Dengan sedikit berlari Sintya mendekati wanita tersebut, karena dia tadi sempat melihat kalau senjata tajam yang dipakai untuk menodongnya tadi sedikit melukai leher wanita tersebut.
Dan benar saja leher leher wanita Tersebut mengeluarkan darah meskipun bukan luka yang dalam tp harus cepat diobati.
" Mohon maaf nyonya, tadi saya tidak sengaja sehingga sedikit melukai leher nyonya, " suara Sintya dengan rasa sedikit bersalah.
" Tidak Nak, kamu tidak bersalah sama sekali. Justru akulah yang sangat berterima kasih pada kamu karena sudah menolongku dari penjahat itu, " jawab wanita itu dengan lembut.
" Siapa namamu Nak, dan kemana tujuanmu agar aku bisa membantu mu, " lanjut wanita tersebut.
" Nama saya Sintya nyonya, saya tadi dari wawancara masuk ke perusahaan xx. Tetapi saya gagal di tes terakhir mungkin masih belum rezeki saya nyonya. Karena saat saya keluar dari dari perusahaan XXX waktu sudah adzan dhuhur jadi saya sholat dulu. Setelah itu saya mendengar suara orang minta tolong jadi saya langsung lari ke sini, " ucap Sintya memberikan penjelasan.
" Tidak apa-apa Nak. Ini termasuk ujian jadi yang sabar ya. Oh iya,
sekarang kamu mau kemana biar aku antarkan, " suara wanita itu.
" Iya, terima kasih nyonya. Sebenarnya saya masih mau mencari tempat kost untuk saya tinggal selama dikota ini, " jawab Sintya.
" Jadi kamu bukan dari kota ini. kebetulan sekali ak punya rumah yang tidak pernah ditempati. Jadi kamu bisa tinggal di rumah itu saja, saya butuh orang untuk merawat dan menjaga rumah itu dan kamu butuh tempat tinggal. Ini jodoh namanya Nak Sintya, " suara wanita tersebut.
Setelah dipikir pikir Sintya menyetujui permintaan wanita tersebut.
Setelah membantunya masuk dalam mobil Sintya berlari mengambil tasnya dan masuk dalam mobil super mewah.
Ini adalah pertama kalinya Sintya naik mobil super mewah jadi dia merasa sedikit canggung.
Belum lg dia saat ini duduk bersama dengan nyonya yang sangat kaya raya terlihat dari mewahnya mobil yang digunakan.
Untuk mengurangi rasa canggung Sintya sedikit berbincang bincang.
Akhirnya dia tau nyonya yang ditolongnya tadi bernama Farida Sanjaya.
Cukup lama mereka bercerita tentang banyak hal, sementara mobil melaju dengan kecepatan sedang akhirnya sampai tujuan yaitu rumah yang dimaksud.
Mereka turun dari mobil dan melangkah menuju pagar rumah tersebut.
Dalam hati Sintya kaget dan muncul rasa ragu apakah ak mampu membayar uang untuk sewanya.
Melihat kondisi rumah yang sangat mewah pastilah mahal untuk kantongnya, kira kira berapa ya harga sewanya 1 tahun.
Setelah lelah bergulat dengan pikirannya sendiri akhir dia menanyakan berapa harga sewa rumah ini pertahunnya.
Pada saat Sintya menanyakan harga uang sewa nyonya Farida justru cuma tersenyum saja.
Dalam hati nyonya Farida tumbuh rasa kagum pada gadis yang ada di depannya, anak ini sungguh sempurna.
Menurutnya memiliki hati yang tulus dan wajah yang sangat cantik sungguh bagai seorang bidadari dan terbungkus dengan jiwa yang polos.
" Kamu tidak perlu memikirkan berapa harga sewa? Cukup kamu tempati rumah ini. Jaga dan rawat rumah ini dengan baik dan tempati sampai kapan pun kamu mau, " sahut nyonya Farida dengan lembut.
" Kata kamu tadi mau cari kerja, kamu lulusan apa, " lanjutnya.
" Saya jurusan Teknik Informatika nyonya, ini berkas saya, " jawab Sintya sambil menyerahkan berkas lamaran kerjanya.
Setelah membaca berkas yang Sintya serahkan nyonya Farida manggut-manggut sambil tersenyum.
" Kebetulan sekali di kantor suamiku saat ini sedang mencari karyawan dengan jurusan ini. Besok kamu langsung saja datang ke kantornya ini kartu namanya, " suara nyonya Farida sambil menyerahkan kartu nama.
" Terima kasih nyonya Farida, atas kebaikan anda terhadap saya. Dengan cara apa saya harus membayar kebaikan hati anda nanti nyonya, " suara Sintya.
" Tenang saja Sintya, nanti saja kalau kamu mau membayarnya. Tetapi aku minta dengan cara yang berbeda, " jawab nya sambil tersenyum.
Meskipun usianya sudah tidak muda lagi akan tetapi kecantikan masih sangat mempesona.
Setelah kepergian nyonya Farida, Sintya langsung membersihkan rumah yg akan menjadi tempat tinggalnya selama di Surabaya.
Dia masuk kedalam kamar yang cukup besar untuk mandi menghilangkan rasa penat sekaligus menyegarkan tubuhnya.
Selesai mandi dia langsung menghubungi adiknya memberikan kabar kalau dia sudah sampai dan juga sudah mendapatkan tempat tinggal.
Manusia hanya mampu berusaha dan berdoa, akan tetapi Allah lah yg menentukan jalan hidup serta takdir umatnya.
Semua bisa berubah jika kita mau merubah nya. Seperti pengalaman Sintya hari ini dia sudah berharap dapat diterima di perusahaan xx.
Tetapi Allah tidak memberi ijin akhir nya gagal justru mendapat kesempatan kerja dari nyonya Farida.
Sintya tidak pernah bermimpi mendapatkan tempat tinggal sebesar yang ditempati saat ini.
Yang ada dalam benaknya adalah tempat kost yang kecil dan berbagi kamar mandi dengan penghuni kost yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Sri Titik
visual dong thor biar semangat bacanya😁😁😁
2021-02-27
1