tidur dikala pagi
Oh... Ternyata inilah cinta
Teriang selalu dalam pikiranku
Mengingat akan senyuman itu
Apa yang aku rasa bukan hanya rindu
Dan inilah cinta yang hanya untukmu
Apakah kamu tahu?
Aku selalu memangil namamu
Hatiku semakin berdebar untukmu
Inilah cinta yang hanya untukmu
Oh... Kekasihku
Sambutlah cintaku
Jangan kau abaikan rasaku
Inilah cinta yang hanya untukmu
Abyaz yang sambil menulis di buku pribadinya.
Duduk di kursi kayu, yang berada di rooftop rumahnya.
Udara pagi bersama mentari yang baru terbit, begitu menghangatkan tubuhnya. Sambil menunggu waktu nanti, untuk pergi ke kampusnya.
"Abyaz kamu buruan mandi." Ujar Pras yang baru tiba, langsung nyuruh anaknya untuk segera mandi.
"Nanti Pa, ini baru jam 7." Balasnya.
Pras beranjak pergi, tiba-tiba mendengar petikan senar gitar, dari jari-jari lentik putrinya.
Abyaz mulai menyanyikan sebuah lagu,
...Terkenang masa-masa kecilku...
...Senangnya aku selalu di manja...
...Apa yang ku minta selalu saja ada...
...Dari mama dari papa cium pipiku dulu...
Senyuman Abyaz sangat mempesona, Pras yang melihat itu juga tersenyum. Perasaan seorang anak akan kasih cinta sang Papa.
...Saat ku tiba berulang tahun...
...Senangnya hadiahku boneka...
...Lucunya ku suka sampai kini ku suka...
...hingga nanti ku dewasa boneka ku bawa selalu...
Pras tersenyum tengil, tapi dia meleleh syahdu mendengar suara putri kecilnya, sekarang berubah menjadi gadis yang beranjak dewasa. Bahkan sudah mulai mengenal cinta.
...Reff...
...Ingin ku kembali ke masa yang lalu...
...Bahagianya dulu waktu kecilku...
...Ku dengar cerita mama papa bilang...
...Aku lincah lucu waktu kecilku...
...Waktu kecilku aku suka bernyanyi...
Pras memandangi putrinya dan mulai memeluknya dengan rasa sayang.
Lagu milik Payung Teduh dengan judul Masa Kecilku.
Itu hanya sebagian dari lirik lagu itu. Abyaz menyanyikan dengan senyuman manisnya.
Begitu lagu selesai, Pras langsung memeluknya dan mencium kening putrinya.
"Papa sayang kamu."
"Abyaz tahu."
"Papa restui kamu pacaran sama Damar."
"Papa." Abyaz dengan gemas dan memeluk Papanya.
Flashback On
Jakarta Selatan, sabtu malam.
Di aula, sebuah hotel berbintang.
Malam penuh kebahagiaan untuk Alishba dan Emran.
Setelah pagi melangsungkan ijab qobul, dan malamnya acara resepsi dengan nuansa klasik eropa.
Sangat kesan kebaratan, tapi memang itu kemauan Rhiannon Alishba Nuha.
Dari kecil Alishba suka barbie Diory dan Marlo.
Alishba menciptakan mimpi dan kehaluannya menjadi nyata.
Sosok bagaikan putri mahkota dan pangeran tampan, akan bersanding di atas pelaminan.
Sebelum Pras mengantarkan putrinya ke pelaminan dia sangat gugup, bahkan putrinya yang satunya, sangat menggoda dirinya.
"Papa, tenang."
"Papa juga udah berusaha."
"Yang menikah itu Kakak, bukan Papa."
"Papa tetap gugup."
"Iya, tadi pagi waktu akad, Papa juga menangis tersedu-sedu."
"Mama aja malah bisa tenang, walaupun nangis. Tapi nggak lebay kayak Papa."
Abyaz tidak henti menggoda sang Papa, bahkan berani menggoda dengan bilang Papanya lebay.
"Abyaz..." Keluh Pras dan masih di make-up oleh tata rias profesional.
"Mbak ini terlalu rapi rambutnya." Ucap Pras kepada hair stylish ternama.
"Papa, itu namanya gaya rambut pria klasik. Udah deh nurut aja."
"Abyaz..."
"Papa Abyaz paling tampan."
"Pasti orang mengira bukan Papanya pengantin wanita, tapi Kakaknya mempelai pria."
"Kamu dari tadi menggoda Papa."
"Memang begitu faktanya. Papa juga bisa tampan gitu. Eyang, dulu pasti ngidamnya Oppa korea."
"Bukan Oppa korea, tapi Andy Lau."
"Sama aja."
Pras sudah selesai di make-up, dan masih bercermin.
Menurut dia, ini penampilan yang aneh. Anaknya ada-ada saja. Papanya dirubah jadi seperti barbie.
Alishba, memang ingin nuansa seperti dalam cerita barbie. Bahkan sang Mama, juga seperti Ratu eropa yang mengenakan gaun brokat paris warna putih, dengan renda bordiran halus. Britney juga sangat cantik.
"Papa keren!"
Abyaz yang memberi dua jempol ka arah wajah Papanya.
Abyaz yang mengenakan gaun berwarna biru muda, dan dia memilih karakter make-up seperti Elza yang ada dalam cerita Frozen.
"Kakak, apa aku harus memakai ini?"
"Iya adikku yang tampan. Kamu harus pakai itu."
Alvaro gemas, bahkan dia juga harus berpenampilan ala Pangeran Charming, yang terkenal dalam cerita Cinderella.
"Baiklah, aku akan mencoba jadi pengeran tampan."
"Emss, adikku memang sangat tampan."
Abyaz yang memuji adiknya sambil mengelus punggungnya.
"Aku sibuk mengurus para pria tampan, sampai aku lupa untuk berselfie." Ucapnya dengan tengil dan Abyaz mulai memotret dirinya sendiri.
"Aku kirim ke Mas Damar."
Viral yang ada disitu, hanya melihat Abyaz dari kejauhan, tidak berani menggoda Abyaz lagi.
"Mata Eyang pasti sudah rabun, sama seperti pria lainnya, yang bilang kalau Abyaz sangat cantik" batin Viral yang sangat bawel.
"Cuuih.. Cantik dari mananya, kelakuannya aja begitu."
Viral lalu pergi. Tapi, Abyaz tadi seperti melihat Viral, yang sedang memandangi ke arah Abyaz.
"Viral kenapa? Tumben dia pergi gitu aja." Batin Abyaz.
Tapi Abyaz tidak peduli. Yang jelas sudah berfoto dan mengirimkan ke nomor sang kekasih.
Tiba waktunya Pras mengantarkan putri pertamanya ke atas pelaminan, tangan Alishba memegang erat lengan kiri sang Papa, dan akan segera masuk ke aula resepsi.
"Alishba, maafin Papa."
"Papa. Ini Alishba menikah. Bukan acara lebaran."
Alishba mengerti perasaan Papanya, bahkan tadi acara sungkeman setelah akad nikah, Papanya juga menangis tersedu-sedu.
"Alishba sayang Papa."
"Alishba, nggak akan jauh dari Papa."
"Papa tahu, tapi Papa harus merelakan kamu."
"Papa, udah dong."
"Iya, Papa akan berusaha tenang. Senyumlah."
Alishba dengan segala perasaan yang ada, dan memegang erat lengan sang Papa.
Tanpa Papanya, Alishba juga bukan siapa-siapa. Tanpa Papanya, Alishba juga tidak akan berjalan di karpet ini, dan akan berdiri diatas pelaminan.
Alishba juga sangat menyayangi Papanya.
"Papa sayang kamu."
Dari kecil, malah Alishba yang selalu bisa mengerti sang Papa. Walaupun ada rasa aneh ketika awal adiknya lahir. Tapi, perlahan sang gadis kecil yang bernama Rhiannon Alishba Nuha itu mengerti.
Senyuman pengantin wanita begitu manis, sangat terpancar aura bahagia dalam dirinya. Walaupun, secara pribadi Alishba belum terlalu mengenal sosok Emran Nugraha lebih dekat. Tapi dia yakin, kalau Emran sosok yang baik seperti Papanya.
"Papa, terima kasih." Ucap Alishba, dan Pras menoleh ke arahnya dengan tersenyum.
Pras akhirnya harus merelakan putri pertamanya. Tangan itu menyatukan kedua tangan mempelai.
"Emran, tolong jaga putri Papa."
"Iya Papa, Emran akan menjaga putri Papa."
"Jangan kecewakan Papa."
"Papa tidak perlu cemas, Emran mencintai putri Papa. Emran janji Papa."
"Papa terima kasih, Emran akan selalu mencintai Rhiannon Alishba Nuha."
Pras yang mendengar itu cukup berdebar dan cukup menahan dirinya.
"Papa." Ucap Alishba dengan rasa mengharu biru.
Papanya akhirnya beranjak untuk duduk di kursi besan. Britney yang sudah tiba lebih dulu. Menatap suaminya dengan rasa bahagia, walaupun dalam hatinya juga sangat menahan perasaan ini. Tapi dia ingin selalu tersenyum, di hadapan putrinya.
"Mas, kamu baik-baik saja?"
Pras tampak mengembuskan nafasnya dengan pelan, lalu berkata "Aku baik-baik saja."
Malam itu menjadi malam yang romantis.
Dengan penuh haru, cinta dan air mata.
"Alishba."
Tetap saja Papa tengil itu kembali meneteskan air matanya.
Bahkan para kerabatnya menggoda dia. Seperti Rendy, Pandu, Evan dan Candra, mereka belum merasakan. Berada di posisi Pras saat ini.
"Kalian akan tahu nanti, gimana rasanya jadi aku." Ucapnya dengan tengil setelah acara resepsi selesai.
Rendy dan Candra yang sebentar lagi juga akan mengadakan acara pernikahan anaknya.
Pras yang dari Bandung waktu itu juga mengantar acara lamaran anaknya Rendy.
Lalu Rangga sang polisi tampan, juga sudah melamar gadis asal Malang. Karena Rangga ditugaskan disana. Jadi calon menantu Putri dan Candra, gadis asli Malang, Jawa Timur.
"Papa, Abyaz tahu perasaan Papa. Tapi, lihat ini. Semua foto Papa, nggak enak dilihat."
"Hapus aja fotonya."
"Jangan dong, ini moment berharga Kakak." Ucapnya dengan tengil, lalu memeluk sang Papa.
"Papa, Abyaz nggak akan jauh dari Papa."
Pras mulai tersenyum dan merasakan kasih sayang anaknya.
Itulah sepenggal cerita waktu acara resepsi semalam.
Tepat di malam minggu, dan membuat semua orang mengharu biru, karena perasaan cinta Papa tampan itu.
Flashback Off.
Di rooftop dan Pras mulai mengerti perasaan Abyaz.
"Papa, terima kasih."
"Papa sayang kamu."
"Abyaz juga sayang Papa."
Mau dibawa kemana hubungan Abyaz??
Othor bingung sendiri 😂.
Semoga tidak ada yang panas dingin, dan merubah suasana keuwuan mereka nantinya.
Masih mau lanjut nggak ya?
Nah, pernah ada yang minta Mas Pras mantu. Itu udah ya. .
Mas Pras sudah mau di panggil Mbah Pras.
Hemms, apakah terlalu cepat? 🤭
Buat kalian yang mau usul silahkan.
Maafkan tulisan othor yang masih amburadul, beberapa penempatan tanda baca kadang masih salah, juga banyak typo dan kalimat yang kurang berbobot.
Mohon di maklum ya, othor soalnya cuma suka menghalu, dan tulisan masih asal ketik aja.
Terima kasih buat yang masih suka kisah Mas Pras dari awal Panggil Aku Mas pertama dan sampai sekarang.
Matur nuwun 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Enny Sutadji
Mbah prasss 🤣🤣🤣🤣
2021-02-25
0
afnan kinara
keren Thor...susah ditebak....namanya juga bagus".....koyo tenanan😀😘😘😘
2021-02-02
0
Eda Sally
Like
2021-01-26
0