"Gak papa, cepetan masuk mendung nih" ucap Dian kepada Farah dengan berat hati Farahpun masuk ke dalam mobil Dian.
"Eh.. mau ngapain lu" ucap Farah sambil mendeorong Dian menjauh darinya.
"Jangan mikir yang aneh², gue cuman mau bantu lu pakek in sabuk pengaman doang" ucap Dian sambil memasangkan sabuk pengaman.
"Ya maaf gue kan gak tau, lagian lu kan bisa ngomongin gue, gak perlu masangin sabuk pengaman" ucap Farah ketus kepada Dian.
"Masalahnya mobil gue ini istimewa jadi kalok belum pakek sabuk pengaman mobilnya gak mau jalan, lagian lu tadi gue liat lagi bengong jadi ya gue bantu pasangin" ucap Dian sambil menyunggingkan senyum di bibirnya.
"Masak iya ada mobil kayak gitu" ucap Farah tak percaya dengan perkataan Dian.
"Loh mobil gue ini canggih dan lu tau gak, ini mobil. gue sendiri yang ngerancang belum ada yang punya mobil ini selain gue" ucap Dian membanggakan mobil sport rancangannya sendiri.
"Masak sih?"
"Kalok gak percaya cek aja tu di dasbor di situ ada disain mobil ini, ini mobil baru di anter kemaren dan baru gue pakek hari ini, jadi mesin masih mulussss.. tau gak ni mobil bisa di buat balapan pinterkan gue dan mobil ini anti peluru jadi di jamin ke amanannya" ucap Dian menjelaskan tentang mobilnya.
#😯Sutan mah bebas
"Widiihh.. keren juga ni mobil tapi lu yakin lu sendiri yang ngerancang?" tanya Farah tak percaya sambil melihat desain mobil sport yang di tumpangi mereka.
"Lu gak percaya banget sama gue" ucap Dian dengan nada kesal karna baru kali ini ada orang yang sama sekali tidak percaya demgannya padahal jika Dian sudah memberikan kepastian perusahaan manapun tidak ada yang menolak atau mencurigai Dian.
"Hahahaaaa.. iya² kayaknya lu yang bikin di lihat dari tulisan sama perhitungan dan di tambah lu bisa lancar jelasin mobil ini ya kayaknnya emang bener lu yang ngerancang mobil ini, pinterjuga lu" ucap Farah sambil manggut² melihat desain mobil yang ada di tangannya.
Kkkrttiiinnggg...
"Handhpone lu bunyi tuh" ucap Farah kepada Dian.
"Pasangin Bluetooth gue dong gue lagi nyetirnih gak bisa pasang" ucap Dian meminta tolonv pada Farah.
"Yaudah minggir aja dulu" ucap Farah yang masih mengagumi desain mobil yang ada di tangannya.
"Gak bisa, cepetan pasangin"
"Iya², di mana Bluetooth lu?"
"Di dasbor trus ada kotak kecil item nah"
"Disitu?"
"Bukan di sampingnya dompet nah"
"Disitu?"
"Bukan di.."
"Lu kalok gak niat ngasi tau di mana Bluetoothnya gak usah ngasi tau" ucap Farah jengkel karna Dian mempermainkannya.
"Hahahaaa.. maaf².. tolong ambilin ya di samping kotak item nah di situ" ucap Dian terkekeh melihat Farah yang merengut karna habis di kerjai Dian.
"Nih, pakek sendiri" ucap Farah menyodorkan Bluetooth kepada Dian.
"Pasangin dong.. gue gak bisa pasang sendiri, gue lagi nyetir nihh.." ucap Dian
"Pasang.."
"Cepetan plliiss.. penting nih" ucap Dian memotong perkataan Farah karna tau Farah akan menolak.
Fatah pun kemasangkan Bluetooth ketelinga Dian, saat memasangkan Bluetooth tangan Farah menyentuh telinga Dian sehingga Dian bisa merasakan tangan Farah yang begitu hangat menempel di telingannya sehingga membuat telinga Dian merah.
"Eh.. sakit ya.. apa gue masangnya salah? perasaan udah bener deh kenapa telinga lu merah?" ucap Farah saat melihat telinga Dian yang me merah.
"Emm.. ini cuman eeemm.. hawanya panas aja" ucap Dian gelagapan.
Klik..
#Telfon on
"Sore pak, maaf mengganggu waktu libur anda, ada klayen yang ingin bertemu, katanya ingin membahas hal penting dengan anda" ucap perempuan dari dalam telfon.
"Siapa?" tanya Dina dengan nada dingin karna hari ini Dian libur dan Dian paling tidak suka kalau liburnya di ganggu.
"Perusahaan M' Z pak, saya tadi sudah mengatakan bahwa hari ini bapak libur, tapi mereka mengatakan bahwa ada hal penting yang sangat mendesak dan harus bapak sendiri yang menemui mereka" ucap perempuan dari dalam telfon.
"Aku kesana 2 menit lagi" ucap Dian lalu mematikan telfon sepihak.
#Telfon off
"Gue turun di sini aja, lu ada urusan kan" ucap Farah meminta mobil berhenti.
"Gak papa gue anter lu dulu baru ke perusahaan" ucap Dian menancap gas menuju rumah Farah dengan cepat.
"Disana belok kanan, stop di situ" ucap Farah meminta di turunkan di linggir jalan.
"Rumah lu di situ?"
"Bukan rumah gue masih masuk lagi tapi gangnya kecil jadi mobil gak bisa masuk" ucap Farah berbohong karna Farah tidak mau tempat tinggalnya di ketahui sembarang orang apa lagi Farah baru mengenal Dian baru² ini.
"Oohh.. ok" setelah itu Dian menepikan mobilnya untuk menurunkan Farah.
"Makasih" ucap Farah sambil menoleh pada Dian lalu saat akan beranjak dari kursinya sabuk pengamannya susah untuk di buka.
"Susah? mau di bantu?"
"Egak " ucap Farah dengan ketus padahal jelas² Farah kesulitan untuk membuka sabuk pengamannya tapi Farah enggan untuk meminta bantuan. '🙄 jawab aja iya kek biar Autor gampang gitu bikin uwuh²an dan buat para reder'
"Huff.. sinih gue bantu"
"Gak usah gue bisa sendiri"
"Gak, lu jelas² gak bisa"
"Bisa gue"
"Enggak"
"Bis.. Aaaaaa.."
Kini malah kursinya terdorong ke belakang karna Farah salah menekan tombol dan membuat Dian terjatuh di atas Farah, badanereka menempel satu sama lain dan hanya menyisakan kepala yang masih menyidakan beberapa inci antara satu sama lain.
Merek menatap satu sama lain hembusan nafas mereka menderu² membuat mereka berbagi nafas dengan sisa beberapa inci yang memberikan mereka ruang untuk bernafas, mereka masih menatap satu sama lain entah apa yang mereka pikirkan.
"Emm.. ini agak .. emm.. bisa berdiri gak berat nih" ucap Farah menahan dada Dian namun berbeda dengan Dian yang kini matanya hanya terfokus kepada Farah, melihat mata Farah dengan intens, turun ke bawah melihat hidung yang sedang ya gak mancung gak pesek ya sedang² lah, kini pandangannya kembali turun melihat bibir Farah yang bergetar karna berbicara pada Dian untuk menjauh darinya malah membuat bibir Farah terlihat menggoda bagi Dian, perlahan Dian mendekatkan wajahnya sehingga tidak ada jarak di antara keduannya lalu Dian memiringkan kepalanya ingin menanamkan bibirnya di bibir Farah.
Doorr..
Satu tembakan uda ra membuat Dian tersadar, lalu Farah mendorong Dian untuk menjauh darinya.
"Menunduk" ucap Farah menarik Dian lagi ke pelukannya.
Dor.. Dor.. Dor..
Tiga peluru terpental dari kaca mobil Dian, 'ternyata benar ini mobil anti peluru.. pintar juga' ucap Farah dalam hati.
"Hey, pindahlah ke posisi kemudi aku akan melindungimu" ucap Farah mendorong Dian lagi menjauh darinya, Dian langsung tersadar dan kembali ke kemudi.
"Sial..
.
.
...........Halo guyysss Jangan lupa Like, Comen and Vote ya LOVE YOU ALL GUYYSSS..😘.........
...Makasih udah dukung Autor dengan like, comen and vote💞😆😆🙏...
*🎊 Dorrr.. kaget gak😆
kagerdong pasti ya kannnn..😆😆
📢Jadi guys atas permintaan kalian Autor bakalan Crazy up😱 mumpung suasana hati Autor lagi bagus😆😆 tapi jangan lupa Like, Komen and Vote ya LOVE YOU ALL..😘😆😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
rhm
haloo thor,krn author dah up aku dah tambahin vote sebanya 200,pdhl klo authornya up kemaren aku bsa vote sampek 500,tpi koo sekarang poin ku tgl sdkit krn udh vote yg lain
2021-02-05
1