..."jika semuanya membutuhkan penjelasan maka tidak ada yang mau jatuh cinta"...
...Rika Putri Wijaya...
Mobil Arman melaju menembus dinginnya malam ini. Jalanan yang sepi dari kendaraan membuat mobil Arman melenggang dengan kecepatan tinggi.
"Haruskah kita ke tempat dimana Tuhan akan langsung mendengar perkataan kita? " Arman yang sesekali melihat wajah Rika yang masih sembab akibat menangis.
"Apakah aku salah dalam hal ini? ". Rika masih memfokuskan dirinya ke depan
"Bukan. Hanya saja kita belum bisa menerima kenyataan kehidupan yang terjadi kepada kita. " Arman mengusapkan jarinya ke pipi Rika yang basah akibat air matanya dengan masih mengendalikan stir mobilnya.
Sreeeet....
Arman menginjak rem mobilnya dengan sangat kuat karena ada seseorang yang tiba-tiba menyebrang jalan yang akan dilewati mobil Arman.
"Astaghfirullah." Rika memekik dengan badannya terhuyung ke depan, namun jika seandainya tubuhnya tidak menggunakan sabuk pengaman mungkin sudah jatuh tersungkur.
Arman pun turun dari mobil untuk memeriksa seseorang yang hampir saja ditabrak nya.
"maaf bapak tidak apa-apa? ".Arman membatu orang tersebut untuk bangun dari jatuhnya. Namun, orang yang ditolong Arman tiba-tiba berbalik dengan mengangkat kayu dan memukulkan ke tubuh Arman hingga Arman jatuh pingsan di jalan.
"Mas Arman. " Rika menjerit melihat Arman tergeletak dijalan
"Keluar.... Keluar. " Kaca mobil Rika diketok orang yang telah memukul Arman
"Jika kamu tidak keluar maka saya akan membuat dia mati saat ini juga. "Rika yang mendengar ancaman terebut keluar dari mobil dan langsung menghampiri Arman.
" Mas bangun mas. " Arman benar-benar tidak sadarkan diri bahkan Rika yang menggoyangkan tubuhnya pun tidak merespon sama sekali.
"Ayo ikut aku. " Tubuh Rika diseret orang tersebut hingga mengeluarkan darah dalam setiap langkahnya.
"Mas Arman". Rika sudah tidak bisa melawan orang yang menyeretnya saat ini karena bukan hanya tubuhnya yang sakit saat ini tapi hatinya juga sakit melihat Arman tak berdaya di atas jalan.
" Aduh. " Arman sadar dari pingsannya dan mencoba mengingat kejadian yang terjadi kepadanya.
"Rika... "Jalan masih sepi bahkan tidak ada orang atau kendaraan sama sekali yang lewat. Arman dengan langkah gontai nya mencari keberadaan Rika yang tidak ada.
" Rika.. . "Arman dengan yakin bahwa Rika sedang diculik saat ini.
Setelah mencari keberadaan Rika dan tidak kunjung ketemu, Arman meminta bantuan ke orang tuanya dan temannya Bagas dan Rian. Sanjaya melaporkan ke pihak berwajib sedangkan Arman Bagas dan Rian masih mencari keberadaan Rika.
" man, sebenarnya apa yang terjadi? ". Rian masih bingung dengan kasus Arman dan Rika
"aku dan Rika sudah menikah. " kabar mengejutkan yang diberikan Arman dengan wajah menahan emosi
"apa?kapan? bagaimana? mengapa? dimana?". pertanyaan Bagas saat ini melebihi seorang wartawan yang sangat ingin tahu kasus tersebut.
" itu tidak penting yang penting saat ini adalah keberadaan Rika. " balas Arman yang fokus mengemudi.
"kamu mencintainya. " ucap Rian. namun, tidak dijawab oleh Arman.
"apa kamu punya cara untuk menemukan Rika? man, kamu melihat orangnya?". tanya Bagas.
" aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. " cahaya yang minim dan orang tersebut menggunakan masker membuat Arman sulit mengenalinya.
" bagaimana jika kita ketempat kejadian mungkin kita dapat petunjuk di sana. " Bukannya Arman tidak sanggup mencari Rika sendiri . tapi, tubuhnya yang masih sakit jadi, ia memutuskan untuk meminta bantuan temannya. toh, semakin banyak orang yang mencari maka bisa berpeluang menemukan Rika dengan cepat.
"ide bagus itu. "
suasana tempat kejadian saat ini berbeda dengan tadi malam. Kendaraan berlalu lalang menandakan bahwa hari ini sangat sibuk bagi mereka.Arman Bagas dan Rian masih mencari barang bukti untuk mencari keberadaan Rika.
"apakah ada mobil yang mengikuti mu dan Rika semalam? ". tanya Bagas.
" sepertinya tidak. " jawab Arman
"jika dia tidak mengikuti mu berati ada dua kemungkinan. mungkin dia sudah memarkirkan kendaraannya disekitar sini sebelum kamu lewat atau dia punya markas disekitar sini. " ucap Bagas dengan masih mencari barang bukti tersebut.
"hei kesini. lihatlah. " Rian menunjuk tetesan darah menuju ke hutan.
"Arman apakah tadi malam kamu lewat sini? . " tanya bagas
"tidak." jawab Arman.
"berati kemungkinan Rika dibawa ke hutan. sekarang ayo kita masuk hutan. " Rian Arman dan Bagas mengikuti setiap tetesan darah hingga menuju rumah gedung tua yang dijaga banyak orang.
"tetesan darahnya menuju ke gedung itu. " Rian menunjuk gedung yang sudah tua namun masih kokoh dengan dijaga banyak orang yang seperti preman.
"bukankah mencurigakan adanya gedung ditengah hutan dan banyak orang di sana. "
"Ayo." Arman mengajak temannya memasuki gedung tersebut.
"hei mau apa kalian kesini? " salah satu dari mereka bertanya ketika melihat Arman Bagas dan Rian mendekat. bukan jawaban melainkan pukulan yang mereka dapatkan.
"katakan dimana Rika. " Arman mencengkeram baju salah satu dari mereka dengan emosi.
semua penjaga didepan tumbang oleh Arman Bagas dan Rian. mereka langsung melangkahkan menuju lantai kedua yang juga dijaga beberapa preman yang bisa dibilang menakutkan. pukulan demi pukulan mereka layangkan satu sama lain seolah seperti film pertarungan yang melawan penjahat.
"tolong lepaskan aku. " perempuan yang duduk diikat tali ditangan dan kakinya sedangkan wajahnya dipenuhi air matanya.
"memohon lah." ucap perempuan lainnya dengan disahuti tawanya.
"aku ingin melihat perempuan pel***r sepertimu memohon kepadaku. " lanjutnya
"Mita, bukankah bukan seperti ini rencana kita? ". ucap Rasya yang prihatin dengan keadaan Rika. Rasya dan Mita yang merencanakan penculikan Rika setelah Mita mengetahui bahwa Arman dan Rika telah menikah sehingga dia tidak terima. maka dari itu dia mengajak Rasya karena Rasya memiliki uang untuk membayar preman. Mita menjanjikan untuk memberikan Rika kepada Rasya namun, saat ini Mita malah menyiksa Rika dan Rasya tidak bisa berbuat apa-apa karena Mita mengancam untuk menembak Rika jika Rasya menolong Rika.
" jangan macam- macam atau kamu akan melihat dia mati di hadapanmu. " ancam Mita dengan mengacungkan pestol ke arah Rika.
"kita akan lihat pel***r ini menunjukkan dirinya yang asli. " Mita menarik jilbab yang menutupi rambut Rika.
"tolong... kak. " suara Rika sangat lirih atau lebih tempatnya malu karena telah memohon kepada Mita karena baginya memohon hanyalah kepada Tuhan tapi kali ini ia memohon kepada Mita.
tangan Mita merobek gamis yang Rika kenakan saat ini. Membuat Rika benar-benar ter lecehkan terlebih ada Rasya yang melihat kejadian tersebut dengan diam saja. Mita memfoto keadaan Rika saat ini dengan rasa bangganya.
"aku akan melakukan lebih dari ini. " Tangan Mita mencoba melepaskan baju Rika. tapi tiba-tiba pintu didobrak seseorang.
"Arman." Mita kaget dengan keberadaan Arman yang ditubuhnya dipenuhi luka juga ada darah yang mengalir di pelipisnya.
"mas Arman. " panggil Rika
"jangan bergerak atau dia akan ku tembak. " Mita mencoba menghentikan langkah Arman yang menuju ke arah Rika.
"Mita tenang lah. " ucap Arman gugup yang melihat pistol diarahkan ke Rika
"tidak Arman tidak. " kini Mita meneteskan air matanya.
"aku tidak ingin ada yang memiliki kamu selain aku. jadi biarkan dia mati di tangan ku."
" bukankah kamu akan masuk penjara dengan membunuh dia. " Arman mencoba mendekati Mita dengan hati-hati
"biarlah, aku tidak perduli. Aku sudah gila karena mencintaimu Arman. " disaat Mita berbicara Arman berhasil mendekap tubuhnya.
"lepaskan... lepaskan. " Mita memberontak dari dekapan Arman. dan.,...
dor.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments