Kewajiban

...Berpegangan dengan kayu yang kuat tidak akan jatuhkan? "...

...Rika Putri Wijaya...

Hari terakhir masa OSPEK adalah waktu yang sangat dinanti-nanti para mahasiswa baru. Tak hanya lega karena beragam keletihan selama OSPEK akhirnya usai, namun juga karena penutupan OSPEK biasanya disertai dengan perayaan atau seremonial yang menyenangkan, seperti acara malam keakraban misalnya.

Dalam acara yang dilangsungkan pada akhir pekan ini, tak ada lagi aturan soal seragam apalagi model rambut yang diharuskan. Semua mahasiswa baru bisa bebas berekspresi menjadi diri sendiri di malam ini. Kesan senioritas yang melekat selama masa OSPEK, mulai memudar dan hilang di malam keakraban.

"Aku mau turun disini. " Permintaan Rika ke Arman

"Apakah Ayu dan Dita sedang menunggu mu?" Balas Arman memastikan

"Belum tahu. "

"Kenapa tidak dihubungi? ".

" Aku tidak punya HP karena waktu akan menikah hp ku dirampas oleh ayah dan aku belum sempat memintanya. "

"sampai segitunya untuk menikah dengan ku." batin Arman

Tidak ada jawaban dari Arman hanya saja mobilnya terus melaju ke arah kampus.

"Aku harap kamu tidak akan membawaku sampai kampus. " Ucap Rika

"Ternyata kamu lebih takut satu mobil dengan ku dari pada berjalan sendiri saat malam hari. "

" Bu-kan begitu maksud ku. Aku hanya tidak mau ada yang lihat kita dalam satu mobil. " Kata Rika dengan terbata

"Lalu apa yang akan mereka lakukan jika mereka melihat kita satu mobil. "

"Mungkin dengan kita satu mobil akan menggangu citra mu sebagai seorang yang mereka sukai. "

"Mungkin bukan aku tapi dirimu. " Balas Arman dan meminggirkan mobilnya untuk memenuhi permintaan Rika. Dan Rika pun turun ketika mobil Arman berhenti.

****

"Siap lo bro? " Tanya Bagas ke Arman yang masih sibuk dengan gitarnya

"Ya mau gimana lagi. " Jawab Arman

"Gue harap kamu gak ngerusak malam ini dengan penampilanmu. " Lanjut Bagas, namun tidak di balas dengan Arman karena saat ini dia sedang memandang seorang perempuan dan laki-laki yang baru turun dari mobil.

"Bukankah itu Rika? Kenapa bisa bareng dengan Rasya? Apakah mereka punya hubungan khusus? ". Ucap Rian dengan memandang Rika dan Rasya yang baru turun dari mobil. Arman pun berpikiran sama dengan yang diucapkan Rian.

" Oke guys langsung saja kita awali pembukaan malam keakraban malam ini dengan penampilan yang luar biasa.. Kita panggil Arman. ''Ucap Mita sebagai MC malam ini.

"Hai." Sapa Mita saat Arman sudah ada di atas panggung dengan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan hanya saja Arman tidak meresponnya sehingga membuatnya mati kutu.

"Oke Arman kamu mau menampilkan apa malam ini. " Ucap Mita

"Aku mau bernyanyi. " Jawab Arman datar

"Mau nyanyi lagu apa dan mau dipersembahkan untuk siapa? ".

"Sepertiga malam dan untuk diriku sendiri. "

"Baiklah silakan. "

Saat ku putuskan

Bertemu orang tuamu

Ku yakinkan diri

Kaulah yang terbaik

Dan saat kau memilih

Aku yang pantas untukmu

Hati ini berikrar

'Tuk selalu menjagamu

Ku yakin kaulah jawaban

Di setiap pintaku

Walau

Ku belum tahu namamu

Bisikkan di sujud ku

Di sepertiga malam ku

Untuk

Kehadiranmu sempurnakan imanku

Hahaha

Saat kau memilih

Aku yang pantas untukmu

Hati ini berikrar

'Tuk selalu menjagamu

UU-UU

Ku yakin kaulah jawaban

Di setiap pintaku

Walau

Ku belum tahu namamu

Bisikkan di sujud ku

Di sepertiga malam ku

Untuk

Kehadiranmu sempurnakan imanku

Buang cerita lama

Rangkai cerita baru

Menua bersama

A-a

"Arman I love you. " teriak Dita dibalik penampilan Arman

"merdu sekali suaranya. " ucap Dita

"biasa aja kali. " balas Ayu

"aku gak minta pendapat mu yu. "

*****

"yu aku ijin ke toilet dulu ya. " pamit Rika ke Ayu yang sedang duduk bersebelahan dengannya sedangkan Dita sedang berjoget dengan yang lainnya. Rika ke toilet hanya sekedar menghindari keramaian.

"kenapa kamu ganti baju? " tanya Arman yang tiba-tiba berada di belakang Rika membuatnya kaget.

"aku tadi jatuh bajuku kotor kemudian kak Rasya memberikan baju ini untuk ku. " balas Rika.

*Flashback

"Aduh". pekik Rika yang jatuh terserempet sehingga sekarang bajunya sangat kotor.

" gimana ini bajuku kotor tidak mungkin aku datang ke kampus dengan keadaan seperti ini dan tidak mungkin pula aku pulang tanpa Arman. " batin Rika dengan duduk di tepi jalan meratapi hidupnya berharap ada keajaiban datang kepadanya.

"assalamu'alaikum". sapa Rasya

" astaghfirullah ". Rika kaget karena melihat Rasya yang entah sejak kapan berada di depannya dengan melambaikan tangannya.

" eh maaf kak aku kaget karena kak Rasya tiba-tiba ada disini. " balas Rika dengan tersenyum malu.

"gak papa kok. kamu kenapa ada disini? "

"aku jatuh kak karena tadi keserempet mobil. "

"Ya Allah, terus bagaimana keadaan mu saat ini? "

"Alhamdulillah kak semuanya baik-baik saja. "

"ya sudah kalau begitu ayo kita ke kampus sebelum terlambat. " Rasya sudah berada di dekat pintu mobil untuk masuk, namun Rika tetap saja diam di tempat.

"Ayo masuk. " ajak Rasya

" maaf kak aku gak akan datang ke kampus. "

"kenapa? ". tanya Rasya dengan mendekati Rika kembali.

" kak Rasya pergi saja aku gak bisa ikut. "

"baiklah jika kamu tidak mau datang aku akan mengantar mu pulang. "

"tidak usah kak malah ngerepotin. "

"aku gak bisa tinggalkan kamu dengan keadaan seperti ini. apalagi ini malam hari .jadi jangan tolak tawaran ku. "

"jika kak Rasya memaksa aku akan ikut kakak ke kampus. "

"baiklah, tapi kita cari baju dulu. "

Rika hanya menuruti perkataan Rasya karena Rika tidak bisa menerima tawaran Rasya untuk mengantarkan nya ke rumah.

Flashback Off

"Ayo pulang sudah malam. " Arman melangkahkan kakinya dan diikuti oleh Rika. Malam ini sangatlah mengesankan bagi mahasiswa baru, namun berbeda dengan Arman yang tidak mood malam ini. Entahlah perasaannya sangat tidak baik-baik saja saat ini.

Rika menurunkan kakinya ketika mobil Arman masuk ke dalam bagasi.

"Aduh." Pekik Rika dengan berjongkok memegangi kakinya

"Ada apa?. " Arman berjongkok sama seperti Rika dan melihat kaki Rika. "Sakit? ".

" Aduh. " Rika memegang tangan Arman yang saat ini memegang luka di kakinya.

Tanpa berkata Arman menggendong Rika untuk masuk ke kamar.

Rika mencoba melihat wajah Arman yang saat ini sangat dekat dengannya."tampan." batin Rika. Harus diakui bahwa ini adalah kali pertama Arman sangat dekat dengannya meski sudah lama menjadi sepanjang suami istri.

Arman meletakkan tubuh Rika di atas ranjang. "Kamu tunggu dulu biar aku membawakan obat untuk mu. " Arman pun mengobati luka Rika dengan sangat lembut karena takut Rika merasa kesakitan.

"Tidurlah". Ujar Arman selesai mengobati luka Rika dengan menyelimuti tubuh Rika.

" Terimakasih. "

****

"Arman, dimana Rika? " Tanya Sinta yang masih mengunyah makanan

"Rika kakinya sakit ma jadi untuk saat ini gak bisa jalan" Balas Arman dengan mengambil makanan untuk sarapan

"Kok bisa? ".

" Jatuh ma. " Timbal Arman

"Bisa-bisanya ya kamu buat Rika terluka. " Sinta Menunjuk nunjuk Arman dengan sendok

"Maaf ma. "

"Jadi sekarang gimana dong sarapan nya?. "

"Biar Arman membawakan nya ke kamar sekalian sarapan bareng. "Timbal Sanjaya

" Kamu sarapan dulu ".Arman menyodorkan sarapan ke Rika yang ia bawakan untuknya.

"Maaf merepotkan. " Rika pun menerima makanan dari Arman dan memakannya.

"Aku harap kamu tidak jalan dengan orang sembarangan apalagi menerima barang darinya. "Arman hanya fokus memakan makanannya di sofa bersebelahan dengan Rika.

" Aku tidak ada pilihan lain selain ikut dengan kak Rasya dan menerima baju darinya. "

"Bukankah itu keinginan mu? ".

" Jika aku harus berangkat bersama mu bukankah semua orang akan curiga dengan hubungan kita? ". Rika memberanikan menatap Arman yang masih makan. " Dan karena keadaan lah aku harus melakukannya. untuk semua itu aku minta maaf."

"Kau menyukai Rasya? " Entah kenapa Arman kepo dengan hubungan Rika

"Tidak, hanya teman saja. " jawaban Rika sedikit membuat Arman tersenyum samar.

"Sayang kamu gak papa kan? ". Sinta dan Sanjaya yang dari depan pintu langsung memeluk Rika yang selesai makan

" Gak papa ma hanya luka sedikit. "

"Ini salah Arman kan?. " Sinta menajamkan matanya melihat Arman

"Tidak ma aku hanya tidak lihat jalan saja saat jalan jadinya ya begini lah. " Balas Rika dengan senyuman.

"tetap saja ini salah Arman karena tidak menjaga kamu sayang. "

"iya maaf ma, lain kali aku tidak akan membiarkan nya terluka. "

"Arman bagaimana dengan pekerjaan untuk memenuhi kewajiban mu?. " Tanya Sanjaya yang ikut duduk dengan arman di sofa

"pa sampai saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan. " balas Arman

"bukankah sudah ku bilang agar datang ke kantor untuk mendaftar jadi OB. " ujar Sanjaya dengan sedikit menahan tawa.

"Rika bagaimana kamu setuju jika Arman bekerja menjadi OB? "

"asalkan halal insyaallah Rika setuju. "

"apakah papa ikhlas? " Arman memperhatikan wajah memelas.

"berani menikah harus berani tanggungjawab lah." celetuk Sinta

"aku belum siap hanya saja kalian memaksa". gumam Arman dalam hati

"jika kamu hanya menggantungkan dirimu kepada orang tua mau jadi apa kamu nanti? masih untung kamu saya kasih kerjaan tanpa harus mondar-mandir membawa surat lamaran. jadi besok datanglah ke kantor. " Sanjaya pergi meninggalkan semuanya.

"aku mengerti bahwa pernikahan ini tanpa adanya cinta diantara kalian tapi setidaknya jangan menyepelekan soal agama. ''

" bahwa pernikahan adalah suci jadi mama minta kalian jaga dan jalankan pernikahan ini dengan benar. " ucap Sinta dengan mengecup pipi Rika dan pergi mengikuti Sanjaya.

"ya Allah bantu aku dalam menjalankan pernikahan ini dengan benar. " gumam Rika

Episodes
1 prolog
2 Menikah
3 serba pertama
4 Ospek
5 Ospek 2
6 Kewajiban
7 Kembali Belajar
8 kembali bertemu
9 Peringatan Papa
10 Bukankah aku disini?
11 Lebih dekat
12 hari minggu
13 Dies Natalis
14 Dies Natalis 2
15 Yang direncanakan
16 Tertembak
17 camping
18 Camping 2
19 Dia adalah istriku
20 minta cerai
21 Rumah sakit
22 Bukankah kamu terlalu tamak?
23 rumah baru
24 mencoba
25 Telur balado
26 Restoran
27 Bimbang
28 Maaf
29 Pasar malam
30 Pasar malam 2
31 Kita ingin cucu
32 Ombak
33 Terimakasih
34 Lebih dari Mawar
35 Kakak
36 Pengalihan jabatan
37 Dekat atau Jauh?
38 Trauma
39 Keras Kepala
40 Kematian
41 Dia bukan Ayahmu
42 Wanita murahan
43 Pergi
44 Aku mencintainya
45 Dokter
46 Dua garis merah
47 Kehilangan
48 Makan Malam
49 Obat Tidur
50 Gempa
51 Ketemu Kembali
52 Menikahlah dengan ku
53 Operasi
54 Sepasang Sepatu
55 Kebenaran
56 Istriku adalah malaikat
57 Gila
58 Kebencian
59 Shock?
60 Menikah?
61 Dua Kepribadian
62 Ijinkan aku menjadi bapaknya
63 3 tahun kemudian
64 Egois
65 Menyusul ke Indonesia
66 Ke rumah Ayu
67 Ketakutan
68 Sekilas Melihatnya
69 Berbohong
70 Kecelakaan
71 Takdir Tuhan
72 Kembali Sadar
73 Apakah kamu tidak memikirkan ku?
74 Rumah Baru
75 Bukalah Hatimu
76 Tanpa Sengaja
77 Kecelakaan
78 Ketakutan Yang Menghantui
79 Efek Hujan
80 Makan Bersama
81 Mantan Mama Mertua
82 Kesamaan
83 Janji
84 Janji 2
85 Gelang Tangan
86 Akhir Perdebatan
87 Berbeda
88 Salju
89 Di culik
90 Ketemu
91 Bicara Serius
92 Ke Rumah
93 Cucu Baru
94 Iya,
95 Menikah Kembali
96 Campur Aduk
97 Menghukum Diri
98 Memulai hal baru
99 Dia Anakku?
Episodes

Updated 99 Episodes

1
prolog
2
Menikah
3
serba pertama
4
Ospek
5
Ospek 2
6
Kewajiban
7
Kembali Belajar
8
kembali bertemu
9
Peringatan Papa
10
Bukankah aku disini?
11
Lebih dekat
12
hari minggu
13
Dies Natalis
14
Dies Natalis 2
15
Yang direncanakan
16
Tertembak
17
camping
18
Camping 2
19
Dia adalah istriku
20
minta cerai
21
Rumah sakit
22
Bukankah kamu terlalu tamak?
23
rumah baru
24
mencoba
25
Telur balado
26
Restoran
27
Bimbang
28
Maaf
29
Pasar malam
30
Pasar malam 2
31
Kita ingin cucu
32
Ombak
33
Terimakasih
34
Lebih dari Mawar
35
Kakak
36
Pengalihan jabatan
37
Dekat atau Jauh?
38
Trauma
39
Keras Kepala
40
Kematian
41
Dia bukan Ayahmu
42
Wanita murahan
43
Pergi
44
Aku mencintainya
45
Dokter
46
Dua garis merah
47
Kehilangan
48
Makan Malam
49
Obat Tidur
50
Gempa
51
Ketemu Kembali
52
Menikahlah dengan ku
53
Operasi
54
Sepasang Sepatu
55
Kebenaran
56
Istriku adalah malaikat
57
Gila
58
Kebencian
59
Shock?
60
Menikah?
61
Dua Kepribadian
62
Ijinkan aku menjadi bapaknya
63
3 tahun kemudian
64
Egois
65
Menyusul ke Indonesia
66
Ke rumah Ayu
67
Ketakutan
68
Sekilas Melihatnya
69
Berbohong
70
Kecelakaan
71
Takdir Tuhan
72
Kembali Sadar
73
Apakah kamu tidak memikirkan ku?
74
Rumah Baru
75
Bukalah Hatimu
76
Tanpa Sengaja
77
Kecelakaan
78
Ketakutan Yang Menghantui
79
Efek Hujan
80
Makan Bersama
81
Mantan Mama Mertua
82
Kesamaan
83
Janji
84
Janji 2
85
Gelang Tangan
86
Akhir Perdebatan
87
Berbeda
88
Salju
89
Di culik
90
Ketemu
91
Bicara Serius
92
Ke Rumah
93
Cucu Baru
94
Iya,
95
Menikah Kembali
96
Campur Aduk
97
Menghukum Diri
98
Memulai hal baru
99
Dia Anakku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!