Aksi Kami Bersaudara

Aksi Kami Bersaudara

Awal perjalanan Classic pearl

Yaza adalah seseorang yang mahir dalam membuat ataupun memperbaiki sesuatu. walaupun saat ini kemampuan gerak tubuhnya sangat terbatas, karena kecelakaan yang menimpanya pada penelitian yang dilakukannya dulu. Namun otaknya tidak kehilangan kejeniusannya.

"Sebuah bak mandi yang cukup besar ya."

Gumam Yaza saat melihat Torani yang melayang di atas kepalanya, seraya mengangguk perlahan.

"Eiji tolong bawa aku naik ke atas benda itu."

Pinta Yaza kepada putra keduanya. Belum sempat Eiji menjawab, Arnius sudah memotong ucapannya terlebih dahulu.

"Aku bisa membawa ayah naik ke sana, apa kau mampu Eiji?"

Ucap Arnius sambil melihat kearah Eiji.

"Ayah yang memintaku tentu saja ayah tahu aku mampu kak."

Eiji tersenyum kecil memandang sang kakak.

"Ayah sudah siap?"

Eiji melihat Yaza sudah menganggukkan kepalanya. Sepasang sayap muncul di punggung Eiji, setelah pemuda itu menyentuh liontin yang menggantung di lehernya. Dengan perlahan tubuh Eiji terbang sambil membopong tubuh Yaza dalam dekapannya hingga naik ke atas Torani.

Arnius kagum melihat kemampuan terbang Eiji.

"Ayah memang yang terbaik."

Gumam Arnius pelan sambil mengikuti Eiji.

Yaza mengamati setiap sudut kapal itu setelah Eiji menurunnya, keningnya yang berkerut seakan memperlihatkan ada banyak hal yang sedang dipikirannya.

"Dimana Keiko?"

Ucap Yaza tiba-tiba, pandangannya menyapu seluruh tempat tersebut untuk menemukan putri kecilnya

"Disini ayah."

Sahut Keiko yang dengan cepat sudah berdiri di belakang ayahnya.

"Bawa kedua kakakmu ke gudang tempatku meletakkan semua hasil penelitian, dan bawa kemari benda-benda yang berbahan dasar seperti Elang perak."

Perintah Yaza kemudian.

Keiko mengangguk dan langsung melesat pergi ke sebuah bangunan besar yang terletak di paling ujung diikuti Arnius dan Eiji.

"Apa aku juga bisa membantu?"

Tanya Genta yang juga mengikuti pergerakan ketiganya.

"Kau angkat yang itu."

Keiko menunjuk beberapa lempengan baja ringan yang cukup besar.

"Jangankan hanya benda itu, sambil menggendong tubuhmu pun aku sanggup."

Genta mengedipkan sebelah matanya saat beradu pandang dengan Keiko.

Keiko tidak menanggapi ucapan Genta, ia berlalu pergi sambil membawa beberapa benda yang di inginkan ayahnya diikuti ke kedua kakaknya.

"Sejak kapan kau belajar membual?"

Ucap Zora yang juga ikut mengangkut beberapa barang.

"Sejak aku mengenalnya."

Jawab Genta dengan senyum lebar.

"Setidaknya dia bisa mengungkapkan isi hatinya, tidak seperti dirimu yang selalu memendam perasaan sendiri."

Yuki yang sudah mengetahui sahabat jauhnya itu begitu mengagumi putri Azumi pun ikut menimpali.

"Apa perlu aku bantu menggali hatimu, agar lebih dalam untuk mengubur semua rasa itu."

Wu Ling tersenyum mengejek.

"Cepat angkat semua, supaya perjalanan kita tidak tertunda terlalu lama."

Ucap Naoki yang sudah berjalan memasuki ruangan itu. Semua terdiam begitu melihat kedatangan Naoki.

"Aku mendukungmu Zora, berusahalah."

Naoki menepuk pelan pundak Zora, saat pria tampan tersebut melewati tubuh pengawal setianya yang hanya berdiri mematung.

Mata Zora membulat seakan tidak percaya, bahwa dirinya mendapat dukungan dari calon kakak.

"Lanjutkan Zora, kau sudah mendapat restu dari calon kakak ipar."

Goda guru Haruka, yang juga ikut bergabung bersama mereka.

Saat semua sudah membawa benda-benda yang di inginkan Yaza, Zen hanya berdiri mematung di dekat jangkar Torani dan hendak memanjatnya.

"Hei... Apa tidak ada yang bisa membantuku." Zen berteriak keras.

"Kenapa selalu saja dirimu. Katanya kau kapten kapal ini, tapi kenapa untuk menaikinya saja kau kesulitan."

Ucap Genta sinis, serta kedua tangannya sudah mencengkram pundak Zen untuk membawanya terbang ke atas Torani.

Yaza hanya memberi perintah kepada semuanya, dan mereka semua mengerjakan sesuai arahan dari Yaza. Tidak butuh waktu seharian penuh untuk menyelesaikan beberapa perbaikan itu, karena Yaza kali ini dibantu beberapa orang yang begitu berbakat, kuat serta cekatan.

Azumi dan Keiko yang di bantu guru Haruka dan juga ibu Gina serta beberapa pelayan menyiapkan banyak sekali perbekalan untuk mereka, mulai dari air minum, sayuran, buah-buahan dan beberapa daging, ayam serta ikan. Semua perbekalan itu masuk kedalam cincin ruang yang dimiliki oleh Keiko. Semua yang masuk kedalam cincin itu akan tetap terjaga keutuhan maupun kesegarannya.

"Jangan lupa peralatan untuk memasaknya serta peralatan makannya."

Ucap Gina mengingatkan.

"Tentu saja ibu."

Sahut Keiko.

"Ibu, jika aku ikut bersama kakak siapa yang akan menjaga ayah dan ibu di sini?"

Ucap Keiko lagi. Gina hanya tersenyum kecil melihat wajah putrinya, sementara Zaka yang baru saja memasuki ruangan tersebut menjawab ucapan gadis cantik tersebut.

"Tenanglah Iko, aku akan tinggal di sini membantu pekerjaan ayah dan ibumu. Kalian sudah kuat dan bahkan sangat kuat, kalian bisa menjaga diri kalian masing-masing. Sehingga kehadiran ku diantara kalian sudah tidak diperlukan lagi."

Ucap Zaka yang sudah masuk dan memanggul satu janjang kelapa muda.

"Aku dengar kau begitu menyukai air kelapa muda, cincin ruang mu masih memiliki banyak tempat untuk buah ini bukan?"

Zaka kembali berucap.

"Terimakasih paman."

Keiko tersenyum kegirangan hingga hampir melompat, sebelum terdengar suara yang seseorang yang selalu membuatnya kesal.

"Jadi dirimu sangat menyukai kelapa muda, ini minumlah sesukamu akan aku petikan lagi jika masih kurang"

Genta meletakkan beberapa janjang buah kelapa di hadapan Keiko dengan senyum lembut. Pemuda itu beralih mengikuti Zaka setelah kehadirannya tidak diperlukan lagi di atas kapal.

"Ini sangat banyak, lagi pula kenapa kau selalu saja mengganggu dan mengikuti ku?"

Keiko berdecak kesal.

"Aku bukannya mengganggu, melainkan akan selalu menjaga dan melindungi mu serta menjadi bayanganmu, bolehkan ibu?"

Ucap Genta seraya tersenyum penuh arti.

"Tentu saja kau harus benar-benar menjaga putri ku."

Gina tersenyum kecil saat melihat bibir putrinya yang sudah mengerucut serta menghentakkan kakinya karena kesal.

"Iko jangan seperti itu, Genta begitu ingin menjagamu hargailah dia."

Gina menasehati putri semata wayangnya.

"Ibu, aku akan menjaga putrimu dengan nyawaku."

Genta bersimpuh dihadapan Gina dan memeluk kaki nya seakan restu ibu telah didapatkannya. Gina tersenyum melihat kelakuan Genta.

"Jangan lupa masukan juga masakan yang sudah di persiapkan untuk makan malam kalian nanti di perjalanan."

Gina kembali mengingatkan. Sementara di luar, Yaza sudah menyelesaikan perbaikan kapal.

"Kapten Zen, kau akan tetap menjadi kapten dari bak mandi besar ini. Kita sudah memperbaiki beberapa bagian serta menambahkan beberapa senjata yang bisa di gunakan untuk bertempur. Aku sudah mengajarimu cara kerja semua alat yang telah aku ciptakan, kini Classic pearl sepenuhnya di bawah kendalimu."

Yaza menepuk pelan pundak pria besar itu.

"Classic pearl ya.. Hm nama yang bagus, terimakasih tuan Yaza."

Zen menunduk hormat.

Semua orang telah turun dan mempersiapkan diri untuk segera melanjutkan perjalanan.

"Ayo kau juga harus turun dan membersihkan dirimu terlebih dahulu sebelum kita berangkat."

Ucap Genta yang kembali mengangkat tubuh Zen.

"Aku bisa mandi di sini, bukankah disini juga ada kamar mandi?"

Ucap Zen sedikit menggerutu.

"Apa kau tidak bisa menghemat air untuk perjalanan kita?"

Balas Genta kesal, Zen hanya bisa mengikuti perintah Genta. Setelah semuanya bersiap mereka kembali berkumpul dan berpamitan.

"Ayah, Ibu maafkan kami tidak bisa bersamamu dan kembali meninggalkan mu."

Arnius berkata pelan di hadapan ayah dan ibunya.

"Tidak mengapa Nius, ingat jaga baik-baik kedua adikmu."

Gina memeluk erat putra sulungnya itu begitupun Yaza.

"Ayah dan ibu harus tetap menjaga kesehatan."

Ucap Eiji sambil memeluk ayah dan ibunya. Yaza dan Gina hanya mengangguk dan membalas pelukan putra keduanya.

"Ayah ... ibu ... "

Keiko terisak di pelukan ayah dan ibunya. Ini pertama kali untuk Keiko pergi jauh dari Ayah dan ibunya.

"Dengarkan baik-baik ucapan kakakmu, jangan berulah dan ingat jangan gegabah dalam segala hal."

Gina menasehati putri semata wayangnya.

"Paman tolong jaga ayah dan ibu."

Arnius memeluk erat Zaka begitupun Eiji.

"Pelajari buku ini Eiji, mungkin bisa berguna untuk kalian. Kau lebih cerdas dari pada kakakmu, kau pasti bisa mempelajarinya secara singkat."

Zaka menyerahkan beberapa buku yang menjelaskan tentang strategi bertempur kepada Eiji. Eiji menerima dan menyimpan buku itu.

"Pangeran Naoki, putri Azumi selamat jalan dan berhati-hatilah."

Yaza membungkuk hormat di hadapan Naoki.

Pergolakan pemberontakan pangeran Yosi membuat kaisar Yamato menjadi lebih waspada untuk menjaga wilayahnya dari berbagai serangan, baik itu dari dalam wilayah kekaisaran maupun perang terbuka dari beberapa kekaisaran yang bersatu dengan pemberontakan yang dilakukan oleh pangeran Yosi.

Kaisar Yamato mengutus putra dan putrinya untuk membasmi segala macam bentuk kegiatan yang ada di dalam wilayah kekaisaran yang mengancam keamanan serta keutuhan wilayah.

"Baiklah, Classic pearl bersiap untuk berangkat."

Zen mulai memberikan aba-aba, dan seluruh awak kapal mulai melakukan tugasnya.

"Kulihat kau tidak lagi melakukan semua hal sendiri."

Ucap Arnius tersenyum kecil melihat kearah Zen yang sedang memegang kemudi kapal.

"Ya aku berterimakasih karena kalian mau bersama dengan diriku melakukan perjalanan ini."

Zen membalas senyuman Arnius, pandangan pria setengah baya tersebut menyapu seluruh tempat di dalam kapal barunya. Ia tersenyum kecil saat melihat banyak orang yang membantunya menjalankan tugas yang sebelumnya ia kerjakan sendiri. Bulir bening hampir menetes dari sudut matanya, ia begitu bahagia saat ini. Karena sebelumnya, ia hanya sendiri mengarungi lautan awan.

Wu Ling terlihat sibuk menyiapkan layar. Sementara Yuki berurusan dengan jangkar besar Classic pearl. Zora pun tidak ingin diam tanpa membantu pekerjaan semua rekannya. Semua bekerja sama dan sesekali saling melempar senyuman.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up up

2022-10-26

1

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2022-10-26

1

mochamad ribut

mochamad ribut

up up up

2022-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 Awal perjalanan Classic pearl
2 Kau satu-satunya
3 Dewi Salju
4 Pasukan Lembah siluman
5 Lebih dari sahabat
6 Eagle Rocks
7 Perjanjian darah
8 Semoga bukan pesan terakhir
9 Pengalih perhatian
10 Daerah terlarang
11 Aku melakukan kesalahan.
12 Tarian ombak
13 Badai di atas laut kematian
14 Teringat Kembali
15 Berlayar diatas laut kematian
16 Pohon batu putih
17 Batu hitam
18 Minori
19 Koleksi lama
20 Gerbang Air
21 Leluhur
22 Awal pendakian yang melelahkan.
23 Eiji menghilang
24 Portal penghubung
25 Mahkluk apa itu?
26 Nona sok kuat
27 Lautan lumpur
28 Laba-laba berekor kalajengking
29 Kita akan saling menjaga.
30 Perubahan Elang perak.
31 Peningkatan kemampuan
32 Naga putih
33 Gelang giok hitam
34 Memasuki gerbang ke tiga
35 Panglima tertinggi
36 Perburuan
37 Sosok yang disegani
38 Anulata
39 Pertempuran
40 Matahari kembar
41 Api putih
42 Gerbang ke empat
43 Sempurna
44 Serbuk bunga
45 Istana kecil
46 Perbaikan classic pearl
47 Megan troll
48 Maroon
49 Tas tua Maroon
50 Gerbang terakhir
51 Mahkluk aneh
52 Hibagon
53 Classic pearl kembali
54 Pertempuran 1
55 Hajime Akihiko
56 Pertempuran dua
57 Pertempuran tiga
58 Pertempuran empat
59 Black diamond
60 Pencarian
61 Keluar dari Bunin
62 Benua selatan
63 Pernikahan
64 Gadis bodoh
65 Pembawa pesan
66 Cincin nirwana
67 Pulang
68 Jaku
69 Penampungan air
70 Kebiasaan buruk
71 Kursi beroda
72 Lorong rahasia
73 Aroma iblis
74 Kemarahan Eiji
75 Bip bip
76 Senjata baru
77 Badai salju
78 Kalian akan menerima balasannya
79 kerjasama yang indah
80 Pemuda misterius
81 Istana Bulan
82 Portal penghubung
83 Ratu Asuka
84 Classic team
85 Pedang bulan
86 Cermin batu
87 Perbedaan waktu
88 Persik bulan emas
89 Rantai pengikat kehidupan
90 Kembali ke hutan kematian
91 Bertemu guru
92 Pelatihan kembali
93 Penduduk istana bulan
94 Perjalanan menuju ke istana naga
95 Pesan Jung Nara
96 Villa anggrek
97 Minum teh bersama
98 Ruang dimensi latihan
99 Perubahan tubuh
100 Tarian es sang naga emas
101 Celah penghubung
102 Kisah masa lalu
103 Doulu dan Dielu
104 Ratu peri rumput biru perak
105 Kebersamaan
106 Tengkorak laba-laba
107 Celah yang lain
108 Bertahanlah Ji ji
109 Memasuki celah yang lain
110 Lereng Oyo
111 Tiba di negri bulan
112 Berjuang
113 Ikan terbang
114 Pasukan Jirah
115 Jirah tanah
116 Aksi pedang bulan
117 Pertukaran
118 Hari Kelahiran
119 Saudara yang lain
120 Anggota baru
121 Kana dan Ryota
122 Perubahan rencana
123 Rombongan burung besar
124 Kedekatan
125 Penghuni baru giok hitam
126 Indahnya giok hitam
127 Hantaran pernikahan
128 Mata iblis
129 Kumpulan iblis.
130 Di mana rekan kalian?
131 Apa yang kau rencanakan tuan muda...
132 Dunia iblis
133 Kabar yang mengejutkan
134 Kaum iblis abadi
135 Umpatan naga besar
136 Fatamorgana
137 Oasis
138 Kepulan asap
139 Kolam lahar panas
140 Batu api neraka
141 Kembali
142 Identitas sebenarnya
143 Kebenaran
144 Keberuntungan ku
145 Segel naga emas
146 Paman Ryu yang terbaik
147 Ryota Kana kembali berulah
148 Takara Kairi
149 Pesta usai perjamuan
150 Ryota kembali tersadar
151 Penyatuan Aina
152 Akira Daisuke
153 Memasuki gerbang istana naga
154 Keganasan Ryota
155 Kekacauan
156 Segel tangan paman Hitoshi
157 Pernikahan singkat
158 Pintu dimensi
159 Aksi Fudo dan pedang bulan
160 Ryuma
161 Monster berikutnya
162 Klan Tamura
163 Kembali pulang
164 Penyambutan
165 Kebanggaan keluarga Tamura
166 Lamaran keluarga Ryu
167 Penyebaran undangan
168 Pertemuan
169 Pernikahan
170 Kerajaan laut Utara
171 Kepanikan
172 Kekacauan satu
173 Kekacauan dua
174 kekacauan tiga
175 Kekacauan empat.
176 Cangkang ribuan tahun
177 Segel hitam
178 Segel iblis
179 Kedatangan
180 Berakhir
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Awal perjalanan Classic pearl
2
Kau satu-satunya
3
Dewi Salju
4
Pasukan Lembah siluman
5
Lebih dari sahabat
6
Eagle Rocks
7
Perjanjian darah
8
Semoga bukan pesan terakhir
9
Pengalih perhatian
10
Daerah terlarang
11
Aku melakukan kesalahan.
12
Tarian ombak
13
Badai di atas laut kematian
14
Teringat Kembali
15
Berlayar diatas laut kematian
16
Pohon batu putih
17
Batu hitam
18
Minori
19
Koleksi lama
20
Gerbang Air
21
Leluhur
22
Awal pendakian yang melelahkan.
23
Eiji menghilang
24
Portal penghubung
25
Mahkluk apa itu?
26
Nona sok kuat
27
Lautan lumpur
28
Laba-laba berekor kalajengking
29
Kita akan saling menjaga.
30
Perubahan Elang perak.
31
Peningkatan kemampuan
32
Naga putih
33
Gelang giok hitam
34
Memasuki gerbang ke tiga
35
Panglima tertinggi
36
Perburuan
37
Sosok yang disegani
38
Anulata
39
Pertempuran
40
Matahari kembar
41
Api putih
42
Gerbang ke empat
43
Sempurna
44
Serbuk bunga
45
Istana kecil
46
Perbaikan classic pearl
47
Megan troll
48
Maroon
49
Tas tua Maroon
50
Gerbang terakhir
51
Mahkluk aneh
52
Hibagon
53
Classic pearl kembali
54
Pertempuran 1
55
Hajime Akihiko
56
Pertempuran dua
57
Pertempuran tiga
58
Pertempuran empat
59
Black diamond
60
Pencarian
61
Keluar dari Bunin
62
Benua selatan
63
Pernikahan
64
Gadis bodoh
65
Pembawa pesan
66
Cincin nirwana
67
Pulang
68
Jaku
69
Penampungan air
70
Kebiasaan buruk
71
Kursi beroda
72
Lorong rahasia
73
Aroma iblis
74
Kemarahan Eiji
75
Bip bip
76
Senjata baru
77
Badai salju
78
Kalian akan menerima balasannya
79
kerjasama yang indah
80
Pemuda misterius
81
Istana Bulan
82
Portal penghubung
83
Ratu Asuka
84
Classic team
85
Pedang bulan
86
Cermin batu
87
Perbedaan waktu
88
Persik bulan emas
89
Rantai pengikat kehidupan
90
Kembali ke hutan kematian
91
Bertemu guru
92
Pelatihan kembali
93
Penduduk istana bulan
94
Perjalanan menuju ke istana naga
95
Pesan Jung Nara
96
Villa anggrek
97
Minum teh bersama
98
Ruang dimensi latihan
99
Perubahan tubuh
100
Tarian es sang naga emas
101
Celah penghubung
102
Kisah masa lalu
103
Doulu dan Dielu
104
Ratu peri rumput biru perak
105
Kebersamaan
106
Tengkorak laba-laba
107
Celah yang lain
108
Bertahanlah Ji ji
109
Memasuki celah yang lain
110
Lereng Oyo
111
Tiba di negri bulan
112
Berjuang
113
Ikan terbang
114
Pasukan Jirah
115
Jirah tanah
116
Aksi pedang bulan
117
Pertukaran
118
Hari Kelahiran
119
Saudara yang lain
120
Anggota baru
121
Kana dan Ryota
122
Perubahan rencana
123
Rombongan burung besar
124
Kedekatan
125
Penghuni baru giok hitam
126
Indahnya giok hitam
127
Hantaran pernikahan
128
Mata iblis
129
Kumpulan iblis.
130
Di mana rekan kalian?
131
Apa yang kau rencanakan tuan muda...
132
Dunia iblis
133
Kabar yang mengejutkan
134
Kaum iblis abadi
135
Umpatan naga besar
136
Fatamorgana
137
Oasis
138
Kepulan asap
139
Kolam lahar panas
140
Batu api neraka
141
Kembali
142
Identitas sebenarnya
143
Kebenaran
144
Keberuntungan ku
145
Segel naga emas
146
Paman Ryu yang terbaik
147
Ryota Kana kembali berulah
148
Takara Kairi
149
Pesta usai perjamuan
150
Ryota kembali tersadar
151
Penyatuan Aina
152
Akira Daisuke
153
Memasuki gerbang istana naga
154
Keganasan Ryota
155
Kekacauan
156
Segel tangan paman Hitoshi
157
Pernikahan singkat
158
Pintu dimensi
159
Aksi Fudo dan pedang bulan
160
Ryuma
161
Monster berikutnya
162
Klan Tamura
163
Kembali pulang
164
Penyambutan
165
Kebanggaan keluarga Tamura
166
Lamaran keluarga Ryu
167
Penyebaran undangan
168
Pertemuan
169
Pernikahan
170
Kerajaan laut Utara
171
Kepanikan
172
Kekacauan satu
173
Kekacauan dua
174
kekacauan tiga
175
Kekacauan empat.
176
Cangkang ribuan tahun
177
Segel hitam
178
Segel iblis
179
Kedatangan
180
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!