Perebutan tahta kekuasaan adalah sesuatu yang harus di bayar mahal. Para penduduk yang tidak tahu menahu harus mendapatkan dampak secara langsung. Kehilangan sosok laki-laki di dalam keluarga yang harus ikut serta menjadi prajurit, adalah salah satunya.
Belum lagi pasukan pemberontak yang selalu menyebarkan teror di setiap penjuru daerah. Merampok bahan makanan, senjata, ataupun harta benda lainnya. Membuat para penduduk hidup dengan penuh rasa ketakutan. Mereka tak segan menghilangkan nyawa bagi yang ingin melawan.
Jikalau pergantian kekuasaan benar-benar terjadi, belum tentu para penduduk mendapatkan imbalan emas maupun perak. Tentu saja yang dulu petani tentu tetaplah sebagai petani, dan pedagang tentu saja tetap pedagang. Terkecuali mereka yang ingin mengubah nasib mereka sendiri.
Uzumaki mengerti akan penderitaan para penduduk di sekitar daerah pertahanannya. Ia memutuskan untuk segera mengungsikan penduduk ketempat yang lebih aman. Tentu saja bagi penduduk yang bersedia untuk dipindahkan sementara waktu.
Bagi yang tidak ingin mengungsi tentu saja tidak di paksa namun harus menanggung semua resiko termasuk kehilangan selembar nyawa yang dimiliki, jika pasukan pemberontak menyerang seperti yang telah di kabarkan saat ini.
Sebagian besar penduduk pertahanan Utara memilih untuk meninggalkan rumah mereka, dan menempati beberapa tempat pengungsian di lereng pegunungan Utara.
Seluruh pasukan Uzumaki bersiap untuk segala kemungkinan penyerangan yang dilakukan oleh pasukan pangeran Yosi.
Pasukan pertahanan Utara adalah pasukan yang terlatih dan tangguh. Hampir setiap prajurit berkemampuan Shinobi, itulah mengapa pangeran Yosi ingin mengambil alih pasukan Utara. Uzumaki setiap hari melihat latihan yang dilakukan oleh pasukannya, bahkan sering ia melatihnya sendiri.
Pagi ini Uzumaki telah selesai memeriksa serta mempersiapkan para prajuritnya di setiap sudut benteng pertahanan. Menyusun pergantian jaga, hingga meninjau perbekalan makanan untuk pasukannya. Semua itu dilakukan Uzumaki dengan teliti. Karena bagaimanapun prajuritnya hanyalah seorang manusia yang butuh makan serta istirahat.
Naoki bersama pasukan kecilnya, mengikuti semua persiapan yang dilakukan oleh Uzumaki. Bahkan sejak mereka bangun dari tidur, belum ada sepotong roti pun yang mereka telan.
"Aku sampai lupa jika harus mengisi perut ini."
Gumam Uzumaki saat mendengar bunyi perutnya yang harus di isi.
"Maafkan hamba pangeran karena harus fokus terhadap persiapan pertahanan hingga lupa menjamu pangeran."
Uzumaki menunduk hormat di hadapan Naoki.
"Tak mengapa paman. Pertahanan memang harus dipersiapkan karena kita tidak tahu kapan musuh akan menyerang."
Ucap Naoki pelan.
"Mari pangeran kita makan terlebih dahulu."
Uzumaki mengantar tamunya menuju ruang jamuan.
Usai perjamuan makan, Naoki melakukan pertemuan dengan pasukan kecilnya. Setelah mengikuti Uzumaki berkeliling benteng, serta perkampungan penduduk. Naoki meminta usulan dari setiap anggotanya untuk menentukan hal apa yang harus dilakukan.
Secara garis besar, Eiji menyampaikan gambaran rencana untuk beberapa situasi. Diantaranya menempatkan satu orang di setiap sudut benteng, untuk penjagaan dan membantu penyerangan bila benteng telah di serang. Serta membentuk beberapa kelompok kecil untuk berpatroli di wilayah perkampungan, agar bisa memantau pergerakan lawan yang akan menyerang.
Gagasan Eiji di setujui oleh Naoki serta yang lainnya. Kini mereka terbagi menjadi beberapa kelompok dan menyebar di seluruh wilayah pertahanan Utara, guna memantau keadaan.
**
Sebuah pulau kecil yang dikelilingi pepohonan rindang, hingga menyerupai hutan kecil yang menutupi sebuah kediaman megah dan indah, berada tepat di tengahnya.
"Jadi pasukan kita hanya bisa memporak porandakan perguruan Teratai salju, karena Shinobi keluarga Yu juga ikut turun tangan membantu mereka, begitu ya."
Yosi bergumam pelan, ia mengulangi laporan yang di sampaikan oleh orang kepercayaannya.
Pengawalnya juga menyampaikan, bahwa beberapa pasukan yang sedang dalam perjalanan menuju ke utara untuk bergabung dengan pasukan lainnya telah di serang dan hampir tidak ada yang tersisa.
Semua laporan yang ia terima membuatnya berfikir, apakah ada yang tahu mengenai pergerakan pasukannya yang akan menyerang pertahanan Uzumaki.
"Apakah memang tanah ini tidak menginginkan diriku menjadi pemimpin berikutnya. Jika memang tidak di inginkan, mengapa aku di ijinkan lahir di dunia ini sebagai anak dari kaisar sebelumnya yang terbuang."
Yosi mengepalkan tangannya geram.
"Bagaimana pasukan dari bibi kelabang putih?"
Tanya Yosi kembali.
"Lembah siluman sudah mengirimkan beberapa pasukannya ke pertahanan Utara pangeran."
Ucap prajuritnya singkat.
"Minta paman belang untuk benar-benar menguasai pasukan Uzumaki. Lakukan penyerangan sesuai perintahnya. Dan aku hanya ingin mendengar kabar keberhasilan kalian."
Yosi mengibaskan tangannya, prajurit kepercayaannya mengerti dan segera menunduk hormat kemudian meninggalkan tempat tersebut.
Yosi adalah putra dari Akihiko, yang telah menjabat sebelum kaisar Yamato. Setelah kematian Akihiko, karena pesan dari ayahnya yaitu kaisar pendahulu. Untuk menyerahkan kekaisaran kepada Yamato jika sesuatu terjadi pada Akihiko. Pada akhirnya posisi kaisar Akihiko di gantikan oleh adik lelakinya, yaitu Yamato. Hal itu membuat Yosi yang kala itu bergelar pangeran mahkota menjadi tersingkir.
Setelah pengangkatan kaisar Yamato, Yosi tidak lagi tinggal di lingkungan kekaisaran. Ia berpindah-pindah tempat tinggal, hingga keberadaannya di lupakan setelah beberapa tahun. Tempat tinggalnya saat ini pun tidak diketahui oleh keluarga kekaisaran. Hingga saat ini namanya kembali di perdengarkan karena beberapa kekacauan yang telah dilakukan oleh para anak buahnya.
Yosi memanfaatkan beberapa ikatan persaudaraan yang masih menganggapnya sebagai penerus kekaisaran Akihiko. Sinku adalah adalah kakak dari ibu Yosi yang memilih mendalami ilmu di lembah siluman, Sinku lebih di kenal dengan sebutan kelabang putih.
Setelah Yosi pergi dari istana, ia juga menyempatkan diri untuk belajar di bawah bimbingan bibinya.
Toraken adalah pengawal setia Akihiko, yang sampai saat ini selalu setia mengikuti setiap pergerakan Yosi. Sejak pengangkatan Yosi menjadi pangeran mahkota, ia di tugaskan oleh Akihiko untuk selalu menjaga anak lelakinya.
Toraken juga selalu memperhatikan setiap latihan yang dilakukan oleh Yosi. Kedekatannya dengan Yosi melebihi Akihiko sendiri, selaku ayahnya. Yosi lebih sering memanggilnya dengan sebutan paman belang.
Tora yang saat ini berada di barisan paling depan dari pasukan pemanah yang dipimpinnya sudah bersiap menyerang benteng pertahanan Utara.
Pasukan panah yang berada di barisan terdepan, saat ini tengah duduk di atas burung-burung besar dan siap menembakkan panah mereka saat aba-aba sudah dikeluarkan. Beberapa hewan buas berlari dengan membawa penunggangnya, mengikuti kepakan sayap burung besar diatasnya.
Zen yang mengawasi keadaan dari atas Classic pearl melihat sesuatu yang tengah melesat dengan kecepatan tinggi menuju kearahnya, dari teropong yang sedang ia tempelkan di sebelah matanya. Dengan benda tersebut, ia mampu melihat sesuatu dari jarak yang cukup jauh.
"Kei apa kau melihat itu? Sesuatu itu bergerak cepat menuju kemari."
Zen menunjuk ke arah yang sedang di lihatnya. Kemudian pria paruh baya tersebut menyapukan pandangannya kebawah. Terlihat jelas kepulan debu berterbangan.
"Pasti ada sesuatu yang besar, ataupun berjumlah banyak. Hingga menyebabkan kepulan debu setebal itu."
Zen kembali menunjuk ke bawah.
Keiko yang di tugaskan untuk mengawasi keadaan dari atas Classic pearl bersama dengan Zen, mulai ikut memperhatikan semua hal yang di katakan serta di tunjuk oleh rekannya tersebut. Keiko membuat tubuhnya terbang sedikit lebih tinggi dan menajamkan setiap inderanya agar bisa melihat ataupun merasakan sesuatu itu.
"Siapkan panah besar mu, kawanan burung besar sedang terbang ketempat ini."
Dengan cepat Keiko melesat menuju persenjataan yang berada di atas Classic pearl.
Zen mengerti apa yang di ucapkan oleh gadis itu, segera ia menyambar tombak besar dan mulai memasukkannya kedalam mesin pelontar.
"Ikuti aba-aba ku, arahkan ke sana"
Keiko memutar pelontar besar tersebut hingga sesuai dengan arah bidikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments