bab 6

Dengan menggunakan angkutan umum kota akhirnya Sintya sampai di gedung perusahaan Sanjaya group.

Pintu gerbang perusahaan sudah mulai lalu lalang orang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di kantor tersebut.

Sintya melangkahkan kakinya memasuki gedung dengan sedikit rasa berdebar debat ada rasa takut dan juga rasa cemas.

Hari ini Sintya terlihat sangat cantik dengan sedikit polesan bedak serta warna lipstick berwarna merah muda lembut membuatnya terlihat memukau mata siapa saja yang memandangnya.

Dia menggunakan celana panjang, kemeja putih dipadukan dengan blazer yg senada nampak sangat serasi.

Hari ini Sintya benar benar berbeda dari biasanya, kalau biasanya kemanapun dia pergi sepatu sports yang menemaninya tapi hari ini dia memakai sepatu high heels hingga menapakkan sisi feminimnya.

Ketika dirinya sudah memasuki lobby gedung perusahaan Sanjaya group dia menuju meja resepsionis.

Dengan ramah dan tersenyum karyawan yang bertugas di meja resepsionis menyapanya.

" Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu nona, " sapa pegawai resepsionis itu dengan santun dan ramah.

" Selamat pagi, saya hari ini hendak menemui tuan Mahadi Sanjaya, atas perintah nyonya Farida Sanjaya, " jawab Sintya dengan santun.

" Tuan Mahadi Sanjaya masih belum datang, silahkan ada menunggu terlebih dulu di kursi sebelah sana. Nanti jika tuan Mahadi Sanjaya sudah datang maka akan saya beri tahu anda " jawab pegawai resepsionis itu.

Sintya menuju kursi yang di tunjukkan pegawai resepsionis, untuk mengurangi rasa bosannya dia mengambil salah satu Majalah yang telah di sediakan untuk para tamu.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya pegawai resepsionis itu memberitahukan bahwa, tuan Mahadi Sanjaya sudah datang dan dia sudah bisa menemui beliau di ruangan pimpinan yang ada di lantai 8.

Sintya melangkahkan kakinya menuju lift yang akan membawanya ke lantai 8 menemui presiden direktur perusahaan Sanjaya group.

Sintya sudah sampai di lantai 8 menghampiri meja sekretaris pribadinya tuan Mahadi Sanjaya.

" Selamat pagi Bu, apakah saya sudah dapat menemui tuan Mahadi sekarang. "

" Sebentar saya hubungi dulu beliau, apakah sudah siap menerima tamu sekarang. "

Sekretaris tuan Mahadi Sanjaya langsung menghubungi untuk memberitahu ada tamu yang datang menemui beliau atas perintah nyonya Farida.

" Mari nona, saya antar keruangan beliau, " ucap sekretaris itu sambil berlalu menuju ruangan presiden direktur.

Setelah sampai di depan pintu sekretaris mengetuk pintu beberapa kali.

" Ya, masuk, " jawaban dari dalam ruangan tersebut.

" Permisi tuan, ini nona Sintya, " Suara sekretaris tuan Mahadi Sanjaya setelah masuk ruangan.

" Baik, kamu sudah bisa keluar dan kamu silahkan duduk, " ucapan terdengar sangat berwibawa.

" Baik saya permisi dulu tuan, " jawab sekretaris sambil berlalu.

Sementara itu Sintya langsung menuju kursi yang ada di depan tuan Mahadi setelah tadi mendengarkan perintahnya.

" Maaf tuan, perkenalkan nama saya Sintya Anindya tuan saya kemari atas perintah nyonya Farida, " ucap Sintya sangat santun.

" Iya saya tahu. Sebelumnya terima kasih sudah menolong istriku kemarin. Kalau tidak ada kamu aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. "

" Sekarang tunjukkan berkas yang kamu bahwa, istriku sudah menceritakan semuanya, " lanjutnya.

" Ini tuan, ini berkas lamaran kerja saya, " sahut Sintya sambil menyerahkan berkas lamaran kerjanya.

Setelah menerima berkas lamaran kerjanya tuan Mahadi Sanjaya langsung membacanya.

Tidak lama kemudian dia melakukan mengajukan beberapa pertanyaan padanya.

Sintya menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh tuan Mahadi dengan tegas dan lugas.

Tuan Mahadi Sanjaya merasa puas dengan jawaban yang di berikan oleh Sintya.

Dalam hatinya berkata ternyata benar apa yang dikatakan oleh istriku.

" Baiklah akan aku beri kamu kesempatan untuk bergabung di perusahaan Sanjaya group. Tunjukkan kemampuanmu dan keahlian mu jangan buat kami kecewa, " kata tuan Mahadi.

" Terima kasih banyak tuan karena sudah memberikan saya kesempatan untuk bergabung di perusahaan Sanjaya group. Saya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk perusahaan, " jawab Sintya dengan senang tidak terasa air matanya menetes karena terharu.

Tuan Mahadi Sanjaya menekan tombol interkom menghubungi sekretarisnya.

Tidak lama kemudian sang sekretaris datang lalu memberikan perintah serta pengarahan tentang apa yang harus dilakukan.

Sekretaris tuan Mahadi mengantarkan Sintya menuju ruangan yang menjadi tempat kerjanya, didalam ruangan itu terdapat beberapa meja karyawan.

***

Di dalam rumah yang sangat besar megah nan mewah nyonya Farida sibuk mempersiapkan acara ulang tahun suaminya, di bantu oleh EO kepercayaan yang selalu diandalkan dalam setiap acaranya.

" Sintya jangan lupa nanti malam pukul 19.00 Wib kamu harus datang tepat waktu ya! " Suara nyonya Farida dari sebrang.

" Baik nyonya, " jawab Sintya.

Akhir-akhir ini nyonya Farida mulai akrab dengan Sintya sering kali minta untuk menemaninya.

Tuan Mahadi pun tidak keberatan dengan keberadaan Sintya yang sering menemani istrinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!