Sebelum membaca tekan like dan favorit.🤗
Embun melambaikan tangannya pertanda ingin menyetop angkutan yang akan melintas dihadapannya. Angkutan itupun berhenti. Embun menarik handle pintu mobil model L300 tersebut. “Penuh Bang supir.” Ucap Embun saat Dia melihat semua bangku sudah berisi.
“Tidak Dek, masih cukup satu lagi itu dijok paling belakang. Ayo Bu geser biar naik penumpang biar tancap gas kita.” Ucap Pak supir kepada penumpangnya, Tapi penumpangnya yang mau posisi enak mana mau bergeser ke jok paling belakang dan dipojok pula.
“Geser Bu, rapat-rapat satu barisan itu untuk 4 pantat bukan satu bangku satu pantat.” Ucap Pak supir marah berlogat batak. Dia kesal dengan penumpang yang tidak mau menggerakkan bokongnya, agar penumpang lain bisa masuk.
“Dialah yang masuk kesana.” Ucap seorang gadis berbadan sedikit gendut dengan mimik wajah judes.
“Iya kak saya akan ke bangku paling belakang, tapi tolong kakinya di miringkan sedikit. Aku tidak bisa masuk ini.” Ucap Embun, Dia pun dengan susah payah masuk ke jok paling belakang, melewati dua barisan jok mobil yang padat itu.
“Sempit kali.” Ucap salah satu penumpang yang didekat embun.
“Kalau mau lapang, naik mobil pribadi Butet.” Ucap Pak Supir dan langsung menekan pedal gas, yang membuat penumpang terdorong kedepan. Yang membuat semua penumpang kesal dengan tingkah pak supir, yang main tancap gas itu.
Sepanjang perjalanan cewek yang berada disebelah Embun mengomel terus, yang membuat Embun emosi, tapi Embun tahu tempat. Dia diam saja, tanpa menanggapi ocehan wanita disebelahnya. Dia memperbaiki maskernya, yang sempat melorot saat masuk ke dalam mobil.
Sepanjang perjalan menuju kota S, yang kira-kira ditempuh dengan waktu 90 menit. Para penumpang dimanjakan dengan lagu Batak. Ada yang dinyanyikan oleh Judika dan penyanyi terkenal lainnya. Tapi satu lagu yang sangat disukai Embun yang berjudul ‘ MARDUA HOLONG’ Yang penasaran dengan lagu yang berjudul MARDUA HOLONG. Silahkan dicari di youtube ya kakak-kakak cantik.
***
Sementara dikediaman orang tua Embun keadaan menjadi sangat panik dan mencekam. Ayah Embun marah besar terhadap istrinya, yang lengah karena tidak mengunci kamar Embun.
“Mama lihat kelakuan putri Mama kan? Dia kabur, pasti menjumpai kekasihnya itu.” Ucap Pak Baginda dengan kesalnya.
“Pak Udin, Pak Samsul kesini kalian..!” teriak Pak Baginda. Pak Udin dan Pak Samsul, berlari dengan rasa takut, masuk ke dalam rumah menghadap majikannya itu.
“Kamu kerja tidak becus Pak Udin, kamu ku gaji mahal 5 juta/ bulan. Tapi kali ini kamu buat Aku kecewa. Kalau si Siti tidak ketemu hari ini juga. Maka kamu Pak Udin dan Pak Samsul akan saya pecat." Ucapan Majikannya itu sangat mengerikan buat kedua pria itu. Sempat mereka dipecat, mau makan apa anak istri mereka.
"Cepat suruh pekerja yang lain mencari si Siti. Ke Terminal, Pasar dan ke Bandara yang di kota S.” Ucap Pak Baginda dengan emosi. Dia pun akhirnya mendudukkan bokongnya di sofa yang ada di ruang keluarga tersebut.
Pak Udin dan Pak Samsul keluar dari rumah dan melaksanakan perintah dari majikannya. Sementara Mama Nur, mendudukkan bokongnya disamping suaminya itu. Dia mengelus punggung suaminya, membujuknya agar tidak marah-marah.
“Ini semua gara-gara Mama, terlalu memanjakan anak itu dan Mama terlalu percaya dengan mulut manisnya.” Ucap Ayah Embun dan menatap kesal istrinya yang berada disebelahnya.
“Sudah dong Ayah, marah-marah pun mana ada gunanya, toh anak kesayanganmu itu sudah kabur. Kita berdoa saja moga Dia ketemu dengan keadaan sehat dan selamat.” Ucap wanita yang sudah melahirkan Embun itu.
“ Aku yakin Ma, Dia lari pasti menemui kekasihnya itu.”
“Iya.” Jawab Mama Nur singkat.
“Sudah dilarang pacaran, tapi masih pacaran juga. Dia pikir Ayah tidak tahu bahwa Dia punya pacar. Dari Dia lahir sudah dijodohkan dengan Tara. Maka perjodohan itu harus terlaksana.” Ucap Ayah Embun mengingatkan istrinya kembali.
“ Iya, Mama tahu itu. Tapi sepertinya Embun tidak menyukai Tara Ayah.” Pak Baginda menatap istrinya dengan kesal. “Jangan bilang, Mama tidak mendukung perjodohan ini.”
“Bukannya tidak mendukung, tapi Embun jangan dipaksa gitu Ayah, kita beri Dia dulu waktu berkenalan kembali dengan Tara. Ayah tahukan Embun sangat membenci Tara, sejak kejadian mengerikan itu. Bahkan Dia bersumpah akan mati, apabila menemui Tara.” Ucap Mama Nur, dan memegang lengan suaminya yang masih emosi itu.
“ Itu sumpah yang membuat sesat. Nanti kalau Embun sudah dapat. Kita harus merukiyahnya dulu, agar setan dihatinya untuk Tara hilang.” Ucap Ayah Embun. Dia meninggalkan istrinya itu dan berjalan menuju garasi. Dia juga akan mencari ptrinya itu disekitar pasar kota.
Ayahnya terpaksa mempercepat pernikahan Embun dan Tara. Karena Ayahnya mendapat informasi bahwa Embun sudah mempunyai pacar. Perjodohan Embun dan Tara tidak bisa dielakkan. Karena saat Embun lahir. Semua anggota keluarga sepakat untuk menjdohkan Tara dan Embun.
🌻🌻🌻
“Ada yang turun disimpang Bandara?" tanya Pak supir. Embun yang hampir tertidur itu pun akhirnya berteriak.”Saya.. Pak Supir..!” ucapnya keras karena speaker lagu sangat keras terdengar.
Pak supir memberhentikan mobil angkutannya tepat di simpang tiga tersebut. Embun turun dari jok belakang, dengan susah payahnya melewati tiga wanita yang tidak mau menggerakkan kakinya itu. Sehingga Outher Embun pun menyangkut di badan mobil, yang besi-besinya hampir karatan itu.
”Sebentar Pak supir. Bajuku tersangkut,” Ucapnya dengan kesal.
Embun mencoba melepas outhenya yang nyangkut dicela-cela pintu mobil tersebut, tapi tidak mau lepas juga. Dia sudah panik, karena penumpang lain sudah mulai ribut, gara-gara outhernya tersangkut. Mobil tidak mau jalan. Seorang Ibu tua mencoba membantu melepas outher embun yang tersangkut. Tapi tidak bisa juga. Akhirnya Embun pun menarik outher itu dengan kuat dan terkoyak. Embun pun turun dari mobil angkut tersebut, Dia memanggil tukang becak yang nongkrong di simpang tiga tersebut.
“Kemana Dek?’ tanya pria yang membawa Betor tersebut.
“Ke Bandara Bang.” Ucapnya ramah.
“OK dek, Ayo naik.” Ucap Tukang Betor ( becak motor)
Hanya membutuhkan waktu lima menit, Embun pun sampai di Bandara.
“Berapa Bang?” tanya Embun dan membuka tas ranselnya.
”Dua puluh ribu dek.” Ucap tukang betor dengan tersenyum.
“Apa? Dua puluh ribu? Yang benar saja Bang. Jarak dari simpang ke Bandara ini palingan 2Km. Masak ongkosnya sama dengan Aku naik angkutan dari kota PSP ke kota ini.” Jawab Embun jutek.
‘Ya elah Dek, ini Bandara Dek. Semua yang sudah masuk ke bandara ini tarifnya jadi mahal.” Tukang becak ngeles.
“ Tapi itu kemahaaln Bang.” Jawab Embun.
“ Itu sudah tarif disini Dek. Ya kalau sudah transaksi dibandara semua jadi mahal. Lihat tuh penjual jamu. Kalau orang belinya disini. Satu gelas jamu biasa, harganya menjadi delapan ribu. Padahal ke luar dari bandara harganya hanya tiga ribu.” Ucap Pak tukang Betor.
“Nih ku kasi 100 ribu, baik-baik kau Bang sama istrimu ya. Kasih uang itu sama istrimu. Jangan main togel kau buat uangku itu. Aku ini orang kaya ya Bang.” Ucap Embun sombong. Dia pun berjalan menuju tempat pembelian tiket, sedangkan Pak tukang becak motor dibuat bengong.
“Aku mimpi Apa semalam ya? Masih pagi sudah dapat setoran lebih.” Ucapnya dengan tersenyum. Dia pun memsukkan uang pecahan 100 ribu itu ke tas selempangnya dengan bahagia.
Setelah membeli tiket pesawat, embun berencana sarapan. Karena jadwal keberangkatannya pukul 09.00wib. Dia akan menaiki pesawat yang datang dari kota Medan.
“Astagfirulloh… Gawat…. Oh tidak..!” teriak Embun.
TBC.
Mohon like, coment, vote ya kak.🤗😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
mama Al
hai kak aku mampir
salam dari kekasihku menantuku
2022-02-01
0
0316 Toiyibah,S,Pd.
ada apa,,,,?
2021-11-20
0
minie irawan
walaupun aku gk suku batak tapi entah kenapa suka pulak aku lagu mardua holong...
2021-10-27
0