episode 3

🍁🍁🍁🍁

.

.

.

.

Ke esok kan harinya, Haical sudah mendapatkan semua berkas yang diminta Kenzie, tapi Haical juga membawa informasi yang cukup mengecewakan untuk Kenzie.

"Ini pak, berkas yang bapak minta kemarin," ucap Haical sembari menyerahkan berkasnya.

"Em ...." Kenzie meng-iya kan ucapan Haical dan meraih berkasnya.

"Maaf pak, sepertinya kita salah menangkap tersangka, saya dengar gadis itu merantau ke jakarta setelah orang tuanya mati di bunuh, gadis itu bekerja di salah satu toko kue di jakarta yaitu toko xxxx , dia memutus kan untuk meninggalkan desanya karena dia merasa takut tinggal di sana, dia takut jika setelah kedua orang tuanya maka dialah yang akan dijadi kan korban selanjutnya," jelas Haical panjang lebar.

"Ha! apa kata mu, Bagaimana bisa salah?"

"Apa kita akan melepas gadis itu pak?"

"Haahhh ... sialan, tidak-tidak, kita tidak boleh lepaskan gadis itu , kita bisa di pecat jika orang tau kalau kita melakukan kesalahan."

"Lalu apa yang akan kita laku kan pak?"

"Kita akan buat rekayasa dalam berkasnya agar gadis itu tetap dinyatakan bersalah, kamu harus membuat berkas baru dengan rekayasa yang tepat agar dapat meyakin kan semua orang di persidangan nanti."

"Ba ... baik pak?" Jawab Haical dengan terbatah-batah.

.

.

.

.

.

*setelah sidang selesai akhirnya Oliv pun berhasil dinyata kan bersalah oleh Kenzie dan mendapat hukuman lima tahun penjara dengan denda senilai tujuh ratus juta.

"Hmm ... akhirnya bisa juga," ucap Kenzie dengan puas.

"Maaf pak, tapi bapak jangan lupa bahwa gadis itu sama sekali tidak bersalah,"ucap Haical mencoba mengingatkan Kenzie..

"Ya. Aku tau itu, " jawabnya dengan nada bicara yang cukup ketus.

"lalu apa yang akan bapak laku kan setelah ini?"

"aku akan menikmatinya lebih dulu, setelah itu baru aku akan pikirkan kembali."

Kenzie berjalan keluar dari ruangannya menuju ke arah taman yang tidak jauh dari kantornya, di sana dia merasa puas dengan hasil kerja hari ini dan juga karena Oliv tidak memiliki tidakan untuk membela diri membuat Kenzie sangat mudah menyalahkannya.

sesekali Kenzie terdiam merenung sejenak dan memikirkan kejahatan yang sudah dia lakukan. Kenzie berusaha berfikir keras untuk dapat mencari cara bagaimana cara agar dia bisa menebus kesalahanya itu.

'apa mungkin aku sudah terlalu jahat? jika informasi dari Haical tidak salah, semua rekayasa ini pasti tidak akan pernah ada dan gadis itu pasti tidak akan pernah mendekam di jeruji besi yang dingin pada saat ini, huh ... kasihannya, kenapa harus salah,' batin Kenzie.

"Aku akan biar kan dulu gadis itu malam ini dan aku akan pikir kan lagi bagaimana caranya menebus kesalahan ku ini," gumam Kenzie lirih.

.

.

.

di ke esokan harinya terlihat Kenzie sedang bersiap untuk berangkat ke kantor dan seperti biasa di luar Haical asisten Kenzie sudah menunggu Kenzie di dalam mobilnya.

sesampainya di kantor Kenzie meminta Haical untuk keluar dari ruangan Kenzie, Haical sedikit bingung karena biasanya jika sedang di dalam kantor Kenzie akan membutuh kan bantuan Haical bahkan sampai Haical tidak bisa izin keluar dari ruangannya tapi tidak dengan hari ini.

semalam, semalaman penuh Kenzie tidak bisa tidur dia selalu terbayang-bayang oleh gadis manis yang sudah dia jahati itu, gadis itu memenuhi isi otak Kenzie hingga pria itu menjadi tidak bisa berfikir fokus.

bagaimana jika dipenjara dia di aniaya oleh napi yang lain? bagaimana jika gadis itu sakit? bagaimana jika sesuatu yang lebih buruk menimpa gadis itu? pertanyaan itu selalu menguasai pikiran Kenzie saat ini.

*

Sementara Oliv yang sedang berada di penjara dia hanya bisa menangisi apa yang sudah terjadi padanya.

"Hiks ibu ... hiks Oliv takut di sini Oliv gk salah hiks huaaaaaaa ...," suara tangis Oliv yang pecah membuat suasana penjara yang tadinya sunyi menjadi cukup mencekam karena suara tangisannya.

"Hei! apa kamu bisa diam? telingaku ini sakit mendengarmu menangis terus!" triak salah satu napi di belakangnya dengan suara keras.

Tak lama kemudian terlihat salah satu polisi mendekat ke arah sel nya dan membuka kunci pintunya.

"Saudara Olivia mari ikut dengan saya," ucap seorang polisi itu dengan tegas.

Tanpa menjawab gadis itu langsung saja beranjak mengikuti polisi tersebut dari belakangnya, seperti anak kecil yang sedang ketakutan Oliv berjalan mengikuti langkah polisi itu dengan kedua bola mata yang masih berkaca-kaca.

"Silakan tunggu di sini," perintahnya.

"Baik pak." Perlahan gadis itu mulai duduk, sesekali ia juga mengusap pipinya dikala air matanya tidak sengaja menetes.

polisi hanya melihatnya dengan tatapan datar lalu berbalik dan melangkah meninggalkan gadis itu sendirian di sana.

..

Terpopuler

Comments

canvie

canvie

apa mungkin? pala lu kenzie.

2025-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!