Episode 17

Lulus tes tertulis.

Pagi hari telah menampakkan wajahnya. Senyum matahari pagi terasa hangat menyapa. Dinda telah bersiap-siap untuk berangkat ke kawasan Jababeka satu. Tini juga telah bersiap-siap untuk berangkat bersama-sama dengan Dinda.

Mereka berdua setelah sarapan pagi dan menutup pintu serta menguncinya mulai berangkat. Berjalan menuju tugu bambu dan menyebrang jalanan yang penuh sesak oleh motor dan bus, serta angkutan.

Mba Erna yang sudah menunggu mereka langsung menyapanya. Akhirnya mereka berangkat dengan menaiki angkutan umum k 39 c menuju ke terminal dan langsung ke arah Teleng. Teleng jalan kecil menuju ke kawasan Jababeka satu. Jalan tersebut selalu ramai oleh kendaraan roda dua apalagi pada saat jam berangkat dan pulang kerja.

Beberapa orang juga ada yang berjalan kaki. Benar-benar jalan yang ramai, bahkan sampai tengah malam. Mungkin karena adanya kerja shift yang berlaku di pabrik di kawasan Jababeka satu. Ada yang masuk malam pulang pagi, masuk pagi pulang sore, dan masuk sore pulang tengah malam.

Dinda, Tini dan mba Erna yang mengobrol tentang kerja shift membuat Dinda yang baru menginjakkan kaki di Cikarang merasa agak khawatir jika nanti mendapatkan pekerjaan yang ada masuk malamnya. Namun mba Erna meyakinkan Dinda, bahwa kalau di Cikarang itu ramai hampir 24 jam, apalagi jam berangkat pulang kerja meskipun malam hari.

Berjalan melewati beberapa pabrik, akhirnya mereka sampai juga di PT. MMI. Setelah sebelumnya melakukan tes tertulis, hari ini adalah pengumumannya. Beberapa orang sudah berada di depan pabrik untuk menunggu pengumuman. Ada beberapa orang yang lewat kemudian menanyakan apakah di pabrik tersebut sedang membuka lowongan kerja. Namun karena di jawab oleh Pak satpamnya dan juga para pelamar yang sudah melakukan tes tertulis, orang yang bertanya kemudian pergi.

Tidak lama kemudian pak satpam keluar dengan membawa selembar kertas di tangannya. Kertas tersebut di tempel di dinding sebelah pagar pabrik. Para pelamar pun langsung menuju ke selembar kertas yang di tempel tersebut. Dari pengumuman tersebut, beberapa orang lulus tes tertulis dan langsung masuk ke dalam gerbang. Dinda, Tini, dan mba Erna ternyata juga lulus tes tertulis.

Mereka masuk ke dalam pintu gerbang menunggu untuk tes selanjutnya. Beberapa orang juga berada bersama Dinda dan yang lain. Selang beberapa menit, pak satpam mulai memanggil 5 orang untuk mengikuti tes selanjutnya. Tes selanjutnya adalah tes wawancara, di mana para pelamar pekerja akan di tanya oleh personalia atau HRD.

Menunggu dan menunggu akhirnya sampailah pada giliran Dinda, Tini, dan mba Erna di panggil ke dalam pabrik. Mereka di temani oleh 2 pelamar lain. Masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi yang berada di depan para personalia atau HRD.

Satu persatu pelamar kerja di tanya oleh pihak personalia atau HRD. Termasuk Dinda, yang karena bukan pertama kalinya Dinda pernah mengalami hal seperti ini, Dinda agak lebih tenang. Sebelumnya Dinda pernah di tanya atau di wawancara pada saat melamar kerja di desanya, tepatnya di kota tempat tinggalnya. Jadi Dinda tidak gemetar atau grogi berhadapan dengan pertanyaan dari personalia atau HRD.

Beberapa menit sudah berlalu, Dinda dan temannya sudah melakukan tes wawancara. Saat itu juga pihak personalia memberitahu bahwa keputusannya 2 hari kemudian. Jadi untuk hari ini telah selesai, mereka diperbolehkan untuk langsung pulang.

Ternyata inilah alasannya, dari tadi para pelamar kerja yang telah selesai melakukan tes wawancara langsung pulang. Dinda, Tini dan mba Erna juga langsung pulang. Mereka berharap setelah ini keputusan akhirnya adalah bisa diterima bekerja di pabrik tersebut.

**

Hari demi hari di lalui, masih dengan rutinitas yang sama. Yang bekerja, mereka berangkat dan pulang kerja dari pabrik tempat mereka bekerja. Saat libur bisa jalan-jalan keluar entah main ke teman atau belanja kebutuhan.

Tiap hari juga Dinda masih mencari pekerjaan dengan Tini penuh semangat. berjalan menyusuri pabrik-pabrik di kawasan. Entah itu kawasan hyundai, ejip, delta silikon, Jababeka satu atau Jababeka dua. Berjalan dari pabrik yang satu ke pabrik yang lain hanya sekedar bertanya kepada bapak satpamnya, apakah ada lowongan pekerjaan.

Semua itu dilakukan karena ingin mendapatkan pekerjaan, untuk memperoleh uang gaji demi membantu perekonomian orang tua. Berusaha mandiri dengan mencari uang sendiri untuk kebutuhan hidupnya.

Banyak orang mencari pekerjaan di daerah Cikarang. Mereka berdatangan dari mana- mana saja, bukan hanya dari sekitar daerah Cikarang saja. Dari luar kota juga banyak.

*

Hari penentuan keputusan akan diterima kerja atau di tolak sudah tiba. Seperti biasa Dinda dan para pelamar lainnya yang telah melakukan tes wawancara sebelumnya telah hadir di depan PT. MMI. Mereka para pelamar kerja yang sedang menunggu pengumuman.

Pak satpam keluar dari dalam pabrik dengan membawa selembar kertas. Kertas itulah yang akan menentukan nasib para pelamar yang sudah menunggu dari tadi. Dinda terus saja berdoa dalam hati, bahwa ia akan diterima bekerja di pabrik tersebut.

Pak satpam mulai berbicara kepada para pelamar. Kemudian memberitahukan bahwa yang diterima bekerja langsung masuk ke dalam menghadap personalia atau HRD. Tepatnya lantai dua menuju ke ruang kantin karyawan. Dan yang tidak diterima langsung pulang dan lain kali boleh mencoba melamar kembali jika ada lowongan kerja lagi.

Pak satpam mulai memanggil satu persatu para pelamar kerja. Nama yang di panggil adalah orang yang lulus tes wawancara sekaligus orang yang diterima bekerja di pabrik tersebut. Satu persatu mulai masuk ke dalam gerbang dan masuk ke pabrik.

Saat tinggal beberapa orang lagi, ternyata Tini dan mba Erna di panggil oleh pak satpam. Dinda hatinya merasa deg-degan karena namanya belum di panggil oleh pak satpam. masih menunggu dan hanya tersisa sedikit orang lagi. Nama Dinda juga belum di panggil.

Akhirnya nama Dinda di panggil oleh pak satpam dan ternyata nama Dinda adalah nama terakhir yang di panggil. Dinda merasa bersyukur, karena telah di terima oleh perusahaan tersebut. Dinda masuk ke dalam pabrik menyusul mereka yang sudah terlebih dahulu di panggil.

Di dalam ruang kantin, Tini dan mba Erna saling melirik dan berbisik menanyakan Dinda. Hingga akhirnya mereka melihat Dinda masuk, Tini dan mba Erna merasa senang. Akhirnya mereka bisa diterima kerja di pabrik tersebut bersama-sama. Bertemu dan berteman kemudian melamar kerja bersama-sama. Kini mereka di terima kerja di tempat yang sama pula.

Mereka sangat bersyukur, bahwa perjuangan mereka membuahkan hasil. Berjuang mencari pekerjaan dan kini akhirnya mendapatkan pekerjaan tersebut. Semua calon pekerja duduk dan diam di dalam ruang kantin karyawan. Menunggu pihak personalia dan HRD. Tidak lama kemudian datanglah pihak personalia dan HRD.

Personalia menjelaskan bahwa nama-nama yang berada di ruang tersebut adalah calon karyawan baru di perusahaan. Sebelum mereka bekerja ada beberapa peraturan yang harus mereka taati. Diantaranya adalah kerja kontrak. Kerja dengan waktu tertentu, artinya dalam waktu yang ditentukan mereka bekerja di perusahaan tersebut. Selesai waktunya mereka secara otomatis berhenti dari pekerjaannya. Kecuali di perpanjang waktunya oleh perusahaan, maka mereka masih bekerja.

Pihak personalia menjelaskan semua hal yang menyangkut perusahaan. Para calon pekerja mendengarkan dengan seksama. Setelah selesai, personalia memanggil satu persatu nama-nama calon pekerja untuk menandatangani surat perjanjian kerja waktu tertentu atau kerja kontrak.

Setelah menandatangani surat kerja kontrak, mereka langsung pulang. Mereka akan berangkat pagi hari Senin. Mulai bekerja masuk pagi jam 7 pulang jam 4 sore. Satu persatu mereka keluar ruang kantin karyawan dan lanjut keluar pintu gerbang pabrik.

Dinda, Tini dan mba Erna berjalan bersama dan naik angkutan umum bersama pula. Di dalam angkot mereka mengobrol dan akhirnya sepakat untuk hari Senin, mereka akan berangkat kerja bersama-sama.

Akhirnya Dinda dan Tini merasa bersyukur dan senang bisa mendapatkan pekerjaan setelah hampir dua minggu di Cikarang. Jerih payah mereka saat mencari pekerjaan terbayar sudah. Memang waktu kerja mereka tidak lama, hanya kontrak 3 bulan saja. Tapi dari pihak personalia mengatakan jika nanti masih bisa memungkinkan masih bekerja maka akan di perpanjang masa kerjanya.

Nah sampai di sini dulu episode kali ini, maaf ya keadaan dan cuaca tidak mendukung. Tapi Author berusaha tetap melanjutkan karyanya sampai akhir cerita. Nah bagaimana kelanjutannya simak terus di episode berikutnya. Like, vote dan komentarnya masih ditunggu ya. Terimakasih buat yang sudah membaca karyaku ini. Tetap semangat dan sehat selalu untuk semuanya.🙏☺️🌻🌹

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Jeda dari author
24 Episode 24. Ternyata mas Nur cinta.
25 Episode 25. Perasaan Dinda.
26 Episode 26. Masa kontrak kerja sudah berakhir dan mulai menganggur.
27 Episode 27. Mencari pekerjaan lagi.
28 Episode 28. Pulang kampung.
29 Episode 29. Kepulangan Dinda di kampung halaman.
30 Episode 30. Melamar pekerjaan melalui BKK sekolah.
31 Episode 31. Tes Tertulis.
32 Episode 32. Pengumuman tes tertulis atau psikotes, lanjut tes wawancara.
33 Episode 33. Pengumuman tes wawancara.
34 Episode 34. Lulus tes kesehatan.
35 Episode 35. Tahapan menjadi karyawan.
36 Episode 36. Pengisian formulir.
37 Episode 37. Tempat mes atau kontrakan.
38 Episode 38. Mulai bekerja lagi.
39 Episode 39. Sehari pertama di pabrik.
40 Episode 40. Memulai pekerjaan yang baru.
41 Episode 41. Bertemu lagi.
42 Episode 42. Akhirnya ngobrol juga.
43 Episode 43. Hari-hari tanpanya.
44 Episode 44. Pindah kontrakan atau tidak.
45 Episode 45. Mencari kontrakan baru.
46 Episode 46. Mendadak bertemu dengan mas Nur.
47 Episode 47. Warung mie ayam bakso.
48 Episode 48. Keadaan yang tidak mengenakkan.
49 Episode 49. Kenapa?.
50 Episode 50. Galau.
51 Episode 51. Menghibur diri sendiri.
52 Episode 52. Pengertian.
53 Episode 53. Tidak jadi pindah kontrakan.
54 Episode 54. Saling berusaha.
55 Episode 55. Gosip balikan lagi dan mau menikah.
56 Episode 56. Rencana pindah kontrakan.
57 Episode 57.Pindah kontrakan(Pandangan pertama).
58 Episode 58. Tidak ada hubungan.
59 Episode 59. Antara Aku dan dia.
60 Episode 60. Menata hati.
61 Episode 61. Mencoba untuk dekat.
62 Episode 62. Ngobrol berdua.
63 Episode 63. Ternyata.
64 Episode 64. Jujur mengenai perasaan.
65 Episode 65. Kondangan.
66 Episode 66. Kenapa bohong.
67 Episode 67. Penasaran.
68 Episode 68. Hemmm makanya nanya dulu.
69 Episode 69. Dia adalah...
70 Episode 70. Sebenarnya siapa dia, perempuan waktu itu.
71 Episode 71. Kecelakaan terjadi.
72 Episode 72. Janji sebagai kakak angkat.
73 Episode 73. Pertemuan mas Wawan dan Ayu.
74 Episode 74. Usaha pendekatan.
75 Episode 75. Pendekatan dengan mas Wawan.
76 Episode 76. Masa kerja telah selesai.
77 Episode 77. Curhat.
78 Episode 78. Menceritakan kepada ibu.
79 Episode 79. Kok jadi begini sih.
80 Episode 80. Kenalan sama mas Rafli.
81 Episode 81. Kenapa tidak diangkat.
82 Episode 82. Ngambeknya sampai pagi.
83 Episode 83. Kangenku padamu.
84 Episode 84. Bukan miscall doang emang nelphon.
85 Episode 85. Seminggu lebih di rumah.
86 Episode 86. Akhirnya ke Cibitung lagi.
87 Episode 87. Ketika bertemu lagi.
88 Episode 88. Jadi berangkat ke kondangan.
89 Episode 89. Akhirnya plong juga perasaanku.
90 Episode 90. Tamu istimewa.
91 Episode 91. Keseriusan mas Heru.
92 Episode 92. Panggilan kerja.
93 Episode 93. Rencana Lamaran.
94 Episode 94. Lamaran atau langsung nikah.
95 mohon maaf untuk pembaca,
96 Episode 95. Pulang kampung bersama.
97 Episode 96. Akhirnya sampai di rumah juga.
98 Episode 97. Calon menantu bertemu calon mertua.
99 Episode 98. Minta izin sama calon mertua.
100 Episode 99. Obrolan antara anak dan orang tua.
101 Episode 100. Obrolan serius dengan orang tua.
102 Episode 101. Tentang hubungan mas Heru dan Dinda.
103 Episode 102. Kunjungan mas Heru yang kedua.
104 Episode 103. Izin dan restu orang tua Dinda.
105 Episode 104. Menahannya sampai rasanya panas dingin.
106 Episode 105. Udah nahan panas dingin si anu ee nahan panas cemburu juga.
107 Episode 106. Rasa cemburuku tak sebesar rasa cintaku padamu.
108 Episode 107. Sayangku cuma untukmu mas.
109 Episode 108. Tetangga baru.
110 Episode 109. Ada-ada saja alasannya.
111 Episode 110. Obrolan Teh Rini dan temannya.
112 Episode 111. Berusaha menjaga rasa cinta dan sayang.
113 Episode 112. Silaturahmi pak Rahman.
114 Episode 113. Hp baru.
115 Episode 114. Kebimbangan keputusan sesuai hati, perasaan atau pikiran.
116 Episode 115.
117 Episode 115. Kedatangan mas Heru dan ibunya ke rumah Dinda.
118 Episode 117. Pantai larangan.
119 Episode 118. Merencanakan masa depan bersama.
120 Episode 119. Mencari informasi lowongan pekerjaan.
121 Episode 120. Coba saja melamar kerja dulu.
122 Episode 121. Sarapan pagi romantis sebelum melamar kerja.
123 Episode 122. Akhirnya lanjut melamar kerja lagi.
124 Episode 123. Di terima kerja di pabrik baru.
125 Episode 124. Kontrak kerja 9 bulan.
126 Episode 125. Masa training.
127 Episode 126. Ketiduran sampai pul bus hiba utama.
128 Episode 127. Beginilah buruh pabrik.
129 Episode 128. Persiapan sebelum pernikahan.
130 Episode 129. Ga berasa sudah habis kontrak lagi.
131 Episode 130. Lowongan kerja di pabrik Mattel.
132 Episode 131. Cuti nikah.
133 Episode 132. Penasaran rasanya gimana?.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Jeda dari author
24
Episode 24. Ternyata mas Nur cinta.
25
Episode 25. Perasaan Dinda.
26
Episode 26. Masa kontrak kerja sudah berakhir dan mulai menganggur.
27
Episode 27. Mencari pekerjaan lagi.
28
Episode 28. Pulang kampung.
29
Episode 29. Kepulangan Dinda di kampung halaman.
30
Episode 30. Melamar pekerjaan melalui BKK sekolah.
31
Episode 31. Tes Tertulis.
32
Episode 32. Pengumuman tes tertulis atau psikotes, lanjut tes wawancara.
33
Episode 33. Pengumuman tes wawancara.
34
Episode 34. Lulus tes kesehatan.
35
Episode 35. Tahapan menjadi karyawan.
36
Episode 36. Pengisian formulir.
37
Episode 37. Tempat mes atau kontrakan.
38
Episode 38. Mulai bekerja lagi.
39
Episode 39. Sehari pertama di pabrik.
40
Episode 40. Memulai pekerjaan yang baru.
41
Episode 41. Bertemu lagi.
42
Episode 42. Akhirnya ngobrol juga.
43
Episode 43. Hari-hari tanpanya.
44
Episode 44. Pindah kontrakan atau tidak.
45
Episode 45. Mencari kontrakan baru.
46
Episode 46. Mendadak bertemu dengan mas Nur.
47
Episode 47. Warung mie ayam bakso.
48
Episode 48. Keadaan yang tidak mengenakkan.
49
Episode 49. Kenapa?.
50
Episode 50. Galau.
51
Episode 51. Menghibur diri sendiri.
52
Episode 52. Pengertian.
53
Episode 53. Tidak jadi pindah kontrakan.
54
Episode 54. Saling berusaha.
55
Episode 55. Gosip balikan lagi dan mau menikah.
56
Episode 56. Rencana pindah kontrakan.
57
Episode 57.Pindah kontrakan(Pandangan pertama).
58
Episode 58. Tidak ada hubungan.
59
Episode 59. Antara Aku dan dia.
60
Episode 60. Menata hati.
61
Episode 61. Mencoba untuk dekat.
62
Episode 62. Ngobrol berdua.
63
Episode 63. Ternyata.
64
Episode 64. Jujur mengenai perasaan.
65
Episode 65. Kondangan.
66
Episode 66. Kenapa bohong.
67
Episode 67. Penasaran.
68
Episode 68. Hemmm makanya nanya dulu.
69
Episode 69. Dia adalah...
70
Episode 70. Sebenarnya siapa dia, perempuan waktu itu.
71
Episode 71. Kecelakaan terjadi.
72
Episode 72. Janji sebagai kakak angkat.
73
Episode 73. Pertemuan mas Wawan dan Ayu.
74
Episode 74. Usaha pendekatan.
75
Episode 75. Pendekatan dengan mas Wawan.
76
Episode 76. Masa kerja telah selesai.
77
Episode 77. Curhat.
78
Episode 78. Menceritakan kepada ibu.
79
Episode 79. Kok jadi begini sih.
80
Episode 80. Kenalan sama mas Rafli.
81
Episode 81. Kenapa tidak diangkat.
82
Episode 82. Ngambeknya sampai pagi.
83
Episode 83. Kangenku padamu.
84
Episode 84. Bukan miscall doang emang nelphon.
85
Episode 85. Seminggu lebih di rumah.
86
Episode 86. Akhirnya ke Cibitung lagi.
87
Episode 87. Ketika bertemu lagi.
88
Episode 88. Jadi berangkat ke kondangan.
89
Episode 89. Akhirnya plong juga perasaanku.
90
Episode 90. Tamu istimewa.
91
Episode 91. Keseriusan mas Heru.
92
Episode 92. Panggilan kerja.
93
Episode 93. Rencana Lamaran.
94
Episode 94. Lamaran atau langsung nikah.
95
mohon maaf untuk pembaca,
96
Episode 95. Pulang kampung bersama.
97
Episode 96. Akhirnya sampai di rumah juga.
98
Episode 97. Calon menantu bertemu calon mertua.
99
Episode 98. Minta izin sama calon mertua.
100
Episode 99. Obrolan antara anak dan orang tua.
101
Episode 100. Obrolan serius dengan orang tua.
102
Episode 101. Tentang hubungan mas Heru dan Dinda.
103
Episode 102. Kunjungan mas Heru yang kedua.
104
Episode 103. Izin dan restu orang tua Dinda.
105
Episode 104. Menahannya sampai rasanya panas dingin.
106
Episode 105. Udah nahan panas dingin si anu ee nahan panas cemburu juga.
107
Episode 106. Rasa cemburuku tak sebesar rasa cintaku padamu.
108
Episode 107. Sayangku cuma untukmu mas.
109
Episode 108. Tetangga baru.
110
Episode 109. Ada-ada saja alasannya.
111
Episode 110. Obrolan Teh Rini dan temannya.
112
Episode 111. Berusaha menjaga rasa cinta dan sayang.
113
Episode 112. Silaturahmi pak Rahman.
114
Episode 113. Hp baru.
115
Episode 114. Kebimbangan keputusan sesuai hati, perasaan atau pikiran.
116
Episode 115.
117
Episode 115. Kedatangan mas Heru dan ibunya ke rumah Dinda.
118
Episode 117. Pantai larangan.
119
Episode 118. Merencanakan masa depan bersama.
120
Episode 119. Mencari informasi lowongan pekerjaan.
121
Episode 120. Coba saja melamar kerja dulu.
122
Episode 121. Sarapan pagi romantis sebelum melamar kerja.
123
Episode 122. Akhirnya lanjut melamar kerja lagi.
124
Episode 123. Di terima kerja di pabrik baru.
125
Episode 124. Kontrak kerja 9 bulan.
126
Episode 125. Masa training.
127
Episode 126. Ketiduran sampai pul bus hiba utama.
128
Episode 127. Beginilah buruh pabrik.
129
Episode 128. Persiapan sebelum pernikahan.
130
Episode 129. Ga berasa sudah habis kontrak lagi.
131
Episode 130. Lowongan kerja di pabrik Mattel.
132
Episode 131. Cuti nikah.
133
Episode 132. Penasaran rasanya gimana?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!