Menjemput

Hari sudah sore, Haira membereskan semua barang-barang nya dan bersiap hendak pulang. Dia mengecek ponselnya, namun tidak ada pesan atau pun panggilan dari Aiden.

Haira pun bergegas keluar dan memesan taxi online. Namun saat sudah sampai luar gedung, Haira terkejut melihat Aiden sedang duduk manis diatas sepeda motornya.

Haira segera membatalkan pesanan taxi online nya. Dia menghampiri Aiden dan bertanya, "Aiden, kenapa tidak menghubungi ku terlebih dahulu?"

"Aku sudah menelepon ayah mertua dan menanyakan jam kepulanganmu. Apa kau menunggu telepon ku?" tanya Aiden.

"Tidak, aku hanya kaget saja tiba-tiba sudah disini."

"Ya sudah ayo!" ajak Aiden.

Mereka pun melaju dengan sepeda motor melintasi jalan raya yang sudah ramai pengendara. Sudah pasti mereka terjebak macet, tapi karena mereka naik motor, mereka bisa menyalip setiap ada sela untuk menghindari kemacetan.

Saat melintasi sebuah warung bakso, Aiden bertanya pada Haira. "Apa kau mau makan bakso?"

"Aku belum pernah memakan makanan seperti itu, apalagi di pinggir jalan," sahut Haira.

"Baiklah, kalau belum pernah maka kau harus mencobanya." Aiden membelokkan stang motornya ke sebuah warung kecil di pinggir jalan.

Motor sudah terparkir dan mereka pun masuk ke warung itu.

"Mang, bakso dua mangkok ya!" ucap Aiden.

"Siap bang," sahut tukang bakso tersebut.

Lima menit kemudian, dua mangkok bakso panas telah tersaji di depan mereka. Haira mencium aroma kuah bakso yang sangat menggugah selera itu.

Aiden menuang saos, cabe rawit giling dan kecap manis ke dalam mangkok baksonya. Haira juga mengikuti cara Aiden menuang takaran saos, cabe dan kecap tadi.

Setelah dirasa cukup, Haira langsung menyantapnya. Mau bagaimana lagi, dia memang sudah lapar dan aroma bakso tersebut benar-benar menggugah selera.

Satu suapan, Haira langsung tercengang. Tidak disangka rasanya sangat enak. Dia pun mencoba sebuah benda bulat kecil yang di sebut bakso.

"Hmmm rasanya enak sekali." Haira merasakan sensasi rasa yang memanjakan lidahnya.

Suapan demi suapan hingga akhirnya mangkok bakso itu sudah kosong. "Astaga baru kali ini aku makan makanan yang enak begini!" seru Haira.

Aiden hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Ekspresi Haira sama seperti saat dia pertama kali makan bakso. Saat itu hari pertamanya menyamar menjadi orang biasa. Dia pun mencoba semua makanan pinggir jalan untuk memperdalam perannya.

Dan warung bakso ini menjadi tempat nya makan jajanan pinggir jalan untuk pertama kalinya.

Setelah selesai dan membayar, mereka pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Namun, ditengah jalan Haira melihat sebuah taman bermain yang terdapat dua orang anak laki-laki dan perempuan.

"Aiden berhenti sebentar!" seru Haira sambil menepuk bahu Aiden.

Seketika Aiden langsung berhenti. Haira turun dan masuk ke dalam taman itu. Dua orang anak laki-laki dan perempuan itu terlihat sedang bermain ayunan dan saling mendorong. Tak jauh dari mereka ada dua buah istana pasir yang seperti nya baru selesai mereka buat.

Haira tersenyum lebar melihat nya.

Aiden merasa terkejut melihatnya. Apakah Haira ingat masa kecil mereka dulu? Tidak, dia harus memastikan nya dulu.

"Ada apa?" tanya Aiden.

"Tidak ada, hanya saja hatiku sangat senang saat melihat anak-anak yang bermain istana pasir di taman dan bermain ayunan saling bergantian mendorong," ucap Haira sambil menatap kedua anak itu.

"Apa yang melatar belakangi hal itu?"

"Entah lah aku juga tidak tau. Aku hanya senang dan bahagia saat melihat momen seperti itu," terang Haira.

Aiden terdiam sejenak. Ternyata ingatan Haira belum kembali. Namun dia tersenyum karena melihat Haira begitu bahagia.

"Apa sudah selesai? Ayo kita pulang sebelum matahari terbenam," ajak Aiden.

"Ya, ayo pulang," sahut Haira.

Mereka pun kembali melaju dengan motornya. Namun laju mereka terhenti saat berada di lampu lalu lintas yang sedang merah.

Tiba-tiba...

"Kakak!" seru seseorang dari sebelah kanan Haira.

Haira menoleh dan ternyata itu adalah Resya yang sedang mengendarai mobil mewahnya. Haira hanya diam saja dan kembali menatap ke arah depan dan berusaha untuk tidak memperdulikan nya.

Aiden juga menoleh dan bersikap sama seperti Haira. Baginya Resya tak lebih dari sampah.

"Hai kakak, bukannya lebih enak pergi kemana pun dengan mobil?"

Haira masih diam.

"Lihatlah, ini mobil yang baru diberikan Ziko padaku. Dia baik sekali ya. Sudah kaya, sayang padaku juga. Aduh beruntungnya aku. Bagaimana kehidupan miskin mu sekarang?" Resya masih berceloteh ria. Bahkan supirnya mulai risih dengan mulut Resya yang seperti cabe rawit itu.

Haira tidak bisa menahan kesabaran nya lagi. Dia memeluk badan Aiden dengan mesra. "Aku juga bahagia. Memangnya suamimu saja yang sayang padamu? Suamiku juga sayang padaku. Aku tidak masalah jika hidup sederhana yang penting keluarga kami bahagia. Bahkan dia makan masakanku bukan masakan pelayan. Hah, percuma punya wajah cantik kalau tidak bisa melayani suami. Kasihan sekali."

Aiden mengerti maksud Haira, dia pun memegang tangan Haira yang memeluk pinggang nya dan tersenyum.

"Adik ipar, jika sudah selesai maka diam lah. Kasihan mulut mu yang seperti cabe rawit itu, pasti lelah karena selalu dipakai untuk menghina orang. Jika kau ingin mengoceh lagi, sepertinya supirmu siap mendengarkan. Karena kami tidak tertarik mendengarnya. Dan satu lagi. Aku bersyukur tidak jadi menikah denganmu." Aiden tersenyum pada Resya.

Resya terlihat kesal dengan ucapan Aiden. "Dasar orang miskin!!" Resya menutup kaca mobilnya.

Haira terlihat sangat puas melihat Resya berhasil di bungkam Aiden.

Lampu kembali hijau dan mereka pun melajukan kendaraan nya.

Sepanjang jalan, Haira hanya dian saja. Dia masih mengingat kata-kata Resya tadi. Dia adiknya. Meskipun beda ibu, mereka tetap satu ayah. Bahkan Haira tidak pernah memikirkan tentang Laras adalah ibu tirinya. Baginya baik Laras maupun Resya adalah keluarga kandungnya.

Sesampainya di rumah, Haira langsung turun dan masuk lebih dulu. Aiden tau bagaimana perasaan Haira sekarang, jadi dia akan membiarkannya sendiri dulu.

Haira pergi ke kamar mandi dan menyegarkan dirinya. Setelah selesai, dia hendak ke dapur memasak untuk makan malam. Karena makan bakso saja tidak cukup untuk mengganjal perutnya sampai malam.

Saat tiba di dapur, dia melihat Aiden sedang memasak makan malamnya. Haira memperhatikan tangan cekatan Aiden bak koki restoran itu.

"Kenapa kau memasak?" tanya Haira.

"Kita bagi tugas saja. Pagi kau yang memasak dan malam aku. Kau kan juga bekerja pasti lelah jika memasak sepulang bekerja."

"Oh ya? Bukannya karena masakanku tidak enak ya?"Haira menatap curiga.

"Ya, itu alasan kedua," sahut Aiden sambil tersenyum.

Haira sedikit memanyunkan bibirnya. Namun itu hanya sebentar saat dia mencium aroma masakan Aiden. Ingin rasanya dia memakannya sekarang, namun matahari saja belum terbenam. Dasar Haira.

Terpopuler

Comments

Budy Firmansyah

Budy Firmansyah

tadi di kantor...adeknya lagi di luar nrgri...honey mon...eeee....pulanh kantor dah ktmu aj dijalan....../Silent//Silent/

2024-03-24

0

Sri Astuti

Sri Astuti

Resya bkl nyesel klo tahu Aiden itu bos besar

2023-08-14

0

keknya mulut si resta minta di caplokin cabe rawit sekilo dah

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Skandal
3 Aku Membencimu, Kakak!
4 Hidup Baru
5 Pagi Yang Baru
6 Nasihat Harsya
7 Aiden Alexander
8 Menjemput
9 Resepsi Pernikahan
10 Doyan Dangdutan
11 Dilarang Menyewa Gedung
12 Marah
13 Supir Taxi
14 Acara Komplek Sebelah
15 Hancur Dalam Semalam
16 Setitik Harapan
17 Bijaksana
18 Insiden
19 Perhatian
20 Sekilas
21 Pulang
22 Yang Ditunggu
23 Dugaan
24 Duri Dalam Pernikahan
25 Bulan Madu
26 Bahagia vs Sengsara
27 Maduku
28 Kabar Buruk dan Kabar Baik
29 Kunjungan
30 Berbohong
31 Baikan
32 Sesuatu Dibalik Foto
33 Terluka
34 Koma
35 Sang Pelakor
36 Rencana
37 Pulang Ke Rumah
38 Alexander
39 Kamar Pengantin
40 Berita Gempar
41 Konferensi Pers
42 Masih Jadi Pelakor
43 Teman Ghibah
44 Rencana Untuk Resya
45 Pesta Ulang Tahun
46 Fitnah
47 Terbongkar
48 Sesuatu Dimasa Lalu
49 Resmi Bercerai
50 Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51 Tugas Pertama
52 Pemilik Kalung
53 Ternyata Resya
54 Jadwal Resya
55 Jatuh Cinta Padanya
56 Teman
57 Pengakuan
58 Ingatan Yang Kembali
59 Penjahat
60 Persiapan
61 Saksi
62 Dunia Milik Berdua
63 Ayah dan Ibu
64 Persidangan
65 Memulai Kebahagiaan
66 Lamaran untuk Sarah
67 Allen Elordi
68 Anakku!
69 Meminta Restu
70 Penculikan
71 Selamat tinggal
72 Selamat tinggal #2
73 Pernikahan Yang Sesungguhnya
74 Akhir Yang Bahagia
75 Bonus Chapter - Ceroboh
76 Bonus Chapter - Nama
77 Bonus Chapter - Es
78 Bonus Chapter - Duet
79 Bonus Chapter - Manja
80 Bonus Chapter - Sikap
81 Bonus Chapter - Syaiton
82 Bonus Chapter - Posesif
83 Bonus Chapter - Pesan
84 Bonus Chapter - Kesal
85 Bonus Chapter - Jengkel
86 Bonus Chapter - Aku Tahu
87 Bonus Chapter - Undangan
88 Bonus Chapter - Pesta
89 Bonus Chapter - Ledakan
90 Bonus Chapter - Kesedihan
91 Bonus Chapter - Ziarah
92 Bonus Chapter - Gurauan
93 Bonus Chapter - Kejutan
94 Bonus Chapter - Kegaduhan
95 Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96 Bonus Chapter - Ular Tangga
97 Bonus Chapter - Berbaikan
98 Bonus Chapter - Gangguan
99 Bonus Chapter - Balasan
100 Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101 Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102 Bonus Chapter - Bertukar
103 Bonus Chapter - Liburan
104 Bonus Chapter - Dangdutan
105 Bonus Chapter - Pertanyaan
106 Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107 Bonus Chapter - Wisata
108 Bonus Chapter - Cocok
109 Bonus Chapter - Bercanda
110 Bonus Chapter - Kenangan Indah
111 Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112 Bonus Chapter - Firasat
113 Bonus Chapter - Tanpa Haira
114 Bonus Chapter - Teror
115 Bonus Chapter - Siuman
116 Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117 Bonus Chapter - Antisipasi
118 Bonus Chapter - Ending
119 Novel baru
120 Episode Spesial - Kemana dia?
121 Episode Spesial - Bayi kembar
122 Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123 Episode Spesial - Kania
124 Episode Spesial - Kania 2
125 Episode Spesial - Kania 3
126 Episode Spesial - Melukis
127 Episode Spesial - Penderitaan
128 Episode Spesial - Cerita
129 Episode Spesial - Cinta
130 Episode Spesial - Nyanyian
131 Episode Spesial - Matahari
132 Episode Spesial - Berjanjilah
133 Episode Spesial - Selamat jalan
134 Novel Rahasia Pengantin
135 Novel Istri Bayangan
136 Episode Spesial - Ending
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Skandal
3
Aku Membencimu, Kakak!
4
Hidup Baru
5
Pagi Yang Baru
6
Nasihat Harsya
7
Aiden Alexander
8
Menjemput
9
Resepsi Pernikahan
10
Doyan Dangdutan
11
Dilarang Menyewa Gedung
12
Marah
13
Supir Taxi
14
Acara Komplek Sebelah
15
Hancur Dalam Semalam
16
Setitik Harapan
17
Bijaksana
18
Insiden
19
Perhatian
20
Sekilas
21
Pulang
22
Yang Ditunggu
23
Dugaan
24
Duri Dalam Pernikahan
25
Bulan Madu
26
Bahagia vs Sengsara
27
Maduku
28
Kabar Buruk dan Kabar Baik
29
Kunjungan
30
Berbohong
31
Baikan
32
Sesuatu Dibalik Foto
33
Terluka
34
Koma
35
Sang Pelakor
36
Rencana
37
Pulang Ke Rumah
38
Alexander
39
Kamar Pengantin
40
Berita Gempar
41
Konferensi Pers
42
Masih Jadi Pelakor
43
Teman Ghibah
44
Rencana Untuk Resya
45
Pesta Ulang Tahun
46
Fitnah
47
Terbongkar
48
Sesuatu Dimasa Lalu
49
Resmi Bercerai
50
Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51
Tugas Pertama
52
Pemilik Kalung
53
Ternyata Resya
54
Jadwal Resya
55
Jatuh Cinta Padanya
56
Teman
57
Pengakuan
58
Ingatan Yang Kembali
59
Penjahat
60
Persiapan
61
Saksi
62
Dunia Milik Berdua
63
Ayah dan Ibu
64
Persidangan
65
Memulai Kebahagiaan
66
Lamaran untuk Sarah
67
Allen Elordi
68
Anakku!
69
Meminta Restu
70
Penculikan
71
Selamat tinggal
72
Selamat tinggal #2
73
Pernikahan Yang Sesungguhnya
74
Akhir Yang Bahagia
75
Bonus Chapter - Ceroboh
76
Bonus Chapter - Nama
77
Bonus Chapter - Es
78
Bonus Chapter - Duet
79
Bonus Chapter - Manja
80
Bonus Chapter - Sikap
81
Bonus Chapter - Syaiton
82
Bonus Chapter - Posesif
83
Bonus Chapter - Pesan
84
Bonus Chapter - Kesal
85
Bonus Chapter - Jengkel
86
Bonus Chapter - Aku Tahu
87
Bonus Chapter - Undangan
88
Bonus Chapter - Pesta
89
Bonus Chapter - Ledakan
90
Bonus Chapter - Kesedihan
91
Bonus Chapter - Ziarah
92
Bonus Chapter - Gurauan
93
Bonus Chapter - Kejutan
94
Bonus Chapter - Kegaduhan
95
Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96
Bonus Chapter - Ular Tangga
97
Bonus Chapter - Berbaikan
98
Bonus Chapter - Gangguan
99
Bonus Chapter - Balasan
100
Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101
Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102
Bonus Chapter - Bertukar
103
Bonus Chapter - Liburan
104
Bonus Chapter - Dangdutan
105
Bonus Chapter - Pertanyaan
106
Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107
Bonus Chapter - Wisata
108
Bonus Chapter - Cocok
109
Bonus Chapter - Bercanda
110
Bonus Chapter - Kenangan Indah
111
Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112
Bonus Chapter - Firasat
113
Bonus Chapter - Tanpa Haira
114
Bonus Chapter - Teror
115
Bonus Chapter - Siuman
116
Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117
Bonus Chapter - Antisipasi
118
Bonus Chapter - Ending
119
Novel baru
120
Episode Spesial - Kemana dia?
121
Episode Spesial - Bayi kembar
122
Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123
Episode Spesial - Kania
124
Episode Spesial - Kania 2
125
Episode Spesial - Kania 3
126
Episode Spesial - Melukis
127
Episode Spesial - Penderitaan
128
Episode Spesial - Cerita
129
Episode Spesial - Cinta
130
Episode Spesial - Nyanyian
131
Episode Spesial - Matahari
132
Episode Spesial - Berjanjilah
133
Episode Spesial - Selamat jalan
134
Novel Rahasia Pengantin
135
Novel Istri Bayangan
136
Episode Spesial - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!