bab 10

Tuan Mahadi masuk ke dalam ruangan tempat Ricky sedang dirawat.

Di dalam ruang itu ada orang tua Ricky yang tidak lain asisten pribadinya sendiri pak Bambang.

" Bagaimana keadaannya? " tanya tuan Mahadi kepada ayah Ricky.

" Kondisinya sudah membaik tuan. "

" Syukurlah kalau sudah membaik. "

" O iya tuan bagaimana dengan tuan muda Stevano? "

" Dia sudah mulai membaik dan beberapa alat medis yang sudah tidak dibutuhkan sudah mulai dilepaskan " kata tuan Mahadi sambil menghela nafas.

" Saat ini yang sedang aku khawatirkan justru keadaan gadis itu. Karena hingga saat ini dia masih dalam keadaan kritis. " lanjutnya.

" Bagaimana dengan keluarganya apa mereka sudah datang tuan? "

" Itulah yang membuat aku bingung. Kedua orang tua gadis ini sudah tidak ada. Dia hanya memiliki seorang adik yang masih duduk di bangku SMA dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian akhir sekolah. Jika aku beritahu takutnya justru akan mengganggu konsentrasi belajarnya. Tetapi jika tidak kita beri tahu takut terjadi sesuatu pada gadis ini. Bagaimana menurutmu? " kata tuan Mahadi menjelaskan.

Kondisi Sintya saat ini sedang tidak baik, ia banyak sekali mengalami luka luka dan banyak kehilangan darah.

Waktu tiba di rumah sakit xx kondisinya lah yang paling parah, ia sudah sangat kritis.

Untungnya ia langsung cepat mendapatkan pertolongan sehingga nyawanya bisa tertolong dan saat ini dia masih terbaring koma menunggu waktunya sadar.

Tuan Mahadi Sanjaya dan pak Bambang ayah Ricky sama sama terdiam beberapa saat.

Mereka bergulat dengan pikirannya sendiri sendiri, berusaha mencari jalan keluar yang terbaik untuk semuanya.

Ketika mereka semua sedang diam tiba tiba terdengar suara rintihan yang sangat pelan keluar dari bibir Ricky.

Pak Bambang langsung bergegas menuju tempat Ricky berbaring.

" Alhamdulillah. Kamu sudah bangun Nak, " ucap pak Bambang pada Ricky.

" Pa ... Papa, maaf kan aku. Karena sudah membuat kalian semua cemas, " ucap nya lirih dan sedikit terbata bata.

" Tidak apa-apa Nak. Yang terpenting kalian semua selamat. "

Ketika pandangan matanya menatap lurus ke depan, dia melihat tuan Mahadi sedang berdiri dibelakang tubuh ayahnya.

" Tu ... Tuan Mahadi. Bagaimana keadaannya tuan muda Stevano Sekarang? " tanya Ricky ketika kesadarannya sudah pulih.

" Dia sekarang sudah jauh lebih baik dari kemarin. Sekarang tinggal menunggu dia sadar saja. "

" Maafkan saya Tuan Mahadi. Saya tidak bisa melindungi tuan muda dengan baik. "

" Sudah ... Sudah, itu semua bukan kesalahanmu. "

" Terima kasih Tuan. "

" Iya, sekarang kamu istirahat dulu biar cepat sembuh " sambil berlalu meninggalkan ruangan itu.

***

Tuan Mahadi sedang sibuk dengan pekerjaannya yang sangat menumpuk, karena beberapa hari lalu di sibukkan dengan kondisi putranya.

Teleponnya berbunyi tuan Mahadi langsung meraih benda pipih itu dari atas meja.

" Iya, apakah sudah ada kabar? "

" Ternyata benar dugaan tuan, dia lah orang yang ada dibalik kejadian itu, " jawab orang yang ada di seberang sana.

" Apakah sudah kamu temukan bukti yang bisa kita gunakan untuk menjeratnya? "

" Masih belum tuan, ini saya sedang menelusurinya jejaknya. "

" Baik, lakukan yang terbaik. Kabari aku jika ada berita terbaru. "

" Siap! Tuan. "

Sambungan telepon terputus, raut muka tuan Mahadi memerah, tangannya mengepal keras.

Dia berusaha menekan amarahnya yang memuncak rasanya seperti sudah ada sampai ujung kepala.

" Dasar bajingan, besar juga nyali kalian hingga berani beraninya bermain main denganku, " gumamnya.

Bagi orang yang belum mengenal terlalu jauh tuan Mahadi mereka akan terpesona oleh keramah tambahannya , orangnya sangat berwibawa, sangat ramah dan sabar.

Tapi bagi siapa saja orang yang mengenalnya sisi gelapnya lebih dekat, maka akan bergidik ngeri serta membuat nyali menciut.

Tidak ada kata ampun bagi siapa saja yang berani mengusiknya terutama keluarganya.

Meskipun dia terkenal sangat kejam pada musuh musuhnya tetapi tuan Mahadi orang yang sangat setia dan sayang keluarga.

Tidak semua orang mengetahui sisi gelap tuan Mahadi termasuk keluarganya sendiri saja tidak ada yang tahu sama sekali. Karena memang tuan Mahadi menutupi dengan sangat rapat.

***

Tuan muda Stevano sudah sadar dari koma, kondisinya sudah membaik tetapi masih belum diijinkan pulang karena masih dalam masa perawatan.

Sementara Ricky sudah di ijinkan pulang beberapa hari yang lalu dan sekarang dia sudah kembali ke Jakarta mengurus perusahaan yang ada di sana.

Sintya masih terbaring koma didalam ruangan ICU. Berbagai alat medis masih melekat di seluruh tubuhnya.

Tuan Mahadi dan pak Bambang memutuskan tidak memberitahu Aldi adik Sintya setelah mempertimbangkan dengan baik ini semua demi kebaikan mereka.

Semenjak tersadar dari komanya Stevano sering menjenguk dan menemani gadis yang telah menyelamatkan hidupnya dari para pembunuh bayaran yang menginginkan nyawanya.

Ada rasa menyesal serta rasa bersalah terhadap gadis yang ada didepannya saat ini.

" Maafkan aku, ini semu terjadi karena aku. "

" Kenapa kamu harus datang menolong? "

" Andaikan saja saja kamu tidak terlibat dalam dalam perkelahian itu kamu pasti tidak akan seperti ini. "

" Andaikan saja aku tidak jadi pergi ketempat itu pasti tidak akan ada musibah seperti ini. "

Runtuknya menyalahkan diri sendiri. Dia merasa sangat bersalah sekali, ketika menatap gadis yang tergolek lemah dihadapannya.

" Harus dengan cara apa aku bisa menebus rasa bersalah ini, " gumamnya dalam hati.

Ketika Stevano hendak meninggalkan ruangan pandangan matanya lolos saja tertuju pada wajah polos gadis itu.

Meskipun dalam kondisi sakit wajahnya terlihat pucat tetapi tetap menampakkan aura kecantikan yg sulit diungkapkan oleh kata kata.

" Kenapa wajah itu masih saja nampak cantik sekali? Hidung mancung dan bibir mungil itu terlihat sensual, " gumamnya dalam hati ada rasa yang menggelitik jiwa lelakinya.

Stevano hendak mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu, ia ingin sekali mencium bibir seksi yang sudah membuat jiwanya bergetar.

Tapi baru saja hendak mendekat pandangan matanya melihat tangan gadis itu bergerak gerak.

Stevano nampak kaget sekaligus senang melihat gadis yang ada di depannya itu sudah mulai sadar.

Dengan cepat ia menekan tombol interkom untuk menghubungi dokter dan memberitahukan kalau gadis itu sudah sadar.

Tidak lama kemudian dokter dan perawat masuk kedalam ruangan itu untuk mengecek kondisinya serta memintanya untuk keluar dari dalam ruangan.

Diluar ruangan Vano nampak gelisah memikirkan kondisi gadis itu, ada rasa takut, ada rasa cemas, ada rasa khawatir takut terjadi apa-apa pada gadis itu.

Stevano bingung dengan perasaannya sendiri, karena tidak biasa menenangkan hatinya dengan duduk akhirnya dia bangun lalu berjalan mondar-mandir.

" Kenapa aku bisa seperti ini? apa aku sudah tidak waras, " gumamnya dalam hati.

Didalam hati Stevano muncul rasa takut kalau terjadi apa-apa dengan gadis cantik yang mulai mengusik hati.

Tidak lama berselang dokter yang menangani Sintya tadi keluar, dan memanggil keluarga pasien.

" Keluarga nona Sintya? "

" Iya saya dok. "

" Apakah Anda wali dari pasien? "

" Iya bener dok. Saya wali dari pasien, " jawab Stevano karena tidak ada pilihan.

Sebab Sintya tidak ada keluarga yang menemaninya, hanya dia yang mengenalnya dan keluarganya yang menanggung semua biaya rumah sakit. Jadi dia terpaksa harus mengaku sebagai wali dari pasien.

" Bisa ikut keruangan saya sekarang. Ada beberapa hal yang harus saya sampaikan kepada keluarga pasien, ini mengenai kondisi pasien. " Dokter yang menangani Sintya sambil mengajak Stevano berjalan menuju ruangannya.

" Baik dok, " jawab nya sambil mengikuti dokter yang sudah melangkah di depannya.

Tetapi dalam hati Stevano tidak bisa dipungkiri muncul berbagai macam pertanyaan yang membuatnya kalut.

" Sebenarnya apa yang terjadi? "

" Apakah ada masalah serius? "

" Apakah dia baik baik saja? "

Berbagai pertanyaan muncul begitu saja tanpa bisa dicegah dalam pikirannya, pikirannya yang saat ini sudah kalut tambah lebih kalut lagi karena kegundahan hatinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!