Peringatan Papa

..."Jangan meminta ku untuk mengacuhkan nya karena bagaimana pun aku tidak akan bisa"...

...Arman Sanjaya...

Rika saat ini duduk termenung di bangku penumpang angkot yang terjebak macet.Kejadian yang beberapa saat lalu ia lihat membuat pikirannya menjadi tidak karuan. Rika melihat Arman dengan seorang perempuan yang tidak ia kenal berada di sebuah kafe. Rika melihat semuanya mulai dari senyuman Arman yang tidak pernah terlihat namun tidak untuk saat itu seolah di sana Arman tidak bisa melepaskan senyuman nya untuk seorang perempuan di depannya. Rika juga melihat banyak kata yang tersimpan harus diucapkan sampai dengan seorang perempuan memegang tangan Arman.

Semua Rika melihatnya karena saat kejadian itu Rika juga berada di kafe yang sama duduk dibelakang Arman.

"Sangking semangatnya sampai tidak melihat aku. " Gumam Rika yang hanya melihat kedua orang di depannya bercerita.

*****

Rumah Sanjaya

"Sayang sini. " Sinta melambaikan tangannya untuk meminta Rika dan Arman menemani duduknya bersama Sanjaya.

"Ma, kamu tahu bahwa Atmadja saat ini kembali ke Indonesia? ". Ucap Sanjaya dengan menghadapkan wajahnya ke Sinta yang berada di sampingnya tanpa memperdulikan keberadaan Arman dan Rika yang juga berdekatan dengannya saat ini.

" Iya kah? ". Balas Sinta dengan terkejut

" Iya. Katanya dia sudah memutuskan akan kembali tinggal di Indonesia. "

"Aku harap kembalinya Atmadja ke Indonesia tidak mempengaruhi kehidupan kita saat ini." Lanjut Sanjaya kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar.

Mendengar perkataan Sanjaya Arman tahu betul bahwa yang dimaksud mempengaruhi kehidupan kita adalah tentang perasaan Arman. Bagaimana pun Sanjaya tahu bahwa Arman mencintai Dinda anak dari Atmadja, oleh karena itu Sanjaya mengatakan hal tersebut untuk memperingatkan Arman.

"Sayang bagaimana dengan kegiatan kalian hari ini? ". Sinta bertanya ke Arman dan Rika.

" Ya gimana lagi,pasti lancar berkat papa. " Ucap Arman dengan datar.

"Arman kamu pasti tahu apa maksud papa mu, jadi mama minta kamu menurut dengan apa yang papa mu katakan. "Ujar Sinta dan langsung meninggalkan Rika dan Arman untuk menyusul Sanjaya.

" Siapa itu Atmadja? Kenapa papa dan mama sangat memperingatkan Arman tentang nya." Batin Rika yang masih duduk dengan Arman di sofa ruang keluarga. Sedangkan Arman setelah mendengar pernyataan papanya dan mamanya seperti kecewa.

Kamar yang di desain terlihat megah, kamar ini mengaplikasikan dinding yang dipasang lampu hias dinding sehingga suasana di dalam kamar terlihat lebih adem dan memberikan sensasi tersendiri. Rika yang saat ini sudah berada di atas ranjang masih belum bisa memejamkan matanya karena masih memikirkan Arman dan Atmadja. Sehingga Rika memutuskan untuk pergi ke balkon namun langkahnya sempat terhenti karena ada Arman juga di sana.

"kenapa?. " Rika mendengar Arman berbicara sehingga menghentikan langkahnya yang akan kembali ke kamar.

"Kamu tidak bisa tidur?. " ucap Arman lagi yang menyadari keberadaan Rika saat ini

"i-iya." Rika terbata-bata menjawab pertanyaan Arman

"kenapa? " Arman mendudukkan dirinya disalah satu kursi yang disediakan.

"Aku tidak tahu. " Rika mencoba melangkahkan kakinya meninggalkan Arman

"jika tadi niat mu ingin kesini kenapa malah kembali? ." ucapan Arman kembali menghentikan langkah Rika.

"duduklah disini." Arman menunjuk kursi di depannya dan Rika pun menuruti perkataan Arman.

Malam ini cuacanya sangat cerah bahkan bintang pun percaya diri menampakkan dirinya.

"kamu tahu bahwa pernikahan adalah suci? " Arman memecahkan keheningan sejak tadi.

"pertanyaan macam apa itu? " batin Rika

"iya." jawab Rika

"lalu bagaimana tentang perasaan?". ucap Arman dengan memandang bintang di langit.

"a-aku tidak paham tentang itu? ". jawab Rika

" apa kamu tidak memiliki perasaan? ".

" karena aku tidak paham mengenai apa itu perasaan bukan berarti aku tidak memiliki perasaan." Rika menjawab dengan sedikit emosi

"lalu? ".

" tidak semua kata bisa dijabarkan dengan kata-kata, termasuk perasaan. bagaimana pun kamu mengutarakan perasaan mu kepada orang lain saat ini, orang tersebut tidak akan pernah merasakan apa yang kamu rasakan saat ini. karena bagaimana pun, kamu tidak akan bisa menjabarkan semuanya dengan benar. " balas Rika yang saat ini menatap Arman dan Arman pun menatap Rika karena mendengar penjelasan dari Rika.

"sebaiknya kita masuk saja, anginnya terlalu dingin. " Arman menyudahi perkataannya karena merasa canggung setelah mendengar jawaban dari Rika. Sama halnya dengan Rika, yang merasa terlalu banyak bicara kepada Arman saat ini.

****

Mohon maaf jika masih banyak kesalahan pada novel ini. 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣 dengan cara Like Komen Vote dan Share ya🙏🥰

Episodes
1 prolog
2 Menikah
3 serba pertama
4 Ospek
5 Ospek 2
6 Kewajiban
7 Kembali Belajar
8 kembali bertemu
9 Peringatan Papa
10 Bukankah aku disini?
11 Lebih dekat
12 hari minggu
13 Dies Natalis
14 Dies Natalis 2
15 Yang direncanakan
16 Tertembak
17 camping
18 Camping 2
19 Dia adalah istriku
20 minta cerai
21 Rumah sakit
22 Bukankah kamu terlalu tamak?
23 rumah baru
24 mencoba
25 Telur balado
26 Restoran
27 Bimbang
28 Maaf
29 Pasar malam
30 Pasar malam 2
31 Kita ingin cucu
32 Ombak
33 Terimakasih
34 Lebih dari Mawar
35 Kakak
36 Pengalihan jabatan
37 Dekat atau Jauh?
38 Trauma
39 Keras Kepala
40 Kematian
41 Dia bukan Ayahmu
42 Wanita murahan
43 Pergi
44 Aku mencintainya
45 Dokter
46 Dua garis merah
47 Kehilangan
48 Makan Malam
49 Obat Tidur
50 Gempa
51 Ketemu Kembali
52 Menikahlah dengan ku
53 Operasi
54 Sepasang Sepatu
55 Kebenaran
56 Istriku adalah malaikat
57 Gila
58 Kebencian
59 Shock?
60 Menikah?
61 Dua Kepribadian
62 Ijinkan aku menjadi bapaknya
63 3 tahun kemudian
64 Egois
65 Menyusul ke Indonesia
66 Ke rumah Ayu
67 Ketakutan
68 Sekilas Melihatnya
69 Berbohong
70 Kecelakaan
71 Takdir Tuhan
72 Kembali Sadar
73 Apakah kamu tidak memikirkan ku?
74 Rumah Baru
75 Bukalah Hatimu
76 Tanpa Sengaja
77 Kecelakaan
78 Ketakutan Yang Menghantui
79 Efek Hujan
80 Makan Bersama
81 Mantan Mama Mertua
82 Kesamaan
83 Janji
84 Janji 2
85 Gelang Tangan
86 Akhir Perdebatan
87 Berbeda
88 Salju
89 Di culik
90 Ketemu
91 Bicara Serius
92 Ke Rumah
93 Cucu Baru
94 Iya,
95 Menikah Kembali
96 Campur Aduk
97 Menghukum Diri
98 Memulai hal baru
99 Dia Anakku?
Episodes

Updated 99 Episodes

1
prolog
2
Menikah
3
serba pertama
4
Ospek
5
Ospek 2
6
Kewajiban
7
Kembali Belajar
8
kembali bertemu
9
Peringatan Papa
10
Bukankah aku disini?
11
Lebih dekat
12
hari minggu
13
Dies Natalis
14
Dies Natalis 2
15
Yang direncanakan
16
Tertembak
17
camping
18
Camping 2
19
Dia adalah istriku
20
minta cerai
21
Rumah sakit
22
Bukankah kamu terlalu tamak?
23
rumah baru
24
mencoba
25
Telur balado
26
Restoran
27
Bimbang
28
Maaf
29
Pasar malam
30
Pasar malam 2
31
Kita ingin cucu
32
Ombak
33
Terimakasih
34
Lebih dari Mawar
35
Kakak
36
Pengalihan jabatan
37
Dekat atau Jauh?
38
Trauma
39
Keras Kepala
40
Kematian
41
Dia bukan Ayahmu
42
Wanita murahan
43
Pergi
44
Aku mencintainya
45
Dokter
46
Dua garis merah
47
Kehilangan
48
Makan Malam
49
Obat Tidur
50
Gempa
51
Ketemu Kembali
52
Menikahlah dengan ku
53
Operasi
54
Sepasang Sepatu
55
Kebenaran
56
Istriku adalah malaikat
57
Gila
58
Kebencian
59
Shock?
60
Menikah?
61
Dua Kepribadian
62
Ijinkan aku menjadi bapaknya
63
3 tahun kemudian
64
Egois
65
Menyusul ke Indonesia
66
Ke rumah Ayu
67
Ketakutan
68
Sekilas Melihatnya
69
Berbohong
70
Kecelakaan
71
Takdir Tuhan
72
Kembali Sadar
73
Apakah kamu tidak memikirkan ku?
74
Rumah Baru
75
Bukalah Hatimu
76
Tanpa Sengaja
77
Kecelakaan
78
Ketakutan Yang Menghantui
79
Efek Hujan
80
Makan Bersama
81
Mantan Mama Mertua
82
Kesamaan
83
Janji
84
Janji 2
85
Gelang Tangan
86
Akhir Perdebatan
87
Berbeda
88
Salju
89
Di culik
90
Ketemu
91
Bicara Serius
92
Ke Rumah
93
Cucu Baru
94
Iya,
95
Menikah Kembali
96
Campur Aduk
97
Menghukum Diri
98
Memulai hal baru
99
Dia Anakku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!