Mencari kerja di Cikarang.
Turun dari angkutan umum, Dinda dan Tini di datangi oleh para tukang ojek. Mereka menawarkan untuk naik ojeg karena masuk kawasan industri jauh. Dinda dan Tini menolak tawaran tukang ojek. Mereka lebih memilih jalan daripada naik ojeg. Saat berjalan, ada beberapa tukang ojek membawa penumpang yang memakai baju hitam putih. Sepertinya ada lowongan pekerjaan di kawasan Jababeka satu.
Dinda berpikir setelah melihat wanita yang seumuran dengannya memakai baju hitam putih, mungkinkah ada lowongan pekerjaan. Tini pun demikian, dalam hati mereka berdoa, semoga hari ini ada lowongan pekerjaan. Mereka berdua berjalan terus mengikuti jalan tersebut, sambil melihat ada beberapa orang yang naik ojek dengan memakai baju hitam putih.
Thor memangnya yang pakai baju hitam putih itu orang yang mau melamar pekerjaan ya?, kok pakainnya baju hitam putih, tidak boleh yang lain ya Thor.
Author kurang tahu, tapi pada waktu itu memang begitu keadaannya. Setiap orang yang mencari pekerjaan eh lowongan kerja itu pakai baju hitam putih. Waktu itu tidak ada pelamar yang memakai baju selain hitam putih. Kurang tahu alasannya apa kenapa harus baju hitam putih. Tapi biasanya kalau ada lowongan kerja ada syaratnya memakai baju hitam putih. Nah daripada bolak balik ganti baju, sekalian deh cari kerjanya pakai baju hitam putih. Mungkin itulah alasannya kenapa harus pakai baju hitam putih. Kalau jaman eh waktu sekarang gimana Reader?, masih pakai juga apa tidak?. Mungkin Reader jaman now tahu. Ok, lanjut lagi ke cerita ya.
Dinda dan Tini berjalan, tiba-tiba terdengar suara dari belakang mereka. Seseorang yang memanggil-manggil. Dinda dan Tini menengok ke belakang. Seseorang yang memakai baju hitam putih juga. Mungkin Dia salah seorang pencari kerja yang lain. Dinda dan Tini bingung, karena tidak mengenalnya. Namun mereka berhenti dan menunggu seseorang tersebut. Hingga akhirnya seseorang tersebut sampai di tempat Dinda dan Tini.
"Assalamu'alaikum". Sapa seseorang tersebut dengan salam karena mereka sama-sama mengenakan hijab.
"Wa'alaikumussalam". Jawab Dinda dan Tini bersamaan.
"Maaf mba, kenalkan Erna dari Solo". Sapa orang tersebut menyebut namanya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Dinda, dan ini temanku Tini, kami dari Tegal". Jawab Dinda sambil mengulurkan tangan bersalaman kemudian menyebut namanya dan menunjuk ke Tini.
"Kalian mau cari lowongan pekerjaan ya?". Tanya Erna kepada Dinda dan Tini.
"Iya, kami mau mencari lowongan pekerjaan, kenapa ya mba?". Jawab Tini kemudian bertanya.
"Sama mba, kalau mau yuk jalan bareng saja ke kawasan". Ucap Erna kepada Dinda dan Tini.
"Ooh, mba mau mencari lowongan pekerjaan juga?, di kawasan ini eh depan sana?. Kalau mba mau ya ayok sama-sama jalan bareng saja, iya ga Din?. Biar ramai gitu sambil ngobrol". Jawab Tini langsung mengiyakan tanpa basa basi.
"Iya, kan biar ramai, jadi ga sepi. Terus jadi tahu orang Solo gitu ya Tin?". Jawab Dinda yang ingin tahu tentang orang Solo.
"Ya sudah yuk, sambil jalan ngobrolnya. Eh mba, mba berdua satu kampung ya?.
"Iya, kami satu kampung tapi kami berbeda desa. Satu sekolahan sih, dari SMP, dan SMU. Cuma kami berbeda kelas saja, tapi tetap masih jadi teman akrab iya kan Din". Ucap Tini sambil menaruh tangannya di pundak Dinda.
"Ya gitu mba, maaf mba Erna sudah lama di Cikarang?". Tanya Dinda ingin tahu.
"Lumayan sudah 3 tahun jalan". Jawab mba Erna.
"Berarti mba Erna sudah agak paham daerah Cikarang ya?". Tanya Dinda lagi.
"Ya kalau daerah sini sih, Aku tahunya kearah kawasan dari sini naik apa terus arahnya kemana tahu sedikit. Kalau daerah lainnya kurang tahu, Aku orangnya jarang main sih". Jawab mba Erna menjelaskan.
"Ooh, tapi daerah sini paham kan mba arahnya?". Tanya Tini menyambung pertanyaan dari Dinda.
"Tahu, memangnya kalian tidak paham daerah sini ya?". Tanya mba Erna agak penasaran.
"Bukan tidak paham lagi mba, memang iya karena kami baru datang dari Tegal kemaren. Hari ini pertama kalinya kami mencari lowongan pekerjaan di sini". Jawab Tini menjawab rasa penasaran mba Erna.
"Pantas, muka baru jadi tidak tahu. Tidak apa-apa, lama-lama kalian juga nanti akan paham dan mengenal daerah sini". Ucap mba Erna.
"Maaf mba mau tanya, mba dengar ada lowongan kerja tidak, dimana gitu mba?, bagi-bagi informasi boleh?, siapa tahu nanti bisa melamar bareng". Tanya Dinda mencari tahu adanya lowongan pekerjaan.
"Ada sih, tapi pakai KTP daerah asli sini, dan juga harus ada yang bawa gitu". Jawab mba Erna.
"Itu pabrik apa mba ?, orang perantauan tidak boleh melamar gitu?". Tanya Tini penasaran.
"Ya bukan gitu juga, orang perantauan boleh tapi harus pindah KTP dulu menjadi warga Cikarang atau Bekasi lah. Tapi hari kemaren nya, Aku dengar ada lowongan kerja di PT kawasan sini, siapa tahu masih buka. Soalnya kata teman Aku bukanya seminggu. Mungkin hari ini masih bisa makanya Aku mau mencobanya. Kalian mau ikut bareng Aku?, kalau mau ayo. Aku kemaren sudah cek, pabriknya sebentar lagi sampai". Ucap mba Erna yang mengajak Dinda dan Tini.
"Gimana Din?, mau ga?, Aku sih mau saja, coba melamar, siapa tahu rezekinya". Ucap Tini menanyakan kepada Dinda.
"Ya sudah Aku ikut saja, mumpung ada informasi, siapa tahu rezeki kita cepat dapat kerja, aamiin. Mau mba, kita ikut, sudah dekat ya mba pabriknya". Ucap Dinda mengiyakan ajakan Tini kemudian bertanya kepada mba Erna.
"Sebentar juga sampai itu pabriknya. Memang pabriknya tidak besar, tapi lumayan lah daripada nganggur, mending mencoba melamar kerja. Iya mungkin saja ini seperti yang kalian bilang tadi, siapa tahu rezekinya". Ucap mba Erna sambil menunjuk pabrik yang di maksud.
Setelah berjalan lumayan jauh dari pinggir jalan raya, dan bertemu dengan seseorang. Mengobrol dari berkenalan sampai tentang lowongan pekerjaan, akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju. Menurut teman mba Erna, pabrik tersebut sedang membuka lowongan pekerjaan. Setelah sampai di depan pabriknya, terlihat di dinding sebelah pagar besi ada secarik kertas yang ditempel. Kertas tersebut bertuliskan Lowongan pekerjaan. Mereka senang sekali bahwa masih di bukanya lowongan pekerjaan, meskipun itu hari terakhir melamar.
Mba Erna bertanya kepada Pak satpam tentang lowongan pekerjaan. Lowongan kerja yang tertera di selembar kertas yang tertempel di dinding sebelah pagar besi. Dengan harap-harap cemas Dinda dan Tini mendengarkan tanya jawab mba Erna dengan Pak satpam. Dinda dan Tini serta mba Erna senang sekali, ternyata pabrik tersebut hari ini terakhir menerima lamaran.
"Pak satpam maaf mau tanya ?, Ada lowongan kerja ya Pa?, Saya melihat tulisan di selembar kertas di sana". Ucap mba Erna sambil menunjuk selembar kertas di tempel.
"Iya mba benar, mba-mba ini ada perlu apa?". Tanya Pak satpam.
"Maaf Pak, kami mau melamar pekerjaan". Jawab Dinda kepada Pak satpam.
"Iya Pak, kami mau cari pekerjaan". Ucap Tini menyambung ucapan Dinda.
"Iya Pak, kami mencari lowongan pekerjaan". Jawab mba Erna mengulang perkataan dari Dinda dan Tini.
"Memang benar mba, kalau di pabrik sini ada lowongan pekerjaan. Mba-mba mau melamar?, sudah membawa persyaratannya?. Kalau semua persyaratannya sudah lengkap, silahkan tinggal saja. Nanti hari Senen depan silahkan melihat pengumuman seleksi. Ucap Pak satpam.
"Oo iya Pak, kami sudah bawa tapi maaf, mau dirapihkan dahulu sesuai persyaratan dalam lembar lowongan pekerjaan tersebut". Ucap mba Erna, kemudian mengajak Dinda dan Tini untuk merapihkan kembali persyaratan melamar pekerjaan.
Dinda, Tini, dan mba Erna sedang merapihkan kembali semua persyaratan lowongan pekerjaan. Mereka juga menulis nama dan alamat mereka sendiri juga nama dan alamat dari pabrik tersebut di amplop coklat besar.
Setelah semua rapi, mba Erna mengumpulkan semua surat lamaran. Kemudian menyerahkannya kepada Pak satpam. Pak satpam yang bertugas hari itu hanya tersenyum. Sambil menerima surat lamaran dari mba Erna, Pak satpam memberitahu bahwa hari Senen jangan lupa untuk datang kembali. Mereka harus melihat sendiri pengumumannya, di pabrik untuk melihat lulus seleksi awal.
Dinda, Tini dan mba Erna mengerti apa yang dikatakan oleh Pak satpam. Mereka bertiga kemudian pamit dari Pak satpam setelah menyerahkan surat lamaran. Kemudian melanjutkan lagi perjalanannya.
"Din, Tin, Aku mau langsung pulang saja ke kontrakan. Kalian mau ikut main ke kontrakan ku?, tidak jauh kok, di Bojong Koneng". Ucap mba Erna menawarkan.
"Maaf mba, kita juga langsung pulang saja. Iya ga Tin?". Jawab Dinda yang ingin langsung pulang.
"Inginnya sih langsung pulang saja. Tapi main yu Din, kalau dekat kontrakan mba Lilis. Kan ga aps-apa sebentar ok Din?. Mba, memangnya Bojong Koneng di mana?, jauh ga?". Kita kontrakannya di Warung Bongkok mba". Ucap Tini yang ingin main ke kontrakan mba Erna.
"Lha itu dekat, Aku ga jauh dari Warung Bongkok. Bisa jalan kaki dari pasar Warung Bongkok sampai ke kontrakan Aku. Yuk main saja, ga apa-apa. Lagian masih pagi jam 9, kalau diteruskan cari kerja juga percuma sudah siang. Mau ya ? Kan biar nambah teman". Ucap mba Erna mengajak mereka berdua.
"Ya udah deh mba, kita main. Tapi ga bisa lama ya mba, iya kan Tin?". Ucap Dinda.
"Iya mba Erna, maaf ga bisa lama mainnya". Jawab Tini kemudian.
"Ga apa-apa ga lama juga. Yang penting kalian bisa main, Aku jadi punya teman baru. Kita searah bisa bareng naik angkotnya. Yuk ". Ajak mba Erna berjalan pulang.
Mereka bertiga berjalan keluar dari kawasan pabrik menuju pulang ke kontrakan mba Erna. Sampailah di pinggir jalan raya, mba Erna menyetop angkutan umum 39 c. Mereka meneruskan perjalanan, sampai di pasar Warung Bongkok. Angkutan umum berhenti, dan mereka bertiga turun dari dalam angkot tersebut. Mereka berjalan masuk melalui pasar Warung Bongkok. Dinda dan Tini sesekali memperhatikan jalan biar tidak kesasar pulang. Akhirnya sampai di tempat kontrakan mba Erna. Dinda dan Tini bermain, mengobrol tentang lowongan pekerjaan, pengalaman mba Erna bekerja dan lainnya. Sampai adzan dhuhur tiba, setelah sholat dhuhur Dinda dan Tini berpamitan pulang. Mereka pulang ke kontrakannya mba Lilis.
Nah masih ingin membaca kisah selanjutnya, yuk ikuti di episode berikutnya. Like, vote dan komentarnya di tunggu. Terimakasih bagi yang sudah membaca karyaku ini, dan salam sehat selalu buat semuanya. 🙏🙏💪💪☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments