Nasihat Harsya

Haira melihat postingan Resya yang memperlihatkan kemesraan mereka. Hati Haira langsung memanas melihat nya. Ah, bodoh sudah tau bikin sakit hati kenapa juga dilihat.

Haira memasukkan ponselnya ke dalam tas dan memulai pekerjaannya. Tak berselang lama, terdengar suara pintu di ketuk.

"Masuk."

Seseorang masuk dan ternyata itu adalah Harsya.

"Ayah, ada apa?" tanya Haira.

"Tidak apa-apa ayah hanya ingin mengobrol sebentar denganmu," sahut Harsya.

"Mengobrol soal apa yah?"

"Apa kau masih bersedih?"

Haira menunduk sebentar kemudian mengangkat wajahnya. "Jika aku tidak sedih, berarti aku tidak punya hati, Yah," ucapnya lirih.

"Sayang, dengarkan ayah. Ayah mohon, lupakan rasa sakitmu. Sekarang kau adalah istri Aiden. Anak sahabat ayah."

"Ayah tenang saja, aku akan berusaha melupakan itu. Tapi aku rasa kebencianku tidak akan bisa aku lupakan."

"Ayah mengerti perasaanmu. Ayah juga menyayangkan perbuatan tidak terpuji Resya dan Ziko." Harsya tampak merasa bersalah karena dia sudah mengorbankan perasaan Haira demi kepentingan pribadi nya.

"Sudahlah Yah, apa ayah mau mengobrol soal ini?"

"Tidak, sebenarnya ayah ingin menanyakan bagaimana sikap Aiden kepadamu," ucap Harsya.

"Aiden?" Haira mengernyitkan dahinya.

"Ya," sahut Harsya.

"Dia membuatku melakukan pekerjaan dapur Yah. Bahkan pagi ini dia menyuruh ku memasak tapi keasinan," keluh Haira.

"Apa dia marah saat masakanmu asin?" tanya Harsya.

Haira menggeleng. "Dia bilang enak, tapi dia juga bilang agar aku bisa membedakan mana gula dan garam. Itu memalukan Yah. Tapi dia malah menghabiskan nasi goreng itu."

"Itu bagus, Nak. Setidaknya dia mengajarimu bagaimana menjadi istri yang baik. Dan dia sabar meskipun kau membuatnya makan hamparan garam."

"Ayah, apakah ayah ingin aku belajar untuk menerimanya? Ayah, hidup ku berubah seratus delapan puluh derajat setelah menikah dengan nya. Aku bahkan pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motor dan pagi ini Vita mengejekku!" Haira terlihat kesal.

"Haira, dengar Nak. Aiden itu anak yang baik. Ayah mengenal nya sejak dia kecil. Ayah menjadikan dia menantu demi menjalankan amanah dari alm ayahnya. Kau tau, orang tuanya meninggal saat dia masih berumur setahun. Ayahnya berpesan agar ayah menikahkan dia dengan putri ayah. Haira, papa minta jangan kecewakan ayah dalam hal ini. Jangan kecewakan sahabat ayah. Ayah tau ini berat bagimu. Tapi percayalah, bahwa Aiden akan membuatmu bahagia suatu saat nanti. Seluruh mimpimu akan menjadi kenyataan. Ayah tau itu, karena dia pekerja keras." Harysa mencoba meyakinkan Haira.

Haira terdiam sejenak kemudian berkata, "Baiklah ayah, aku akan mencoba menerima nya. Tapi kalau untuk mencintainya, aku rasa aku tidak bisa."

"Ayah mengerti. Apa kau tau ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Kau hanya belum mengenal nya dengan baik." Harsya mengelus kepala Haira dan pergi dari ruangan nya.

Haira menghela nafas berat. Dia menatap keluar jendela ruangannya yang berada dilantai lima. Dia melihat sepasang suami istri yang menaiki sepeda ontel melewati jalan raya dengan senyuman di wajah mereka. Hidup mereka sudah pasti sederhana tapi mereka terlihat bahagia. Sang suami memakai seragam buruh pabrik. Sepertinya dia hendak bekerja dan sang istri mengantarnya dan akan membawa sepeda itu untuk belanja karena dia terlihat membawa keranjang belanjaan.

Haira tersentak dari lamunannya kala dering telepon terdengar.

"Ya, halo."

"Oh, baik, saya akan segera kesana."

Haira buru-buru keluar dan menemui seseorang yang merupakan wakil ayahnya.

"Ada apa, Pak?" tanya Haira.

"Hari ini kita akan pergi ke perusahaan Alexan karena CEO telah setuju bekerja sama dengan kita. Kau yang akan mewakili perusahaan kita dan mendapatkan tanda tangan tuan Alenxander," terang Pak Helmi.

"Apa? Kenapa harus saya?"

"Haira, tugas ini kan biasanya memang menjadi milikmu. Dan tuan Harsya sudah menyetujuinya. Apa kau keberatan karena ada suamimu disana?"

"Eh, bukan pak. Baiklah saya akan kesana."

Haira pun mengambil berkas di meja pak Helmi dan bersiap pergi.

Sepanjang perjalanan, Haira merasa deg degan karena akan bertemu petinggi Alexan Group yaitu tuan Alexander yang kabarnya belum pernah menunjukkan raut wajah nya kepada siapapun.

Sesampainya di kantor tersebut, Haira memasuki kantor yang sangat besar itu. Didalam, dia di sambut oleh satpam yang berjaga di luar.

Haira melewati ruang karyawan biasa dan sedikit melirik siapa tau melihat Aiden. Beberapa teman kantor Aiden saling menyikut saat melihat Haira lewat.

"Dimana Aiden?" tanya Salsa pada teman sebelah nya yang bernama Roby.

"Katanya perutnya sangat sakit jadi dia akan lama di kamar mandi," sahut Roby.

"Sayang sekali, padahal istrinya datang," ucap Salsa.

"Cantik sekali istrinya. Sudah cantik, wanita karir juga. Kapan aku bisa seberuntung Aiden? Apa aku harus punya wajah tampan dulu baru aku bisa seperti dia?"

Salsa memutar bola matanya mendengar ucapan Roby.

Haira sudah sampai di lift. Dia menaiki lift seorang diri. Sesampainya di depan ruangan CEO, Haira merasa semakin gugup. Jika ditolak kerja sama maka dia yang akan disalahkan.

Haira masuk setelah kedua pengawal yang berjaga di depan pintu mempersilakan nya masuk. Dia melangkah ke dalam ruangan itu dengan perlahan dan hati-hati. Tampak seorang pria menggunakan kacamata dan masker sedang duduk di kursi kebesaran nya.

Haira menunduk hormat. "Selamat pagi tuan Alexander" sapanya.

Alexander mempersilakan nya duduk dengan isyarat telunjuk.

Haira pun duduk di depan Alexander. Dia menyerahkan berkas dan mengatakan maksud dan tujuannya.

Alexander membaca berkas itu lalu menandatanganinya. Setelah itu dia langsung menyuruh Haira pergi dengan isyarat tangannya.

Haira berdiri dan menunduk hormat. "Terima kasih atas kerja sama nya tuan Alexander." Dia pun berbalik dan segera meninggalkan ruangan itu. Dalam hatinya berkata, 'Cih, sombong sekali'

Alexander membuka kacamata, masker dan mengganti pakaiannya kembali. Sementara Dean muncul dari ruang pribadinya dan mengenakan pakaian yang sama dengan Alexander.

"Tuan, kenapa anda repot-repot menyuruh nona Haira kemari. Sedangkan anda bisa menandatanganinya tanpa repot-repot bertemu dengan orang lain." Dean merasa heran.

"Sebaiknya kau diam jika tidak ingin kehilangan lidahmu itu." Alexander yang tak lain adalah Aiden menyorot tajam ke arah Dean.

"Ma-af tuan." Dean membungkukkan badannya.

Aiden kembali ke meja kerjanya dan menjadi karyawan biasa lagi.

"Lama sekali kau, tadi istrimu datang kesini," ucap Salsa.

"Oh, sayang sekali ya perutku harus sakit hari ini," sahut Aiden.

"Dia cantik sekali ya," puji Roby.

'Jika aku tidak sedang menyamar, sudah ku patahkan lehermu itu. Berani sekali kau memuji istriku. Dia itu cinta pertamaku dan juga cinta sejatiku. Dasar sampah!!' Batin Aiden.

Hah? Haira cinta pertama Aiden? Kok bisa? Nantikan episode selanjutnya ya 😊

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Waahhh cinta pertama cenah

2024-02-22

0

Ayuna Kamelia

Ayuna Kamelia

makanya maunya satu kamar ternyata first lovenya aiden toh

2024-01-31

0

Beloved vindra

Beloved vindra

uwauwwww

2023-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Skandal
3 Aku Membencimu, Kakak!
4 Hidup Baru
5 Pagi Yang Baru
6 Nasihat Harsya
7 Aiden Alexander
8 Menjemput
9 Resepsi Pernikahan
10 Doyan Dangdutan
11 Dilarang Menyewa Gedung
12 Marah
13 Supir Taxi
14 Acara Komplek Sebelah
15 Hancur Dalam Semalam
16 Setitik Harapan
17 Bijaksana
18 Insiden
19 Perhatian
20 Sekilas
21 Pulang
22 Yang Ditunggu
23 Dugaan
24 Duri Dalam Pernikahan
25 Bulan Madu
26 Bahagia vs Sengsara
27 Maduku
28 Kabar Buruk dan Kabar Baik
29 Kunjungan
30 Berbohong
31 Baikan
32 Sesuatu Dibalik Foto
33 Terluka
34 Koma
35 Sang Pelakor
36 Rencana
37 Pulang Ke Rumah
38 Alexander
39 Kamar Pengantin
40 Berita Gempar
41 Konferensi Pers
42 Masih Jadi Pelakor
43 Teman Ghibah
44 Rencana Untuk Resya
45 Pesta Ulang Tahun
46 Fitnah
47 Terbongkar
48 Sesuatu Dimasa Lalu
49 Resmi Bercerai
50 Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51 Tugas Pertama
52 Pemilik Kalung
53 Ternyata Resya
54 Jadwal Resya
55 Jatuh Cinta Padanya
56 Teman
57 Pengakuan
58 Ingatan Yang Kembali
59 Penjahat
60 Persiapan
61 Saksi
62 Dunia Milik Berdua
63 Ayah dan Ibu
64 Persidangan
65 Memulai Kebahagiaan
66 Lamaran untuk Sarah
67 Allen Elordi
68 Anakku!
69 Meminta Restu
70 Penculikan
71 Selamat tinggal
72 Selamat tinggal #2
73 Pernikahan Yang Sesungguhnya
74 Akhir Yang Bahagia
75 Bonus Chapter - Ceroboh
76 Bonus Chapter - Nama
77 Bonus Chapter - Es
78 Bonus Chapter - Duet
79 Bonus Chapter - Manja
80 Bonus Chapter - Sikap
81 Bonus Chapter - Syaiton
82 Bonus Chapter - Posesif
83 Bonus Chapter - Pesan
84 Bonus Chapter - Kesal
85 Bonus Chapter - Jengkel
86 Bonus Chapter - Aku Tahu
87 Bonus Chapter - Undangan
88 Bonus Chapter - Pesta
89 Bonus Chapter - Ledakan
90 Bonus Chapter - Kesedihan
91 Bonus Chapter - Ziarah
92 Bonus Chapter - Gurauan
93 Bonus Chapter - Kejutan
94 Bonus Chapter - Kegaduhan
95 Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96 Bonus Chapter - Ular Tangga
97 Bonus Chapter - Berbaikan
98 Bonus Chapter - Gangguan
99 Bonus Chapter - Balasan
100 Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101 Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102 Bonus Chapter - Bertukar
103 Bonus Chapter - Liburan
104 Bonus Chapter - Dangdutan
105 Bonus Chapter - Pertanyaan
106 Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107 Bonus Chapter - Wisata
108 Bonus Chapter - Cocok
109 Bonus Chapter - Bercanda
110 Bonus Chapter - Kenangan Indah
111 Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112 Bonus Chapter - Firasat
113 Bonus Chapter - Tanpa Haira
114 Bonus Chapter - Teror
115 Bonus Chapter - Siuman
116 Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117 Bonus Chapter - Antisipasi
118 Bonus Chapter - Ending
119 Novel baru
120 Episode Spesial - Kemana dia?
121 Episode Spesial - Bayi kembar
122 Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123 Episode Spesial - Kania
124 Episode Spesial - Kania 2
125 Episode Spesial - Kania 3
126 Episode Spesial - Melukis
127 Episode Spesial - Penderitaan
128 Episode Spesial - Cerita
129 Episode Spesial - Cinta
130 Episode Spesial - Nyanyian
131 Episode Spesial - Matahari
132 Episode Spesial - Berjanjilah
133 Episode Spesial - Selamat jalan
134 Novel Rahasia Pengantin
135 Novel Istri Bayangan
136 Episode Spesial - Ending
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Skandal
3
Aku Membencimu, Kakak!
4
Hidup Baru
5
Pagi Yang Baru
6
Nasihat Harsya
7
Aiden Alexander
8
Menjemput
9
Resepsi Pernikahan
10
Doyan Dangdutan
11
Dilarang Menyewa Gedung
12
Marah
13
Supir Taxi
14
Acara Komplek Sebelah
15
Hancur Dalam Semalam
16
Setitik Harapan
17
Bijaksana
18
Insiden
19
Perhatian
20
Sekilas
21
Pulang
22
Yang Ditunggu
23
Dugaan
24
Duri Dalam Pernikahan
25
Bulan Madu
26
Bahagia vs Sengsara
27
Maduku
28
Kabar Buruk dan Kabar Baik
29
Kunjungan
30
Berbohong
31
Baikan
32
Sesuatu Dibalik Foto
33
Terluka
34
Koma
35
Sang Pelakor
36
Rencana
37
Pulang Ke Rumah
38
Alexander
39
Kamar Pengantin
40
Berita Gempar
41
Konferensi Pers
42
Masih Jadi Pelakor
43
Teman Ghibah
44
Rencana Untuk Resya
45
Pesta Ulang Tahun
46
Fitnah
47
Terbongkar
48
Sesuatu Dimasa Lalu
49
Resmi Bercerai
50
Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51
Tugas Pertama
52
Pemilik Kalung
53
Ternyata Resya
54
Jadwal Resya
55
Jatuh Cinta Padanya
56
Teman
57
Pengakuan
58
Ingatan Yang Kembali
59
Penjahat
60
Persiapan
61
Saksi
62
Dunia Milik Berdua
63
Ayah dan Ibu
64
Persidangan
65
Memulai Kebahagiaan
66
Lamaran untuk Sarah
67
Allen Elordi
68
Anakku!
69
Meminta Restu
70
Penculikan
71
Selamat tinggal
72
Selamat tinggal #2
73
Pernikahan Yang Sesungguhnya
74
Akhir Yang Bahagia
75
Bonus Chapter - Ceroboh
76
Bonus Chapter - Nama
77
Bonus Chapter - Es
78
Bonus Chapter - Duet
79
Bonus Chapter - Manja
80
Bonus Chapter - Sikap
81
Bonus Chapter - Syaiton
82
Bonus Chapter - Posesif
83
Bonus Chapter - Pesan
84
Bonus Chapter - Kesal
85
Bonus Chapter - Jengkel
86
Bonus Chapter - Aku Tahu
87
Bonus Chapter - Undangan
88
Bonus Chapter - Pesta
89
Bonus Chapter - Ledakan
90
Bonus Chapter - Kesedihan
91
Bonus Chapter - Ziarah
92
Bonus Chapter - Gurauan
93
Bonus Chapter - Kejutan
94
Bonus Chapter - Kegaduhan
95
Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96
Bonus Chapter - Ular Tangga
97
Bonus Chapter - Berbaikan
98
Bonus Chapter - Gangguan
99
Bonus Chapter - Balasan
100
Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101
Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102
Bonus Chapter - Bertukar
103
Bonus Chapter - Liburan
104
Bonus Chapter - Dangdutan
105
Bonus Chapter - Pertanyaan
106
Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107
Bonus Chapter - Wisata
108
Bonus Chapter - Cocok
109
Bonus Chapter - Bercanda
110
Bonus Chapter - Kenangan Indah
111
Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112
Bonus Chapter - Firasat
113
Bonus Chapter - Tanpa Haira
114
Bonus Chapter - Teror
115
Bonus Chapter - Siuman
116
Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117
Bonus Chapter - Antisipasi
118
Bonus Chapter - Ending
119
Novel baru
120
Episode Spesial - Kemana dia?
121
Episode Spesial - Bayi kembar
122
Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123
Episode Spesial - Kania
124
Episode Spesial - Kania 2
125
Episode Spesial - Kania 3
126
Episode Spesial - Melukis
127
Episode Spesial - Penderitaan
128
Episode Spesial - Cerita
129
Episode Spesial - Cinta
130
Episode Spesial - Nyanyian
131
Episode Spesial - Matahari
132
Episode Spesial - Berjanjilah
133
Episode Spesial - Selamat jalan
134
Novel Rahasia Pengantin
135
Novel Istri Bayangan
136
Episode Spesial - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!