..."seperti membuat kopi yang tidak tahu takarannya"...
...Rika Putri Wijaya...
Lapangan kampus dipenuhi dengan mahasiswa baru berbagai jurusan. Mereka saling mengobrol untuk berkenalan satu sama lain dan juga untuk mendengarkan pengumuman dari para senior.
"Halo semua. " Sapa salah satu senior membuka pembicaraan
"Hai." Balas mahasiswa baru
"Oke sebelumnya perkenalkan dulu nama saya Rasya dari jurusan teknik sipil. " Ucap Rasya memperkenalkan diri dan dilanjutkan mahasiswa yang lainnya memperkenalkan dirinya
"Kalian dikumpulkan disini untuk mendapatkan pengumuman mengenai masa ospek yang akan dilaksanakan besok, jadi kami selaku senior kalian berharap kalian mematuhi semua yang kami inginkan. " Lanjut Rasya memberi arahan ke mahasiswa baru mengenai kegiatan ospek sampai barang-batang yang harus dibawa besok
Rasya Wicaksono adalah ketua BEM di kampus saat ini. Mempunyai segala macam yang diinginkan setiap laki-laki membuat dirinya sebagai idola di kampus. Hanya saja ia tidak pernah menunjukkan hal tersebut bahwa ia adalah idaman semua wanita dengan berpacaran dengan wanita manapun
***
Hari ini Rika dan Arman bersiap untuk berangkat kuliah dengan seragam yang tak biasa. Arman menggunakan seragam hitam putih dengan potongan rambut seperti tentara dan membawa kardus bertuliskan nama untuk kalung sedangkan tangannya menggunakan gelang tali rafia yang dihiasi gantungan permen.
Sedangkan Rika dia menggunakan seragam putih abu-abu dengan atribut yang sama dengan Arman hanya saja Rika menggunakan jilbab yang dihiasi pita warna-warni dan dijepit dengan peniti.
"Ya ampun lucunya kalian. " Ucap Sinta tertawa geli melihat Arman dan Rika yang baru turun dari tangga
"Sini ayo sarapan". Lanjut Sinta dengan menahan tawanya lagi
" Gak usah ma sudah telat. '' jawab Arman
"Ya sudah hati-hati ya. "
Arman dan Rika berangkat setelah pamit dengan Sinta dan Sanjaya. Seperti biasa Rika meminta turun dari mobil sebelum sampai di kampus. Dan sekarang dia berjalan kaki berharap bertemu kembali dengan Ayu dan Dita.
Namun waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 Rika menjadi gelisah karena seniornya meminta untuk datang jam 07.00 tepat. Rika pun memutuskan untuk berlari hingga sampai di kampus, tapi tetap saja telat karena saat ini semuanya sudah berkumpul dan dengan secara diam-diam Rika masuk ke barisan yang sudah rapi tanpa melihat bahwa ada orang yang sedang melihat gerak-geriknya.
"Hei kamu yang baru datang. " Panggil Rasya menunjuk ke arah Rika
"A-aku? " Jawab Rika dengan menoleh ke arah Rasya
"Iya.. Kesini. " dengan melambaikan tangannya
"Kamu tahu kesalahan mu ? "Tanya Rasya ke Rika yang sudah ada didepannya
" Maaf kak saya telat. " Jawab Rika
" Jika kamu tahu kesalahan mu maka kamu juga harus tau hukuman mu. " Balas Rasya yang melihat perempuan cantik dengan balutan hijab di kepalanya.
"Pertama kamu perkenalkan dirimu dan minta maaf ke mereka semua selanjutnya kamu akan memutari lapangan ini dengan berjongkok. Kamu mengerti? " Lanjut Rasya dan dijawab anggukan oleh Rika
"Assalamu'alaikum. ". Salam Rika dengan menundukkan wajahnya yang malu melihat semua mata tertuju kepalanya
" Wa'alaikumsalam ".
" Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini karena keterlambatan saya datang ke kampus. Perkenalkan nama saya Rika Putri Wijaya dari fakultas kedokteran. " Ucap Rika selesai
namun kemudian salah satu dari senior mengusapkan lumpur ke wajah Rika. Semua mahasiswa tertawa melihat wajah Rika saat ini yang penuh dengan lumpur seperti tentara yang sedang menjalani penyamaran.
"Itu hukuman lo yang gak patuh dengan perintah kita".ucap Mita dengan tawanya
Ya itu adalah Mita perempuan yang memeluk Arman di parkiran waktu itu.
" Sekarang kamu harus memutari lapangan ini dengan jongkok ". Lanjut Rasya melihat wajah Rika yang putih jadi hitam semua
Semua mahasiswa mendengarkan pidato dari para senior sedangkan Rika saat ini memutari lapangan dengan berjongkok.
mungkin karena terlalu lama Rika berjalan dengan berjongkok sekarang dia merasa tubuhnya merasa lemas dan memutuskan untuk berdiri sebentar, namun belum sempat Rika berdiri tubuhnya seperti melayang dan..
Bruk..
Tubuh Rika tergeletak di lantai.
"Rika..." Pekik Dita melihat Rika yang jatuh pingsan
Semuanya ingin berjalan melihat Rika hanya saja dicegah oleh Mita
"Aku minta agar kalian tetap didalam posisi kalian. Dia hanya berpura-pura pingsan agar tidak dihukum. '' cegah Mita
" Bagaimana mungkin, Rika tidak seperti itu. " Bela Ayu dengan wajah kesal ke Mita
"Iya tentu karena... ". Mita tidak melanjutkan bicaranya karena melihat Arman saat ini menghampiri Rika dan menggendongnya
" Stop Arman tinggalkan dia disini. " Cegah Mita dengan memegang lengan Arman. Tapi, Arman tidak memedulikan nya dan meninggalkan Mita yang berteriak memanggil nama Arman.
****
"Aku dimana? ". Tanya Rika yang membuka matanya melihat di sekelilingnya
" Kamu sudah sadar Rika? Ini minum dulu. " Ayu menyodorkan minuman ke Rika.
"Rika aku saat ini sedang kesal dengan mu jadi jangan bicara dengan ku. " Ucap Dita dengan membelakangi Rika yang masih berbaring di ranjang UKS.
"Maksudnya apa dit?" Tanya Rika yang saat ini bingung dengan kelakuan Dita
"Dia cemburu karena tadi kamu digendong Arman sampai ke UKS. " Jawab Ayu
"Apa? ". Rika kaget dengan perkataan Ayu
" Iya, dia bahkan rela membantah permintaan Mita karena kamu. Oh iya, aku peringatkan kepadamu bahwa ini yang terakhir kali Arman simpati ke kamu jadi jangan mengharap lebih darinya. "Ucap Dita dengan wajah kesal
Rika hanya diam saja karena masih tidak percaya bahwa Arman telah membantu nya.
" Rika ayo pulang biar kita antar kamu. " Kata Ayu membuyarkan lamunan Rika
''Gak usah yu aku akan naik Go-JEK saja. "
"Tapi kamu belum sepenuhnya sembuh. "
"Aku hanya belum sarapan tadi jadi aku pingsan dan saat ini aku sudah baik-baik saja. '' ucap Rika mengelak
" Baiklah kamu hati-hati dijalan. "
Sebenarnya tubuh Rika masih lemas tapi tidak mungkin menerima ajakan temannya karena dia akan pulang bersama Arman.
Sebuah mobil berhenti didepan Rika saat menunggu Arman di halte.
"Hai." Sapa Rasya yang baru turun dari mobilnya dan Rika pun membalasnya dengan senyuman.
"Kamu mau pulang? Atau sedang menunggu seseorang? " Tanya Rasya
" Aku sedang menunggu jemputan "
"Bukankah ini sudah terlalu lama setelah jam pulang? Bagaimana jika kamu aku antar. Anggap saja sebagai permintaan maaf karena aku kamu jadi pingsan. '' bujuk Rasya.
" Maaf kak, sebelumnya aku tidak bisa menerima tawarannya dan untuk kejadian tadi bukan salah kakak tapi salahku sediri yang datang dengan terlambat. "
"Tapi sepertinya hujan akan turun. Dan aku yakin kamu belum sepenuhnya sembuh. "
"Aku harus jawab apa ke kak Rasya, aku tidak mungkin menerima tawarannya karena tidak mungkin aku harus pulang dengan laki-laki lain selain Arman. Apa yang akan dikatakan mama sama papa nanti?."batin Rika
"Hai". Rasya melambaikan tangannya untuk menyadarkan Rika dari lamunannya
" Maaf kak... " Rika kaget karena tiba-tiba tangannya ditarik Arman yang entah sejak kapan ada di sana
"Ayo pulang. " Kata Arman
Rika hanya mengikuti kemana Arman menarik tangannya sedangkan Rasya hanya melihat Rika yang saat ini sudah ada di dalam mobil bersama Arman.
"Siapa laki-laki itu? Sepertinya sangat dekat dengan Rika. " Batin Rasya.
"Terimakasih." Ucap Rika ke Arman yang fokus menyetir
"Untuk apa? '' balas Arman datar
" Untuk semua kejadian yang terjadi. "
"Anggap saja semua ini salahku. "
"Bukan ini salahku. " Sesaat Rika menoleh untuk melihat Arman yang sangat datar
"Mengapa minta turun jika tidak ada kendaraan untuk ditumpangi. " Tanya Arman
"A-aku kira Dita dan Ayu belum berangkat jadi aku putuskan untuk turun dan aku tidak mau ada orang yang melihat kita berangkat bersama. '' jawab Rika
" Apa dia tidak punya HP?dan sampai segitunya agar hubungan ini tidak diketahui orang lain. " Batin Arman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments