Pagi Yang Baru

Krriiiiiiiiiiing.

Suara jam beker sangat mengganggu telinga Haira. Dia meraba jam beker itu dan mematikannya.

Tak lama kemudian dering jam beker pun kembali terdengar. Haira kembali mematikannya namun tidak mati juga. Karena kesal, dia membanting jam beker itu ke lantai namun suaranya masih terdengar. Haira bangkit dari tidur nya dan mengambil jam beker itu. Dia mengamati ternyata jam tersebut tidak mengeluarkan suara. Ternyata suara berasal dari alarm hp Aiden yang berada di atas nakas tepat disamping ranjang yang dia tiduri.

Haira melangkah mendekati nakas hendak mematikan alarmnya namun Aiden malah membuka matanya dan melihat tangan Haira hampir menggapai ponselnya. "Mau apa Haira? Mau mematikannya atau membantingnya?" tanyanya.

"Kau tau, tapi kenapa berpura-pura masih tidur?" tanya Haira heran.

"Aku ingin melihat seperti apa istriku saat bangun pagi. Ternyata kau kasar sekali, jam beker yang tidak punya salah pun kau hancurkan." Aiden menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya tidak terbiasa bangun pagi."

"Kalau begitu mulai hari ini kau harus bangun pagi, Haira. Apa kau mau mengecewakan orang tuamu?"

"Tidak. Baik, aku akan ke dapur dan memasak." Haira berjalan menuju dapur sambil terus menguap. Aiden mengikuti nya.

Sesampainya di dapur, Haira mengambil buku resep. Dia akan memasak nasi goreng dengan telur mata sapi.

Aiden mengambilkan bahan-bahannya dan membiarkan Haira mengolahnya. Selagi Haira sibuk, Aiden memanaskan mesin motornya dan menyapu rumahnya.

Terdengar suara batuk dan teriakan kecil dari dapur. Ternyata Haira terciprat sedikit minyak panas saat menggoreng telur.

Aiden menghampiri dan membantunya menggoreng telur tersebut. Dengan cetakan, Aiden menggoreng tanpa terkena minyak.

Setelah selesai dengan masakan, mereka pun segera bersiap-siap untuk ke kantor. Untungnya di rumah itu ada dua kamar mandi jadi mereka tidak perlu menunggu apalagi rebutan.

Mereka sudah duduk di meja makan. Aiden mulai menyendok nasi goreng dari piringnya.

"Bagaimana?" tanya Haira.

"Ini enak, tapi mulai besok cobalah membedakan gula dan garam," sahut Aiden.

Haira langsung menyuapkan makanan ke mulutnya. Astaga, ternyata rasanya sangat asin. Dia memang tidak memperhatikan mana toples gula dan mana toples garam.

Aiden terus memakan nasi goreng itu meski rasanya mengingatkan nya pada sesuatu didalam hidung yang kata orang asin. Mungkin yang pernah mengatakan nya pernah mencicipinya.

Haira hanya makan beberapa sendok saja lalu meminum teh hangatnya.

"Ayo aku antar," ujar Aiden saat dia dan Haira sudah selesai dengan sarapannya.

Haira masih diam.

"Kenapa? Kau malu?" tanya Aiden.

"Tidak, hanya saja aku belum pernah naik motor kemana pun," ucap Haira pelan.

"Ya sudah, kalau begitu belajarlah naik motor mulai hari ini. Jika aku ada waktu, aku akan mengajarimu juga agar kau bisa naik motor sendirian saat aku tidak bisa mengantar mu," ujar Aiden.

Haira mengangguk. Aiden mengambil dua helm dan menyerahkan yang satunya pada Haira. Haira memakainya dan mereka pun berangkat.

Sepanjang jalan, Haira dapat merasakan udara pagi yang dingin. Dia masukkan tangan nya ke kantong jaketnya. Tidak terlalu buruk untuknya.

Mereka sudah sampai di tempat kerja Haira yang merupakan sebuah stasiun televisi ternama. Haira turun dan menyerahkan helm nya pada Aiden. Aiden mengangkat tangan kanan nya hingga setara dengan wajah Haira.

"Tanganmu kenapa?" tanya Haira heran.

"Apa kau tidak pernah berpamitan pada orang tuamu saat akan bekerja?" tanya Aiden.

"Selalu. Aku selalu memeluk ibuku saat hendak pergi bekerja," ucap Haira.

"Lalu apa kau mau memelukku?"

"Hah?"

Aiden menghela nafas pelan. "Haira berpamitan bukan tentang memeluk atau mencium pipi. Kau bisa melakukannya dengan lain. Menyalim tangan misalnya."

"Oh iya aku baru ingat, maaf ya." Haira memegang tangan Aiden lalu mencium punggung tangannya.

"Aku jemput saat jam pulang kantor. Nomormu sudah ada padaku, aku akan menghubungi mu nanti."

Aiden pun melajukan motor nya menuju kantor Alexan Group. Sesampainya disana, dia pergi ke ruangan nya yang bercampur dengan karyawan lain dan hanya terpisah sekat saja.

"Selamat pagi Aiden, selamat ya atas pernikahan mu." ucap Salsa teman kerja yang duduk disebelah Aiden.

"Terima kasih," sahut Aiden.

"Aku dengar kau menikah dengan anak keluarga Harsya. Hebat!" puji Salsa.

"Lanjutkan saja pekerjaanmu sebelum tuan Alexander datang," tegur Aiden.

"Huh, untuk apa? Dia selalu lewat lift khusus. Jarang sekali dia melewati ruangan kita. Ah, rasanya ingin sekali aku menarik masker dan kaca matanya agar bisa melihat wajahnya dengan jelas." Salsa membayangkan sesuatu.

Tak berselang lama, lewatlah pria berpakaian rapi dengan kacamata hitam dan masker. Semua karyawan menunduk dan memberi hormat.

Setelah dia lewat.

"Huh, baru saja di ghibah, malah benar-benar lewat." Salsa menghela nafas lega.

Aiden tersenyum. Tadi dia mengirim pesan singkat pada Dean agar melewati ruangan itu agar memberi pelajaran pada Salsa.

Seperti itulah yang dia lakukan. Dia menyuruh Dean menjadi dirinya agar tidak ada yang curiga padanya. Hanya ketika akan menandatangani dokumen penting saja baru dia akan pergi ke ruangan CEO.

Sementara itu.

"Haira, selamat atas pernikahan mu. Aku senang kau sudah menikah. Tapi kenapa kau menikah dengan orang biasa seperti itu? Apa kau masih waras? Maksudku lihat lah adikmu. Dia menikah dengan Ziko Atmajaya. Dia lebih pintar memilih," ucap Vita yang merupakan teman sekantor Haira.

"Namanya juga jodoh," ucap Haira sambil berusaha tersenyum.

'Kau tidak tau saja kalau Resya telah merebut calon suamiku. Ah, tidak mereka sama-sama berengsek. Pantas saja Ziko merahasiakan hubungan kami dari publik ternyata alasannya agar mereka bisa menikah tanpa membuat semua orang mengetahui skandal mereka' Batin Haira.

"Jodoh sih jodoh, tapi lihat-lihat juga dong. Masa yang kendaraannya roda dua sih. Malu dong Haira, kau anak pemilik stasiun televisi terkenal menikah dengan karyawan rendahan sepertinya. Tampan sih, tapi pekerjaan nya tidak keren."

"Vita cukup. Dia itu suamiku. Jika kau menghinanya, sama saja menghina ku juga." Haira melangkah mendahului Vita dan berjalan dengan cepat ke ruangan nya.

Di ruangannya, dia sedikit memikirkan tentang perkataan Vita. Aiden orang biasa dan tidak sebanding dengannya. Pagi ini saja Aiden sudah membuat nya bangun pagi buta dan memasak. Bagaimana selanjutnya? Mungkin Aiden akan menyuruh nya berhenti bekerja dan fokus pada pekerjaan rumah. Menyapu, mengepel, memasak, mencuci piring dan pakaian, menyetrika. Ah, membayangkan nya saja sudah pusing.

Haira membuka ponselnya saat ada pesan masuk. Ternyata dari Aiden.

"Simpan nomorku. Aiden."

Haira langsung menyimpan nomornya dengan nama Aiden.

Setelah nya, Haira membuka sosmednya. Sayang kan, jika sudah memegang ponsel tidak digunakan untuk membuka yang lain? Namun sial. Saat membuka sosmed, dia langsung melihat postingan Resya dan Ziko yang sedang liburan ke luar negeri. Tampaknya setelah menikah mereka langsung lepas landas. Ah, sial Haira jadi sangat kesal sendiri melihat nya.

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

belajar mesyukuri apa yg kau punya

2023-08-14

1

D2LL2

D2LL2

tenang Haira ada saatnya kamu tau bahwa suamimu konglomerat

2023-01-27

0

ingus ye..? wkwkwk 😂

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Skandal
3 Aku Membencimu, Kakak!
4 Hidup Baru
5 Pagi Yang Baru
6 Nasihat Harsya
7 Aiden Alexander
8 Menjemput
9 Resepsi Pernikahan
10 Doyan Dangdutan
11 Dilarang Menyewa Gedung
12 Marah
13 Supir Taxi
14 Acara Komplek Sebelah
15 Hancur Dalam Semalam
16 Setitik Harapan
17 Bijaksana
18 Insiden
19 Perhatian
20 Sekilas
21 Pulang
22 Yang Ditunggu
23 Dugaan
24 Duri Dalam Pernikahan
25 Bulan Madu
26 Bahagia vs Sengsara
27 Maduku
28 Kabar Buruk dan Kabar Baik
29 Kunjungan
30 Berbohong
31 Baikan
32 Sesuatu Dibalik Foto
33 Terluka
34 Koma
35 Sang Pelakor
36 Rencana
37 Pulang Ke Rumah
38 Alexander
39 Kamar Pengantin
40 Berita Gempar
41 Konferensi Pers
42 Masih Jadi Pelakor
43 Teman Ghibah
44 Rencana Untuk Resya
45 Pesta Ulang Tahun
46 Fitnah
47 Terbongkar
48 Sesuatu Dimasa Lalu
49 Resmi Bercerai
50 Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51 Tugas Pertama
52 Pemilik Kalung
53 Ternyata Resya
54 Jadwal Resya
55 Jatuh Cinta Padanya
56 Teman
57 Pengakuan
58 Ingatan Yang Kembali
59 Penjahat
60 Persiapan
61 Saksi
62 Dunia Milik Berdua
63 Ayah dan Ibu
64 Persidangan
65 Memulai Kebahagiaan
66 Lamaran untuk Sarah
67 Allen Elordi
68 Anakku!
69 Meminta Restu
70 Penculikan
71 Selamat tinggal
72 Selamat tinggal #2
73 Pernikahan Yang Sesungguhnya
74 Akhir Yang Bahagia
75 Bonus Chapter - Ceroboh
76 Bonus Chapter - Nama
77 Bonus Chapter - Es
78 Bonus Chapter - Duet
79 Bonus Chapter - Manja
80 Bonus Chapter - Sikap
81 Bonus Chapter - Syaiton
82 Bonus Chapter - Posesif
83 Bonus Chapter - Pesan
84 Bonus Chapter - Kesal
85 Bonus Chapter - Jengkel
86 Bonus Chapter - Aku Tahu
87 Bonus Chapter - Undangan
88 Bonus Chapter - Pesta
89 Bonus Chapter - Ledakan
90 Bonus Chapter - Kesedihan
91 Bonus Chapter - Ziarah
92 Bonus Chapter - Gurauan
93 Bonus Chapter - Kejutan
94 Bonus Chapter - Kegaduhan
95 Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96 Bonus Chapter - Ular Tangga
97 Bonus Chapter - Berbaikan
98 Bonus Chapter - Gangguan
99 Bonus Chapter - Balasan
100 Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101 Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102 Bonus Chapter - Bertukar
103 Bonus Chapter - Liburan
104 Bonus Chapter - Dangdutan
105 Bonus Chapter - Pertanyaan
106 Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107 Bonus Chapter - Wisata
108 Bonus Chapter - Cocok
109 Bonus Chapter - Bercanda
110 Bonus Chapter - Kenangan Indah
111 Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112 Bonus Chapter - Firasat
113 Bonus Chapter - Tanpa Haira
114 Bonus Chapter - Teror
115 Bonus Chapter - Siuman
116 Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117 Bonus Chapter - Antisipasi
118 Bonus Chapter - Ending
119 Novel baru
120 Episode Spesial - Kemana dia?
121 Episode Spesial - Bayi kembar
122 Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123 Episode Spesial - Kania
124 Episode Spesial - Kania 2
125 Episode Spesial - Kania 3
126 Episode Spesial - Melukis
127 Episode Spesial - Penderitaan
128 Episode Spesial - Cerita
129 Episode Spesial - Cinta
130 Episode Spesial - Nyanyian
131 Episode Spesial - Matahari
132 Episode Spesial - Berjanjilah
133 Episode Spesial - Selamat jalan
134 Novel Rahasia Pengantin
135 Novel Istri Bayangan
136 Episode Spesial - Ending
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Skandal
3
Aku Membencimu, Kakak!
4
Hidup Baru
5
Pagi Yang Baru
6
Nasihat Harsya
7
Aiden Alexander
8
Menjemput
9
Resepsi Pernikahan
10
Doyan Dangdutan
11
Dilarang Menyewa Gedung
12
Marah
13
Supir Taxi
14
Acara Komplek Sebelah
15
Hancur Dalam Semalam
16
Setitik Harapan
17
Bijaksana
18
Insiden
19
Perhatian
20
Sekilas
21
Pulang
22
Yang Ditunggu
23
Dugaan
24
Duri Dalam Pernikahan
25
Bulan Madu
26
Bahagia vs Sengsara
27
Maduku
28
Kabar Buruk dan Kabar Baik
29
Kunjungan
30
Berbohong
31
Baikan
32
Sesuatu Dibalik Foto
33
Terluka
34
Koma
35
Sang Pelakor
36
Rencana
37
Pulang Ke Rumah
38
Alexander
39
Kamar Pengantin
40
Berita Gempar
41
Konferensi Pers
42
Masih Jadi Pelakor
43
Teman Ghibah
44
Rencana Untuk Resya
45
Pesta Ulang Tahun
46
Fitnah
47
Terbongkar
48
Sesuatu Dimasa Lalu
49
Resmi Bercerai
50
Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51
Tugas Pertama
52
Pemilik Kalung
53
Ternyata Resya
54
Jadwal Resya
55
Jatuh Cinta Padanya
56
Teman
57
Pengakuan
58
Ingatan Yang Kembali
59
Penjahat
60
Persiapan
61
Saksi
62
Dunia Milik Berdua
63
Ayah dan Ibu
64
Persidangan
65
Memulai Kebahagiaan
66
Lamaran untuk Sarah
67
Allen Elordi
68
Anakku!
69
Meminta Restu
70
Penculikan
71
Selamat tinggal
72
Selamat tinggal #2
73
Pernikahan Yang Sesungguhnya
74
Akhir Yang Bahagia
75
Bonus Chapter - Ceroboh
76
Bonus Chapter - Nama
77
Bonus Chapter - Es
78
Bonus Chapter - Duet
79
Bonus Chapter - Manja
80
Bonus Chapter - Sikap
81
Bonus Chapter - Syaiton
82
Bonus Chapter - Posesif
83
Bonus Chapter - Pesan
84
Bonus Chapter - Kesal
85
Bonus Chapter - Jengkel
86
Bonus Chapter - Aku Tahu
87
Bonus Chapter - Undangan
88
Bonus Chapter - Pesta
89
Bonus Chapter - Ledakan
90
Bonus Chapter - Kesedihan
91
Bonus Chapter - Ziarah
92
Bonus Chapter - Gurauan
93
Bonus Chapter - Kejutan
94
Bonus Chapter - Kegaduhan
95
Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96
Bonus Chapter - Ular Tangga
97
Bonus Chapter - Berbaikan
98
Bonus Chapter - Gangguan
99
Bonus Chapter - Balasan
100
Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101
Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102
Bonus Chapter - Bertukar
103
Bonus Chapter - Liburan
104
Bonus Chapter - Dangdutan
105
Bonus Chapter - Pertanyaan
106
Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107
Bonus Chapter - Wisata
108
Bonus Chapter - Cocok
109
Bonus Chapter - Bercanda
110
Bonus Chapter - Kenangan Indah
111
Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112
Bonus Chapter - Firasat
113
Bonus Chapter - Tanpa Haira
114
Bonus Chapter - Teror
115
Bonus Chapter - Siuman
116
Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117
Bonus Chapter - Antisipasi
118
Bonus Chapter - Ending
119
Novel baru
120
Episode Spesial - Kemana dia?
121
Episode Spesial - Bayi kembar
122
Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123
Episode Spesial - Kania
124
Episode Spesial - Kania 2
125
Episode Spesial - Kania 3
126
Episode Spesial - Melukis
127
Episode Spesial - Penderitaan
128
Episode Spesial - Cerita
129
Episode Spesial - Cinta
130
Episode Spesial - Nyanyian
131
Episode Spesial - Matahari
132
Episode Spesial - Berjanjilah
133
Episode Spesial - Selamat jalan
134
Novel Rahasia Pengantin
135
Novel Istri Bayangan
136
Episode Spesial - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!