Memelukmu

"Rio, jangan hiraukan mereka duduk lah" ucap pak bono.

"Heyyy... sudah lah kalian duduk di sana kursi ini kosong jangan ada yang duduk di sampingku" ucap Raja menengahi perkelahian mereka.

"Cepatlah, rapat akan ku mulai duduk yang manis dan dengarkan aku" ucap Raja sambil menatap para laki² yang masih berebut kursi dan mereka langsung mengambil kursi yang ada dan duduk manis mendengarkan.

"Benar² hebat" celetuk Rio membuat semua orang melihat ke arahnya.

"Hebat kenapa? mereka memang seperti itu kalau rapat akan di mulai mereka akan langsung duduk kalau tidak, bumm.. " ucap Damar sambil terkekeh dan pak bono yang mendengar itu juga ikut terkekeh.

"Ok, jadi begini.." ucap Raja menjelaskan laporan yang di tulis oleh Rio karna permintaan Raja, mereka mendengarkan dan paham semua perkataan Raja bukan hanya cerdik tapi juga mempunyai kecekatan dalam melakakuan setiap hal Rio memperharikan Raja yang begitu mudah menjelaskan tujuan nya dan bagaimana kedepannya rencana mereka pun hanya bisa mengangguk setuju karna memang cara yang Raja pilih selalu sesuai dengan keinginan mereka.

"Jam 12 tepat, ok sampai sini aja aku ada urusan 30 menit lagi"

"Mau kemana? aku anterin" ucap Rey.

"Aku anterin aja" ucap Jay

"Gak bisa aku aja" ucap Lian

"Udah² kalian jangan bikin Raja pusing, mending aku aja ayo Ja" ucap Damar menggandeng tangan Raja.

"Hehhh.. aku aja lepasin gak" ucap Jay menarik tangan Raja yang sebelah.

"Gak bisa.." ucapan Damar terpotong saat Raja melepaskan tangannya dari Jay dan Damar.

"Udah² aku pergi sendiri aja, jangan lupa kunci pintunya" ucap Raja berjalan keluar menuju pintu.

"Hahhh.. sulit sekali untuk mendekatinya, bahkan exspresi wajahnya tidak berubah walau di perebutkan empat orang, dasar Raja tidak berubah sama sekali" ucap Pak bono berjalan keluar sambil mengunci pintu.

"Loh Bapak kok punya kunci pintu tempat ini? padahal tadi jelas² saya buka pintunya gak di kunci" ucap Rio bingung.

"Aku juga bingung setiap kali rapat selalu saja aku yang mengunci pintu lalu kuncinya menghilang saat ku cari untuk menanyakan kepada atasanku dulu" ucap Pak bono.

"Aneh, taoi pak apa benar Raja itu.. emm.." ucap Rio menggantung.

"Ya dia wanita, meski rambutnya di potong laki². awalnya aku juga berpikir sama kalau dia itu pasti laki² tapi kenyataannya lain, banyak² lah belajar dari dia karna setelah dia pergi akan sulit bagi kita menghubunginya bahkan aku mengabarinya sudah 1 bulan ini dan dia baru datang akhir bulan ini, kalau bukan dia sendiri yang mengabarimu maka minim kemungkinan untukmu bertemu dengannya" ucap Pak bono.

# Flasbek off

"Jadi bagaiman kau bisa tau kalau yang menelfonmu adalah aku?" tanya Farah kepada Rio.

"Mudah saja, siapa yang berani menelfon polisi dengan hanya mengatakan 2 kalimat"

"Kau tak suka?"

"Suka tak suka harus di lakukan bukan? karna itu sudah menjadi prinsipmu jadi hanya ini yang kau minta dariku?" tanya Rio sambil memandang Dian dari atas sampai bawah.

"Dia hanya supir, baiklah terimakasih aku akan pergi.. Ayo" ucap Fatah berbalik sambil mengisaratkan Dian untuk mengikutinnya.

"Raja.." panggil Rio dan membuat langkah Farah berhenti.

"Benar kata Pak Rey, Pak Liam dan Pak Jay akan sulit bagi orang yang pernah menaruh rasa sayang kepadamu untuk melupakanmu, karna kamu seperti burung elang yang menghilang tanpa jejak" ucap Rio dan hanya di balas senyuman oleh Farah.

"Belajarlah melupakan akan sulit bagimu menemuiku setelah ini"

"Setidaknya biarkan aku memelukmu untuk terakhir kalianya"

"Memberikanmu halyang kau mau akan menjadikanmu serakah untuk meminta lebih setelahnya" ucap Fatah mendekati Rio.

"Rambutmu sudah mulai panjang waktunya potong, kau semakin jelek saja dengan mata panda ini apa sesulit itu melupakanku" ucap Farah sambil memegang pipi Rio.

"Sangat sangat sulit bahkan mustahil untuk melupakanmu walau hanya satu detik, bagaimana bisa kau melupakanku begitu mudah dan memilih orang lain" ucap Rio sendu hatinya serasa sakit saat melihat Farah keluar dengan laki².

"Dia hanya supirku dan cepatlah menikah dengan Rika", Rio terkejut saat mendengar perkataan Farah bagaimana bisa Farah tau kalau dia sedang dekat dengan Rika? padahal Rio masih mempertimbangkan perasaannya untuk Rika, bahkan saat mendengar suara Farah dia langsung meninggalkan pekerjaannya dan bergegas menemui Farah yang tak lain adalah Raja.

"dia mencintaimu atau menikahlah dengan perempuan yang kau inginkan, aku akan selalu mendukungmu" ucap Farah kini memeluk Rio sekilas lalu berbalik dan menuju mobil Dian.

"Ra.. Raja aku.." ucap Rio akan menjelaskan tentang hubungannya dengan Rika.

"Tidak apa, good luck for you" ucap Farah melambai dari dalam mobil lalu mobil Dian pun berlalu menjauh.

'Apa ini yang kau inginkan? bahkan saat aku bersama Riak aku tetap memikirkanmu sebenarnya apa perasaanmu padaku' ucap Rio dalam hatinya serasa sakit tapi entah mengapa juga lega karna kerinduannya terobati.

"Siapa dia? pacarmu? atau orang yang kau sukai? kalian saling mencintai?" banyak pertanyaan yang di lontarkan Dian kepada Farah.

"Hahahaaaa.. satu kata emm.. Rekan kerja tidak lebih dan kenapa kau sangat peduli? cepatlah katanya lu ada meting" ucap Farah mengingatkan.

Entah mengapa ada rasa sakit saat Farah memegang pipi polisi itu dan terlebih lagi tadi Farah memeluknnya itu membuatnya semakin frustasi ingin menembak polisi itu tapi karna melihat Farah hanya menganggapnya Rekan kerja Dian sudah merasa tenang.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di Restoran tempat Dian akan meting, saat mobil berhenti di parkiran terlihat lah Restoran yang megah dan sangat elit mungkin hanya orang ber uang saja yang bisa memasuki Restoran itu.

"Gue tunggu di mobil aja" ucap Farah kepada Dian.

"Ayo ikut aja" ucap Dian membukakan pintu untuk Farah dan menarik Farah keluar dari mobil.

Mereka berjalan memasuki Restoran dengan bergandengan tangan, kayak orang mau nyebrang aja🙄 ini Restoran atau lampumerah ya pekek gandengan segalak.

"Iri bilang tor hahahaaa.." Reder.

Exspresi Autor saat ini

Nexxssss...💃💃

"Ini.. lepasin dulu tangan gue, diliatin banyak orang nih lu gak malu apa" ucap Fatah.

"Ngapain harus malu? lagian gak ada yang berani komplen udah lah yuk" ucap Dian menarik tangan Farah lagi.

Hohooo.. main tarik² tangan orang aja nih si Dian cemburu kalik kan tangan Farah abis megang pipinya Rio😆😆

.

.

.

...........Halo guyysss Jangan lupa Like, Comen and Vote ya LOVE YOU ALL GUYYSSS😘.........

...Makasih udah dukung Autor dengan like, comen and vote💞😆😆🙏...

Terpopuler

Comments

Melani Haziza

Melani Haziza

yuhuuuu next oi

2021-02-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!