Di sebuah rumah mewah di tengah kota.
Suasana tampak begitu tegang. Seorang pengantin wanita yang duduk sendirian di kursi ijab qobul tampak menangis. Terlihat ibunya yang bernama Laras sedang menenangkannya.
"Bagaimana ini Tuan Zen, Resya dan Ziko kabur dan meninggalkan surat ini!" ucap Harsya yang merupakan ayah Haira dan Resya.
Zen yang merupakan ayah dari Ziko hanya mampu mengusap wajahnya dengan kasar. "Saya juga tidak mengerti Tuan Harsya. Bahkan mereka tidak pernah terlihat bersama."
"Mereka memang sudah merencanakan ini!" ucap Harsya dengan wajah gusar.
"Bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan. Undangan telah di sebar untuk resepsi pernikahan minggu depan. Pantas saja Ziko melarang kita membubuhkan nama mempelai di undangan pernikahan ini, ternyata mereka memang merencanakan untuk kabur."
Zen kembali mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak menyangka bahwa anaknya bisa melakukan hal ini. Maksudnya, jika Ziko tidak mencintai Haira, untuk apa dia menjalin cinta dengan Haira? Dia tidak habis pikir kenapa Ziko bisa menjadi pengkhianat. Bahkan dia berkhianat dengan adik tunangannya sendiri.
"Bu, kenapa Ziko dan Resya tega melakukan ini padaku? Apa salahku, Bu?" Haira masih menangis di pelukan ibunya.
Laras membelai rambut putrinya yang sudah dipenuhi dengan hiasan kepala yang hari ini membuatnya sangat cantik. "Sabarlah, Nak. Ibu juga tidak menyangka akan hal ini."
Seorang pria berwajah tampan dengan raut wajah datar, memanggil teman yang menemaninya dan membisikkan sesuatu. Dia adalah Aiden yang membisikkan sesuatu ke telinga Dean yang merupakan teman baiknya. Dean tampak bingung kemudian mendatangi Harsya.
"Maaf tuan, kata Aiden jika pernikahan ini tidak jadi, bolehkah dia pulang?" tanya Dean kepada Harsya.
Harsya pun baru menyadari bahwa Aiden juga harusnya menikah dengan Resya. Dia segera menghampiri Aiden dan berkata dengan ragu.
"Aiden, Paman minta maaf. Resya telah pergi. Namun, pernikahan ini harus dilaksanakan karena perjanjian paman dengan alm ayahmu yang memang harus kita lakukan," ucap Harsya.
"Ya, aku mengerti paman. Masalahnya, apakah anak paman yang telah kabur meninggalkanku sudah kembali. Jika sudah segera kita mulai pernikahan ini saja karena aku ingin segera pulang," ucap Aiden dengan tatapan datarnya.
'Astaga dia memang benar-benar anak William. Tatapan dan kejutekannya begitu menurun' Batin Harsya.
Harsya tampak bimbang. Namun, seketika dia memikirkan ide gila. "Bagaimana jika yang menikah denganmu adalah Haira, anak pertama Paman," ujar Harsya.
Haira yang mendengarnya pun langsung berdiri dan berseru, "Tidak, ayah, Bagaimana mungkin aku menikah dengannya. Aku akan menikah dengan Ziko!"
Aiden yang mendengar ucapan Haira langsung berdiri juga. "Apa kau pikir aku sejelek itu dan kau secantik itu? Bagaimana mungkin kau menolak tepat di hadapanku. Tidak bisakah kau pelankan suaramu atau mengajak ayahmu ke tempat lain untuk berdiskusi?"
"Sudah, sudah. Haira, ayah mohon. Kalian harus bertukar pengantin demi menyelamatkan nama baik keluarga kita. Mau taruh dimana wajah ayah jika semua orang tau bahwa Ziko dan Resya terlibat skandal begini. Hanya kau lah penolong ayah, Nak," pinta Harsya.
"Pantas saja mereka menolak kita membubuhkan nama mempelai yang akan menikah. Ternyata mereka sudah merendahkan ini!" Haira mengepal erat tangan nya.
"Sebenarnya Resya meninggalkan pesan," ucap Harsya pelan.
"Pesan apa Yah?" tanya Haira penasaran.
Harsya merogo sakunya dan mengeluarkan secarik kertas dan menyerahkan nya pada Haira. Haira langsung mengambil kertas itu dan membacanya.
Isi surat :
Ayah, maafkan aku. Aku terpaksa melakukan ini. Aku dan Ziko saling mencintai. Saat dia datang ke rumah kita, aku dan dia sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, karena kak Haira mengenal nya lebih dulu, maka Ziko tidak berani menolak perasaan kak Haira. Awalnya kami mencoba untuk pacaran secara sembunyi, namun lama kelamaan rasa cinta kami semakin membara. Hingga saat tanggal pernikahan ditentukan, kami memutuskan kabur saja agar kami tidak menikah dengan orang yang tidak kami cintai.
Lagi pula Aiden itu dari kalangan orang biasa. Mana mungkin aku bisa hidup enak setelah menikah dengan nya.
Ayah, maafkan aku. Aku harus pergi dengan Ziko. Kami ke luar kota. Jika ayah mau menikahkan kami, maka aku akan pulang. Jika tidak, maka aku dan Ziko akan pergi ke luar negeri dan kami tidak akan kembali.
Haira merem@s kertas itu dan kembali menangis. "Kenapa dia tega sekali ayah. Aku kakaknya dan dia sudah mengkhianatiku!!"
"Tenangkan dirimu, Nak. Ayah mohon, mengalah lah dan selamatkanlah nama baik keluarga kita."
Harsya menangkupkan tangan dan memohon pada Haira. Haira menggeleng sambil menangis. "Ayah jangan lakukan ini. Baiklah, aku akan menikah dengan Aiden."
Seperti mendapat angin segar saat Haira mengatakan hal itu kepada Harsya.
"Aiden, menikahlah dengan Haira demi wasiat dan nama baik keluarga kita," ucap Harsya.
"Bukan kah tadi dia menolakku?" Aiden terlihat menimbang-nimbang.
"Apa? Setelah aku setuju, kau malah menolakku? Ayah lihat apa yang dia lakukan padaku."
Haira menangis di pelukan ayahnya.
"Aku tidak menolakmu. Aku kan hanya bertanya. Kenapa kau malah menyimpulkan seenaknya." Suara yang terdengar kesal.
"Sudah, sudah. Ayo kita laksanakan pernikahan ini," ucap Harsya.
'Resya. Awas kau ya. Aku tidak akan memaafkanmu. Aku akan menunjukkan pada kau dan Ziko bahwa kalian bukan apa-apa untukku. Kalian tidak ada artinya untukku. Kalian hanya sampah. Penghianat rendahan. Ihhhh. Seballll!!' Teriak Haira dalam hati.
Dan pernikahan pun dilaksanakan. Tepat setelah pernikahan itu selesai, Resya dan Ziko kembali sambil bergandengan tangan. Haira yang melihatnya langsung naik pitam.
Resya menatapnya dengan sedikit takut. "Kakak, maafkan aku. Aku dan Ziko saling mencintai," ucapnya dengan pelan.
"Bisa-bisanya kau meminta maaf setelah melakukan pengkhianatan ini. Kau bukan lagi adikku!" Air mata Haira akhirnya tumpah. Begitu besar rasa sakit yang dia rasakan karena penghianatan dari dua orang yang dia cintai.
"Haira sudahlah, Nak." Laras membelai rambut Haira dan memeluk dirinya.
Setelah itu, Resya dan Ziko pun menikah. Dan dengan demikian maka kedua pasangan pengantin yang ditukar itu resmi menikah. Namun mereka hanya menikah secara agama saja, karena mereka harus mengubah ulang data pernikahan karena bertukar pasangan. Penghulu dan para saksi dipastikan tutup mulut tentang kejadian ini. Dengan begitu pernikahan ini akan tetap dilaksanakan.
Dan hari ini merupakan hari paling buruk bagi Haira namun hari ini juga merupakan hari paling bahagia bagi Resya dan Ziko karena Skandal mereka tidak menjadi masalah besar karena Haira mengalah demi menjaga nama baik keluarga mereka semua.
Hingga sampai acara selesai, Resya mendatangi ruang rias untuk berbicara dengan Haira.
"Keluar," ucap Resya pada perias pengantin yang sedang membantu melepas aksesoris di kepala Haira.
Perias itu pun keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
🌸 Airyein 🌸
Bener. Aku setuju sama kamu cantik
2024-02-22
1
Rayhana Mb
baru mampir thour..
awal cerita kelihatan menarik..
meraton aahhh🏃🏃🏃
2023-08-13
0
lalalicious
Hai thor salam kenal ya👋 "My Favorite Wife" sudah mampir nih, jangan lupa mampir juga ya thor🤗
2023-05-30
0