Suasana Malam Membawa Perasaan

Sesaat memejamkan mata, tersenyum dalam perasaan rindu menyatu dengan cinta.

Anugrah cinta bisa mendatangi siapa saja. Termasuk Abyaz Ali Wardana.

Abyaz yang memakai helm bogo, dan duduk diatas motor, merasakan udara malam. Tampak mengenakan hoodie warna putih yang bertulisan blackpink di bagian punggungnya.

"Al, jangan ngebut." Teriaknya, saat suara jalanan yang riuh, Alvaro yang memakai helm full face, tidak mendengarnya.

Baru jam 8 malam, Alvaro mengajak sang Kakak untuk menemaninya di street food yang lumayan jauh dari rumahnya.

"Anak itu, kenapa aku jadi ingat Mas Damar."

Abyaz yang mendengarkan tentang si kecil yang bernama Tyo. Di usia 6 tahun yang tidak mengenal siapa orang tuanya, dan sudah menjadi pengamen cilik di sebuah pasar.

"Apa dulu Mas Damar seperti itu??"

Abyaz semakin dengan hatinya, lalu dia benar-benar merasakan kesedihan yang pernah dilalui pacarnya.

Damar Putra Mahatma, pemuda 24 tahun, dia di adopsi melalui hukum dan mendapat surat dari lembaga sosial. Karena tidak ada surat dan identitas apapun.

Pagi itu, seorang Eyang yang menyusuri pasar yang tidak jauh dari kediamannya.

Melihatnya seperti putranya yang telah tiada. Dia merasa menyesal atas apa yang telah dia lalukan untuk putranya.

Eyang Dewi, yang memperhatikan dan suka dengan suara Tyo kala itu. Lalu bertanya-tanya tentang Tyo. Dia bilang tidak mempunyai siapapun, dan tidak kenal. Hanya kenal seorang tukang becak, dia juga bukan bapaknya. Dulu Tyo juga seperti anak yang ditinggalkan.

Tukang becak itu hanya merawatnya saja. Bahkan identitasnya tidak ada. Bagaimana buat surat hukum untuk mengadopsinya, tukang becak itu juga susah mencari uang. Hidup bisa makan cukup, bisa bersyukur. Tyo akhirnya di adopsi oleh Eyang Dewi, surat-surat lengkap sesuai hukum. Bahkan Aldo dan Lingga yang mengurusnya, pihak Lembaga sosial hanya menyarankan untuk membuat perwalian seusai aturan hukum.

Akhirnya resmi menjadi anak ke 3 Suryo Mahatma dan Dewi. Jadi masuk daftar keluarga Eyang Dewi. Sudah usia senja tapi sangat senang melihat Damar, nama itu juga Eyang Dewi sendiri yang membuatnya.

Kala itu Limar masih di penjara, hanya Aldo, Eyang Dewi dan Viral. Bunda Hesti juga menjalani perawatan, jadi di rawat di rumah Lingga.

"Mas Damar," Suara tangis Abyaz pecah di keramaian jalanan malam itu.

Tidak ada yang mendengar suara tangis Abyaz. Bahkan sesampainya di street food yang di tuju Alvaro. Abyaz masih menangis.

Karena Damar kecil tahunya agama islam. Damar juga bisa sholat tepat waktu di usia 6 tahun. Eyang Dewi akhirnya tidak merubah keyakinannya. Malah suka dengan Damar yang begitu rajin, bahkan pandai menyanyikan lagu islami dan asmaul husna.

"Tole, iki Eyangmu. Jenenge Damar."

(Nak, ini Kakekmu. Namanya Damar.)

Begitulah Eyang Dewi saat mengenalkan Damar kepada Viral. Viral juga sangat senang.

Viral yang tadinya seperti terkurung, karena Aldo jarang mengajak keluar rumah, di rumah juga tidak ada teman sebaya. Ada Damar, dia semakin aktif bermain, bahkan sangat akur. Damar juga mengerti, dia selalu mengalah dan bisa menenangkan Viral bila menangis.

"Kak Abyaz nangis." Tegur Alvaro yang menoleh kebelakang.

Motor matic yang dia kendarai sudah berhenti, tapi sang Kakak tidak turun dari motornya. Ternyata Kakaknya sedang menangis.

Alvaro yang masih mengenakan helm melepaskan helm Abyaz. Tapi Abyaz masih saja duduk di motor itu. Tangannya mencoba mengelap air mata dan ingusnya sendiri.

"Kenapa Kakak nangis??" Tanya Alvaro

"Itu tadi."

"Apaan?"

"Udah nggak jadi." Balasnya dan mulai turun dari motor itu.

Mereka sudah ada di pinggir jalan, pusat kuliner malam.

"Udah nangisnya?"

Alvaro yang berusaha merapikan rambut Kakaknya.

"Emmh, aku nggak apa-apa."

"Emang ada apa?"

"Cuma ingat Mas Damar."

"Mas Damar di Amrik, jangan ditangisin. Dia juga nggak bakal lihat air mata Kakak."

Abyaz mencubit tangan Alvaro dan berkata "Kakak beneran sedih, malah bilang gitu."

"Laah, emang bener. Mas Damar di Amrik, disana bisa happy-happy, terus yang disini, ngapain nangis-nangis nggak jelas. Baru pacar aja, ditangisin."

"Kamu nggak bakal ngerti."

"Ya udah sana, kakak yang beli Boba. Aku disini aja."

Abyaz dengan kesal dan berkata "Kamu yang ajak Kakak, malah nyuruh Kakak."

"Kakak lihat dong, banyak cewek. Aku risih kalau pada lihatin aku. Ini helm nggak aku lepas."

"Ya kan bisa pakai masker."

"Tetep aja. Udah buruan, aku mau yang original ukuran large."

Abyaz pergi begitu saja, kenapa Abyaz yang harus beli. Bukannya yang ngajak Alvaro. Abyaz kembali mendekati Alvaro.

Tangan kiri Abyaz menadah ke Alvaro.

"Mana duitnya?? Money.... Buruan!"

Alvaro yang masih memakai helm, hanya menyengir. Lalu mengambil dompet dari saku celana jeansnya.

"Ini."

"Tapi ingat, Boba brown sugar ukuran large."

Abyaz hanya diam dan merasa gelisah.

"Mas Damar lagi apa ya?"

Saat duduk menunggu pesanannya, dia masih terus kepikiran dengan sang pacar. Walaupun belum lama pacaran, tapi Abyaz sudah membawa perasaan yang begitu mendalam.

Abyaz yang masih duduk, mengambil ponsel dari saku hoodie yang dia pakai.

Tampak senyuman manis, ketika dia melihat sebuah foto Damar yang sedang makan. Itu kiriman dari Binar, sang adik manis.

"Mas Damar baru sarapan." Jarinya mengusar layar ponselnya.

Abyaz sudah mengambil pesanannya. Dua Boba, brown sugar dan green tea.

"Ini, terus kita kemana?"

"Aku udah nemuin tempat yang pas."

Alvaro mengajak ke sebuah tempat. Abyaz juga sudah membeli beberapa jenis jajanan yang ada di pusat kuliner itu.

"Kenapa kita disini?"

"Disini sepi, dan nggak ada yang lihat aku."

"Dari pada duduk di parkiran, mending pulang aja Dek!!"

Abyaz langsung memakai helmnya, dan Alvaro menggeleng gemas. Tapi siapa yang aneh kalau begini, Abyaz atau Alvaro.

"Iya iya, kita pulang."

Abyaz yang sudah memeluk erat Alvaro diatas motor yang melaju cepat.

Tampak tersenyum manis, apalagi setelah melihat foto yang dikirim Binar padanya.

"Mas Damar, aku padamu." Ucapnya dan seolah ingin menyuarakan lebih kencang. Agar semua orang tahu, kalau dia saat ini telah jatuh hati, kepada pemuda yang bernama Damar Putra Mahatma.

Setibanya di rumah, Abyaz yang melihat mobil sang Papa udah di rumah, berarti Papanya udah pulang dari Bandung.

"Ma, Papa dimana?" Tanya Abyaz.

Abyaz masih seperti anak-anak yang ditinggal sebentar, langsung mencari keberadaan orang tuanya.

"Di kamar mandi." Ucap Britney yang sedang menyiapkan baju suaminya.

Tahu Papanya sudah pulang, Abyaz langsung mencari sang Papa.

"Abyaz... Papa masih mandi."

Suara Britney yang melerai Abyaz. Dari tadi mengetuk-ketuk pintu kamar mandi. Sang Papa tahu, kalau itu kebiasaan Abyaz.

Pras yang masih basah dan hanya melilitkan handuk di atas pinggangnya.

"Papa baru mandi."

"Buruan, Abyaz tungguin."

"Sana dulu."

"Tapi buruan mandinya."

"Iya, sayangnya Papa yang cantik."

Pras yang gemas dengan anaknya, kembali menutup pintu kamar mandinya.

"Papa kamu baru mandi."

"Kamu kenapa?"

"Ems, nggak apa-apa Ma."

Abyaz bersandar di bahu Mamanya dan berkata "Apa Mama pernah nangis kalau di tinggal Papa pergi lama?"

"Nggak nangis, tapi kangen. Suka aja bilang Mas buruan pulang, gitu aja."

"Mama masih suka panggil Mas. Kenapa Ma?"

Britney gemas, anaknya sudah gadis 20 tahun. Tapi banyak sekali pertanyaan sepele. Britney jadi paham dan merasa kalau Abyaz terkena buper pada cinta pertama.

Britney menatap Abyaz dengan senyuman dan berkata "Karena Papa kamu yang minta di panggil Mas. Jadi Mama ya panggil dia Mas terus. Mama sama Papa kamu tua Mama 3 tahun, Papa kamu mau dihormati sebagai suami. Walaupun usianya lebih muda dari Mama."

"Emh, iya aku jadi paham."

Abyaz mengerti dan akhirnya dia keluar dari kamar orang tuanya. Terkadang Abyaz memang seperti anak baru gede.

Di Golden Mansion.

"Mas Lingga, sudah keterlaluan." Ucap Vava dengan kesal.

Lingga yang duduk di ruang baca, baru mulai membaca buku, tapi sang istri yang baru tiba dari Bali. Wajahnya tampak kesal setelah mengetahui kabar tentang anaknya.

"Mas Lingga, udah berapa kali aku bilang. Kenapa Binar sampai pergi ke Texas. Terus ponselnya baru aktif lagi. Kamu blokir semua kartu dia."

Lingga tidak menghiraukan suara istrinya yang begitu bawel.

"Kamu baru pulang jalan-jalan, harusnya sampai di rumah bahagia. Ini malah marah-marah."

Vava keluar dari ruang baca itu dan masih dalam kedongkolan, Lingga tersenyum saat mendengar ocehan istrinya yang membela anaknya.

"Binar pasti sudah bersama Damar." Batin Lingga

Di ruang kamar dan masih dengan perasaan kesal "Daddy macam apa yang begitu, anaknya jauh di negeri orang tanpa diberi uang. Harus bergantung sama Damar."

"Aku harus nyusul Binar."

Vava yang melihat kopernya masih berantakan dan akhirnya dia kembali memilah pakiannya. Sebagian dia keluarkan dan menata dengan rapi, lalu menutup koper itu.

Dengan kekesalan ke kamar mandi dan baru hendak masuk kamar mandi.

"Tenanglah." Lingga memeluknya dari belakang.

Vava hanya terdiam. Perlahan berkata "Kamu sudah berani menyakiti anakku."

"Sayang, Binar anak kita."

"Tapi kamu tega sama dia."

"Dia sudah besar, sesekali kita harus bisa membiarkan dia untuk berusaha sendiri."

"Tapi aku nggak suka sama caramu."

Lingga memutar badan Vava dan akhirnya Vava juga tidak berani membantah suaminya lagi.

Tangan Lingga mengangkat dagu istrinya dan berkata "Mommynya Binar yang cantik, Daddynya Binar juga kangen."

Vava memalingkan wajahnya dan berkata "Aku mau nyusul Binar."

"Hanya karena ini??"

"Mas Lingga!"

"Apa kamu tidak malu??"

Lingga memandangi istrinya yang bawel.

"Anak kita harus bergantung sama Damar. Harusnya kamu siapkan apartemen untuknya, kamu malah menyuruh dia tinggal sama Damar."

"Sayang apa salahnya? Damar bisa menjaga Binar dengan baik. Biarkan Binar belajar dari Damar."

Lingga tersenyum dan memeluknya "Aku tahu, pasti tadi Binar ngadu sama kamu. Berarti dia sudah aman bersama Damar. Kamu tidak perlu cemas."

"Tapi aku masih kecewa sama kamu Mas. Mas Lingga tega sama anakku."

"Hemms, anak kita. Sudah, jangan marah-marah."

Orang tua yang satu ini, setiap masalah anak, pasti menjadi hawa panas dingin.

Lingga dengan cepat mengangkat Vava dan mengajaknya ke dalam kamar mandi.

"Mas turunin aku."

"Aku mandiin, biar segar."

"Aku bisa sendiri."

"Aku mandikan kamu, biar nggak sensi lagi." Suara yang begitu menggodanya.

Suasana malam Daddy dan Mommy Binar, selalu hareudang. Tapi Lingga cukup sabar dengan istrinya yang marah-marah tentang masalah anaknya.

"Tapi aku juga kangen Binar."

"Aku juga, tapi nanti saja kita kesana. Setelah terima raport Batari sama Betari."

"Emmh, iya." Lirihnya.

Binar Jati Lingga

Batari Ayu Lingga

Betari Darra Lingga

3 B yang menggemaskan sang Mommy, sungguh meresahkan perasaan Daddy, karena Mommy selalu membela 3 B.

Apapun masalah anak mereka, entah dari masalah sekolah, nilai ujian, sikap mereka yang menyusahan Mommy dan Daddy, tapi Mommy selalu merasa di pihak yang benar.

Sungguh perjuangan untuk mendapatkan momongan, jadi Vava tidak tinggal diam, bila Daddynya menghukum anaknya.

Terpopuler

Comments

Anik Adja

Anik Adja

jenengnge apik tenan Yo Thor

2021-02-25

1

Mita Karolina

Mita Karolina

-Limar, Linggar, langit
- Binar, batari, betari

Namanya Jawa bgt tapi terkesan AGUNG apikkkkkk

2021-02-01

1

Rhara

Rhara

makin keren thorrrrr👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼

2021-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan Manis Dengan Cinta
2 AWAL CERITA & VISUAL
3 Masih Bersama Prasetya Wardana
4 Panggil Aku Mas Viral!
5 Ada Apa Dengan Viral & Damar?
6 Viral Merasa Genana Karena Eyang
7 Damar Putra Mahatma
8 Suasana Malam Membawa Perasaan
9 Papa Pras Merestui Putrinya
10 Anak Tampan Sudah Pulang
11 Keresahan Dalam Pikiran Abyaz
12 Papa Tampan Sangat Menawan
13 Satu Tahun Telah Berlalu
14 Meninggalkan Vellencia Garden Lux
15 Cinta Abyaz Bukan Lagi Derita
16 Memory Cinta Untuk Yang Terakhir
17 Lembaran Baru Kisah Abyaz
18 Sosok Pria Keturunan Korea
19 Obrolan Abyaz Bersama Pria Itu
20 Perasaan Abyaz Masih Dilema
21 Abyaz Menerima Lamaran Damar
22 Pernikahan Abyaz Dan Damar
23 Tinggal Bersama Teman Hidup
24 Mengajak Abyaz Ke Tempat Kerja
25 Ruang Kantor Yang Bikin Panas Dalam
26 Teman Hidup Jauh Lebih Berarti
27 Si Gadis Kecil Yang Cengeng
28 Adegan Drama Pagi Sudah Dimulai
29 Masih Pagi Sudah Tidur Berdua
30 Makan Siang Bersama Keluarga
31 Pesta Yang Sangat Menakjubkan
32 Damar Yang Sudah Mulai Emosi
33 Teman Hidup Yang Cemburuan
34 Pertemuan Dengan Para Kerabat
35 Abyaz Bukan Gadis Garang
36 Abyaz Pergi Meninggalkan Damar
37 Senja Sore Yang Membawa Cinta
38 Ini Bukan Cerita Billionaire
39 Mengikuti Aturan Main Stella
40 Cinta Bersemi Di Masa Karantina
41 Misi Pertama Gagal Lanjut Misi Kedua
42 Ada Yang Lebih Kejam Dari Abyaz
43 Ada Kesedihan Dan Ada Kebahagiaan
44 Hanya Namanya Yang Sama
45 Oopsss! Ternyata Hanya Prank
46 Tidak Sesuai Harapan Stella
47 Urip Iku Urup
48 Kembalinya Sang Cucu Kesayangan
49 Suasana Kantor Yang Tidak Menyenangkan
50 Sungguh Menantu Yang Bikin Oleng
51 Damar Bukan Bonekanya Mama
52 Rasa Persaudaraan Yang Tidak Terlihat
53 Penangkapan Para Orang Hebat
54 Ternyata Saling Merasakan Rindu
55 Suami Pulang Tapi Bikin Jantungan
56 Damar Menginginkan Dukungan Abyaz
57 Demi Perasaan Sayang DamDam
58 Tidak Ada Acara Bulan Madu
59 Sepertinya Akan Ada Yang Unboxing
60 Unboxing Versi Damar Setya Ardana
61 Romantika Setelah Malam Pertama
62 Cemburu Yang Membawa Cinta
63 Damar Memikirkan Tentang Anak
64 Abyaz Sudah Menjadi Mama
65 Pengumuman
66 Mama Abyaz Harus Sabar
67 Belum Saatnya
68 Guru Tampan
69 Murid Pindahan
70 Lapangan Hijau
71 Genk Kupu-kupu
72 Menikah Atau Cinta
73 Sudah Bertemu
74 Mengenal Gaby
75 Kamu Pacaran?
76 Pergi Arisan
77 Gadis Nakal
78 Ulah Motor Gagah
79 Calon Istri
80 Masalah Keluarga
81 Mati Lampu
82 Hah! Menikah?
83 Gaby Sendirian
84 Pilihan Alvaro
85 Sebuah Perpisahan
86 Jalan Berdua
87 Standing Party
88 Ciuman Pertama
89 Bertanggung Jawab
90 Murid Kece
91 Pergi Ke Supermarket
92 Semakin Usil
93 Akad Nikah
94 Malam Pertama
95 Setelah Kehujanan
96 Kakak Tertua
97 Telah Terbongkar
98 Tahta Dan Keluarga
99 Gaby Sakit
100 Mencalonkan Diri
101 Tentang Perasaan
102 Cincin Nikah
103 Suami VS Keluarga
104 Satu Selimut
105 Bersama Ipar
106 Adik Ipar
107 Si Bos Binar
108 Aku, suamimu!
109 Aku Cinta Kamu
110 Tertunduk Lemas
111 Kamar Hotel
112 Saudara Perempuan
113 Terpecah Belah
114 Seminggu Kemudian
115 Pemanasan Dimulai
116 Sebentar Saja
117 Jam Istirahat
118 Asmara Menerjang
119 Kehamilan Gaby
120 Kabar Gembira
121 Keinginan Bunda Hamil
122 Ujian Akhir Sekolah
123 Belajar Memahami Istri
124 Berani Mesra Di Sekolah
125 Terpaksa Berbohong Lagi
126 Karena Sikap Dan Tutur Kata
127 Gaby Sudah Lulus
128 Momong Bayi
129 Bukan Lagi Cerita Remaja
130 Kejujuran Membawa Rasa
131 Menitipkan Bayi Tampan
132 Om Bujang Dan Tante Rempong
133 Mulai Kuliah Di Kampus
134 Rebutan Arjuna
135 Orang Pertama Di Hati Abyaz
136 Pelampiasan Di Ring Tinju
137 Menang Kalah Tidak Menyerah
138 Masuk Zona Dewasa
139 Di Resepsi Pernikahan
140 Mengambil Resep Dokter
141 Perang Melawan Perasaan
142 Kamar Hotel Pribadi
143 Nona Mahatma Telah Kembali
144 Makan Malam Bersama Staff
145 Ini Bukan Kisah Terakhir
146 Bab. 1. Arjuna Kembali
147 Bab. 2. Arjuna Bad Mood
148 Bab. 3. Arjuna Menemukan Cinta
149 Bab. 4. Cinta Bukan Lagi Cinta
150 Bab. 5. Arjuna Menyusul Cinta
151 Bab. 6. Arjuna Melihat Cinta
152 Bab. 7. Arjuna Bersama Cinta
153 Bab. 8. Akad Nikah Atas Nama Cinta
154 Bab. 9. Arjuna Mengajaknya Pergi
155 Bab. 10. Tinggal Bersama Arjuna
156 Bab. 11. Arjuna Meminta Kesempatan
157 Bab. 12. Cinta Pertama Arjuna
158 Bab. 13. Menerima Gaji Pertama
159 Bab. 14. Berani Di Depan Mama
160 Bab. 15. Semua Karena Cinta
161 Bab. 16. Beby Pergi Dan Test DNA
162 Bab. 17. Sudah Berjanji Untuk Kembali
163 Bab. 18. Telah Kembali Bersama
164 Bab. 19. Putus Nyambung
165 Bab. 20. Kembali Bersama Papa
166 Bab. 21. Ulang Tahun Gadis Tertukar
167 Bab. 22. Ulah Sang Sekretaris
168 Bab. 23. Ketahuan Sang Mama
169 Bab. 24. Mama Abyaz Merasa Bersalah
170 Bab. 25. Takut Menikah Muda
171 Bab. 26. Arjuna Nggak Bisa Sabar
172 Bab. 27. Hasil Test DNA
173 Bab. 28. Sudah Tampak Akur
174 Bab. 29. Arjuna Sudah Dikurung
175 Bab. 30. Melihat Akting Arjuna
176 Bab. 31. Sahabat Onar Telah Kembali
177 Bab. 32. Sudah Menjadi Suami Istri
178 Bab. 33. Teman Kerja Mengintrogasi
179 Bab. 34. Dilarikan Ke Rumah Sakit
180 Bab. 35. Kecemasan Keluarga Beby
181 Bab. 36. Pasien Sudah Dibawa Pergi
182 Bab. 37. Merusak Pintu Kamar
183 Bab. 38. Anak-anak Mama Abyaz
184 Bab. 39. Ada Masalah Penting
185 Bab. 40. Adegan Manis Sang Arjuna
186 Bab. 41. Nenek Kandung Akan Kembali
187 Bab. 42. Keributan Di Butik Gloria
188 Bab. 43. Beby Bersama Ibu Mertua
189 Bab. 44. Ditangan Nyonya 100 M
190 Bab. 45. Beby Percaya Sama Arjuna
191 Bab. 46. Malah Jadi Ribut Sendiri
192 Bab. 47. Pihak Nyonya 100 M
193 Bab. 48. Masa lalu Dan Masa Kini
194 Bab. 49. Menuju Gairah Cinta
195 Bab. 50. Malam Pertama Sang Arjuna
196 Bab. 51. Sahabat Putih Abu-abu
197 Bab. 52. Air Mata Sang Bunda
198 Bab. 53. Dua Tahun Kemudian
199 Bab. 54. Bukan Liburan Tapi Pelarian
200 Bab. 55. Tanam Benih Berhasil
201 Bab. 56. Demi Cucu Sang Bunda
202 Bab. 57. Arjuna Sudah Kembali Pulang
203 Bab. 58. Masih Flashback Di Sebinar
204 Bab. 59. Asmara Kembali Menerjang
205 Bab. 60. Hubungan Baik Mulai Terjalin
206 Bab. 61. Muncul Semangat Baru
207 Bab. 62. Dating Show Di Depan Mata
208 Bab. 63. Arjuna Yang Tidak Berubah
209 Bab. 64. Modal Dana Untuk Usaha
210 Bab. 65. Ternyata Ada Kemiripan
211 Bab. 66. Berita Lama Muncul Kembali
212 Bab. 67. Couple Cute Melarikan Diri
213 Bab. 68. Anak dan Ibu Sama Saja
214 Bab. 69. Kepergian Binar Untuk Selamanya
215 Bab. 70. Tutup Cerita Dari Nada
216 PENGUMUMAN TULISAN BARU
Episodes

Updated 216 Episodes

1
Perpisahan Manis Dengan Cinta
2
AWAL CERITA & VISUAL
3
Masih Bersama Prasetya Wardana
4
Panggil Aku Mas Viral!
5
Ada Apa Dengan Viral & Damar?
6
Viral Merasa Genana Karena Eyang
7
Damar Putra Mahatma
8
Suasana Malam Membawa Perasaan
9
Papa Pras Merestui Putrinya
10
Anak Tampan Sudah Pulang
11
Keresahan Dalam Pikiran Abyaz
12
Papa Tampan Sangat Menawan
13
Satu Tahun Telah Berlalu
14
Meninggalkan Vellencia Garden Lux
15
Cinta Abyaz Bukan Lagi Derita
16
Memory Cinta Untuk Yang Terakhir
17
Lembaran Baru Kisah Abyaz
18
Sosok Pria Keturunan Korea
19
Obrolan Abyaz Bersama Pria Itu
20
Perasaan Abyaz Masih Dilema
21
Abyaz Menerima Lamaran Damar
22
Pernikahan Abyaz Dan Damar
23
Tinggal Bersama Teman Hidup
24
Mengajak Abyaz Ke Tempat Kerja
25
Ruang Kantor Yang Bikin Panas Dalam
26
Teman Hidup Jauh Lebih Berarti
27
Si Gadis Kecil Yang Cengeng
28
Adegan Drama Pagi Sudah Dimulai
29
Masih Pagi Sudah Tidur Berdua
30
Makan Siang Bersama Keluarga
31
Pesta Yang Sangat Menakjubkan
32
Damar Yang Sudah Mulai Emosi
33
Teman Hidup Yang Cemburuan
34
Pertemuan Dengan Para Kerabat
35
Abyaz Bukan Gadis Garang
36
Abyaz Pergi Meninggalkan Damar
37
Senja Sore Yang Membawa Cinta
38
Ini Bukan Cerita Billionaire
39
Mengikuti Aturan Main Stella
40
Cinta Bersemi Di Masa Karantina
41
Misi Pertama Gagal Lanjut Misi Kedua
42
Ada Yang Lebih Kejam Dari Abyaz
43
Ada Kesedihan Dan Ada Kebahagiaan
44
Hanya Namanya Yang Sama
45
Oopsss! Ternyata Hanya Prank
46
Tidak Sesuai Harapan Stella
47
Urip Iku Urup
48
Kembalinya Sang Cucu Kesayangan
49
Suasana Kantor Yang Tidak Menyenangkan
50
Sungguh Menantu Yang Bikin Oleng
51
Damar Bukan Bonekanya Mama
52
Rasa Persaudaraan Yang Tidak Terlihat
53
Penangkapan Para Orang Hebat
54
Ternyata Saling Merasakan Rindu
55
Suami Pulang Tapi Bikin Jantungan
56
Damar Menginginkan Dukungan Abyaz
57
Demi Perasaan Sayang DamDam
58
Tidak Ada Acara Bulan Madu
59
Sepertinya Akan Ada Yang Unboxing
60
Unboxing Versi Damar Setya Ardana
61
Romantika Setelah Malam Pertama
62
Cemburu Yang Membawa Cinta
63
Damar Memikirkan Tentang Anak
64
Abyaz Sudah Menjadi Mama
65
Pengumuman
66
Mama Abyaz Harus Sabar
67
Belum Saatnya
68
Guru Tampan
69
Murid Pindahan
70
Lapangan Hijau
71
Genk Kupu-kupu
72
Menikah Atau Cinta
73
Sudah Bertemu
74
Mengenal Gaby
75
Kamu Pacaran?
76
Pergi Arisan
77
Gadis Nakal
78
Ulah Motor Gagah
79
Calon Istri
80
Masalah Keluarga
81
Mati Lampu
82
Hah! Menikah?
83
Gaby Sendirian
84
Pilihan Alvaro
85
Sebuah Perpisahan
86
Jalan Berdua
87
Standing Party
88
Ciuman Pertama
89
Bertanggung Jawab
90
Murid Kece
91
Pergi Ke Supermarket
92
Semakin Usil
93
Akad Nikah
94
Malam Pertama
95
Setelah Kehujanan
96
Kakak Tertua
97
Telah Terbongkar
98
Tahta Dan Keluarga
99
Gaby Sakit
100
Mencalonkan Diri
101
Tentang Perasaan
102
Cincin Nikah
103
Suami VS Keluarga
104
Satu Selimut
105
Bersama Ipar
106
Adik Ipar
107
Si Bos Binar
108
Aku, suamimu!
109
Aku Cinta Kamu
110
Tertunduk Lemas
111
Kamar Hotel
112
Saudara Perempuan
113
Terpecah Belah
114
Seminggu Kemudian
115
Pemanasan Dimulai
116
Sebentar Saja
117
Jam Istirahat
118
Asmara Menerjang
119
Kehamilan Gaby
120
Kabar Gembira
121
Keinginan Bunda Hamil
122
Ujian Akhir Sekolah
123
Belajar Memahami Istri
124
Berani Mesra Di Sekolah
125
Terpaksa Berbohong Lagi
126
Karena Sikap Dan Tutur Kata
127
Gaby Sudah Lulus
128
Momong Bayi
129
Bukan Lagi Cerita Remaja
130
Kejujuran Membawa Rasa
131
Menitipkan Bayi Tampan
132
Om Bujang Dan Tante Rempong
133
Mulai Kuliah Di Kampus
134
Rebutan Arjuna
135
Orang Pertama Di Hati Abyaz
136
Pelampiasan Di Ring Tinju
137
Menang Kalah Tidak Menyerah
138
Masuk Zona Dewasa
139
Di Resepsi Pernikahan
140
Mengambil Resep Dokter
141
Perang Melawan Perasaan
142
Kamar Hotel Pribadi
143
Nona Mahatma Telah Kembali
144
Makan Malam Bersama Staff
145
Ini Bukan Kisah Terakhir
146
Bab. 1. Arjuna Kembali
147
Bab. 2. Arjuna Bad Mood
148
Bab. 3. Arjuna Menemukan Cinta
149
Bab. 4. Cinta Bukan Lagi Cinta
150
Bab. 5. Arjuna Menyusul Cinta
151
Bab. 6. Arjuna Melihat Cinta
152
Bab. 7. Arjuna Bersama Cinta
153
Bab. 8. Akad Nikah Atas Nama Cinta
154
Bab. 9. Arjuna Mengajaknya Pergi
155
Bab. 10. Tinggal Bersama Arjuna
156
Bab. 11. Arjuna Meminta Kesempatan
157
Bab. 12. Cinta Pertama Arjuna
158
Bab. 13. Menerima Gaji Pertama
159
Bab. 14. Berani Di Depan Mama
160
Bab. 15. Semua Karena Cinta
161
Bab. 16. Beby Pergi Dan Test DNA
162
Bab. 17. Sudah Berjanji Untuk Kembali
163
Bab. 18. Telah Kembali Bersama
164
Bab. 19. Putus Nyambung
165
Bab. 20. Kembali Bersama Papa
166
Bab. 21. Ulang Tahun Gadis Tertukar
167
Bab. 22. Ulah Sang Sekretaris
168
Bab. 23. Ketahuan Sang Mama
169
Bab. 24. Mama Abyaz Merasa Bersalah
170
Bab. 25. Takut Menikah Muda
171
Bab. 26. Arjuna Nggak Bisa Sabar
172
Bab. 27. Hasil Test DNA
173
Bab. 28. Sudah Tampak Akur
174
Bab. 29. Arjuna Sudah Dikurung
175
Bab. 30. Melihat Akting Arjuna
176
Bab. 31. Sahabat Onar Telah Kembali
177
Bab. 32. Sudah Menjadi Suami Istri
178
Bab. 33. Teman Kerja Mengintrogasi
179
Bab. 34. Dilarikan Ke Rumah Sakit
180
Bab. 35. Kecemasan Keluarga Beby
181
Bab. 36. Pasien Sudah Dibawa Pergi
182
Bab. 37. Merusak Pintu Kamar
183
Bab. 38. Anak-anak Mama Abyaz
184
Bab. 39. Ada Masalah Penting
185
Bab. 40. Adegan Manis Sang Arjuna
186
Bab. 41. Nenek Kandung Akan Kembali
187
Bab. 42. Keributan Di Butik Gloria
188
Bab. 43. Beby Bersama Ibu Mertua
189
Bab. 44. Ditangan Nyonya 100 M
190
Bab. 45. Beby Percaya Sama Arjuna
191
Bab. 46. Malah Jadi Ribut Sendiri
192
Bab. 47. Pihak Nyonya 100 M
193
Bab. 48. Masa lalu Dan Masa Kini
194
Bab. 49. Menuju Gairah Cinta
195
Bab. 50. Malam Pertama Sang Arjuna
196
Bab. 51. Sahabat Putih Abu-abu
197
Bab. 52. Air Mata Sang Bunda
198
Bab. 53. Dua Tahun Kemudian
199
Bab. 54. Bukan Liburan Tapi Pelarian
200
Bab. 55. Tanam Benih Berhasil
201
Bab. 56. Demi Cucu Sang Bunda
202
Bab. 57. Arjuna Sudah Kembali Pulang
203
Bab. 58. Masih Flashback Di Sebinar
204
Bab. 59. Asmara Kembali Menerjang
205
Bab. 60. Hubungan Baik Mulai Terjalin
206
Bab. 61. Muncul Semangat Baru
207
Bab. 62. Dating Show Di Depan Mata
208
Bab. 63. Arjuna Yang Tidak Berubah
209
Bab. 64. Modal Dana Untuk Usaha
210
Bab. 65. Ternyata Ada Kemiripan
211
Bab. 66. Berita Lama Muncul Kembali
212
Bab. 67. Couple Cute Melarikan Diri
213
Bab. 68. Anak dan Ibu Sama Saja
214
Bab. 69. Kepergian Binar Untuk Selamanya
215
Bab. 70. Tutup Cerita Dari Nada
216
PENGUMUMAN TULISAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!