bab 15

" Rencana ku saat ini adalah menyelamatkanmu. Dari incaran mereka, " jawab Stevano yang sudah nampak serius.

" Lalu, bagaimana cara Kak Vano melindungi aku? " Tanya Sintya penasaran.

" Caranya yaitu kamu harus mau menikah denganku. Agar kamu bisa mencium dan memeluk tubuhku ini setiap hari dan kapan saja kamu mau. Bagaimana??? Ha ... Ha ...," ucap Stevano dengan genit sambil mengedip kedipkan satu matanya.

Masih sempat sempatnya Stevano mengisengi gadis polos itu.

Sintya yang merasa dirinya masih saja diisengin oleh Vano. Langsung merajuk dan cemberut dan memukul dada bidang Stevano.

" Ha ... Ha ... Yang benar ini. Kamu menolak menikahi pria setampan diriku ini, " ucapnya masih saja jahil.

" Kak Vano jahat. Aku benci Kak Vano, " ucap Sintya.

Sambil bangkit dari duduknya hendak meninggalkan Stevano sendirian yang tidak mau berhenti menggodanya.

Dengan cepat Stevano menarik pelan tangan Sintya agar tidak jadi pergi meninggalkan dirinya di taman itu.

" Maafkan aku. Kali ini aku serius, " ucapnya dengan raut wajah yang terlihat serius.

Akhirnya Sintya mengurungkan niatnya untuk meninggalkan tempat itu. Setelah Sintya yang memandang wajah tampan itu yang benar-benar sedang serius.

" Rencananya kali ini adalah kamu harus cepat keluar dari rumah sakit ini. Sebelum mereka menemukan mu di sini. Untuk sementara kamu harus melakukan rawat jalan saja. Dan kebetulan sekali saat ini kamu sudah sembuh hanya tinggal pemulihan saja jadi kamu tidak harus tinggal di rumah sakit ini. Setelah keluar dari rumah sakit ini kamu tidak boleh pulang ke rumah yang jadi tempat tinggal mu saat ini. Kamu juga tidak boleh pulang ke kampung halamanmu karena hanya akan membahayakan keselamatan adikmu di sana. Jadi untuk sementara waktu kamu harus ikut pulang denganku. kamu sementara akan tinggal di apartemenku yang sudah lama tidak aku tempati. Di sana akan aku tempatkan beberapa pengawal yang selalu memantau dan menjaga keselamatanmu. Selama orang orang itu belum tertangkap kamu tidak boleh keluar sendirian tanpa ada aku atau ditemani pengawal, " kata Stevano menjelaskan dengan detail rencananya kepada Sintya.

Stevano dan Sintya duduk di taman sangat lama sampai tengah hari. Tanpa terasa mereka telah menghabiskan waktu dengan bersenda gurau dan membahas rencana mereka selanjutnya.

Suara kumandang adzan dari masjid sebelah rumah sakit sebagai penanda sudah tiba waktunya sholat dhuhur.

Dalam lubuk hati Stevano yang paling dalam dia sangat bahagia sekali bisa sangat dekat dengan gadis pujaannya.

Meskipun belum terucap kata cinta tetapi mereka sudah satu langkah lebih jauh dari sekedar teman ataupun atasan.

Dia merasa sangat yakin dan bisa membuat gadis pujaannya itu jatuh cinta padanya.

Stevano merasa bingung dengan kelakuannya sendiri yang aneh. Selama ini dia tidak akan pernah mungkin melakukan tindakan konyol seperti itu.

Dia yang selama ini selalu menjaga image, sombong dan sedikit arogan terhadap kawan maupun lawan.

Pada saat dirinya dihadapkan dengan gadis pujaannya semua kesombongan dan image yang telah melekat dalam dirinya menghilang entah kemana, yang ada justru jiwa iseng dan mesumnya.

Saat dia sedang berada di dekat gadis itu, ia merasa sangat nyaman sekali. Dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa harus ditutup tutupi seperti biasanya.

Karena rencananya berjalan mulus tanpa kendala meskipun tadi Sintya sempat ada masalah dengan rasa traumanya yang masih belum hilang.

Semuanya dapat terkendali dengan baik. Meskipun dia yang dengan sengaja mencari cari kesempatan dalam kesempitan untuk bisa mencium bibir sensual milik gadis pujaannya.

Kalau saja Sintya tahu dan bisa membaca pikirannya. Pasti akan menghajar tanpa ada ampun.

Akhirnya mereka meninggalkan taman yang ada di rumah sakit karena harus menjalankan sholat dhuhur.

Dengan sangat telaten Stevano membantu Sintya duduk kembali di kursi roda. Setelah selesai Stevano langsung mendorongnya masuk kedalam rumah sakit menuju ruangan tempat Sintya dirawat.

***

" Halo! Gun. Bagaimana sudah ada hasilnya? " Jawab tuan Mahadi ketika Gunawan menghubunginya.

" Iya Tuan. Semua data sudah saya kirim ke email Tuan, " jawab Gunawan.

" Baik. Sebentar lagi aku lihat. Bagaimana sudah kamu atur waktunya untuk pertemuan itu? " Tanya tuan Mahadi.

" Sudah Tuan. Waktunya besok malam. Kami tunggu kedatangan Tuan bersama dengan tuan muda Stevano. Sekalian membahas masalah ini lebih lanjut, " jawab Gunawan.

" Baik kalau begitu. Terima kasih banyak Gun. "

" Sama sama Tuan " jawab Gunawan sebelum memutuskan sambungan teleponnya.

Di dalam ruang kerjanya tuan Mahadi langsung membuka email yang dikirim Gunawan.

Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Agen The Eagle yang ditugasi menyelidiki kasus kantor cabang AA.

Dengan sangat serius tuan Mahadi membaca semua email yang masuk dari Gunawan. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

" Papa. Boleh aku masuk, " tanya Vano sambil mengetuk pintu ruang kerja papanya.

" Masuk Vano, " sahut tuan Mahadi dari dalam ruang kerjanya. Yang masih saja fokus dengan email yang sedang dibacanya.

" Ada apa Vano? "

Setelah melihat Stevano duduk di kursi yang ada di depan meja kerjanya.

" Pa, ada yang hendak aku bicarakan dengan papa. Sekalian minta persetujuan dari papa. "

" Masalah apa itu? Dan persetujuan apa? " Tanyanya tanpa menoleh. tatapan matanya tetap tertuju pada layar monitor laptopnya.

" Ini mengenai gadis yang telah menyelamatkanku itu Pa. "

" Memangnya kenapa dengan gadis itu "

" Dia sudah sembuh dan rencananya aku akan menyembunyikannya sementara di apartemenku. Aku takut saat ini dia sedang menjadi target dari orang-orang itu. "

" Lakukan saja. Jika menurutmu itu yang terbaik. Aku akan selalu mendukung semua keputusanmu. "

" Terima kasih Pa. "

" Iya. Besok malam kita akan pergi ke markas The Eagle untuk bertemu dengan mereka, " kata tuan Mahadi yang masih saja menatap layar monitor laptopnya.

" Baik Pa. "

Dia penasaran dengan papanya, sebenarnya sedang membaca apa sempai seserius itu.

" Pa, apakah ada masalah lagi? " Tanya Stevano.

Sambil beranjak dari tempat duduknya, mendekati kursi yang di duduki papanya yang ada dibalik meja.

Dia penasaran ingin melihat apa yang membuat papanya sampai begitu serius.

Setelah ia selesai membaca email yang dikirim Gunawan. Stevano langsung saja berkata tanpa bisa menutupi rasa takjubnya.

Atas hasil kerja The Eagle yang sangat cepat dan hasil datanya sangat akurat hanya dalam hitungan hari saja sudah selesai sampai sedetail itu.

" Waoow, sungguh luar biasa kinerja The Eagle. Aku semakin tidak sabar ingin bertemu mereka semua, " ujar Stevano, tuan Mahadi hanya tersenyum saja mendengar kata kata Stevano.

Dalam hatinya dia sangat malu dengan kesombongannya. Selama ini dia berpikir orang orang kepercayaannya yang membantu menyelidiki semua kasusnya sudah hebat.

Teryata jika dibandingkan dengan hasil kerja The Eagle tidak ada apa apanya sama sekali.

Stevano meninggalkan ruang kerja papanya dan masuk ke dalam kamarnya.

Dia ingin sekali berendam dalam bathtub merilekskan tubuhnya.

Setelah selesai mandi dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang besar dan mewah itu.

Ketika matanya baru saja terlelap kira kira 15 menit, telepon genggamnya berdering. Karena merasa terganggu akhirnya dia mengangkat telepon itu.

" Halo! Ada apa? " Suaranya terdengar parau karena baru bangun tidur.

" Tuan, kami melihat orang orang itu ada disini sekarang, " suara orang yang ada di seberang sana.

" Baik. Aku akan ke sana sekarang. Awasi terus mereka sampai aku datang. " Perintah Stevano langsung bangkit dari tidurnya.

Dia langsung meraih jaket dan kunci mobilnya yang ada di atas meja rias kamarnya, pergi ketempat orang yang baru saja menelponnya.

PERHATIAN :

author minta dukungan dan bantuan dari pembaca untuk mau memberikan tanda 👍 pada karya Author ini.

Sebagai penambah semangat author untuk melanjutkan cerita ini.

Terpopuler

Comments

Suranto Slo

Suranto Slo

semangat. thur

2021-12-07

0

Abie Sofia

Abie Sofia

💪💪semangat

2021-09-30

0

•Wolfie blue_14•

•Wolfie blue_14•

gua kira PERINGATAN eh ternyata PERHATIAN:v

2021-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!