Episode 12

"Ma, Pa. Buka pintunya. Biarkan Anggi pergi bersamanya."

Brak ... Brak ... Brak ...

"Mama ... Papa ... Anggi mohon! Jangan halangi Anggi! Anggi sudah muak hidup seperti ini, bahkan dia saja jarang untuk datang kemari. Apa yang bisa kalian banggakan darinya?"

Mama Anggi masih terisak dalam dekapan sang suami. Sudah sejak awal keduanya terus memperingatkan pada putrinya agar tidak membebaskan diri pada lelaki lain, namun yang terjadi malah sebaliknya. Apalagi lelaki yang baru saja bertamu ke rumahnya tadi terlihat sangat serius.

"Semoga saja Anggi cepat sadar, Ma. Tidak seharusnya ia melakukan ini pada Mahen."

Mama Anggi mengangguk setuju. Merasa sedih karena putrinya telah berubah. Masih tidak menyangka jika putrinya akan melakukan hal semacam ini.

****

Mobil mewah berwarna hitam terlihat menepi setelah lajunya semakin pelan. Dari luar terdengar suara geram dan teriakkan yang berasal dari dalam sana. Beberapa pengendara motor hingga banyak yang menoleh dan terkejut ketika mendengarnya samar.

"Aaaarrrgghhh ...!"

Khal kembali memukul setir kemudinya. Mencoba untuk meluapkan segala amarah yang telah merongrong hatinya. Banyak kata umpatan lain yang terlontar dari mulutnya.

Tiba-tiba saja terdengar dering ponsel miliknya. Khal baru saja teringat. Mungkin saat ini kekasihnya sedang menangis sendirian di dalam kamarnya.

Khal menghembuskan nafas panjang. Ada sedikit rasa lega ketika mendapati nama sang kekasih yang ada di layar ponselnya.

"Halo, sayang. Bagaimana keadaanmu?" tanya Khal cemas.

Suara isak tangis memilukan membuat hati Khal kembali meringis. Bahkan kini salah satu tangannya sudah kembali memukul setir kemudi.

"Khal, bawa aku pergi dari sini ... bawa aku pergi!"

Sesenggukan. Anggi mencoba mengeluh pada kekasihnya. Hal itu membuat Khal semakin meradang. Ia merasa sangat kesal pada kedua orangtua Anggi, tapi tetap saja ia tak bisa melakukan kejahatan pada mereka. Khal tidak berani menyakiti hati orangtua, karena pengalaman sudah banyak mengajarkan padanya untuk tidak lagi menyakiti perasaan orangtua.

"Tenanglah sayang! Aku akan berusaha untuk mencari cara agar mereka bisa luluh. Sebisa mungkin aku akan membuat mereka memberikan restu pada hubungan kita."

"Khal, kamu tidak tahu apa yang akan mereka lakukan jika mereka sudah memutuskan, lebih baik bawa aku pergi!"

Khal menyugar rambutnya kebelakang, bersamaan dengan itu, ia pun juga menghela nafasnya. Merasa permintaan sang kekasih sungguh sulit untuk ia penuhi.

"Hei, dengarkan aku baik-baik. Restu dari kedua orangtua adalah jalan untuk menuju kebahagiaan, apalagi itu untuk seorang wanita. Restu kedua orangtua adalah yang utama. Kamu percayakan semuanya padaku. Aku akan mencari cara apapun agar mereka bisa memberikan restunya."

Khal mencoba untuk tetap tenang dan menahan gemuruh dihatinya. Walaupun ia sangat merasa kesal, namun ia juga harus bisa bersikap tenang agar ketenangan itu bisa menular pada kekasihnya.

"Tapi, Khal. Aku takut jika mereka berdua tetap teguh pada pendiriannya. Aku takut mereka tidak akan pernah memberikan restunya untuk kita."

Khal menahan nafas. Meremas ponselnya tanpa sadar. Jantungnya berdegup kencang. Itulah yang saat ini sedang ia takutkan. Sungguh, ia benar-benar telah jatuh cinta pada gadis itu. Namun, kenapa takdirnya harus serumit ini.

"Jika mereka berdua tetap teguh, maka aku pun juga akan teguh. Akan ku bawa kau pergi bersamaku, Nggi," ucap Khal dengan mantap.

Anggi tersenyum. Ia merasa lega hanya dengan mendengarnya saja. Berharap memang Khal bisa membawanya pergi dari hidupnya yang sudah mulai membosankan baginya.

"Akan aku tunggu hari itu tiba, Khal. Aku mencintaimu."

"Hemm ... aku pun juga mencintaimu. Untuk sementara kita backstreet dulu. Aku tidak ingin orangtuamu terus-menerus mengurung mu di dalam kamar jika mereka tahu kita tetap berhubungan. Tetap aku akan sering menemuimu seperti biasa."

"Baiklah, cepatlah mencari cara agar Mama dan Papa bisa membuka hatinya."

Khal mengangguk. "Tentu, sayang. Aku sangat mencintaimu. Istirahat lah. Urusan ini biar aku yang mencari jalan keluar."

Tak bisa dipungkiri jika sosok lelaki itu tampak sangat dewasa dalam menghadapi sebuah masalah. Khal selalu bisa mengendalikan dirinya dalam keadaan apapun. Ia memang sosok lelaki yang berbeda.

Suka diam, namun dalam sekali gerakan saja. Ia bisa menyelesaikan pekerjaan. Semoga saja kali ini masalahnya dengan sang kekasih juga bisa diatasinya dengan baik.

"Heemm ... aku akan istirahat. Berjanjilah untuk tidak meninggalkan aku, Khal. Berjanjilah untuk tidak menyerah di tengah jalan! Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu."

Hanya sekejap saja, cairan bening, pelengkap suasana hati, mulai meleleh. Khal menangis mendengarnya. Hatinya sedang mendung.

"Baiklah, aku berjanji. Sudah, sayang. Jangan menangis lagi! Aku tidak sanggup mendengarnya. Sudah, cukup!"

Khal mengusap wajahnya. Lelehan air mata tak bisa mengurangi kadar ketampanannya. Terdengar suara helaan nafas berat dari seberang sana. Khal memejamkan matanya sembari meremas kembali ponselnya. Hatinya sungguh tidak sanggup menyaksikan kepedihan sang kekasih.

"Istirahatlah! Jangan pernah kamu memikirkan hal ini. Cukup kamu percaya saja padaku. Biar aku yang mencari jalan keluar."

Melemas. Tangan Khal terjatuh namun masih bisa menggenggam ponselnya. Keduanya baru saja mengakhiri panggilannya. Khal membiarkan hatinya kembali merasakan sakit yang membuatnya semakin sesak. Hidupnya seakan berada diujung tanduk. Tidak pernah ia bayangkan hal ini akan terjadi dalam sejarah hidupnya.

Khal memijit keningnya yang mulai berdenyut. Sesaat kemudian ia kembali menatap layar ponselnya. Berniat ingin menghubungi seseorang dan mengajaknya ke suatu tempat yang telah lama tak lagi mereka kunjungi.

*****

Suara dentuman musik terdengar cukup kencang. Pencahayaan temaram dengan perpaduan kelap-kelip lampu disko. Beberapa orang menari-nari di tengah lantai dansa. Pria dan wanita berbaur menjadi satu. Penampilan menarik ala masa kini. Bahkan banyak dari wanita di sana yang tanpa malu-malu mengumbar kemolekan tubuhnya.

Kelab malam itu adalah tempat yang dulunya sering didatangi oleh Khal dan Keen. Namun, semenjak Mama dan Papanya tiada, keduanya memutuskan untuk mengakhiri kebebasannya.

Selama tiga tahun mereka berhenti melakukan kesenangan dunia semacam ini, tapi kali ini pengecualian untuk seorang Khal. Ia benar-benar tak bisa berfikir jernih. Hanya ingin pelepasan. Pelepasan beban, bukan pelepasan hasrat karena keduanya bukan peminat seks bebas.

"Kak, hentikan! Sudah cukup!"

Keen menahan tangan Khal yang hendak meneguk kembali cairan berwarna coklat tersebut. Khal dan Keen saling menatap tajam. Jika Khal marah karena Keen menahan dirinya, namun berbeda dengan Keen yang saat ini merssa kesal akibat sang Kakak yang minum terlalu banyak.

Sudah tiga botol minuman yang telah dihabiskan oleh Khal. Hal ini sungguh membuat seorang Keen mengiba. Tidak pernah ia melihat Kakaknya yang merasa frustasi hingga seperti ini.

"Bantu aku untuk mendapatkan restu mereka, Keen."

Khal meraih tangan Keen yang sedang menahan tangannya menggunakan tangan yang lainnya. Khal segera kembali meneguk cairan tersebut. Memejamkan matanya cukup erat ketika ia merasakan panas di tenggorokannya.

"Aaaahhh...."

"Aku bingung, Keen. Mereka bahkan belum tahu siapa aku, tapi begitu saja aku ditolaknya."

Menangis, kemudian tertawa. "Apa aku bisa menggunakan kekuasaan ku untuk menyingkirkan keduanya?"

Khal kembali meracau tidak jelas. Keen hanya bisa menghela nafas. Memilih diam saja dan hanya mendengarkan, tak mungkin juga ia menasehati orang yang sedang mabuk. Hatinya ikut merasakan kepedihan yang amat cukup dalam. Ikatan batin mereka memang sangat kuat.

"Kak Khal benar-benar telah jatuh cinta padanya. Aku tidak pernah melihatnya hingga begitu tersiksa seperti ini. Sebagai penebus rasa bersalahku padamu, aku akan membantumu, Kak. Aku ingin melihatmu juga merasakan bahagia seperti aku yang bahagia mendapatkan Bella." batin Keen mengiba.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Feronika Lanny

Feronika Lanny

ada apa-apanya nich dengan Anggi🤔

2021-05-09

0

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Penasaran bunda

2021-02-04

0

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

siapa ya mahen itu
lanjut thor
semoga sukses dan sehat selalu thor

2021-01-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!