Episode 14

Mencari lowongan pekerjaan dengan semangat.

Sore hari pun tiba, Dinda dan Tini duduk santai di depan kontrakan. Tetangga sebelah mba Lilis juga ada di depan kontrakannya. Mereka saling senyum dan sapa satu sama lain. Hingga akhirnya terjadilah percakapan diantara Dinda, Tini dan tetangga sebelah.

"Mba,,,". Sapa Dinda sambil senyum diikuti Tini juga.

"Saudaranya mba Lilis ya?". Tanya tetangga tersebut.

"Iya, kenalkan mba, Saya Tini dan ini teman Saya Dinda". Jawab Tini sambil memperkenalkan diri, menunjuk Dirinya kemudian Dinda.

"Aku Wati, dari Comal Pemalang". Jawab tetangga tersebut memperkenalkan dirinya juga.

"Tetangga kabupaten ya mba,,". Ucap Tini.

"Iya, tetangga kabupaten di sini malah tetangga kontrakan". Jawab mba Wati.

"Mba Wati kerja?, di mana mba?". Tanya Dinda yang ingin tahu.

"Aku kerja di PT. Indofood, ini tadi baru pulang kerja". Jawab mba Wati.

"PT. Indofood di mana mba?, bikin apa?". Tanya Tini penasaran.

"PT. Indofood dari sini itu jalan depan tapi ga nyebrang, naik angkot 32 nanti kelihatan. Pabriknya dekat, pabrik yang itu yang bikin mie instan". Jawab mba Wati.

"Ada lowongan mba?". Tanya Dinda langsung tanpa basa basi.

"Kurang tahu, biasanya kalau ada lowongan, karyawannya di kasih tahu. Istilahnya itu lewat orang dalam. Jadi kalau ada lowongan, lamarannya itu dititipkan sama karyawannya. Baru nanti dapat panggilan lulus seleksi lewat karyawan itu juga. Aku tahunya seperti itu, tapi jelasnya sendiri Aku kurang tahu. Aku dulu nitip sih ya sama orang yang kerja di situ tapi KTPnya harus KTP sini atau bekasi". Jawab mba Wati menjelaskan.

"Ooo gitu ya mba, berarti lamar sendiri ke sana gimana ?, kalau KTP nya bukan sini gimana?". Tanya Tini langsung.

"Lamar sendiri, ga tahu juga tapi coba saja apa salahnya siapa tahu rezekinya. KTP, Kalau Aku memang dulu pas lamar kerja memang KTP nya sini, karena sudah cukup lama tinggal di sini". Ucap mba Wati.

"Ooo, mba Wati sudah berapa lama di Cikarang?, kerja di mana saja mba?". Tanya Dinda ingin tahu.

"Aku di Cikarang sudah hampir 5 tahun, kerja dulu pertama di PT Toyoseal 2 tahun, PT Sanken 1 tahun, sekarang ini di PT Indofood hampir 2 tahun. Itu di PT Toyoseal kerjanya kontrak 1 tahun, terus di perpanjang. Yang PT Sanken kontrak 6 bulan perpanjang 6 bulan. Di Indofood Alhamdulillah sampai sekarang". Jawab mba Wati menerangkan tempat kerjanya.

"Ya, lumayan lama ya mba". Ucap Tini.

"Iya, kalian baru lulus?, masih banyak peluang jadi tenang saja". Ucap mba Wati.

"Iya mba, kita baru lulus. Meskipun begitu tapi tetap saja mba, usaha dan doa serta Tuhan yang menentukan rezeki kita di mana". Ucap Dinda penuh keyakinan.

"Iya juga sih, eh maaf ya, sudah mau Maghrib Aku masuk dulu". Ucap mba Wati.

"Iya, makasih mba udah ngobrol". Ucap Dinda.

"Sama-sama, sabar ya mencari kerja itu gampang-gampang susah. Tapi mudah-mudahan kalian cepat dapat kerja. Aamiin". Ucap mba Wati kemudian masuk ke dalam kontrakannya.

Dinda dan Tini juga masuk ke dalam kontrakan, mereka menonton televisi sambil menunggu waktu maghrib. Maghrib pun tiba, Dinda mematikan televisi kemudian bergantian dengan Tini menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah selesai, mereka berdua keluar kontrakan untuk membeli makanan.

Dinda dan Tini pulang ke kontrakan dengan membawa bungkusan nasi untuk makan malam. Sebungkus nasi yang di beli di Warung Tegal yang letaknya tidak jauh dari kontrakan. Mereka menikmati makan malam sebungkus nasi yang di belinya tadi.

Selesai makan, Dinda merapikan berkas surat lamaran. Begitupun dengan Tini, Dia juga merapikan berkas lamarannya. Tidak lama kemudian, mba Lilis pulang.

"Assalamu'alaikum". Ucap salam mba Lilis.

"Wa'alaikumussalam". Jawab Dinda dan Tini bersamaan.

"Lagi pada sibuk ya?". Tanya mba Lilis sambil menaruh tas dan membuka seragam kerjanya.

"Iya mba, sibuk buat surat lamaran". Jawab Dinda.

"Iya, mba Lis sudah tahu nanya kurang kerjaan ya?, kok baru pulang mba?". Tanya Tini.

"Kan nanya Tin?, mba baru pulang tadi lembur". Jawab mba Lilis.

"Kalau lembur jam segini baru pulang ya mba?". Tanya Dinda sambil melihat jam di dinding.

"Ga nentu sih Din, tergantung atasannya mau lembur 2 jam apa 4 jam". Jawab mba Lilis.

"Ooo gitu ya mba, mba maaf dengar ada lowongan ga mba? ". Tanya Dinda.

"Aku tadi sempat nanya di jemputan, sama teman. Katanya ada lowongan di PT Sandang tapi buat yang bisa jahit". Jawab mba Lilis.

"PT Sandang mana mba?". Tanya Tini.

"PT Sandang tuh dekat, jalan saja sampai. Dari jalan depan belok kiri lurus saja terus. Dah di situ ada tulisan di gerbang PT Sandang. Pagi-pagi biasanya banyak tuh perempuan pada jalan, nah itu karyawannya PT Sandang ikuti saja". Ucap mba Lilis menjelaskan.

"Gimana Din, besok mau coba lamar di situ?, katanya buat yang bisa jahit. Emangnya PT Sandang PT apa mba?". Tanya Tini ke Dinda kemudian tanya ke mba Lilis.

"PT Sandang itu PT garmen, Aku kurang tahu buat apa tapi pernah dengar katanya buat BH. Tapi ga tahu juga sih, walaupun di sini agak lama tapi Aku ga tahu Tin". Jawab mba Lilis ke Tini.

"Gimana Din?, besok mau nengok ke situ ga?, dekat pabriknya. Coba yuk lamar ke situ siapa tahu bisa masuk". Ucap Tini.

"Ya sudah Tin, besok kita lamar kerja ke situ saja dulu. Ya lihat dulu, siapa tahu beneran ada lowongan tapi bukan jahit juga. Yang tidak bisa jahit barangkali ada lowongannya juga. Gimana?". Ucap Dinda menyarankan.

"Ya sudah, besok kita ke PT Sandang. Jam berapa kita berangkat?". Tanya Tini.

"Gini saja, Dinda sama Tini besok pergi ke PT Sandang lihat saja dulu ada lowongan apa tidak. Kira-kira berangkat pagi saja jam 7 jadi kalau di PT Sandang tidak ada lowongan, kalian langsung pergi cari di tempat lain". Ucap mba Lilis menyarankan kepada Dinda dan Tini.

"Gimana Tin, kata mba Lilis kita ke PT Sandang dulu". Ucap Dinda.

"Ya sudah kalau gitu, besok ke PT Sandang, kalau tidak ada lowongan kerja ya kita pergi cari di tempat lain". Jawab Tini.

Malam itu mba Lilis yang selesai membersihkan diri, langsung pergi tidur tidak mengajak Dinda dan Tini mengobrol. Dinda yang sudah mengantuk akhirnya pergi tidur juga. Begitupun dengan Tini yang sudah mengantuk pergi tidur di sebelah mba Lilis.

Pagi hari pun tiba, seperti biasa selesai subuh mba Lilis langsung berangkat kerja. Dinda dan Tini juga telah bersiap-siap untuk berangkat mencari lowongan pekerjaan. Semangat mencari pekerjaan demi mendapat kerja dan tidak lagi menjadi pengangguran.

Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi, Dinda dan Tini yang sudah sarapan pagi kemudian langsung berangkat menuju PT Sandang. Tanpa mengulur waktu dan bersantai di kontrakan. Dinda dan Tini berjalan melewati pinggir jalan raya.

Tiba-tiba terdengar orang memanggil-manggil nama mereka. Mereka berhenti dan menoleh ke belakang ternyata mba Erna yang dari tadi memanggil.

Dinda dan Tini sama-sama menyapa, pagi itu mereka bertiga jalan bersama-sama menuju ke pabrik PT Sandang. Sampailah mereka di pabrik PT Sandang. Ternyata kalau jalan, lumayan jauh juga ya, pantas banyak karyawannya yang memilih jalan kaki daripada naik angkot.

Setelah di depan PT Sandang memang di sana terlihat beberapa orang memakai pakaian hitam putih. Kami pun saling menyapa satu sama lain. Dinda melihat ke gerbang pabrik. Terlihat di gerbang ada selembar kertas yang bertuliskan Lowongan Pekerjaan.

Dinda dan Tini juga mba Erna membaca selembar kertas tersebut. Ada lowongan pekerjaan tapi untuk bagian sewing yaitu bagian menjahit. Sedangkan Helper bukan bagian menjahit tapi bagi yang pernah bekerja di PT Sandang sebelumnya.

Dinda dan Tini, tetap semangat. Mungkin di sini belum rezekinya, di tempat lain mungkin ada, jadi Dinda dan Tini serta mba Erna langsung pergi dari PT Sandang. Mereka bertiga tidak jadi melamar di pabrik PT Sandang karena tidak termasuk kriteria oleh pabrik Sandang.

Karena di pinggir jalan mba Erna langsung menyetop angkutan umum k 32 menuju kawasan mm 2100. Dinda dan Tini ikut mba Erna karena diajak. Mereka berjalan-jalan dari pabrik yang satu ke pabrik lainnya di kawasan mm 2100. Dari beberapa pabrik di kawasan mm 2100 ada lowongan kerja tetapi melalui pos dan yayasan.

Karena sudah siang, mereka pun pulang ke kontrakan. Mereka janjian besok pagi pergi ke kantor pos untuk melamar pekerjaan yang melalui pos. Dinda dan Tini langsung pulang ke kontrakan. Begitu juga dengan mba Erna, Dia juga langsung pulang ke kontrakannya.

Bagaimana perjuangan mereka mencari pekerjaan?, simak saja terus kisahnya di episode yang berikutnya. Like, vote, dan komentarnya di tunggu ya. Terimakasih sudah membaca karyaku dan salam sehat selalu buat semuanya. 🙏🙏💪💪☺️☺️🌻🌻

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Jeda dari author
24 Episode 24. Ternyata mas Nur cinta.
25 Episode 25. Perasaan Dinda.
26 Episode 26. Masa kontrak kerja sudah berakhir dan mulai menganggur.
27 Episode 27. Mencari pekerjaan lagi.
28 Episode 28. Pulang kampung.
29 Episode 29. Kepulangan Dinda di kampung halaman.
30 Episode 30. Melamar pekerjaan melalui BKK sekolah.
31 Episode 31. Tes Tertulis.
32 Episode 32. Pengumuman tes tertulis atau psikotes, lanjut tes wawancara.
33 Episode 33. Pengumuman tes wawancara.
34 Episode 34. Lulus tes kesehatan.
35 Episode 35. Tahapan menjadi karyawan.
36 Episode 36. Pengisian formulir.
37 Episode 37. Tempat mes atau kontrakan.
38 Episode 38. Mulai bekerja lagi.
39 Episode 39. Sehari pertama di pabrik.
40 Episode 40. Memulai pekerjaan yang baru.
41 Episode 41. Bertemu lagi.
42 Episode 42. Akhirnya ngobrol juga.
43 Episode 43. Hari-hari tanpanya.
44 Episode 44. Pindah kontrakan atau tidak.
45 Episode 45. Mencari kontrakan baru.
46 Episode 46. Mendadak bertemu dengan mas Nur.
47 Episode 47. Warung mie ayam bakso.
48 Episode 48. Keadaan yang tidak mengenakkan.
49 Episode 49. Kenapa?.
50 Episode 50. Galau.
51 Episode 51. Menghibur diri sendiri.
52 Episode 52. Pengertian.
53 Episode 53. Tidak jadi pindah kontrakan.
54 Episode 54. Saling berusaha.
55 Episode 55. Gosip balikan lagi dan mau menikah.
56 Episode 56. Rencana pindah kontrakan.
57 Episode 57.Pindah kontrakan(Pandangan pertama).
58 Episode 58. Tidak ada hubungan.
59 Episode 59. Antara Aku dan dia.
60 Episode 60. Menata hati.
61 Episode 61. Mencoba untuk dekat.
62 Episode 62. Ngobrol berdua.
63 Episode 63. Ternyata.
64 Episode 64. Jujur mengenai perasaan.
65 Episode 65. Kondangan.
66 Episode 66. Kenapa bohong.
67 Episode 67. Penasaran.
68 Episode 68. Hemmm makanya nanya dulu.
69 Episode 69. Dia adalah...
70 Episode 70. Sebenarnya siapa dia, perempuan waktu itu.
71 Episode 71. Kecelakaan terjadi.
72 Episode 72. Janji sebagai kakak angkat.
73 Episode 73. Pertemuan mas Wawan dan Ayu.
74 Episode 74. Usaha pendekatan.
75 Episode 75. Pendekatan dengan mas Wawan.
76 Episode 76. Masa kerja telah selesai.
77 Episode 77. Curhat.
78 Episode 78. Menceritakan kepada ibu.
79 Episode 79. Kok jadi begini sih.
80 Episode 80. Kenalan sama mas Rafli.
81 Episode 81. Kenapa tidak diangkat.
82 Episode 82. Ngambeknya sampai pagi.
83 Episode 83. Kangenku padamu.
84 Episode 84. Bukan miscall doang emang nelphon.
85 Episode 85. Seminggu lebih di rumah.
86 Episode 86. Akhirnya ke Cibitung lagi.
87 Episode 87. Ketika bertemu lagi.
88 Episode 88. Jadi berangkat ke kondangan.
89 Episode 89. Akhirnya plong juga perasaanku.
90 Episode 90. Tamu istimewa.
91 Episode 91. Keseriusan mas Heru.
92 Episode 92. Panggilan kerja.
93 Episode 93. Rencana Lamaran.
94 Episode 94. Lamaran atau langsung nikah.
95 mohon maaf untuk pembaca,
96 Episode 95. Pulang kampung bersama.
97 Episode 96. Akhirnya sampai di rumah juga.
98 Episode 97. Calon menantu bertemu calon mertua.
99 Episode 98. Minta izin sama calon mertua.
100 Episode 99. Obrolan antara anak dan orang tua.
101 Episode 100. Obrolan serius dengan orang tua.
102 Episode 101. Tentang hubungan mas Heru dan Dinda.
103 Episode 102. Kunjungan mas Heru yang kedua.
104 Episode 103. Izin dan restu orang tua Dinda.
105 Episode 104. Menahannya sampai rasanya panas dingin.
106 Episode 105. Udah nahan panas dingin si anu ee nahan panas cemburu juga.
107 Episode 106. Rasa cemburuku tak sebesar rasa cintaku padamu.
108 Episode 107. Sayangku cuma untukmu mas.
109 Episode 108. Tetangga baru.
110 Episode 109. Ada-ada saja alasannya.
111 Episode 110. Obrolan Teh Rini dan temannya.
112 Episode 111. Berusaha menjaga rasa cinta dan sayang.
113 Episode 112. Silaturahmi pak Rahman.
114 Episode 113. Hp baru.
115 Episode 114. Kebimbangan keputusan sesuai hati, perasaan atau pikiran.
116 Episode 115.
117 Episode 115. Kedatangan mas Heru dan ibunya ke rumah Dinda.
118 Episode 117. Pantai larangan.
119 Episode 118. Merencanakan masa depan bersama.
120 Episode 119. Mencari informasi lowongan pekerjaan.
121 Episode 120. Coba saja melamar kerja dulu.
122 Episode 121. Sarapan pagi romantis sebelum melamar kerja.
123 Episode 122. Akhirnya lanjut melamar kerja lagi.
124 Episode 123. Di terima kerja di pabrik baru.
125 Episode 124. Kontrak kerja 9 bulan.
126 Episode 125. Masa training.
127 Episode 126. Ketiduran sampai pul bus hiba utama.
128 Episode 127. Beginilah buruh pabrik.
129 Episode 128. Persiapan sebelum pernikahan.
130 Episode 129. Ga berasa sudah habis kontrak lagi.
131 Episode 130. Lowongan kerja di pabrik Mattel.
132 Episode 131. Cuti nikah.
133 Episode 132. Penasaran rasanya gimana?.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Jeda dari author
24
Episode 24. Ternyata mas Nur cinta.
25
Episode 25. Perasaan Dinda.
26
Episode 26. Masa kontrak kerja sudah berakhir dan mulai menganggur.
27
Episode 27. Mencari pekerjaan lagi.
28
Episode 28. Pulang kampung.
29
Episode 29. Kepulangan Dinda di kampung halaman.
30
Episode 30. Melamar pekerjaan melalui BKK sekolah.
31
Episode 31. Tes Tertulis.
32
Episode 32. Pengumuman tes tertulis atau psikotes, lanjut tes wawancara.
33
Episode 33. Pengumuman tes wawancara.
34
Episode 34. Lulus tes kesehatan.
35
Episode 35. Tahapan menjadi karyawan.
36
Episode 36. Pengisian formulir.
37
Episode 37. Tempat mes atau kontrakan.
38
Episode 38. Mulai bekerja lagi.
39
Episode 39. Sehari pertama di pabrik.
40
Episode 40. Memulai pekerjaan yang baru.
41
Episode 41. Bertemu lagi.
42
Episode 42. Akhirnya ngobrol juga.
43
Episode 43. Hari-hari tanpanya.
44
Episode 44. Pindah kontrakan atau tidak.
45
Episode 45. Mencari kontrakan baru.
46
Episode 46. Mendadak bertemu dengan mas Nur.
47
Episode 47. Warung mie ayam bakso.
48
Episode 48. Keadaan yang tidak mengenakkan.
49
Episode 49. Kenapa?.
50
Episode 50. Galau.
51
Episode 51. Menghibur diri sendiri.
52
Episode 52. Pengertian.
53
Episode 53. Tidak jadi pindah kontrakan.
54
Episode 54. Saling berusaha.
55
Episode 55. Gosip balikan lagi dan mau menikah.
56
Episode 56. Rencana pindah kontrakan.
57
Episode 57.Pindah kontrakan(Pandangan pertama).
58
Episode 58. Tidak ada hubungan.
59
Episode 59. Antara Aku dan dia.
60
Episode 60. Menata hati.
61
Episode 61. Mencoba untuk dekat.
62
Episode 62. Ngobrol berdua.
63
Episode 63. Ternyata.
64
Episode 64. Jujur mengenai perasaan.
65
Episode 65. Kondangan.
66
Episode 66. Kenapa bohong.
67
Episode 67. Penasaran.
68
Episode 68. Hemmm makanya nanya dulu.
69
Episode 69. Dia adalah...
70
Episode 70. Sebenarnya siapa dia, perempuan waktu itu.
71
Episode 71. Kecelakaan terjadi.
72
Episode 72. Janji sebagai kakak angkat.
73
Episode 73. Pertemuan mas Wawan dan Ayu.
74
Episode 74. Usaha pendekatan.
75
Episode 75. Pendekatan dengan mas Wawan.
76
Episode 76. Masa kerja telah selesai.
77
Episode 77. Curhat.
78
Episode 78. Menceritakan kepada ibu.
79
Episode 79. Kok jadi begini sih.
80
Episode 80. Kenalan sama mas Rafli.
81
Episode 81. Kenapa tidak diangkat.
82
Episode 82. Ngambeknya sampai pagi.
83
Episode 83. Kangenku padamu.
84
Episode 84. Bukan miscall doang emang nelphon.
85
Episode 85. Seminggu lebih di rumah.
86
Episode 86. Akhirnya ke Cibitung lagi.
87
Episode 87. Ketika bertemu lagi.
88
Episode 88. Jadi berangkat ke kondangan.
89
Episode 89. Akhirnya plong juga perasaanku.
90
Episode 90. Tamu istimewa.
91
Episode 91. Keseriusan mas Heru.
92
Episode 92. Panggilan kerja.
93
Episode 93. Rencana Lamaran.
94
Episode 94. Lamaran atau langsung nikah.
95
mohon maaf untuk pembaca,
96
Episode 95. Pulang kampung bersama.
97
Episode 96. Akhirnya sampai di rumah juga.
98
Episode 97. Calon menantu bertemu calon mertua.
99
Episode 98. Minta izin sama calon mertua.
100
Episode 99. Obrolan antara anak dan orang tua.
101
Episode 100. Obrolan serius dengan orang tua.
102
Episode 101. Tentang hubungan mas Heru dan Dinda.
103
Episode 102. Kunjungan mas Heru yang kedua.
104
Episode 103. Izin dan restu orang tua Dinda.
105
Episode 104. Menahannya sampai rasanya panas dingin.
106
Episode 105. Udah nahan panas dingin si anu ee nahan panas cemburu juga.
107
Episode 106. Rasa cemburuku tak sebesar rasa cintaku padamu.
108
Episode 107. Sayangku cuma untukmu mas.
109
Episode 108. Tetangga baru.
110
Episode 109. Ada-ada saja alasannya.
111
Episode 110. Obrolan Teh Rini dan temannya.
112
Episode 111. Berusaha menjaga rasa cinta dan sayang.
113
Episode 112. Silaturahmi pak Rahman.
114
Episode 113. Hp baru.
115
Episode 114. Kebimbangan keputusan sesuai hati, perasaan atau pikiran.
116
Episode 115.
117
Episode 115. Kedatangan mas Heru dan ibunya ke rumah Dinda.
118
Episode 117. Pantai larangan.
119
Episode 118. Merencanakan masa depan bersama.
120
Episode 119. Mencari informasi lowongan pekerjaan.
121
Episode 120. Coba saja melamar kerja dulu.
122
Episode 121. Sarapan pagi romantis sebelum melamar kerja.
123
Episode 122. Akhirnya lanjut melamar kerja lagi.
124
Episode 123. Di terima kerja di pabrik baru.
125
Episode 124. Kontrak kerja 9 bulan.
126
Episode 125. Masa training.
127
Episode 126. Ketiduran sampai pul bus hiba utama.
128
Episode 127. Beginilah buruh pabrik.
129
Episode 128. Persiapan sebelum pernikahan.
130
Episode 129. Ga berasa sudah habis kontrak lagi.
131
Episode 130. Lowongan kerja di pabrik Mattel.
132
Episode 131. Cuti nikah.
133
Episode 132. Penasaran rasanya gimana?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!