Mencari lowongan pekerjaan dengan semangat.
Sore hari pun tiba, Dinda dan Tini duduk santai di depan kontrakan. Tetangga sebelah mba Lilis juga ada di depan kontrakannya. Mereka saling senyum dan sapa satu sama lain. Hingga akhirnya terjadilah percakapan diantara Dinda, Tini dan tetangga sebelah.
"Mba,,,". Sapa Dinda sambil senyum diikuti Tini juga.
"Saudaranya mba Lilis ya?". Tanya tetangga tersebut.
"Iya, kenalkan mba, Saya Tini dan ini teman Saya Dinda". Jawab Tini sambil memperkenalkan diri, menunjuk Dirinya kemudian Dinda.
"Aku Wati, dari Comal Pemalang". Jawab tetangga tersebut memperkenalkan dirinya juga.
"Tetangga kabupaten ya mba,,". Ucap Tini.
"Iya, tetangga kabupaten di sini malah tetangga kontrakan". Jawab mba Wati.
"Mba Wati kerja?, di mana mba?". Tanya Dinda yang ingin tahu.
"Aku kerja di PT. Indofood, ini tadi baru pulang kerja". Jawab mba Wati.
"PT. Indofood di mana mba?, bikin apa?". Tanya Tini penasaran.
"PT. Indofood dari sini itu jalan depan tapi ga nyebrang, naik angkot 32 nanti kelihatan. Pabriknya dekat, pabrik yang itu yang bikin mie instan". Jawab mba Wati.
"Ada lowongan mba?". Tanya Dinda langsung tanpa basa basi.
"Kurang tahu, biasanya kalau ada lowongan, karyawannya di kasih tahu. Istilahnya itu lewat orang dalam. Jadi kalau ada lowongan, lamarannya itu dititipkan sama karyawannya. Baru nanti dapat panggilan lulus seleksi lewat karyawan itu juga. Aku tahunya seperti itu, tapi jelasnya sendiri Aku kurang tahu. Aku dulu nitip sih ya sama orang yang kerja di situ tapi KTPnya harus KTP sini atau bekasi". Jawab mba Wati menjelaskan.
"Ooo gitu ya mba, berarti lamar sendiri ke sana gimana ?, kalau KTP nya bukan sini gimana?". Tanya Tini langsung.
"Lamar sendiri, ga tahu juga tapi coba saja apa salahnya siapa tahu rezekinya. KTP, Kalau Aku memang dulu pas lamar kerja memang KTP nya sini, karena sudah cukup lama tinggal di sini". Ucap mba Wati.
"Ooo, mba Wati sudah berapa lama di Cikarang?, kerja di mana saja mba?". Tanya Dinda ingin tahu.
"Aku di Cikarang sudah hampir 5 tahun, kerja dulu pertama di PT Toyoseal 2 tahun, PT Sanken 1 tahun, sekarang ini di PT Indofood hampir 2 tahun. Itu di PT Toyoseal kerjanya kontrak 1 tahun, terus di perpanjang. Yang PT Sanken kontrak 6 bulan perpanjang 6 bulan. Di Indofood Alhamdulillah sampai sekarang". Jawab mba Wati menerangkan tempat kerjanya.
"Ya, lumayan lama ya mba". Ucap Tini.
"Iya, kalian baru lulus?, masih banyak peluang jadi tenang saja". Ucap mba Wati.
"Iya mba, kita baru lulus. Meskipun begitu tapi tetap saja mba, usaha dan doa serta Tuhan yang menentukan rezeki kita di mana". Ucap Dinda penuh keyakinan.
"Iya juga sih, eh maaf ya, sudah mau Maghrib Aku masuk dulu". Ucap mba Wati.
"Iya, makasih mba udah ngobrol". Ucap Dinda.
"Sama-sama, sabar ya mencari kerja itu gampang-gampang susah. Tapi mudah-mudahan kalian cepat dapat kerja. Aamiin". Ucap mba Wati kemudian masuk ke dalam kontrakannya.
Dinda dan Tini juga masuk ke dalam kontrakan, mereka menonton televisi sambil menunggu waktu maghrib. Maghrib pun tiba, Dinda mematikan televisi kemudian bergantian dengan Tini menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah selesai, mereka berdua keluar kontrakan untuk membeli makanan.
Dinda dan Tini pulang ke kontrakan dengan membawa bungkusan nasi untuk makan malam. Sebungkus nasi yang di beli di Warung Tegal yang letaknya tidak jauh dari kontrakan. Mereka menikmati makan malam sebungkus nasi yang di belinya tadi.
Selesai makan, Dinda merapikan berkas surat lamaran. Begitupun dengan Tini, Dia juga merapikan berkas lamarannya. Tidak lama kemudian, mba Lilis pulang.
"Assalamu'alaikum". Ucap salam mba Lilis.
"Wa'alaikumussalam". Jawab Dinda dan Tini bersamaan.
"Lagi pada sibuk ya?". Tanya mba Lilis sambil menaruh tas dan membuka seragam kerjanya.
"Iya mba, sibuk buat surat lamaran". Jawab Dinda.
"Iya, mba Lis sudah tahu nanya kurang kerjaan ya?, kok baru pulang mba?". Tanya Tini.
"Kan nanya Tin?, mba baru pulang tadi lembur". Jawab mba Lilis.
"Kalau lembur jam segini baru pulang ya mba?". Tanya Dinda sambil melihat jam di dinding.
"Ga nentu sih Din, tergantung atasannya mau lembur 2 jam apa 4 jam". Jawab mba Lilis.
"Ooo gitu ya mba, mba maaf dengar ada lowongan ga mba? ". Tanya Dinda.
"Aku tadi sempat nanya di jemputan, sama teman. Katanya ada lowongan di PT Sandang tapi buat yang bisa jahit". Jawab mba Lilis.
"PT Sandang mana mba?". Tanya Tini.
"PT Sandang tuh dekat, jalan saja sampai. Dari jalan depan belok kiri lurus saja terus. Dah di situ ada tulisan di gerbang PT Sandang. Pagi-pagi biasanya banyak tuh perempuan pada jalan, nah itu karyawannya PT Sandang ikuti saja". Ucap mba Lilis menjelaskan.
"Gimana Din, besok mau coba lamar di situ?, katanya buat yang bisa jahit. Emangnya PT Sandang PT apa mba?". Tanya Tini ke Dinda kemudian tanya ke mba Lilis.
"PT Sandang itu PT garmen, Aku kurang tahu buat apa tapi pernah dengar katanya buat BH. Tapi ga tahu juga sih, walaupun di sini agak lama tapi Aku ga tahu Tin". Jawab mba Lilis ke Tini.
"Gimana Din?, besok mau nengok ke situ ga?, dekat pabriknya. Coba yuk lamar ke situ siapa tahu bisa masuk". Ucap Tini.
"Ya sudah Tin, besok kita lamar kerja ke situ saja dulu. Ya lihat dulu, siapa tahu beneran ada lowongan tapi bukan jahit juga. Yang tidak bisa jahit barangkali ada lowongannya juga. Gimana?". Ucap Dinda menyarankan.
"Ya sudah, besok kita ke PT Sandang. Jam berapa kita berangkat?". Tanya Tini.
"Gini saja, Dinda sama Tini besok pergi ke PT Sandang lihat saja dulu ada lowongan apa tidak. Kira-kira berangkat pagi saja jam 7 jadi kalau di PT Sandang tidak ada lowongan, kalian langsung pergi cari di tempat lain". Ucap mba Lilis menyarankan kepada Dinda dan Tini.
"Gimana Tin, kata mba Lilis kita ke PT Sandang dulu". Ucap Dinda.
"Ya sudah kalau gitu, besok ke PT Sandang, kalau tidak ada lowongan kerja ya kita pergi cari di tempat lain". Jawab Tini.
Malam itu mba Lilis yang selesai membersihkan diri, langsung pergi tidur tidak mengajak Dinda dan Tini mengobrol. Dinda yang sudah mengantuk akhirnya pergi tidur juga. Begitupun dengan Tini yang sudah mengantuk pergi tidur di sebelah mba Lilis.
Pagi hari pun tiba, seperti biasa selesai subuh mba Lilis langsung berangkat kerja. Dinda dan Tini juga telah bersiap-siap untuk berangkat mencari lowongan pekerjaan. Semangat mencari pekerjaan demi mendapat kerja dan tidak lagi menjadi pengangguran.
Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi, Dinda dan Tini yang sudah sarapan pagi kemudian langsung berangkat menuju PT Sandang. Tanpa mengulur waktu dan bersantai di kontrakan. Dinda dan Tini berjalan melewati pinggir jalan raya.
Tiba-tiba terdengar orang memanggil-manggil nama mereka. Mereka berhenti dan menoleh ke belakang ternyata mba Erna yang dari tadi memanggil.
Dinda dan Tini sama-sama menyapa, pagi itu mereka bertiga jalan bersama-sama menuju ke pabrik PT Sandang. Sampailah mereka di pabrik PT Sandang. Ternyata kalau jalan, lumayan jauh juga ya, pantas banyak karyawannya yang memilih jalan kaki daripada naik angkot.
Setelah di depan PT Sandang memang di sana terlihat beberapa orang memakai pakaian hitam putih. Kami pun saling menyapa satu sama lain. Dinda melihat ke gerbang pabrik. Terlihat di gerbang ada selembar kertas yang bertuliskan Lowongan Pekerjaan.
Dinda dan Tini juga mba Erna membaca selembar kertas tersebut. Ada lowongan pekerjaan tapi untuk bagian sewing yaitu bagian menjahit. Sedangkan Helper bukan bagian menjahit tapi bagi yang pernah bekerja di PT Sandang sebelumnya.
Dinda dan Tini, tetap semangat. Mungkin di sini belum rezekinya, di tempat lain mungkin ada, jadi Dinda dan Tini serta mba Erna langsung pergi dari PT Sandang. Mereka bertiga tidak jadi melamar di pabrik PT Sandang karena tidak termasuk kriteria oleh pabrik Sandang.
Karena di pinggir jalan mba Erna langsung menyetop angkutan umum k 32 menuju kawasan mm 2100. Dinda dan Tini ikut mba Erna karena diajak. Mereka berjalan-jalan dari pabrik yang satu ke pabrik lainnya di kawasan mm 2100. Dari beberapa pabrik di kawasan mm 2100 ada lowongan kerja tetapi melalui pos dan yayasan.
Karena sudah siang, mereka pun pulang ke kontrakan. Mereka janjian besok pagi pergi ke kantor pos untuk melamar pekerjaan yang melalui pos. Dinda dan Tini langsung pulang ke kontrakan. Begitu juga dengan mba Erna, Dia juga langsung pulang ke kontrakannya.
Bagaimana perjuangan mereka mencari pekerjaan?, simak saja terus kisahnya di episode yang berikutnya. Like, vote, dan komentarnya di tunggu ya. Terimakasih sudah membaca karyaku dan salam sehat selalu buat semuanya. 🙏🙏💪💪☺️☺️🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments