🍁🍁🍁
.
.
.
.
,
Ke esokan harinya, Oliv bangun dari tidur nya terlihat kantung matanya sedikit membengkak karena semalam ia menangis dan tidak mencuci muka saat akan tidur, hal itu mengakibat kan kedua matanya menjadi bengkak setelah ia bangun tidur.
Setelah Oliv selesai mencuci muka ia langsung menuju ke cermin untuk melihat apa yang terjadi pada matanya karena saat ia selesai mencuci muka Oliv merasakan berat saat akan membuka mata dan terasa sedikit pedih saat ia berusaha memaksakan untuk membuka lebar kedua mata nya itu.
Oliv sangat terkejut saat melihat kondisi mata nya saat ia sedang bercermin, kantung matanya membengkak sampai membuat matanya menjadi sipit hampir terlihat seperti sedang terpejam, bola mata nya memerah yang membuat nya terasa perih seperti sedang sakit mata.
"Astaga___ pantesan berat banget buat aku melek" Gumam nya saat sedang ber cermin
(Mata ku jadi ilang cuman karena nangis semalem, padahal kan cuman nangis sebentar langsung tidur tapi malah jadi kaya gini, Untung disini enggak ada Kenzie jadi enggak bakalan ada yang ngeledekin aku) batin Oliv
Ia terduduk dikursi depan cermin rias milik nya sembari terus menatap cermin dengan tubuh yang mematung dan pikiran yang sudah mulai hanyut dalam lamunan.
Tok tok tok.....
"Nona, izinkan saya untuk masuk"Ucap bibi minah dari balik pintu kamar Oliv, yang mengagetkan nya sehingga memecahkan lamunan Oliv
"iya bi, masuk saja"
Bibi membuka pintu kamar Oliv lalu masuk menghampiri Oliv yang sedang terduduk di depan cermin.
"Ha___ apa nona sakit mata?''
"Enggak bi, nanti juga sembuh sendiri, ya udah aku mau mandi dulu bi"
"Baik nona, saya akan tunggu nona sembari membereskan kamar nona.
saya akan membantu nona untuk mengoleskan obat untuk luka lebam di paha nona setelah nona selesai nanti"
"Hah__ jadi ngerepotin bibi minah"
"Tidak nona, tidak merepotkan, itu adalah tugas saya disini"
Oliv mengambil handuk nya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan bibi minah ia membereskan tempat tidur Oliv yang sudah sangat berantakan itu.
sedangkan disisi lain ada Kenzie yang sedang sedang duduk diatas kasur, ia sedang memandang kearah laptop nya,
Jadi setelah kepergian Oliv dari tempat tinggal Kenzie, kini Kenzie tidak lagi tidur di ruang kerjanya ia sekarang selalu tidur di kamar lama nya itu yang dulu pernah ia berikan kepada gadis kecil nya.
saat tengah menatap laptop nya Kenzie terlihat tersenyum-senyum sendiri, ya_ ia melihat rekaman CCTV yang berada di rumah yang di diami Oliv saat ini,
ia melihat wajah imut gadis nya yang sedang merengek-rengek kesakitan di atas kasur karena paha nya sedang di olesi obat oleh Bibi Minah.
(dulu aku yang mengoleskan obat untuk nya, tapi sekarang aku tidak bisa lagi.
Hah_ tidak apa, asal kan yang mengganti kan ku mengoleskan obat untuk nya itu bukan seorang pria tidak akan jadi masalah untuk ku, ini hanya untuk beberapa saat saja) Batin kenzie
setelah beberapa saat kenzie mengawasi kondisi Oliv dari rekaman CCTV, akhir nya ia memutuskan untuk mengusai-i kegiatan nya itu dan bersiap untuk berangkat ke tempat kerjanya.
Disaat kenzie melangkah kan kaki nya dari pintu rumah untuk menuju ke arah mobil Haical yang sudah menunggu nya sejak tadi untuk berangkat ke kantor, Ponsel kenzie berdering.
"Zie kamu jadi pulang malam ini kan?
kemarin kamu udah janji sama mamah, nanti harus datang tepat waktu, kita akan makan malam bersama"
(Hah___ sebenernya masih males buat pulang, tapi jika hanya beberapa jam saja dan cuman untuk makan malam mungkin enggak papa, semoga mamah enggak ada rencana yang aneh-aneh nanti malam) batin kenzie
Kenzie mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya secara perlahan.
"**Iya mah"
"Pokoknya harus dateng sebelum jam sembilan, ok?''
"Iya, iya sebelum jam delapan, sekarang zie mau berangkat kerja dulu ya mah, bye"
Tut tut tut**........*kenzie langsung mematikan ponsel nya dan bergegas menghampiri Haical.
Sesampai nya Kenzie di tempat kerja nya, ia langsung menyambut semua tugas- tugas nya, dengan cekatan dan teliti kenzie mulai mengerjakan satu per satu kasus-kasus yang harus ia tangani saat itu.
sedangkan di rumah yang tidak berpenduduk yang Oliv tinggali saat ini terlihat Oliv yang sedang duduk di atas ayunan yang berada di bawah pohon rambutan yang sangat rimbun yang berada di taman kecil di halaman rumah itu.
"Cuaca yang sangat indah,
Oh__ iya sepertinya semalam aku merasa sudah tidak lagi bermimpi buruk, Hah_ hal ini me-lega kan" Gumam Oliv
"Panda?, menurutmu seberapa lagi aku akan berdiam diri disini?
meskipun tempat ini sangat indah sejuk dan tidak panas tapi aku tetap merasa tidak nyaman berada disini
Aku hari ini tidak ingin apapun, aku merindukannya"tambah nya
Seharian penuh Oliv berada di ayunan tersebut, bibi minah membawakan nya beberapa potong buah-buahan dan jus untuk nya karean sejak pagi Oliv menolak untuk memakan sesuatu,
Oliv sama sekali tidak menyentuh buah dan jus yang sudah bibi siap kan di meja sebelah, entah apa yang sedang dipikirkan nya sehingga ia menolak memasukan sesuatu kedalam mulit nya, selain itu seharian penuh ia juga tidak ngatakan sepatah kataku kepada bibi, ia hanya bergumam kepada boneka nya saja.
Hal itu membuat bibi menjadi khawatir mengenai kondisi nya memang semalam ia tidak lagi mengalami mimpi buruk tapi mogok makan membuat bibi sangat panik dengan keadaan nya.
bibi mencoba menghubungi Kenzie untuk melaporkan kan hal tersebut tapi sudah beberapa kali bibi menelepon Kenzie tapi nomor kenzie sedang tidak aktif.
ya_ Kenzie mematikan ponsel nya sejak pagi karena ia tidak ingin menerima panggilan dari mamah nya yang membuat nya tidak fokus bekerja.
dan sampai akhir nya bibi memutuskan untuk menghubungi Haical dan menceritakan semua nya kepada haical lalu meminta nya untuk menyampai kan nya kepada tuan nya Kenzie.
Setelah Haical menerima panggilan dari bibi dan mendengarkan penjelasan dari nya, Haical pun langsung memberi tahukan semua informasi tersebut kepada Kenzie.
Kenzie yang mendengar penjelasan dari Haical pun terkejut dan langsung mengaktifkan ponsel nya, dan benar saja ada sepuluh panggilan masuk yang tidak terjawab dari Bibi minah.
Kenzie langsung membuka kembali laptopnya dan melihat rekaman CCTV , ia juga menelepon bibi minah.
"Bi, apa gadis itu masih tidak mau makan?''
"Iya tuan, bahkan nona tidak juga tidak mengatakan sepatah katapun kepada saya"
(Ada apa sebenarnya dengan nya?, apa sesuatu terjadi padanya semalam?) batin kenzie
"Berikan ponsel nya pada gadis itu sekarang"
"Baik tuan"
Bibi menyerahkan ponsel nya kepada Oliv,
Sembari menelepon kenzie juga memantau Oliv melalui rekaman CCTV pada laptop milik nya.
"Kenapa bibi bilang kamu tidak mau makan sejak pagi?"
"Aku tidak lapar"
"Makan tidak harus menunggu perutmu merasa kelaparan bukan"
"Tapi aku tidak ingin.."
"Dengar ya berhenti membuat orang lain panik memikirkan mu, kamu tidak bisa se-enak nya sendiri memutus kan seuatu yang seharus nya tidak kamu putuskan.
Sedikit saja pikirkan orang lain yang akan merasa panik jika kamu melakukan hal bodoh seperti ini,
karena *sesatu yang kamu anggap baik untuk mu belum tentu baik juga bagi orang lain."
"Hmmm___"
"Aku enggak suka kamu seperti ini, aku juga manusia sama seperti mu aku bisa merasa panik takut dan lain sebagainya, jadi jangan ulangi ini kembali, karena aku khawatir mendengarnya"
"Iya.."
"Kalau begitu kamu harus makan sekarang, jangan matikan ponsel nya sebelum selesai makan, aku akan mengawasi mu"
"tidak perlu di awasi aku akan makan sekarang"
"Jika tidak aku awasi mana aku tahu kamu berbohong atau tidak"
"terserah mu lah"
"Buruan makan"
Oliv pun melahap makanan yang sudah disiapkan oleh Bibi minah, ia menyantap semua makan yang ada di meja dengan sangat lahap sampai membuat pipinya menjadi besar karena mulut yang dipenuhi oleh makan.
Kenzie yang menyaksikan nya melalui laptop hanya bisa tersenyum kagum dan puas karena ia sudah berhasil membujuk gadis itu untuk makan.
"Eh_ kalau makan pelan-pelan, nanti tersedak"
"um... umengak kok"
"Hhhhh.... ngomong apa, ditelen dulu bau ngomong biar jelas"
"Emhem..."
"Eh_ ada anggilan nanti aku hubungi lagi ya, ini ada panggilan masuk soal nya"
"ya*"
Tut tut....... *menutup telepon
"Halo kenapa mah?''
"Enggak ada, cuman mau ngingetin aja biar kamu enggak lupa, nanti malem"
"Iya mah iya, Enggak lupa Zie inget mah, nanti Zie langsung kesana dari kantor ya"
"Jangan lupa, tiga jam lagi harus udah disini"
"Iyaaaaa mah"
Kenzie menutup ponsel nya, ia langsung segera menyelesaikan semua pekerjaab nya, secepat kita ia menyelesaikan semua pkerjaan nya,
setelah semua dirasanya sudah selesai ia langsung menemu Haical dan memintanya untuk mengantarnya kerumah orang tua nya"
"Antar saya pulang ke rumah besar" Ucap kenzie
"Bapak ingin kebali kerumah besar?''
"Tentu saja tidak, untuk apa saya kembali kerumah itu, saya hanya ingin makan malam bersama keluarga malam ini, kamu tunggu saja saya hanya sebentar"
"Baik pak"
*Sesampai nya Kenzie di rumah besar
ia menatap disekliling rumah tersebut terlihat sudah banyak perubahan sejak ia pergi dari rumah tersebut,
seorang wanita yang berpakaian seragam berwarna putih mendekatinya dengan penuh sopan santun.
"Tuan mudah Zie anda sudah sampai, Nyonya besar sudah menunggu anda di ruang tamu"
Ucap seorang wanita parubaya yang tidak lain adalah kepala asisten rumah tangga di rumah tersebut
"Antar aku menemui nya"
"Mari tuan mudah akan saya antarkan"
Sesampainya diruang tamu terlihat kedua orang tua nya sedang duduk dikursi mereka sedang membicarakan sesuatu entah apa itu karena dari jauh Kenzie tidak dapat mendengarnya, betapa terkejutnya mereka saat menoleh ke arah samping, terlihat pria tampampan bertubuh tinggi yang tidak lain adalah putra mereka yang sedang berjalan menghampiri mereka.
"Nyonya besar, Tuan mudah Zie sudah sampai"
"Zie___ akhirnya kamu sampai juga"
"Aku mau mandi dulu mah, kalian bisa tunggu diruang makan, aku akan nyusul nanti"
Kenzie berjalan melewati kedua orang tua nya dan langsung menuju ke kamar nya yang dulu ia tempati saat masih satu rumah di samantuk membersihkan diri.
"Jangan lama-lama ya zie''
Beberapa saat kemudian setelah Kenzie selesai membersihkan diri ia langsung menuju ke ruang makan terlihat dari atas tangga kedua orang tua Kenzie sudah duduk dibangku menunggu kedatangan Kenzie.
"Ayo Zie duduk disini,"
"Masakan nya banyak banget mah, kaya mau nerima tamu besar aja"
"Iya memang hari ini kan mamah lagi kedatrngan tamu sepesial"
"Hah, mama bisa aja
Zie kan cuman sendiri enggak perlu makanan sebanyak ini"
"Itu sebab nya mamah minta pembantu buat masak banyak, karena biar kamu enggak sendiri malam ini mamah undangkan temen buat kamu"
Seketika raut wajah kenzie berubah yang tadi bya tersenyum ceria kini berubah menjadi resius dengan tatapan mata yang dingin.
"Nyonya besar Nona Rasyia sudah sampai"
"Bagus tepat waktu, suruh rasyia masuk kesini"
"Bain nyonya"
"Mah, apa sebenarnya maksud mamah dan siapa itu rasyia, Zie beneran enggak faham,
Pah, kenapa dari tadi papah cuman diem."
"Nah itu dia Rasyia, sini syia duduk disebah Zie"
"Kita makan dulu setelah itu baru mamah akan jelaskan semuanya sama kamu Zie"
dengan wajah dingin Kenzie hanya menatap kedua orang tua nya tanpa sepatah kata, ia memiliki firasat buruk mengenai tindakan mamah nya malam ini.
.......
.......
.......
...**hay kaka maaf ya Tata baru bisa Up hari ini 😊...
makasih buat yang udah mampir
^^^dan maaf kalau ceritanya kurang bagus^^^
...😄 sampai jumpa di eps selanjutnya✋✋✋**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments