Tertembak

..."kamu hanya merasakan sebagian dari perasaan yang masih aku pendam. "...

...Arman Sanjaya...

"lepaskan... lepaskan. " Mita memberontak dari dekapan Arman dan mencoba mengendalikan tangannya yang membawa pestol

dor.....

Semuanya hening satu detik dua detik tiga detik.

Bruk

" Rasya. "Tubuh Mita lemas seketika melihat tubuh Rasya jatuh tersungkur setelah menerima peluru darinya yang mengenai dada Rasya sebelah kiri. Mita yang memegang pistol dengan tidak benar mengarahkan betul kepada Rika akan tetapi Rasya berlari dan menghalangi peluru tersebut agar tidak mengenai Rika.

" Kak Rasya ". Rika menjatuhkan dirinya dengan kursi yang masih menempel ditubuhnya.

" Kak Rasya ". Dada Rasya mengeluarkan darah yang segar dengan mata tertutup. Rika merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada Rasya. tangan Rika berusaha mencapai tubuh Rasya namun semuanya sia-sia.

" Jangan bergerak. " Polisi yang baru datang dengan Rian dan Bagas di sampingnya.

"Ayo".Mita dibawa polisi dengan tangannya diborgol. Dengan masih tidak percaya dengan apa yang ia lakukan, Mita mengikuti langkah polisi.

" Kak Rasya. " Arman melepaskan semua tali yang mengikat tubuh Rika kemudian memberikan jaketnya untuk menutupi gamis Rika yang sobek akibat tarikan Mita dan memberi kerudung Rika yang jatuh untuk menutupi rambut Rika.

"Panggilkan ambulan. " Perintah Arman ke Bagas.

"Mas Arman. " Rika memeluk Arman dengan erat seolah ingin melepaskan ketakutan yang telah terjadi kepadanya.

"Aku disini. InsyaAllah semua akan baik-baik saja. " Arman membalas pelukan Rika yang masih dengan tubuh gemetar.

"Ayo. Kita ke rumah sakit dulu. " Arman menggendong Rika menuju rumah sakit.

**********

Sanjaya dan Sinta memasuki gedung yang didominasi warna putih dengan dipenuhi bau obat-obatan menuju kamar mawar kamar yang digunakan untuk merawat Rika saat ini.

"Bagaimana keadaan nya? ". Sinta bertanya kepada Arman yang duduk di sebelah Rika dengan tangannya diinfus dan mata terpejam.

" Katanya dokter dia masih shock dengan kejadian yang menimpanya. "Jawab Arman.

" Istirahatlah, kamu kelihatan sangat lelah. " Sinta tau betul bahwa Arman belum sempat istirahat setelah kejadian yang menimpanya dengan Rika.

Arman merebahkan dirinya di sofa untuk meregangkan tubuhnya karena kejadian yang menimpa kepadanya sungguh membuatnya kelelahan.

"Umi, jangan tinggalkan Riri." Arman yang mendengar Rika mengigau langsung duduk di ranjang dimana Rika berbaring.

"Riri takut Umi. " Rika terus mengigau

"Aku ada disini."Keringat Rika terus menetes seperti menandakan saat ini dia benar-benar mengalami kejadian buruk. Arman memegang erat tangan Rika dan membaringkan tubuhnya di samping Rika untuk mencoba menenangkan Rika. Ranjang Rika cukup besar untuk Arman dan Rika berbaring bersama karena Rika berada di ruang VIP.

" Apa yang sebenarnya kamu alami? Dan siapa Umi dan Riri yang selalu kamu sebut dalam mimpimu? ". Gumam Arman dengan memejamkan matanya yang masih mengantuk.

Sinar matahari menerobos gorden putih sehingga membuat dua orang yang masih di ranjang terbangun olehnya.

Rika dan Arman membuka mata bersama untuk mencoba menyadari yang terjadi pada mereka saat ini. Canggung, itulah yang terjadi saat ini. Bagaimana tidak, saat mereka membuka mata, Arman memeluk tubuh Rika dan Rika berada di dekapan Arman seolah mereka nyaman dengan posisi tersebut.

" Mas Arman sudah sholat? ". Tanya Rika dengan mencoba memberi jarak dari Arman.

" Astaghfirullah ternyata aku terlambat untuk sholat. " Arman bangkit dari ranjangnya untuk melakukan qadha sholat subuh.

"Kamu juga sholat? ". Tanya Arman dengan wajah yang masih basah akibat air wudhu.

" Tidak mas. " Jawab Rika.

Arman menghadapkan tubuhnya ke kiblat dan membacakan doa-doa sholat.

"bu ini sarapan dan obat yang harus diminum. " seorang suster perempuan mendorong troli yang diisi oleh bubur dan obat-obatan.

"terimakasih Sus. " ucap Arman yang baru menyelesaikan doanya.

"pastikan dia makan dan meminum obatnya pak. " ujar suster dan langsung meninggalkan ruangan.

Rika berusaha untuk memakan bubur yang sudah disiapkan untuknya.

"biar aku bantu. " Arman mengambil mangkok dan menyuapi Rika layaknya anak kecil disuapin bapaknya.

"mas Arman juga harus sarapan. " ucap Rika dengan mulut dipenuhi bubur

"aku akan makan nanti. " balas Arman dengan menyodorkan sendok ke arah Rika. namun, Rika menggelengkan kepalanya.

"kenapa? ". Arman menaikkan satu alisnya.

" aku ingin mas Arman juga makan saat ini. " Balas Rika dengan menampilkan senyuman. Arman yang melihat kelakuan Rika pun merasa Rika seperti anak kecil.

"mas, bagaimana keadaan kak Rasya saat ini?." tanya Rika yang baru selesai menghabiskan makanannya.

"aku belum tahu. tapi dia juga dirawat disini. " balas Arman dengan memberikan Rika botol minuman dan beberapa obat.

"minum obat mu. "

"bolehkan aku menjenguknya? ".

" apakah kamu sangat mencintai Rasya sampai-sampai kamu sangat menghawatirkan nya, padahal dia juga sudah merencanakan kejahatan kepada mu. Gumam Arman dalam hati.

"ya." jawab singkat Arman.

"naiklah". Arman membawa kursi roda dan mengangkat tubuh Rika untuk mendudukkan nya di sana. Arman mendorong kursi roda Rika melewati beberapa ruangan yang tidak ada pasiennya sampai Arman menghentikan dorongannya di sebuah ruangan bertuliskan ICU .

" nak Arman. " seorang perempuan yang baru keluar dari ruangan tersebut menyapa Arman.

"tante Ranti". Arman membalas sapaan perempuan tersebut dan mencium tangannya.

" ini... " Ranti ibu Rasya menggantungkan ucapannya dengan memandang Rika.

"Rika istri ku tante. " jawab Arman. Rika menyalami Ranti setelah Arman memperkenalkan dirinya.

"Rika maafkan perbuatan Rasya kepadamu. " Ranti menjatuhkan dirinya di depan kursi roda Rika dengan memohon. Ranti mengetahui semua kejadian yang menimpa anaknya termasuk rencana Rasya dan Mita yang menculik Rika.

"tante bangunlah. " Rika merasa sangat tidak pantas jika seseorang harus memohon kepada orang lain.

"kamu mau kan memaafkan Rasya. " ucap Ranti dengan bangun dari duduknya.

"InsyaAllah saya sudah maafkan kak Rasya tante. " Ranti yang mendengar ucapan Rika langsung memeluk Rika yang berada di kursi roda.

"tante, bolehkah saya menjenguk kak Rasya? ".

" maaf ya Rika, saat ini Rasya belum bisa dijenguk. " jawab Ranti.

karena jam kunjungan ke ruang ICU umumnya sangat terbatas, jadi Rika dan Arman hanya melihat kondisi Rasya dari balik jendela kaca. Rika melihat tubuh Rasya yang dipenuhi alat-alat seperti ventilator yang dimasukkan kedalam hidung untuk membantu Rasya bernafas, tangannya diinfus untuk menambah cairan ke tubuh Rasya dan juga terdapat monitor yang menampilkan kinerja tubuh Rasya saat ini.

" terimakasih kak Rasya karena sudah menolongku dan Rika minta maaf karena menyelamatkan ku kak Rasya harus seperti ini. semoga kak Rasya cepat sembuh. " ucap Rika dengan meneteskan air matanya melihat keadaan Rasya.

"apakah kamu benar-benar mencintainya? " batin Arman mendengar ucapan Rika.

*****

mohon maaf karena masih banyak kesalahan dalam novel ini. 🙏🙏🙏🙏

Terimakasih telah membaca novel ini tapi jangan lupa tinggalkan jejak👣👣 dengan cara like, vote, komen and share ya..

Happy Reading 😍😍😍😍

Episodes
1 prolog
2 Menikah
3 serba pertama
4 Ospek
5 Ospek 2
6 Kewajiban
7 Kembali Belajar
8 kembali bertemu
9 Peringatan Papa
10 Bukankah aku disini?
11 Lebih dekat
12 hari minggu
13 Dies Natalis
14 Dies Natalis 2
15 Yang direncanakan
16 Tertembak
17 camping
18 Camping 2
19 Dia adalah istriku
20 minta cerai
21 Rumah sakit
22 Bukankah kamu terlalu tamak?
23 rumah baru
24 mencoba
25 Telur balado
26 Restoran
27 Bimbang
28 Maaf
29 Pasar malam
30 Pasar malam 2
31 Kita ingin cucu
32 Ombak
33 Terimakasih
34 Lebih dari Mawar
35 Kakak
36 Pengalihan jabatan
37 Dekat atau Jauh?
38 Trauma
39 Keras Kepala
40 Kematian
41 Dia bukan Ayahmu
42 Wanita murahan
43 Pergi
44 Aku mencintainya
45 Dokter
46 Dua garis merah
47 Kehilangan
48 Makan Malam
49 Obat Tidur
50 Gempa
51 Ketemu Kembali
52 Menikahlah dengan ku
53 Operasi
54 Sepasang Sepatu
55 Kebenaran
56 Istriku adalah malaikat
57 Gila
58 Kebencian
59 Shock?
60 Menikah?
61 Dua Kepribadian
62 Ijinkan aku menjadi bapaknya
63 3 tahun kemudian
64 Egois
65 Menyusul ke Indonesia
66 Ke rumah Ayu
67 Ketakutan
68 Sekilas Melihatnya
69 Berbohong
70 Kecelakaan
71 Takdir Tuhan
72 Kembali Sadar
73 Apakah kamu tidak memikirkan ku?
74 Rumah Baru
75 Bukalah Hatimu
76 Tanpa Sengaja
77 Kecelakaan
78 Ketakutan Yang Menghantui
79 Efek Hujan
80 Makan Bersama
81 Mantan Mama Mertua
82 Kesamaan
83 Janji
84 Janji 2
85 Gelang Tangan
86 Akhir Perdebatan
87 Berbeda
88 Salju
89 Di culik
90 Ketemu
91 Bicara Serius
92 Ke Rumah
93 Cucu Baru
94 Iya,
95 Menikah Kembali
96 Campur Aduk
97 Menghukum Diri
98 Memulai hal baru
99 Dia Anakku?
Episodes

Updated 99 Episodes

1
prolog
2
Menikah
3
serba pertama
4
Ospek
5
Ospek 2
6
Kewajiban
7
Kembali Belajar
8
kembali bertemu
9
Peringatan Papa
10
Bukankah aku disini?
11
Lebih dekat
12
hari minggu
13
Dies Natalis
14
Dies Natalis 2
15
Yang direncanakan
16
Tertembak
17
camping
18
Camping 2
19
Dia adalah istriku
20
minta cerai
21
Rumah sakit
22
Bukankah kamu terlalu tamak?
23
rumah baru
24
mencoba
25
Telur balado
26
Restoran
27
Bimbang
28
Maaf
29
Pasar malam
30
Pasar malam 2
31
Kita ingin cucu
32
Ombak
33
Terimakasih
34
Lebih dari Mawar
35
Kakak
36
Pengalihan jabatan
37
Dekat atau Jauh?
38
Trauma
39
Keras Kepala
40
Kematian
41
Dia bukan Ayahmu
42
Wanita murahan
43
Pergi
44
Aku mencintainya
45
Dokter
46
Dua garis merah
47
Kehilangan
48
Makan Malam
49
Obat Tidur
50
Gempa
51
Ketemu Kembali
52
Menikahlah dengan ku
53
Operasi
54
Sepasang Sepatu
55
Kebenaran
56
Istriku adalah malaikat
57
Gila
58
Kebencian
59
Shock?
60
Menikah?
61
Dua Kepribadian
62
Ijinkan aku menjadi bapaknya
63
3 tahun kemudian
64
Egois
65
Menyusul ke Indonesia
66
Ke rumah Ayu
67
Ketakutan
68
Sekilas Melihatnya
69
Berbohong
70
Kecelakaan
71
Takdir Tuhan
72
Kembali Sadar
73
Apakah kamu tidak memikirkan ku?
74
Rumah Baru
75
Bukalah Hatimu
76
Tanpa Sengaja
77
Kecelakaan
78
Ketakutan Yang Menghantui
79
Efek Hujan
80
Makan Bersama
81
Mantan Mama Mertua
82
Kesamaan
83
Janji
84
Janji 2
85
Gelang Tangan
86
Akhir Perdebatan
87
Berbeda
88
Salju
89
Di culik
90
Ketemu
91
Bicara Serius
92
Ke Rumah
93
Cucu Baru
94
Iya,
95
Menikah Kembali
96
Campur Aduk
97
Menghukum Diri
98
Memulai hal baru
99
Dia Anakku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!