Marah

Ziko terlihat geram.

"Apa kau tidak dengar? Katakan aku Ziko Atmajaya!!"

"Sekali lagi maaf tuan. Jika anda mau anda bisa berbicara dengan wakil tuan Alexander."

"Ya, berikan nomornya."

Setelah sekretaris itu memberikan nomor wakil Alexander, Ziko langsung meneleponnya.

'Wakilku adalah si botak kan? Apa bisa si botak mengatasinya?' Batin Aiden.

Ziko terlihat gusar saat menunggu telepon itu diangkat.

"Halo!"

"Halo, aku Ziko Atmajaya, bisakah aku berbicara dengan Alexander?"

"Maaf tuan, tuan Alexander tidak pernah berbicara dengan siapapun."

"Aku Ziko Atmajaya!! Kau tidak dengar ya?"

"Saya dengar tuan, meskipun anda adalah Armadja atau Prasetya tuan Alexander tidak bisa berbicara."

"Sehebat apa dia sehingga tidak bisa menyewakan gedungnya untuk kami?"

"Itu sudah keputusan mutlak tuan Alexander yang sudah beliau berlakukan bulan ini bahwa dalam satu keluarga hanya boleh menyewakan untuk satu acara. Sayang sekali tuan, jika anda menggelar resepsi pernikahan bulan lalu, tentu kalian bisa menikah di gedung itu."

"Apa kau sedang meremehkan ku? Aku akan memuat berita ini di media agar tidak ada lagi yang mau menyewa gedung orang sombong sepertinya!" ancam Ziko.

"Baik tuan, saya mengerti. Tapi jika tuan ingin tau, sebenarnya gedung itu adalah secuil dari banyaknya harta yang dimiliki tuan Alexander. Anda tau secuil kan?"

"Apa kau sedang mengguruiku? Sombong sekali dia. Apa kira gedungnya saja yang mewah? Dasar pelit!!" Ziko mematikan ponselnya dengan kasar. Wajahnya tampak memerah karena sangat marah.

'Hmm aku tau, dia Dean. Hanya Dean yang bisa membuat orang meledak-ledak seperti orang kesurupan sangking emosinya. Kerja bagus Dean' Batin Aiden.

"Hahh! Sudahlah Resya kita pakai gedung lain saja. Dia sangat sombong dan pelit!" ucap Ziko sambil terus mengontrol emosinya agar mereda.

"Sudah tau di mesir minta salju pula," sindir Aiden.

Ziko menatapnya dengan sinis.

"Sudahlah Ziko, kita tau tuan Alexander itu bagaimana. Kita harus menghormati peraturan yang dia buat," ucap Harsya.

"Lagi pula itukan gedungnya. Mau dibuat untuk berternak ayam pun itu terserah beliau," sahut Aiden.

Ziko terlihat kesal mendengar ucapan Aiden.

"Sudahlah, jangan bertengkar. Kalian semua sudah menjadi keluarga, sebaiknya kalian saling berdamai," ujar Harsya.

"Berdamai? Yang benar saja. Mana mungkin aku akan berdamai dengan penghianat, ayah!" Haira menatap tajam ke arah Resya dan Ziko.

"Kenapa kau tega sekali kak. Apa kau belum rela jika Ziko menjadi suamiku? Kak, aku dan Ziko saling cinta. Apa maksud mu kau tidak ikhlas mempunyai suami seperti Aiden? Aku tau kita ini pengantin yang ditukar, tapi setidaknya kau harus menghargai perasaan suamimu. Istri macam apa yang masih mengingat masa lalunya bahkan membahasnya didepan suaminya?" Resya melipat tangan nya di dada dan tersenyum penuh kemenangan.

Haira kehabisan kata-kata. Dia melihat Resya yang telah berubah drastis. Berubah menjadi monster pelakor yang malah menyudutkannya saat ini. Tapi seketika dia melihat ada topik pembicaraan yang lebih seru.

"Oh ya, bicara soal dirimu, aku mau beritahu. Berat badanku masih stabil. Tapi ku lihat." Melihat tubuh Resya dari atas ke bawah. "Kau sepertinya semakin gemuk. Lemakmu semakin banyak ya. Makanya jangan bermalas-malasan di rumah. Bekerja dan gunakan otakmu, jangan gunakan otak untuk merebut sesuatu yang bukan milikmu!" ucap Haira dengan tatapan mengejek.

Resya tampak sangat marah mendengarnya. Namun belum sempat dia berbicara, Haira keburu pergi.

"Ayah, Ibu aku pulang dulu." Haira mengambil langkah dan pergi dari situ. Aiden juga berpamitan kepada orang tua Haira dan mengejarnya.

****

"Haira, tunggu!" teriak Aiden yang sedang berjalan cepat demi mengejar Haira yang sudah jauh. Ini karena dia terlalu lama memakai sepatunya, makanya ketinggalan Haira cukup jauh.

"Tidak! Aku tidak mau kembali kesana!" teriak Haira yang semakin mempercepat langkahnya.

Aiden pun berlari. Melihat Aiden berlari, Haira juga berlari. Aiden semakin mempercepat laju larinya. Peluh keringat membasahi wajahnya hingga akhirnya dia berhasil menangkap tangan Haira dan menghentikan larinya.

"Lepaskan!" Haira berusaha melepaskan tangan nya dari Aiden.

"Tidak! Dengarkan aku. Kita sudah terlalu jauh dari rumah itu!"

"Lalu apa masalahnya dengan kita? Aku tidak mau kembali dan melihat Resya lagi!" Haira memasang wajah masam.

"Biar aku saja yang kesana," ujar Aiden.

"Apa? Untuk apa kau kesana?" Haira membelalakkan matanya.

"Aku mau mengambil motorku," sahut Aiden.

"Lalu kenapa kau mengejarku sambil berlari? Kau kan bisa sekalian bawa motormu."

"Ya, tapi aku tidak berdaya karena kunci motorku ada padamu, kau ingat?" tanya Aiden.

"Oh ya, ini. Maaf aku lupa kau menitipkannya padaku." Haira memberikan kunci motor pada Aiden.

"Ya sudah ayo aku temani mengambil motor," tawar Haira.

"Tidak, jangan. Nanti kau bisa kelelahan. Biar aku saja. Kau tunggu disini." Aiden pun segera pergi mengambil motornya di pekarangan rumah Pramana.

Sesampainya disana, ternyata Ziko dan Resya baru saja keluar dan mereka juga hendak pulang.

"Wah, belum pulang juga? Apa yang kau tunggu? Uang bensin? Atau kau mau tumpangan? Masuklah, masih ada kursi kosong di belakang," ucap Ziko.

"Tidak terima kasih," sahut Aiden.

"Masih sombong juga. Sudah miskin, sombong pula," gerutu Ziko.

"Aku bukan sombong aku hanya tidak terbiasa," sahut Aiden.

"Tidak terbiasa? Hahaha, apa kau terlalu miskin untuk naik mobil?" Resya tergelak mendengar penuturan Aiden. Namun seketika tawanya berhenti kala mendengar lanjutan dari kalimat Aiden.

"Naik mobil sampah."

"Apa?" Resya berkacak pinggang.

"Maaf ya aku hanya tidak terbiasa naik mobil sampah," jelas Aiden.

"Apa maksudmu? Apa kau buta? Ini mobil mewah! Bahkan nyawamu saja tidak cukup untuk membeli mobil ini!" teriak Resya.

"Aku tau ini mobil mewah. Tapi karena kalian yang menaikinya, mobil ini menjadi mobil sampah bagiku. Bahkan jika kalian naik pesawat jet sekalipun, aku akan melihat nya sebagai pesawat sampah. Intinya dimana pun kalian berada, mataku akan melihat sampah di diri kalian."

"Dasar tidak tau malu!! Sudah miskin malah sombong. Cih, dasar rendahan!" Resya menatapnya dengan sinis.

"Sudahlah sayang, tidak ada gunanya meladeni dia. Lebih baik kita fokus pada resepsi pernikahan kita. Kita harus cepat mencari gedung. Karena Alexander sialan itu menolak untuk memberikan sewa saat resepsi pernikahan kita sudah dekat," ucap Ziko sambil membukakan pintu mobil untuk Resya.

"Iya, aku heran. Kenapa tidak dari dua minggu yang lalu dia menolak. Jadikan kita bisa mencari gedung lain dengan tidak buru-buru seperti ini!" Resya masuk ke dalam mobil dan mereka pun segera pergi dari sana.

Aiden tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat mereka terbakar emosi. Dia pun melajukan motornya dan pergi menuju tempat Haira menunggu.

Sedangkan Haira masih menunggu Aiden di pinggir jalan. "Aku tidak tau kenapa tapi hatiku senang sekali."

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Denger tuh duo samvah

2024-02-22

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

SECUIL. catat tuh siko brengsekiaa

2024-02-22

0

inayah machmud

inayah machmud

jd ngakak pas denger kata " kau tau secuil kan. ..😂😂😂😂

2023-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Skandal
3 Aku Membencimu, Kakak!
4 Hidup Baru
5 Pagi Yang Baru
6 Nasihat Harsya
7 Aiden Alexander
8 Menjemput
9 Resepsi Pernikahan
10 Doyan Dangdutan
11 Dilarang Menyewa Gedung
12 Marah
13 Supir Taxi
14 Acara Komplek Sebelah
15 Hancur Dalam Semalam
16 Setitik Harapan
17 Bijaksana
18 Insiden
19 Perhatian
20 Sekilas
21 Pulang
22 Yang Ditunggu
23 Dugaan
24 Duri Dalam Pernikahan
25 Bulan Madu
26 Bahagia vs Sengsara
27 Maduku
28 Kabar Buruk dan Kabar Baik
29 Kunjungan
30 Berbohong
31 Baikan
32 Sesuatu Dibalik Foto
33 Terluka
34 Koma
35 Sang Pelakor
36 Rencana
37 Pulang Ke Rumah
38 Alexander
39 Kamar Pengantin
40 Berita Gempar
41 Konferensi Pers
42 Masih Jadi Pelakor
43 Teman Ghibah
44 Rencana Untuk Resya
45 Pesta Ulang Tahun
46 Fitnah
47 Terbongkar
48 Sesuatu Dimasa Lalu
49 Resmi Bercerai
50 Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51 Tugas Pertama
52 Pemilik Kalung
53 Ternyata Resya
54 Jadwal Resya
55 Jatuh Cinta Padanya
56 Teman
57 Pengakuan
58 Ingatan Yang Kembali
59 Penjahat
60 Persiapan
61 Saksi
62 Dunia Milik Berdua
63 Ayah dan Ibu
64 Persidangan
65 Memulai Kebahagiaan
66 Lamaran untuk Sarah
67 Allen Elordi
68 Anakku!
69 Meminta Restu
70 Penculikan
71 Selamat tinggal
72 Selamat tinggal #2
73 Pernikahan Yang Sesungguhnya
74 Akhir Yang Bahagia
75 Bonus Chapter - Ceroboh
76 Bonus Chapter - Nama
77 Bonus Chapter - Es
78 Bonus Chapter - Duet
79 Bonus Chapter - Manja
80 Bonus Chapter - Sikap
81 Bonus Chapter - Syaiton
82 Bonus Chapter - Posesif
83 Bonus Chapter - Pesan
84 Bonus Chapter - Kesal
85 Bonus Chapter - Jengkel
86 Bonus Chapter - Aku Tahu
87 Bonus Chapter - Undangan
88 Bonus Chapter - Pesta
89 Bonus Chapter - Ledakan
90 Bonus Chapter - Kesedihan
91 Bonus Chapter - Ziarah
92 Bonus Chapter - Gurauan
93 Bonus Chapter - Kejutan
94 Bonus Chapter - Kegaduhan
95 Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96 Bonus Chapter - Ular Tangga
97 Bonus Chapter - Berbaikan
98 Bonus Chapter - Gangguan
99 Bonus Chapter - Balasan
100 Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101 Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102 Bonus Chapter - Bertukar
103 Bonus Chapter - Liburan
104 Bonus Chapter - Dangdutan
105 Bonus Chapter - Pertanyaan
106 Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107 Bonus Chapter - Wisata
108 Bonus Chapter - Cocok
109 Bonus Chapter - Bercanda
110 Bonus Chapter - Kenangan Indah
111 Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112 Bonus Chapter - Firasat
113 Bonus Chapter - Tanpa Haira
114 Bonus Chapter - Teror
115 Bonus Chapter - Siuman
116 Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117 Bonus Chapter - Antisipasi
118 Bonus Chapter - Ending
119 Novel baru
120 Episode Spesial - Kemana dia?
121 Episode Spesial - Bayi kembar
122 Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123 Episode Spesial - Kania
124 Episode Spesial - Kania 2
125 Episode Spesial - Kania 3
126 Episode Spesial - Melukis
127 Episode Spesial - Penderitaan
128 Episode Spesial - Cerita
129 Episode Spesial - Cinta
130 Episode Spesial - Nyanyian
131 Episode Spesial - Matahari
132 Episode Spesial - Berjanjilah
133 Episode Spesial - Selamat jalan
134 Novel Rahasia Pengantin
135 Novel Istri Bayangan
136 Episode Spesial - Ending
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Skandal
3
Aku Membencimu, Kakak!
4
Hidup Baru
5
Pagi Yang Baru
6
Nasihat Harsya
7
Aiden Alexander
8
Menjemput
9
Resepsi Pernikahan
10
Doyan Dangdutan
11
Dilarang Menyewa Gedung
12
Marah
13
Supir Taxi
14
Acara Komplek Sebelah
15
Hancur Dalam Semalam
16
Setitik Harapan
17
Bijaksana
18
Insiden
19
Perhatian
20
Sekilas
21
Pulang
22
Yang Ditunggu
23
Dugaan
24
Duri Dalam Pernikahan
25
Bulan Madu
26
Bahagia vs Sengsara
27
Maduku
28
Kabar Buruk dan Kabar Baik
29
Kunjungan
30
Berbohong
31
Baikan
32
Sesuatu Dibalik Foto
33
Terluka
34
Koma
35
Sang Pelakor
36
Rencana
37
Pulang Ke Rumah
38
Alexander
39
Kamar Pengantin
40
Berita Gempar
41
Konferensi Pers
42
Masih Jadi Pelakor
43
Teman Ghibah
44
Rencana Untuk Resya
45
Pesta Ulang Tahun
46
Fitnah
47
Terbongkar
48
Sesuatu Dimasa Lalu
49
Resmi Bercerai
50
Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51
Tugas Pertama
52
Pemilik Kalung
53
Ternyata Resya
54
Jadwal Resya
55
Jatuh Cinta Padanya
56
Teman
57
Pengakuan
58
Ingatan Yang Kembali
59
Penjahat
60
Persiapan
61
Saksi
62
Dunia Milik Berdua
63
Ayah dan Ibu
64
Persidangan
65
Memulai Kebahagiaan
66
Lamaran untuk Sarah
67
Allen Elordi
68
Anakku!
69
Meminta Restu
70
Penculikan
71
Selamat tinggal
72
Selamat tinggal #2
73
Pernikahan Yang Sesungguhnya
74
Akhir Yang Bahagia
75
Bonus Chapter - Ceroboh
76
Bonus Chapter - Nama
77
Bonus Chapter - Es
78
Bonus Chapter - Duet
79
Bonus Chapter - Manja
80
Bonus Chapter - Sikap
81
Bonus Chapter - Syaiton
82
Bonus Chapter - Posesif
83
Bonus Chapter - Pesan
84
Bonus Chapter - Kesal
85
Bonus Chapter - Jengkel
86
Bonus Chapter - Aku Tahu
87
Bonus Chapter - Undangan
88
Bonus Chapter - Pesta
89
Bonus Chapter - Ledakan
90
Bonus Chapter - Kesedihan
91
Bonus Chapter - Ziarah
92
Bonus Chapter - Gurauan
93
Bonus Chapter - Kejutan
94
Bonus Chapter - Kegaduhan
95
Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96
Bonus Chapter - Ular Tangga
97
Bonus Chapter - Berbaikan
98
Bonus Chapter - Gangguan
99
Bonus Chapter - Balasan
100
Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101
Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102
Bonus Chapter - Bertukar
103
Bonus Chapter - Liburan
104
Bonus Chapter - Dangdutan
105
Bonus Chapter - Pertanyaan
106
Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107
Bonus Chapter - Wisata
108
Bonus Chapter - Cocok
109
Bonus Chapter - Bercanda
110
Bonus Chapter - Kenangan Indah
111
Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112
Bonus Chapter - Firasat
113
Bonus Chapter - Tanpa Haira
114
Bonus Chapter - Teror
115
Bonus Chapter - Siuman
116
Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117
Bonus Chapter - Antisipasi
118
Bonus Chapter - Ending
119
Novel baru
120
Episode Spesial - Kemana dia?
121
Episode Spesial - Bayi kembar
122
Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123
Episode Spesial - Kania
124
Episode Spesial - Kania 2
125
Episode Spesial - Kania 3
126
Episode Spesial - Melukis
127
Episode Spesial - Penderitaan
128
Episode Spesial - Cerita
129
Episode Spesial - Cinta
130
Episode Spesial - Nyanyian
131
Episode Spesial - Matahari
132
Episode Spesial - Berjanjilah
133
Episode Spesial - Selamat jalan
134
Novel Rahasia Pengantin
135
Novel Istri Bayangan
136
Episode Spesial - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!