Gerbang Air

Minori hanya berlari pelan karena selain ukuran tubuhnya yang begitu besar dia harus memastikan para penumpangnya merasa nyaman, sehingga mereka tidak terguncang-guncang di atas punggungnya.

Minori menghentikan larinya saat ia berada di balik sebuah batu besar, lebih tepatnya sebuah gunung batu.

"Ada apa?"

Arnius menyapukan pandangannya ke seluruh tempat di sekitarnya.

"Kita harus mendaki gunung ini jika ingin tiba di gerbang ke dua tuan, tidak ada jalan memutar di sini."

Minori memberi penjelasan singkat.

Semua bergegas turun dari punggung Minori. Keiko menajamkan seluruh inderanya, ia merasa ada sesuatu yang dikenalnya. Tubuh Keiko melesat ke suatu tempat disusul oleh Sayuri.

"Kau merasakannya nona?"

Sayuri berbicara sedikit terbata-bata karena nafasnya yang sedikit memburu, ia mengerahkan seluruh kemampuan berlarinya untuk mengejar Keiko. Namun Keiko tetap lebih unggul dari dirinya.

"Kau juga merasakannya putri ikan?"

"Hei .. Apa yang kalian lakukan? jangan pernah meninggalkan rombongan tanpa ijin dariku. Kau mengerti adik kecil?"

Eiji yang melihat pergerakan keduanya langsung menyusul setelah memberi tanda kepada Arnius.

"Maaf kak, tapi aku merasakan sesuatu dari tempat ini. Dan pasti Minori pun merasakan sesuatu itu juga."

"Kau bisa memberi tanda kepada ku terlebih dahulu bukan? ingat jangan pernah kau ulangi lagi, tempat ini sangat berbahaya. Sekarang apa yang ingin kau cari?"

Keiko berjalan memeriksa setiap batu yang ada di tempat itu, diikuti oleh Eiji serta Sayuri.

"Nona, disini. Kemarilah."

Sayuri yang berjalan sedikit jauh dari mereka berteriak saat ia melihat bebatuan yang berbentuk seperti gerbang, sama persis dengan gerbang yang ada di istana laut dalam.

"Apa gerbang ini terhubung dengan tempat itu?"

Keiko bergumam pelan.

"Tidak nona, itu adalah kampung halamanku."

Minori berucap pelan saat berada tidak jauh dari mereka.

"Kau memiliki saudara?"

"Iya nona, tapi itu dulu. Saat ini mungkin hanya diriku yang tersisa. Sudah ribuan tahun lamanya, namun tempat ini tidak banyak berubah. Tapi tetap saja kita tidak bisa masuk ke dalamnya. Ada sebuah mantra khusus serta beberapa hal yang tidak aku ketahui untuk membuka gerbang ini."

Minori tertunduk, ia teringat akan kenangan masa lalunya.

"Ini hanya sebuah bebatuan yang berbentuk melengkung tanpa ada pintu atau semacamnya, bukankah mudah untuk melewatinya?"

Eiji berjalan mendekati gerbang besar tersebut.

"Berhenti."

Ketiganya berteriak hampir bersamaan, seketika Eiji menghentikan langkahnya. Keiko mengambil sebuah batu kecil dan melemparnya ke dalam gerbang tersebut dan seketika pula ada petir yang menyambar batu itu hingga hanya menyisakan debu. Melihat hal itu Eiji kembali melangkahkan kakinya kebelakang.

"Apa yang tersimpan di tempat itu hingga tertutup mantra seperti ini?"

Arnius yang baru saja tiba bersama yang lainnya ikut terperangah menyaksikan kejadian itu.

"Aku akan mencoba membuka gerbang ini."

Keiko berucap penuh percaya diri. Gadis itu mulai melayang, untuk melihat beberapa bebatuan yang berada di sekitar tempat tersebut. Ia kemudian menyadari sesuatu bahwa ada beberapa susunan batu yang bentuknya hampir sama.

"Minori apa yang ketahui tentang susunan batu yang ada ditempat ini?"

Keiko menunjuk beberapa susunan batu yang ada di tempat itu.

"Dulu kami biasa bermain di tempat ini, kami sangat suka berlomba menyusun batu-batu besar tesebut."

"Sekarang lakukan lagi, dan jangan sampai ada yang terlewat."

Keiko mulai memberikan instruksi. Minori bergegas melakukan hal yang dulu begitu disukainya.

"Berapa jumlah semua susunan batu yang kau buat?"

"Sembilan, dulu kami dijuluki sembilan kuda terbang."

Minori kembali menundukkan kepala.

"Sembilan kuda terbang, ayo berpikir kei .. berpikir."

Keiko bergumam sendiri sambil terus mengamati gerbang besar yang ada di hadapannya.

Keiko mulai menyadari ada beberapa batu yang sengaja di lepaskan dari tempatnya semula. Keiko kembali melayang dan mengamati setiap tumpukan batu yang dibuat oleh Minori.

"Apa kau sudah benar-benar yakin, itu adalah susunan batu yang benar?"

"Tentu saja, aku masih mengingat bagaimana cara kakak pertama, kedua dan yang lainya menyusun bebatuan itu."

"Aku perlu bantuan delapan orang." Keiko melihat ke tempat teman-temannya berkumpul.

Eiji, Sayuri serta Minori sudah berada pada posisi yang di tentukan oleh Keiko. Menyusul Yuki, Arnius, Wu Ling, Kin serta Zora menempati posisi masing-masing. Kemudian Keiko menyerahkan sebuah batu kepada masing-masing dari mereka dan menunjukkan tempat dimana mereka harus meletakkan batu tersebut.

"Dengarkan aku, tugas kalian sekarang adalah menempatkan batu yang sudah aku berikan ke posisi yang juga sudah aku tunjukkan secara bersamaan. Ingat bersamaan." Keiko menegaskan kalimat terakhir yang di ucapkan nya.

"Bersiap dalam posisi masing-masing, dan dalam hitungan ke tiga letakkan batu itu."

Semua mengangguk mengerti dan sudah berada pada posisi masing-masing.

"Satu .. Dua .. Tiga."

Saat semua batu sudah berada dalam posisinya. Bebatuan tersebut mulai mengeluarkan cahaya serta kilatan petir yang saling bersahutan, hingga tanpa jeda sedikitpun. Keiko mulai merapalkan mantra pemulih. Setelah Keiko menyelesaikan kalimat anehnya, beberapa ledakan kecil mulai terjadi di sekitar gerbang. Sesaat kemudian, kilat dan petir mulai berhenti. Hal yang terlihat kemudian hanyalah dinding air yang menutupi seluruh pintu gerbang.

"Tidak mungkin, pintu ini kembali seperti semula. Nona kau berhasil melakukannya."

Minori tersenyum lebar dan mulai berjalan perlahan memasuki gerbang.

"Minori kau lupa bagaimana aturan yang seharusnya dilakukan untuk memasukinya?"

Keiko mengingatkan Minori yang terlalu gembira hingga lupa bahwa saat ini dia sedang berwujud manusia.

"Iya nona, maaf aku terlalu senang."

Minori segera merubah bentuk tubuhnya menjadi seekor kuda putih yang berukuran normal.

"Silahkan nona."

Minori berdiri di samping Keiko dan mempersilahkannya untuk naik ke punggungnya.

"Aku boleh ikut nona?"

Sayuri tersenyum penuh harap.

"Tentu saja, kau bisa melakukannya sendiri bukan?"

Minori tersenyum kecil. Sayuri segera menyusul Minori yang sudah berlari memasuki gerbang air bersama Keiko yang berada di punggungnya.

Keiko kembali terkejut saat mereka telah melewati gerbang. Ia mampu bernafas seperti biasanya, sekalipun itu di dalam air. Sementara, Sayuri sudah mengubah ke dua kakinya menjadi ekor ikan dan berenang di samping mereka.

Keiko melihat sekelilingnya yang di tumbuhi banyak tanaman air serta beberapa batu karang yang indah. Lorong gua yang mereka lewati akan segera berakhir, saat Keiko melihat ke arah depan, ia melihat sebuah daratan yang di tumbuhi aneka pepohonan.

"Menakjubkan ada dunia yang begitu indah di tempat ini."

Keiko berdecak kagum setelah turun dari punggung Minori.

Minori berlari mendekati beberapa pepohonan besar dan mengistirahatkan tubuhnya di sana.

"Aku benar-benar merindukan kalian."

Minori bergumam pelan.

"Hei, ayo kita cari saudaramu."

Ucapan Keiko membuyarkan lamunan Minori.

"Tapi mereka ...."

"Ayo kita cari dulu, memangnya kau tidak mau mengajakku berkeliling melihat suasana tempat ini?"

"Tentu saja nona, mari kita berkeliling."

Episodes
1 Awal perjalanan Classic pearl
2 Kau satu-satunya
3 Dewi Salju
4 Pasukan Lembah siluman
5 Lebih dari sahabat
6 Eagle Rocks
7 Perjanjian darah
8 Semoga bukan pesan terakhir
9 Pengalih perhatian
10 Daerah terlarang
11 Aku melakukan kesalahan.
12 Tarian ombak
13 Badai di atas laut kematian
14 Teringat Kembali
15 Berlayar diatas laut kematian
16 Pohon batu putih
17 Batu hitam
18 Minori
19 Koleksi lama
20 Gerbang Air
21 Leluhur
22 Awal pendakian yang melelahkan.
23 Eiji menghilang
24 Portal penghubung
25 Mahkluk apa itu?
26 Nona sok kuat
27 Lautan lumpur
28 Laba-laba berekor kalajengking
29 Kita akan saling menjaga.
30 Perubahan Elang perak.
31 Peningkatan kemampuan
32 Naga putih
33 Gelang giok hitam
34 Memasuki gerbang ke tiga
35 Panglima tertinggi
36 Perburuan
37 Sosok yang disegani
38 Anulata
39 Pertempuran
40 Matahari kembar
41 Api putih
42 Gerbang ke empat
43 Sempurna
44 Serbuk bunga
45 Istana kecil
46 Perbaikan classic pearl
47 Megan troll
48 Maroon
49 Tas tua Maroon
50 Gerbang terakhir
51 Mahkluk aneh
52 Hibagon
53 Classic pearl kembali
54 Pertempuran 1
55 Hajime Akihiko
56 Pertempuran dua
57 Pertempuran tiga
58 Pertempuran empat
59 Black diamond
60 Pencarian
61 Keluar dari Bunin
62 Benua selatan
63 Pernikahan
64 Gadis bodoh
65 Pembawa pesan
66 Cincin nirwana
67 Pulang
68 Jaku
69 Penampungan air
70 Kebiasaan buruk
71 Kursi beroda
72 Lorong rahasia
73 Aroma iblis
74 Kemarahan Eiji
75 Bip bip
76 Senjata baru
77 Badai salju
78 Kalian akan menerima balasannya
79 kerjasama yang indah
80 Pemuda misterius
81 Istana Bulan
82 Portal penghubung
83 Ratu Asuka
84 Classic team
85 Pedang bulan
86 Cermin batu
87 Perbedaan waktu
88 Persik bulan emas
89 Rantai pengikat kehidupan
90 Kembali ke hutan kematian
91 Bertemu guru
92 Pelatihan kembali
93 Penduduk istana bulan
94 Perjalanan menuju ke istana naga
95 Pesan Jung Nara
96 Villa anggrek
97 Minum teh bersama
98 Ruang dimensi latihan
99 Perubahan tubuh
100 Tarian es sang naga emas
101 Celah penghubung
102 Kisah masa lalu
103 Doulu dan Dielu
104 Ratu peri rumput biru perak
105 Kebersamaan
106 Tengkorak laba-laba
107 Celah yang lain
108 Bertahanlah Ji ji
109 Memasuki celah yang lain
110 Lereng Oyo
111 Tiba di negri bulan
112 Berjuang
113 Ikan terbang
114 Pasukan Jirah
115 Jirah tanah
116 Aksi pedang bulan
117 Pertukaran
118 Hari Kelahiran
119 Saudara yang lain
120 Anggota baru
121 Kana dan Ryota
122 Perubahan rencana
123 Rombongan burung besar
124 Kedekatan
125 Penghuni baru giok hitam
126 Indahnya giok hitam
127 Hantaran pernikahan
128 Mata iblis
129 Kumpulan iblis.
130 Di mana rekan kalian?
131 Apa yang kau rencanakan tuan muda...
132 Dunia iblis
133 Kabar yang mengejutkan
134 Kaum iblis abadi
135 Umpatan naga besar
136 Fatamorgana
137 Oasis
138 Kepulan asap
139 Kolam lahar panas
140 Batu api neraka
141 Kembali
142 Identitas sebenarnya
143 Kebenaran
144 Keberuntungan ku
145 Segel naga emas
146 Paman Ryu yang terbaik
147 Ryota Kana kembali berulah
148 Takara Kairi
149 Pesta usai perjamuan
150 Ryota kembali tersadar
151 Penyatuan Aina
152 Akira Daisuke
153 Memasuki gerbang istana naga
154 Keganasan Ryota
155 Kekacauan
156 Segel tangan paman Hitoshi
157 Pernikahan singkat
158 Pintu dimensi
159 Aksi Fudo dan pedang bulan
160 Ryuma
161 Monster berikutnya
162 Klan Tamura
163 Kembali pulang
164 Penyambutan
165 Kebanggaan keluarga Tamura
166 Lamaran keluarga Ryu
167 Penyebaran undangan
168 Pertemuan
169 Pernikahan
170 Kerajaan laut Utara
171 Kepanikan
172 Kekacauan satu
173 Kekacauan dua
174 kekacauan tiga
175 Kekacauan empat.
176 Cangkang ribuan tahun
177 Segel hitam
178 Segel iblis
179 Kedatangan
180 Berakhir
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Awal perjalanan Classic pearl
2
Kau satu-satunya
3
Dewi Salju
4
Pasukan Lembah siluman
5
Lebih dari sahabat
6
Eagle Rocks
7
Perjanjian darah
8
Semoga bukan pesan terakhir
9
Pengalih perhatian
10
Daerah terlarang
11
Aku melakukan kesalahan.
12
Tarian ombak
13
Badai di atas laut kematian
14
Teringat Kembali
15
Berlayar diatas laut kematian
16
Pohon batu putih
17
Batu hitam
18
Minori
19
Koleksi lama
20
Gerbang Air
21
Leluhur
22
Awal pendakian yang melelahkan.
23
Eiji menghilang
24
Portal penghubung
25
Mahkluk apa itu?
26
Nona sok kuat
27
Lautan lumpur
28
Laba-laba berekor kalajengking
29
Kita akan saling menjaga.
30
Perubahan Elang perak.
31
Peningkatan kemampuan
32
Naga putih
33
Gelang giok hitam
34
Memasuki gerbang ke tiga
35
Panglima tertinggi
36
Perburuan
37
Sosok yang disegani
38
Anulata
39
Pertempuran
40
Matahari kembar
41
Api putih
42
Gerbang ke empat
43
Sempurna
44
Serbuk bunga
45
Istana kecil
46
Perbaikan classic pearl
47
Megan troll
48
Maroon
49
Tas tua Maroon
50
Gerbang terakhir
51
Mahkluk aneh
52
Hibagon
53
Classic pearl kembali
54
Pertempuran 1
55
Hajime Akihiko
56
Pertempuran dua
57
Pertempuran tiga
58
Pertempuran empat
59
Black diamond
60
Pencarian
61
Keluar dari Bunin
62
Benua selatan
63
Pernikahan
64
Gadis bodoh
65
Pembawa pesan
66
Cincin nirwana
67
Pulang
68
Jaku
69
Penampungan air
70
Kebiasaan buruk
71
Kursi beroda
72
Lorong rahasia
73
Aroma iblis
74
Kemarahan Eiji
75
Bip bip
76
Senjata baru
77
Badai salju
78
Kalian akan menerima balasannya
79
kerjasama yang indah
80
Pemuda misterius
81
Istana Bulan
82
Portal penghubung
83
Ratu Asuka
84
Classic team
85
Pedang bulan
86
Cermin batu
87
Perbedaan waktu
88
Persik bulan emas
89
Rantai pengikat kehidupan
90
Kembali ke hutan kematian
91
Bertemu guru
92
Pelatihan kembali
93
Penduduk istana bulan
94
Perjalanan menuju ke istana naga
95
Pesan Jung Nara
96
Villa anggrek
97
Minum teh bersama
98
Ruang dimensi latihan
99
Perubahan tubuh
100
Tarian es sang naga emas
101
Celah penghubung
102
Kisah masa lalu
103
Doulu dan Dielu
104
Ratu peri rumput biru perak
105
Kebersamaan
106
Tengkorak laba-laba
107
Celah yang lain
108
Bertahanlah Ji ji
109
Memasuki celah yang lain
110
Lereng Oyo
111
Tiba di negri bulan
112
Berjuang
113
Ikan terbang
114
Pasukan Jirah
115
Jirah tanah
116
Aksi pedang bulan
117
Pertukaran
118
Hari Kelahiran
119
Saudara yang lain
120
Anggota baru
121
Kana dan Ryota
122
Perubahan rencana
123
Rombongan burung besar
124
Kedekatan
125
Penghuni baru giok hitam
126
Indahnya giok hitam
127
Hantaran pernikahan
128
Mata iblis
129
Kumpulan iblis.
130
Di mana rekan kalian?
131
Apa yang kau rencanakan tuan muda...
132
Dunia iblis
133
Kabar yang mengejutkan
134
Kaum iblis abadi
135
Umpatan naga besar
136
Fatamorgana
137
Oasis
138
Kepulan asap
139
Kolam lahar panas
140
Batu api neraka
141
Kembali
142
Identitas sebenarnya
143
Kebenaran
144
Keberuntungan ku
145
Segel naga emas
146
Paman Ryu yang terbaik
147
Ryota Kana kembali berulah
148
Takara Kairi
149
Pesta usai perjamuan
150
Ryota kembali tersadar
151
Penyatuan Aina
152
Akira Daisuke
153
Memasuki gerbang istana naga
154
Keganasan Ryota
155
Kekacauan
156
Segel tangan paman Hitoshi
157
Pernikahan singkat
158
Pintu dimensi
159
Aksi Fudo dan pedang bulan
160
Ryuma
161
Monster berikutnya
162
Klan Tamura
163
Kembali pulang
164
Penyambutan
165
Kebanggaan keluarga Tamura
166
Lamaran keluarga Ryu
167
Penyebaran undangan
168
Pertemuan
169
Pernikahan
170
Kerajaan laut Utara
171
Kepanikan
172
Kekacauan satu
173
Kekacauan dua
174
kekacauan tiga
175
Kekacauan empat.
176
Cangkang ribuan tahun
177
Segel hitam
178
Segel iblis
179
Kedatangan
180
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!