Hidup Baru

"Aku juga tidak tau, karena beliau selalu memakai kacamata dan masker mulut saat keluar masuk kantor. Terlebih lagi beliau hanya mengirim wakilnya saat ada meeting dengan semua kliennya. Bisa dikatakan semua orang sangat penasaran dengan wajahnya. Kenapa? Apa kau tertarik pada pewaris tunggal yang kaya itu?" tanya Aiden.

"Tidak kok." Haira sedikit cengengesan.

"Bahkan wajahmu masih sembab dan kau malah tersenyum seperti tidak punya masalah," ucap Aiden.

Haira hanya diam dan tidak menjawab.

Mereka sudah sampai di rumah Aiden. Begitu turun, Haira tampak sedikit kagum dengan pengaturan halaman depan rumah itu. Sangat asri dengan banyak pepohonan dan bunga di sekitar rumah itu.

"Rumahmu bagus," puji Haira.

"Ini bukan rumahku. Ini adalah rumah sewa," sahut Aiden.

"Iya, maksudku rumah sewamu bagus."

"Ayo masuk," ajak Aiden.

Haira hendak mengikuti langkah Aiden. Sebelum itu dia mengambil koper di bagasi namun seseorang langsung menarik kopernya.

"Eh, biar aku saja yang membawanya," ucap Haira berusaha mempertahankan koper besarnya dari pria itu.

Dia adalah Dean yang merupakan teman Aiden. Entah dari mana datangnya tiba-tiba dia sudah ada di sana.

"Tidak, Nona. Biar aku saja, ini pasti berat." Dean menarik koper itu.

"Tidak biar aku saja."

Maka terjadilah tarik menarik koper.

"Hei lepaskan, dasar pencuri. Kau mau mencuri pakaian dalam, ya?!" teriak Haira.

Seketika Dean melepas koper itu dan Haira jatuh ke lantai dengan koper yang menimpa setengah badannya.

"Nona maafkan aku." Dean mengangkat koper itu dan membantu Haira berdiri.

"Lagi pula kenapa kau sampai ikut kesini. Ini sudah malam, pulang sana!" usir Haira.

Dean menggaruk belakang kepalanya. Dia bingung harus bilang apa.

'Nona, jika tuan Aiden melihatku tidak melakukan tugasku maka aku akan kehilangan pekerjaan. Oh ayolah, kenapa bos ku jadi begini,' batin Dean.

"Ada apa ini?" tanya Aiden yang mendengar keributan yang terjadi antara Haira dan Dean.

"Dia berusaha merampas koperku." Haira menunjuk Dean.

"Aku berusaha membantunya, A-iden!" ucapnya dengan gugup.

"Ya sudah Dean, biar aku saja. Sekarang kau pulanglah, besok aku akan memberi utangan padamu, aku janji," ucap Aiden.

"Oh, te-terima kasih A-Aiden." Lidah Dean terasa aneh saat memanggil bos agungnya dengan sebutan nama saja.

"Oh, jadi mau pinjam uang, makanya baik-baik," sindir Haira.

Dean hanya bisa menahan kesalnya dan tersenyum lalu mengangguk.

'Tampangnya bule, tapi kenapa malah suka berhutang? Harusnya tampang seperti itu Lebih pantas jadi direktur atau setidaknya asisten pribadi CEO,' batin Haira.

Aiden membawa koper Haira ke dalam. Dean melihat ke arah bosnya yang hampir hilang dari pandangan.

'Sampai kapan tuan akan bersandiwara seperti ini? Sejak kecil anda menutupi identitas asli anda,' batin Dean.

Dia hanya tidak tau bahwa tujuan Aiden bukan hanya itu saja, tetapi penyamarannya ini demi mengungkap misteri dibalik meninggalnya orang tuanya 24 tahun yang lalu. Karena dia yakin, kecelakaan yang dialami orang tuanya karena kesengajaan menurut cerita alm neneknya. Karena itu pula sang nenek menutupi identitas Aiden karena takutnya Aiden akan menjadi sasaran dari orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.

Tadinya Aiden berpikir untuk menyewa detektif swasta. Namun, karena minimnya kepercayaan nya pada semua orang termasuk para bawahannya membuatnya ingin mengungkap siapa pelakunya seorang diri.

Di dalam rumah Aiden, Haira melihat semua perabot sederhana tapi indah dan kreatif.

"Mulai hari ini kau akan tinggal disini. Maaf tapi, kau harus terbiasa dengan keadaan rumah ini," ucap Aiden.

"So-soal kamar, bolehkah kita pisah ruangan?" tanya Haira dengan gugup.

"Tidak! Kita akan tetap sekamar. Kau istriku, maka harus melakukan kewajiban mu sebagai istri. Aku tidak mengizinkan perceraian dalam hubungan ini. Karena ini wasiat dari alm ayahku. Tapi jika kau belum siap, aku akan bersabar," ucap Aiden.

'Dia lebih miskin dariku, tapi mengapa saat dia bicara aku tidak bisa membantahnya? Dan kenapa dia bisa terlihat berwibawa begini. Dia hanya karyawan biasa lho. Mobil saja tidak punya. Hanya punya motor matic dan motor besar,' batin Haira.

"Ba-baik. Tapi berjanji lah untuk tidak menyentuh ku sebelum aku mengizinkannya."

"Bukannya kalimat ku tadi memperjelas permintaan mu?"

"Siapa yang memasak?" tanya Haira mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Angin yang bertiup atau rumput yang bergoyang."

"Hahaha, kau lucu sekali." Haira tergelak.

Aiden menatapnya dengan datar dan Haira berhenti tertawa. "Aku tidak pandai memasak," ucapnya dengan malu.

Aiden menghela nafas panjang. "Wanita jaman sekarang jarang sekali ada yang bisa memasak," gerutu Aiden.

Haira hanya cengengesan.

"Mulai besok aku akan mengajarimu cara memasak," ucap Aiden dengan tatapan serius.

"O-oke. Lalu bagaimana dengan pekerjaan ku?" tanya Haira.

"Kau boleh bekerja asal tidak melupakan kodrat mu sebagai istri. Kau tidak boleh melupakan tentang bagaimana melayani suamimu. Maaf aku bukan mau mengatur mu tapi aku hanya tidak mau kau melupakan kewajiban mu. Kau tau kan, wanita jaman sekarang. Karena bisa menghasilkan uang sendiri, mereka jadi lebih berani dan melupakan kodrat nya sebagai istri. Maksudku tidak mau mendengar nasihat suami," tutur Aiden.

"Aku tau, jadi dimana lemari ku?"

"Itu!" Aiden menunjuk sebuah lemari kayu dengan tiga pintu kecil dan cermin di tengahnya.

Haira berjalan mendekati lemari itu dan dan membukanya. Tampak separuh dari isi lemari itu berisi pakaian kerja dan rumahan Aiden.

"Tapi ini tidak cukup untukku. Bagaimana kalau beli yang baru, jadi kita bisa punya lemari sendiri," usul Haira.

"Lupakanlah, aku kira kau mengerti tentang istri yang mendengar nasihat suami. Setidaknya hargai apa yang sudah ada. Kau pasti bisa memasukkan semua bajumu kesana, berjuanglah."

Haira menghela nafas pelan. 'Apa karena aku anak yang penurut, sehingga padanya pun aku juga penurut' Batinnya.

Setelah selesai memindah semua pakaiannya, Haira terpaksa meletakkan sisa pakaiannya di dalam koper karena tidak cukup. "Baru kali ini aku kehabisan tempat untuk semua pakaian ku. Apa begini rasanya hidup dalam kesederhanaan? Semua harus serba dicukupi meski pada kenyataannya kurang. Aku tidak boleh mengeluh, bagaimana pun aku tidak akan mengecewakan ayah dan ibu." Haira bertekad kuat.

Malam pun tiba. Haira mencium wangi masakan dari arah dapur. Dia segera pergi ke sumber aroma enak tersebut. Ternyata Aiden sedang memasak. Dia terlihat begitu cekatan dalam menggunakan alat-alat masak tersebut.

Selesai memasak, dia meminta Haira membantu menata ke meja makan lalu mereka makan malam bersama. Menu yang tersaji sangatlah sederhana, tapi karena rasa yang enak, Haira pun makan dengan lahap. Hingga saat dia sudah selesai makan, Aiden mengatakan kalimat yang mengganggu Haira.

"Aku sudah menulis semua resep di buku masakan. Mulai besok, belajarlah memasak," ucap Aiden sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Pasti ketar2 manggil aiden tanpa embel2 tuan hahaha 🤣🤣🤣

2024-02-22

0

Sri Astuti

Sri Astuti

prihatin utk Aiden yg hrs menyembunyikan identitasnya

2023-08-14

1

Febri Ana

Febri Ana

mampir thor

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Skandal
3 Aku Membencimu, Kakak!
4 Hidup Baru
5 Pagi Yang Baru
6 Nasihat Harsya
7 Aiden Alexander
8 Menjemput
9 Resepsi Pernikahan
10 Doyan Dangdutan
11 Dilarang Menyewa Gedung
12 Marah
13 Supir Taxi
14 Acara Komplek Sebelah
15 Hancur Dalam Semalam
16 Setitik Harapan
17 Bijaksana
18 Insiden
19 Perhatian
20 Sekilas
21 Pulang
22 Yang Ditunggu
23 Dugaan
24 Duri Dalam Pernikahan
25 Bulan Madu
26 Bahagia vs Sengsara
27 Maduku
28 Kabar Buruk dan Kabar Baik
29 Kunjungan
30 Berbohong
31 Baikan
32 Sesuatu Dibalik Foto
33 Terluka
34 Koma
35 Sang Pelakor
36 Rencana
37 Pulang Ke Rumah
38 Alexander
39 Kamar Pengantin
40 Berita Gempar
41 Konferensi Pers
42 Masih Jadi Pelakor
43 Teman Ghibah
44 Rencana Untuk Resya
45 Pesta Ulang Tahun
46 Fitnah
47 Terbongkar
48 Sesuatu Dimasa Lalu
49 Resmi Bercerai
50 Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51 Tugas Pertama
52 Pemilik Kalung
53 Ternyata Resya
54 Jadwal Resya
55 Jatuh Cinta Padanya
56 Teman
57 Pengakuan
58 Ingatan Yang Kembali
59 Penjahat
60 Persiapan
61 Saksi
62 Dunia Milik Berdua
63 Ayah dan Ibu
64 Persidangan
65 Memulai Kebahagiaan
66 Lamaran untuk Sarah
67 Allen Elordi
68 Anakku!
69 Meminta Restu
70 Penculikan
71 Selamat tinggal
72 Selamat tinggal #2
73 Pernikahan Yang Sesungguhnya
74 Akhir Yang Bahagia
75 Bonus Chapter - Ceroboh
76 Bonus Chapter - Nama
77 Bonus Chapter - Es
78 Bonus Chapter - Duet
79 Bonus Chapter - Manja
80 Bonus Chapter - Sikap
81 Bonus Chapter - Syaiton
82 Bonus Chapter - Posesif
83 Bonus Chapter - Pesan
84 Bonus Chapter - Kesal
85 Bonus Chapter - Jengkel
86 Bonus Chapter - Aku Tahu
87 Bonus Chapter - Undangan
88 Bonus Chapter - Pesta
89 Bonus Chapter - Ledakan
90 Bonus Chapter - Kesedihan
91 Bonus Chapter - Ziarah
92 Bonus Chapter - Gurauan
93 Bonus Chapter - Kejutan
94 Bonus Chapter - Kegaduhan
95 Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96 Bonus Chapter - Ular Tangga
97 Bonus Chapter - Berbaikan
98 Bonus Chapter - Gangguan
99 Bonus Chapter - Balasan
100 Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101 Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102 Bonus Chapter - Bertukar
103 Bonus Chapter - Liburan
104 Bonus Chapter - Dangdutan
105 Bonus Chapter - Pertanyaan
106 Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107 Bonus Chapter - Wisata
108 Bonus Chapter - Cocok
109 Bonus Chapter - Bercanda
110 Bonus Chapter - Kenangan Indah
111 Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112 Bonus Chapter - Firasat
113 Bonus Chapter - Tanpa Haira
114 Bonus Chapter - Teror
115 Bonus Chapter - Siuman
116 Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117 Bonus Chapter - Antisipasi
118 Bonus Chapter - Ending
119 Novel baru
120 Episode Spesial - Kemana dia?
121 Episode Spesial - Bayi kembar
122 Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123 Episode Spesial - Kania
124 Episode Spesial - Kania 2
125 Episode Spesial - Kania 3
126 Episode Spesial - Melukis
127 Episode Spesial - Penderitaan
128 Episode Spesial - Cerita
129 Episode Spesial - Cinta
130 Episode Spesial - Nyanyian
131 Episode Spesial - Matahari
132 Episode Spesial - Berjanjilah
133 Episode Spesial - Selamat jalan
134 Novel Rahasia Pengantin
135 Novel Istri Bayangan
136 Episode Spesial - Ending
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Skandal
3
Aku Membencimu, Kakak!
4
Hidup Baru
5
Pagi Yang Baru
6
Nasihat Harsya
7
Aiden Alexander
8
Menjemput
9
Resepsi Pernikahan
10
Doyan Dangdutan
11
Dilarang Menyewa Gedung
12
Marah
13
Supir Taxi
14
Acara Komplek Sebelah
15
Hancur Dalam Semalam
16
Setitik Harapan
17
Bijaksana
18
Insiden
19
Perhatian
20
Sekilas
21
Pulang
22
Yang Ditunggu
23
Dugaan
24
Duri Dalam Pernikahan
25
Bulan Madu
26
Bahagia vs Sengsara
27
Maduku
28
Kabar Buruk dan Kabar Baik
29
Kunjungan
30
Berbohong
31
Baikan
32
Sesuatu Dibalik Foto
33
Terluka
34
Koma
35
Sang Pelakor
36
Rencana
37
Pulang Ke Rumah
38
Alexander
39
Kamar Pengantin
40
Berita Gempar
41
Konferensi Pers
42
Masih Jadi Pelakor
43
Teman Ghibah
44
Rencana Untuk Resya
45
Pesta Ulang Tahun
46
Fitnah
47
Terbongkar
48
Sesuatu Dimasa Lalu
49
Resmi Bercerai
50
Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51
Tugas Pertama
52
Pemilik Kalung
53
Ternyata Resya
54
Jadwal Resya
55
Jatuh Cinta Padanya
56
Teman
57
Pengakuan
58
Ingatan Yang Kembali
59
Penjahat
60
Persiapan
61
Saksi
62
Dunia Milik Berdua
63
Ayah dan Ibu
64
Persidangan
65
Memulai Kebahagiaan
66
Lamaran untuk Sarah
67
Allen Elordi
68
Anakku!
69
Meminta Restu
70
Penculikan
71
Selamat tinggal
72
Selamat tinggal #2
73
Pernikahan Yang Sesungguhnya
74
Akhir Yang Bahagia
75
Bonus Chapter - Ceroboh
76
Bonus Chapter - Nama
77
Bonus Chapter - Es
78
Bonus Chapter - Duet
79
Bonus Chapter - Manja
80
Bonus Chapter - Sikap
81
Bonus Chapter - Syaiton
82
Bonus Chapter - Posesif
83
Bonus Chapter - Pesan
84
Bonus Chapter - Kesal
85
Bonus Chapter - Jengkel
86
Bonus Chapter - Aku Tahu
87
Bonus Chapter - Undangan
88
Bonus Chapter - Pesta
89
Bonus Chapter - Ledakan
90
Bonus Chapter - Kesedihan
91
Bonus Chapter - Ziarah
92
Bonus Chapter - Gurauan
93
Bonus Chapter - Kejutan
94
Bonus Chapter - Kegaduhan
95
Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96
Bonus Chapter - Ular Tangga
97
Bonus Chapter - Berbaikan
98
Bonus Chapter - Gangguan
99
Bonus Chapter - Balasan
100
Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101
Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102
Bonus Chapter - Bertukar
103
Bonus Chapter - Liburan
104
Bonus Chapter - Dangdutan
105
Bonus Chapter - Pertanyaan
106
Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107
Bonus Chapter - Wisata
108
Bonus Chapter - Cocok
109
Bonus Chapter - Bercanda
110
Bonus Chapter - Kenangan Indah
111
Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112
Bonus Chapter - Firasat
113
Bonus Chapter - Tanpa Haira
114
Bonus Chapter - Teror
115
Bonus Chapter - Siuman
116
Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117
Bonus Chapter - Antisipasi
118
Bonus Chapter - Ending
119
Novel baru
120
Episode Spesial - Kemana dia?
121
Episode Spesial - Bayi kembar
122
Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123
Episode Spesial - Kania
124
Episode Spesial - Kania 2
125
Episode Spesial - Kania 3
126
Episode Spesial - Melukis
127
Episode Spesial - Penderitaan
128
Episode Spesial - Cerita
129
Episode Spesial - Cinta
130
Episode Spesial - Nyanyian
131
Episode Spesial - Matahari
132
Episode Spesial - Berjanjilah
133
Episode Spesial - Selamat jalan
134
Novel Rahasia Pengantin
135
Novel Istri Bayangan
136
Episode Spesial - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!