episode 2

🍁🍁🍁🍁

.

.

.

.

Ke esokan harinya gadis itu terbangun dari tidur nyenyaknya dan tentu saja dia sangat terkejut karena dia sedang berada di ruangan yang dia tidak ketahui di mana.

"Haa! di mana aku, tempat apa ini? "

Tanya gadis itu dengan wajah yang sangat amat ketakutan.

Beberpa saat kemudian ada seorang pria yang membuka pintu, terlihat di tangan pria itu membawa beberapa kertas putih dan juga laptop, pria itu mendekatinya dan duduk di kursi yang ada dihadapannya, pria itu meletakan semua barang-barangnya di atas meja, laluulaielontarkan beberapa patah kata dari mulutnya.

"Aku hanya akan sedikit bertanya padamu, tenanglah," ucap Kenzie pelan.

"A-apa yang terjadi padaku, da-dan tempat apa ini?" tanya gadis itu ketakutan.

Kenzie pun mulai melontarkan beberapa pertanyaan tanpa menjawab terlebih dahulu pertanyaan dari gadis itu.

"Katakan padaku, siapa namamu dan dari mana asalmu?" tanya Kenzie dengan tegas.

"A-aku? na-namaku adalah Olivia dan aku da-dari lampung," jawab gadis itu dengan ter batah-batah, karena merasa ketakutan.

Olivia adalah gadis dari lampung yang merantau ke jakarta setelah kedua orangtuanya meninggal karena di bunuh oleh orang yang tidak di ketahui, meskipun Oliv lahir dan di besarkan di lampung tapi dia sama sekali tidak tau cara berbicara bahasa lampung karena orang tuanya berasal dari jawa. Dia memutuskan untuk meningalkan desanya setelah kepergian kedua orang tuanya karena takut jika nanti dia lah yang akan di jadi kan korban selanjutnya setelah kedua orang tuanya meninggal.

"Kenapa kamu membunuh, beri tahu aku alasan mu, apa ada yang menyuruhmu, apa kamu dibayar dengan bayaran yang besar?" tanya Kenzie.

"A-apa! Mem-membunuh katamu, aku membunuh?" jawab Oliv dengan penuh tanda tanya.

"Hmmm ... aku peringatkan, jika kamu mengakuinya kepadaku maka dapat di pastikan hukuman yang akan di jatuhkan untuk mu itu tidak akan terlalu berat," ucap Kenzie lirih.

"Huk ... hukuman kata mu? Sudah ku bilang bukan kalau bukan aku pembunuh nya!" ucap Oliv dengan sedikit ngegas.

Braaakkkk!

Kenzie memukul meja dengan sangat keras hingga membuat Oliv kaget dan gemetaran, Kenzie sangat kesal karena Oliv tidak mau mengakui kejahatan yang sudah dia lakukan padahal Kenzie sudah memberi tau tentang keringanan hukumannya jika ia mau mengakuinya.

"Jangan berpura-pura tidak tahu, kamu kan yang sudah membunuh orang-orang ini?" Tanya Kenzie sembari menunjukkan beberapa foto dari korban pembunuan misterius itu.

"Hahahahaaaa ... siapa mereka, aku sama sekali tidak mengenal mereka!"

"Baik lah, aku sudah memperingatkan mu mengenai hukumannya, jadi terserah pada mu saja mau jujur atau tidak, lagi pula wajar kalau seorang pelaku pembunuhan tidak mau mengakui kejahatannya!" ucap Kenzie dengan santai.

Kenzie berdiri dan memberes kan semua berkasnya lalu berjalan menuju keluar dengan santai.

"Hey! Kenapa kamu harus bertanya kepadaku jika tidak mau mempercayai sedikit pun ucapan ku!" seru Oliv dengan suara keras di sertai linangan air mata di sekujur pipi tembemnya.

Kenzie berhenti lalu menoleh ke arah gadis itu dan kembali berjalan mengarah keluar meninggalkan Oliv tanpa menjawab ucapan dari Oliv.

"Hiks hiks hiks ... huuaaaaa ... apa yang sebenarnya terjadi, ibuuuu huaaaa ...."

'aku seperti sedang menghindari serangan macan dan masuk ke kandang serigala yang kelaparan,' batin Oliv.

Oliv menutupi wajahnya dengan kedua tangan kecilnya, gadis itu menangis sampai sesegukan seperti seorang anak-anak.

Terlihat dua polisi dengan membawa borgol datang menghampirinya. "Mari ikut dengan kami nona, anda harus kami tahan sementara waktu," ucap salah satu polisi itu dengan tegas.

"Apa kalian juga mengira ku sebagai pembunuh?"

"Entahlah nona, kami hanya di tugaskan untuk menahan mu bukan menyelidiki mu," jawabnya dengan datar.

Beralih di ruangan lain tepatnya ruangan milik Kenzie berada saat ini, terlihat Haical dan Kenzie sedang ber bincang-bincang serius.

"Kenapa dia sama sekali tidak mau buka bulut!"

"Mungkin saja gadis itu sudah merencana kan hal ini pak."

"Hah ... cepat kamu cari info dan berkas tentang gadis licik itu!" perintah Kenzie kepada Haical.

"Baik pak," jawab Haical dengan sopan.

.

.

.

maaf ya kaka kalo nggak bagus

🙏

soal nya tata lagi belajar

mohon pengertiannya dan sarannya ya 😊☺

makasih udah mampir😊🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!