Insiden

Haira dan Aiden sudah berada di tempat kerja masing-masing.

Di kantor Alexander.

"Jadi maksudmu wanita itu sangat dekat dengan ayah?" tanya Aiden.

"Begitu lah tuan. Jika melihat foto tuan William, dia langsung tenang. Namun sebaliknya saat melihat foto kakaknya, dia langsung histeris seperti orang ketakutan," tutur Dean.

"Hmm, ini semakin membuat ku penasaran. Sebenarnya masa lalu apa yang dia punya. Dean, jagalah dia. Hanya dia saksi kunci kita yang bisa membantu mengungkap misteri kecelakaan orang tuaku. Ya, sepertinya kita harus meminta bantuan orang yang tidak waras. Tapi aku tau Wina orang yang sangat hebat. Dia pasti bisa membuat ingatannya kembali," ucap Aiden penuh keyakinan.

"Tuan, bisakah anda memberi saya waktu membantu Wina? Saya ingin turun tangan langsung menangani wanita itu," usul Dean.

"Baiklah, aku akan menjadwalkan urusan ke luar negeri. Biar si botak saja yang mewalilkanku selama kau pergi. Apa seminggu cukup?" tanya Aiden.

"Cukup tuan. Anu sebenarnya rambut pak Feri sudah tumbuh meskipun hanya sedikit, tuan."

"Terus apa masalahmu? Mau aku panggil dia tuyul pun itu bukan urusanmu. Lakukan saja tugasmu. Dan jangan banyak bicara dengan istriku!" Aiden menatap tajam.

"Baik tuan, saya tau anda sangat mencintai nona Haira," ucap Dean sambil tersenyum.

"Sepertinya sekarang kau suka mengurus urusan orang," gerutu Aiden.

"Hahaha, maafkan saya tuan. Kalau begitu saya permisi dulu." Dean menunduk memberi hormat dan pergi.

Aiden langsung membuka ponsel rahasia nya dan mengirim pesan kepada wakilnya, yaitu Feri. Setelah itu, dia pergi ke bawah dan menjadi karyawan biasa.

Sementara itu...

"Sayang, pergilah ke kantor Atmajaya. Kau akan mewakili ayah dalam meeting hari ini. Karena ayah, wakil dan sekretaris sedang menangani proyek penting, ayah tidak bisa pergi kesana," ucap Harsya.

"Tapi yah, aku tidak mau bertemu dengan Ziko," gerutu Haira.

"Ayolah sayang, ayah mohon. Kau harus profesional. Jangan libatkan masalah pribadi dengan pekerjaan." Harysa memegang tangan Haira.

Haira menghembuskan nafas pelan. "Baiklah yah," ucapnya dengan pasrah.

Setelah mempersiapkan semua berkasnya, Haira pun langsung pergi ke kantor Atmajaya, perusahaan Ziko dan ayahnya, Zen.

Sesampainya disana, Haira langsung masuk ke dalam kantor itu dan mengikuti meeting menggantikan ayahnya. Dan tentu saja, disana ada Ziko dan beberapa bawahan Ziko.

Mereka pun memulai meeting nya. Hingga tiba, giliran Haira melakukan presentasi dan membuat para bawahan Ziko bertepuk tangan setelah nya.

"Dia hebat sekali. Sudah cantik, pintar lagi. Sayang sudah punya suami. Janda nya pun aku mau." Berbisik.

"Sadarlah, istrimu saja sudah dua. Aku yang masih lajang ini baru pantas bersamanya. Kira-kira siapa mantan kekasihnya ya, aku yakin mantannya pasti sangat menyesal meninggalkannya."

Ziko yang berada disamping mereka langsung memelototi mereka agar mereka diam.

Meeting telah selesai. Haira bersiap untuk pulang.

"Haira." Sebuah panggilan menghentikan langkah kaki Haira. Dia pun menoleh ke sumber suara dan ternyata itu adalah Ziko.

"Ada apa?" tanya Haira dengan ketus.

"Aku...ingin minta maaf," ucap Ziko dengan gugup.

"Sudah lah, memori otakku tidak menyimpan apapun tentangmu."

"Aku tau selama ini aku sudah salah padamu. Aku meninggalkanmu tepat di hari pernikahan kita dan menghianatimu."

"Sudahlah, aku tidak mau mengingat nya lagi. Bagiku kau itu hanya masa lalu yang tidak perlu aku ingat lagi. Jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan, aku punya pekerjaan yang lebih penting. Selamat siang." Haira berbalik dan berjalan meninggalkan Ziko yang terlihat sangat kesal.

Haira sudah sampai parkiran. Dia membuka pintu mobil yang merupakan mobil ayahnya yang selalu dia pakai saat ada tugas keluar.

Haira sudah mengendarai mobilnya menuju jalan raya yang padat pengendara. Hatinya masih berkecamuk karena perkataan Ziko tadi. Bagaimana Ziko bisa berkata seperti itu. Apa dia berusaha mengungkit masa lalu? Apa maksudnya? Mau mengulang perihnya masa itu. Masa dimana Haira tau bahwa Ziko lari dengan adiknya sendiri di hari pernikahan mereka. Sakit? Tentu saat itu sangat sakit. Rasa kecewa yang menyelimuti hatinya karena dihianati orang-orang yang dia cintai.

Haira sudah sampai di kantor ayahnya. Dia akan menaiki lift namun didepan lift sudah penuh antrian para karyawan yang akan naik ke atas. Karena ini baru selesai jam istirahat, maka semua karyawan akan silih berganti memakai lift untuk naik ke atas. Tak mau egois dan dianggap anak bos yang sesuka hati, Haira memilih menunggu saja. Namun, karena tidak sabar menunggu dia pun memilih menaiki tangga. Haira menapaki anak tangga ke lantai ruangannya.

Saat menapaki anak tangga, sepertinya Haira tidak hati-hati hingga saat mencapai puncak anak tangga, kakinya keseleo dan dia pun jatuh dari tangga.

Karyawan yang mendengar suara teriakannya langsung datang menolong. Haira pingsan dengan luka di kepalanya dan langsung dibawa ke rumah sakit.

*****

Aiden menggebrak meja kerjanya saat menerima telepon dari teman Haira. Dia tampak sangat marah dan terlihat sedang menahan emosi nya. "Baiklah, saya akan segera kesana. Terima kasih," ucapnya.

Dia segera beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja. Sedangkan Salsa dan Roby terlihat memegangi dada mereka yang jantungan karena gebrakan meja dari Aiden tadi.

"Hei, kenapa dia?" tanya karyawan yang lain.

"Tidak tau, jantung kami hampir copot karenanya," sahut Salsa.

Aiden segera melajukan motornya ke rumah sakit. Sesampainya di sana, dia langsung menemui resepsionis dan menanyakan perihal Haira.

Setelah mengetahui kamar rawat Haira, dia segera berlari menuju lokasi itu. Sesampainya dikamar itu, dia melihat dokter baru saja selesai memeriksa Haira yang sudah siuman dengan kepala yang diperban.

"Haira, kau tidak apa-apa kan. Apa masih ada yang sakit? Bagian mana?" Aiden mendekati Haira dan membelai rambutnya.

Haira masih diam saja. Dia terus menatap Aiden dengan serius.

"Haira!" Kali ini Aiden mengeraskan volume suaranya.

Haira langsung tersentak. "Eh, iya aku tidak apa-apa," sahut Haira.

"Bagaimana kau bisa jatuh dari tangga kantor?" tanya Aiden masih dengan tampang khawatir.

"Aku tadi tidak hati-hati saat menapaki anak tangga," sahut Haira.

"Lain kali lihat-lihat lah kalau jalan. Kenapa kau selalu ceroboh?" Aiden membuang nafas kasar.

"Kau tau darimana kalau aku selalu ceroboh?" Haira menatap heran.

"Eh, itu kau kan memang ceroboh. Sejak kita menikah sudah berapa banyak gelas yang pecah saat kau cuci," ucap Aiden.

"Ah maaf, aku tidak menghitung berapa banyak gelas yang aku pecahkan."

"Sudahlah, lebih baik kau istirahat saja. Ayah dan Ibu akan segera kesini," ujar Aiden.

Haira mengangguk. Dia tersenyum melihat Aiden yang sangat perhatian padanya.

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

kira2 haira ingat dak ya

2023-01-20

0

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

haira mungkin udah mulai ingat y separuh masa lalunya🤗

2023-01-17

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

next..

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Skandal
3 Aku Membencimu, Kakak!
4 Hidup Baru
5 Pagi Yang Baru
6 Nasihat Harsya
7 Aiden Alexander
8 Menjemput
9 Resepsi Pernikahan
10 Doyan Dangdutan
11 Dilarang Menyewa Gedung
12 Marah
13 Supir Taxi
14 Acara Komplek Sebelah
15 Hancur Dalam Semalam
16 Setitik Harapan
17 Bijaksana
18 Insiden
19 Perhatian
20 Sekilas
21 Pulang
22 Yang Ditunggu
23 Dugaan
24 Duri Dalam Pernikahan
25 Bulan Madu
26 Bahagia vs Sengsara
27 Maduku
28 Kabar Buruk dan Kabar Baik
29 Kunjungan
30 Berbohong
31 Baikan
32 Sesuatu Dibalik Foto
33 Terluka
34 Koma
35 Sang Pelakor
36 Rencana
37 Pulang Ke Rumah
38 Alexander
39 Kamar Pengantin
40 Berita Gempar
41 Konferensi Pers
42 Masih Jadi Pelakor
43 Teman Ghibah
44 Rencana Untuk Resya
45 Pesta Ulang Tahun
46 Fitnah
47 Terbongkar
48 Sesuatu Dimasa Lalu
49 Resmi Bercerai
50 Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51 Tugas Pertama
52 Pemilik Kalung
53 Ternyata Resya
54 Jadwal Resya
55 Jatuh Cinta Padanya
56 Teman
57 Pengakuan
58 Ingatan Yang Kembali
59 Penjahat
60 Persiapan
61 Saksi
62 Dunia Milik Berdua
63 Ayah dan Ibu
64 Persidangan
65 Memulai Kebahagiaan
66 Lamaran untuk Sarah
67 Allen Elordi
68 Anakku!
69 Meminta Restu
70 Penculikan
71 Selamat tinggal
72 Selamat tinggal #2
73 Pernikahan Yang Sesungguhnya
74 Akhir Yang Bahagia
75 Bonus Chapter - Ceroboh
76 Bonus Chapter - Nama
77 Bonus Chapter - Es
78 Bonus Chapter - Duet
79 Bonus Chapter - Manja
80 Bonus Chapter - Sikap
81 Bonus Chapter - Syaiton
82 Bonus Chapter - Posesif
83 Bonus Chapter - Pesan
84 Bonus Chapter - Kesal
85 Bonus Chapter - Jengkel
86 Bonus Chapter - Aku Tahu
87 Bonus Chapter - Undangan
88 Bonus Chapter - Pesta
89 Bonus Chapter - Ledakan
90 Bonus Chapter - Kesedihan
91 Bonus Chapter - Ziarah
92 Bonus Chapter - Gurauan
93 Bonus Chapter - Kejutan
94 Bonus Chapter - Kegaduhan
95 Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96 Bonus Chapter - Ular Tangga
97 Bonus Chapter - Berbaikan
98 Bonus Chapter - Gangguan
99 Bonus Chapter - Balasan
100 Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101 Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102 Bonus Chapter - Bertukar
103 Bonus Chapter - Liburan
104 Bonus Chapter - Dangdutan
105 Bonus Chapter - Pertanyaan
106 Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107 Bonus Chapter - Wisata
108 Bonus Chapter - Cocok
109 Bonus Chapter - Bercanda
110 Bonus Chapter - Kenangan Indah
111 Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112 Bonus Chapter - Firasat
113 Bonus Chapter - Tanpa Haira
114 Bonus Chapter - Teror
115 Bonus Chapter - Siuman
116 Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117 Bonus Chapter - Antisipasi
118 Bonus Chapter - Ending
119 Novel baru
120 Episode Spesial - Kemana dia?
121 Episode Spesial - Bayi kembar
122 Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123 Episode Spesial - Kania
124 Episode Spesial - Kania 2
125 Episode Spesial - Kania 3
126 Episode Spesial - Melukis
127 Episode Spesial - Penderitaan
128 Episode Spesial - Cerita
129 Episode Spesial - Cinta
130 Episode Spesial - Nyanyian
131 Episode Spesial - Matahari
132 Episode Spesial - Berjanjilah
133 Episode Spesial - Selamat jalan
134 Novel Rahasia Pengantin
135 Novel Istri Bayangan
136 Episode Spesial - Ending
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Skandal
3
Aku Membencimu, Kakak!
4
Hidup Baru
5
Pagi Yang Baru
6
Nasihat Harsya
7
Aiden Alexander
8
Menjemput
9
Resepsi Pernikahan
10
Doyan Dangdutan
11
Dilarang Menyewa Gedung
12
Marah
13
Supir Taxi
14
Acara Komplek Sebelah
15
Hancur Dalam Semalam
16
Setitik Harapan
17
Bijaksana
18
Insiden
19
Perhatian
20
Sekilas
21
Pulang
22
Yang Ditunggu
23
Dugaan
24
Duri Dalam Pernikahan
25
Bulan Madu
26
Bahagia vs Sengsara
27
Maduku
28
Kabar Buruk dan Kabar Baik
29
Kunjungan
30
Berbohong
31
Baikan
32
Sesuatu Dibalik Foto
33
Terluka
34
Koma
35
Sang Pelakor
36
Rencana
37
Pulang Ke Rumah
38
Alexander
39
Kamar Pengantin
40
Berita Gempar
41
Konferensi Pers
42
Masih Jadi Pelakor
43
Teman Ghibah
44
Rencana Untuk Resya
45
Pesta Ulang Tahun
46
Fitnah
47
Terbongkar
48
Sesuatu Dimasa Lalu
49
Resmi Bercerai
50
Sesuatu Dimasa Lalu (2)
51
Tugas Pertama
52
Pemilik Kalung
53
Ternyata Resya
54
Jadwal Resya
55
Jatuh Cinta Padanya
56
Teman
57
Pengakuan
58
Ingatan Yang Kembali
59
Penjahat
60
Persiapan
61
Saksi
62
Dunia Milik Berdua
63
Ayah dan Ibu
64
Persidangan
65
Memulai Kebahagiaan
66
Lamaran untuk Sarah
67
Allen Elordi
68
Anakku!
69
Meminta Restu
70
Penculikan
71
Selamat tinggal
72
Selamat tinggal #2
73
Pernikahan Yang Sesungguhnya
74
Akhir Yang Bahagia
75
Bonus Chapter - Ceroboh
76
Bonus Chapter - Nama
77
Bonus Chapter - Es
78
Bonus Chapter - Duet
79
Bonus Chapter - Manja
80
Bonus Chapter - Sikap
81
Bonus Chapter - Syaiton
82
Bonus Chapter - Posesif
83
Bonus Chapter - Pesan
84
Bonus Chapter - Kesal
85
Bonus Chapter - Jengkel
86
Bonus Chapter - Aku Tahu
87
Bonus Chapter - Undangan
88
Bonus Chapter - Pesta
89
Bonus Chapter - Ledakan
90
Bonus Chapter - Kesedihan
91
Bonus Chapter - Ziarah
92
Bonus Chapter - Gurauan
93
Bonus Chapter - Kejutan
94
Bonus Chapter - Kegaduhan
95
Bonus Chapter - Akhir Perjuangan Naumi
96
Bonus Chapter - Ular Tangga
97
Bonus Chapter - Berbaikan
98
Bonus Chapter - Gangguan
99
Bonus Chapter - Balasan
100
Bonus Chapter - Ayo, Lanjutkan!
101
Bonus Chapter - Gara-gara Otak-otak
102
Bonus Chapter - Bertukar
103
Bonus Chapter - Liburan
104
Bonus Chapter - Dangdutan
105
Bonus Chapter - Pertanyaan
106
Bonus Chapter - Gara-gara Handuk
107
Bonus Chapter - Wisata
108
Bonus Chapter - Cocok
109
Bonus Chapter - Bercanda
110
Bonus Chapter - Kenangan Indah
111
Bonus Chapter - Jangan Ada Pertengkaran
112
Bonus Chapter - Firasat
113
Bonus Chapter - Tanpa Haira
114
Bonus Chapter - Teror
115
Bonus Chapter - Siuman
116
Bonus Chapter - Tamu Tak Diundang
117
Bonus Chapter - Antisipasi
118
Bonus Chapter - Ending
119
Novel baru
120
Episode Spesial - Kemana dia?
121
Episode Spesial - Bayi kembar
122
Episode Spesial - Perjalanan yang panjang
123
Episode Spesial - Kania
124
Episode Spesial - Kania 2
125
Episode Spesial - Kania 3
126
Episode Spesial - Melukis
127
Episode Spesial - Penderitaan
128
Episode Spesial - Cerita
129
Episode Spesial - Cinta
130
Episode Spesial - Nyanyian
131
Episode Spesial - Matahari
132
Episode Spesial - Berjanjilah
133
Episode Spesial - Selamat jalan
134
Novel Rahasia Pengantin
135
Novel Istri Bayangan
136
Episode Spesial - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!