*Pagi hari di kampung halaman Clara*
Pagi telah tiba, burung-burung sangat terdengar nyaring, menyambut datang-nya pagi.
Sinar Matahari, sedikit demi sedikit menerangi alam, menembus bebilikan rumah Clara.
Rumah Clara terbuat dari bambu yang di anyam, masih sama seperti dulu jadul, rumah panggung milik Clara sangat bersih dan asri.
Clara sangat sibuk, memotong sayuran untuk di masak, sambil menunggu Anak, Suami Bibi-nya pulang.
"Clara, apa kamu sudah memberi tahu, sama calon kamu itu" ucap Bibi sambil terus memasak.
"Memberi tahu apa Bi?" jawab Clara mengerutkan kening-nya.
"Ya ampun, kamu sudah pikun rupa-nya" Bibi-nya terkekeh menertawakan Clara yang kebingungan.
"Apaan sih Bi, Clara jadi bingung begini?"
"Ih Clara, kasih kabar calon kamu, Bahwa Bibi sudah merestui kalian berdua, kalau bisa ajak kesini, Bibi pengen-nya kamu menikah disini saja" terang Bibi yang terus fokus pada masakan-nya.
"Ya Allah... Clara lupa Bi" ucap Clara kaget
"Kamu sih masih muda sudah mulai pikun" Jawa Bibi sambil tertawa ke arah Clara.
"Hee.... Nanti Clara tlp Rey sehabis makan saja Bi, Clara sangat lapar hi..hi.." ucap Clara sambil terkekeh.
Itu-lah Clara, kalau sudah di kampung halaman-nya, yang di kota di lupakan, bahkan banyak pesan dari tidak satu pun Clara baca. Kevin dan Rey terus menghubungi Clara tapi tidak di angkat satupun dari mereka.
2 jam setelah mereka masak dan beres-beres rumah, Suami, Anak Bibi-nya datang. Dan langsung dan di sambut oleh Clara dengan penuh hangat. Clara merasa senang akhirnya keluarga kecil mereka kumpul.
Selang beberapa menit, Bibi mengobrol sama Suami, dan Anak-nya.
Clara langsung beranjak permisi kepada mereka. Saat itu juga Clara mengambil hp-nya dan menghubungi Rey, juga Kevin.
Kevin mengucapkan bela sungkawa pada Clara. Begitu juga Rey, tapi Rey malah senyum miring mendengar hal itu, Rey tidak percaya. Bagi Rey Clara hanya akting.
Clara langsung menghubungi Rey, Bagi dirinya kabar yang sangat bahagia harus segera di kasih tau kepada kekasih-nya itu."
"Assalamualaikum Rey" ucap Clara di tlp.
"Waalaikumsalam Sayang" jawab Rey
"Hm... Rey, Bibi sudah merestui kita menikah" ucap Clara, hati-nya berdebar setelah mendengar suara Rey di dalam tlp.
"Waahh....Benarkah? Aku akan segera membicarakan pernikahan kita kepada keluarga ku" jawab Rey antusias.
"Ia Rey, tapi.... Bibi pengen Akad nikah-nya disini Rey, Bibi tidak bisa ke Jakarta, gimana apa kamu tidak keberatan?" terang Clara pada Rey.
"Tidak, masalah, Bagiku sudah di restui saja sudah sangat bersyukur banget, "pokok-nya, Aku akan mengurus semua-nya disini, "Dan kamu sayang, segera urus-urus dulu surat Pernikahan-nya" Jawab Rey girang
Telepon mereka terputus setelah lama mengobrol kesana kemari.
Clara rasa harus segera mengurus segala macem, untuk persyaratan pernikahan-nya, kalau sudah selesai tinggal menunggu hari H tiba.
Clara keluar kamar dan langsung di ajak makan sama Bibi-nya.
Setelah mereka makan bersama, Clara langsung membicarakan hal ini kepada Bibi, suami dan juga Anak Bibi-nya.
"Alhamdulillah Clara kamu mau menikah, ya walaupun cuma akad biasa, tapi kami disini sangat bahagia kok" Tapi maaf Ra, kami tidak bisa ikut ke Jakarta untuk mengikuti Resepsi pernikahan kalian" ucap paman Clara yang langsung tersenyum ke arah Clara.
"Tidak Apa-apa paman, sudah di beri restu saja Clara sudah sangat bahagia kok" jawab Clara sambil memeluk Bibi-nya.
* Tiga hari telah berlalu *
Clara sudah selesai mengurus kesana-kemari. Dan semua tinggal menunggu hari H tiba.
Clara menambah waktu di kampung-nya selama 3 Minggu, bagi Clara setelah menikah pasti bakal sibuk, takut jarang pulang kesini, jadi Clara puas-puasin dulu bersama Bibi-nya.
Clara di ajak ke kebun punya Bibi-nya, setelah sekian lama Clara tidak menginjak-kan kaki-nya ke kebun. Sekarang Clara merasa sangat bahagia menikmati indah-nya perkebunan Bibi-nya itu.
Ada cabe, rawit, cabe kriting, tomat, daun bawang, jagung semua-nya ada.
Cuma sayang tanaman-nya masih kecil, sehingga Clara tidak bisa ikut panen.
"Clara, Empat bulan lagi tanaman ini panen, jadi kalau bisa kamu pulang ya, biar bisa memetik semua-nya. Nanti kita bikin liwetan disini sama suami kamu". Ucap Bibi sambil tersenyum melihat Clara.
"Insya Allah Bi, semoga saja, Rey dan aku tidak sibuk ya Bi" jawab Clara sambil terus menelusuri perkebunan milik Bibi-nya.
Setelah mereka pulang, Clara langsung mandi dan juga siap-siap untuk memasak buat nanti malam.
Di dalam kulkas masih ada makanan yang siap di masak Clara.
Bibi-nya sangat bahagia begitu melihat Clara yang sedang sibuk bergelut di dapur.
Clara memang suka memasak, dan masakan-nya pun selalu enak. Itu bisa di sebut hobby kedua Clara.
"Clara, sudah biar Bibi saja yang masak, kamu tunggu saja, sana nonton tv" ucap Bibi sambil menghampiri Clara.
"Ah... Bibi Clara sangat senang kok bantu Bibi memasak, lagian nanti Clara bakal kangen sama rumah ini, setelah menikah" jawab Clara langsung menundukkan kepala-nya.
"Kamu, jangan sedih, Clara bebas mau kesini kapan-pun juga, ini kan rumah Clara" ucap Bibi langsung memeluk keponakan-nya itu.
"Tidak bi, rumah ini aku serah-kan sama Bibi, Clara setelah menikah juga tidak akan menempati rumah ini, jadi Bibi rawat dan tempati seutuh-nya" terang Clara sambil menatap ke arah Bibi-nya.
Mendengar celotehan, keponakan-nya itu, Bibi-nya tak terasa meneteskan air mata-nya.
Merasa terharu semua ucapan Clara pada dirinya.
Setelah itu Paman Clara datang dan langsung bikin mereka terkejut saat sedang menangis bersama.
"Eh.... kok masak-nya pada nangis-nangisan begini sih" Ucap paman Clara mengejek mereka.
Clara langsung terkekeh mendengar celotehan Paman-nya itu.
"Sebentar lagi mas, masakan-nya siap" jawab Bibi Clara.
"Ya sudah teruskan lagi acara masak-masak-nya, Mas tunggu masakan kalian di dalam" ucap paman Clara sambil tersenyum kepada mereka.
Acara masak mereka selesai, dan mereka langsung makan malam. Berkumpul bersama walaupun cuma 5 orang tapi mereka sangat bahagia.
Makan malam sudah usai, Clara seperti biasa keluar rumah dan duduk di teras. Sudah kebiasaan Clara berdiam diri di teras depan rumah-nya, sambil memandang ke arah depan.
Bibi-nya langsung ikut duduk seperti biasa.
Clara tersenyum ke arah Bibi-nya itu.
"Clara kamu kenapa, jangan melamun sayang" ucap bibi sambil memandang wajah Clara.
"Hmmm... Clara hanya memikirkan bagaimana setelah menikah dengan Rey bi, apakah Rey akan membahagian Clara" ucap Clara lirih
"Kamu, harus yakin dan mantap sayang, walaupun Bibi, belum pernah melihat Rey asli-nya, seperti apa, tapi Bibi yakin dia orang yang baik" terang Bibi menenangkan keponakan-nya.
"Semoga saja, Rey membawa Cinta Clara dengan baik, Clara sangat mencintai Rey Bi" ucap Clara tersenyum.
"Insya Allah sayang, kamu bahagia di bawa Rey nanti, semoga Rey Snak yang shaleh, bisa membawa mu ke jalan yang benar" terang bibi Clara.
"Aamiin Bi, itu yang Clara ingin-kan dari Rey, terima kasih ya Bi, selalu ada di saat Clara membutuhkan" jawab Clara tersenyum dan langsung memeluk tubuh Bibi-nya.
"Ya sudah Kamu tidur sana, ini sudah sangat malam tidak baik untuk kesehatan kamu, jangan selalu tidur malam nanti sakit" terang Bibi Clara.
Clara langsung menganggukan kepala-nya, dan melangkah pergi ke kamar-nya.
Bibi-nya berharap, Clara bisa bahagia bersama calon suami-nya.
Bibi-nya sangat ingin pergi ke Jakarta, namun ada hal lain yang harus di jaga-nya. Karna itu, Bibi-nya selalu menolak ajakan Clara ikut ke Jakarta.
Clara, lalu, duduk dan mengambil Poto kedua Orang Tua-nya.
Bagi Clara menikah tanpa kehadiran mereka sangat menyedihkan. Di hari pernikahan yang harus-nya di dampingi oleh kedua orang tua-nya. Tapi Clara berpikir ini sudah jalan takdir yang harus di tempuh dirinya, agar lebih kuat menjalani takdir yang Allah gariskan oleh-nya.
Clara, lalu, mengusap Poto Orang Tua-nya dan memeluk dalam tidur lelap-nya.
Pagi telah tiba, tidak biasa-nya Clara kesiangan seperti. Clara langsung keluar kamar dan bergegas mecari orang yang ada di rumah ini. Matahari sudah sangat menyengat menyoroti rumah Clara.
Clara kaget di rumah-nya tidak ada siapa-pun, berlari kesana-kemari, tapi tidak menemukan Orang di rumah-nya.
Clara bingung harus mencari Bibi kemana. Gara gara kesiangan jadi efek-nya kayak gini di tinggal entah kemana pikir Clara.
Suara Bibi-nya terdengar ada di luar rumah, Clara yang sedang duduk langsung saja bergegas melangkah dan membuka pintu.
Bibi, paman dan juga Anak-nya lagi duduk di teras, sambil membawa perkakas tajam.
Clara yang melihat itu langsung kaget dan menghampiri mereka.
"Eh sayang kamu sudah bangun, sudah makan?" ucap Bibi sambil tersenyum dan meletakan perkakas yang di pegang-nya.
"Bibi dari mana, ngeri banget perkakas-nya, Clara baru bangun bi" jawab Clara terkekeh malu, karna jam 11 baru bangun dari tidur-nya.
"Lo.. tumben banget kamu bangun se-siang ini? tadinya Bibi mau membangun-kan kamu, tapi Bibi ingat kamu lagi halangan, jadi Bibi biarkan kamu tertidur sesuka mu" terang Bibi
"Maaf ya Bi, Clara tidak bantu-bantu Bibi pagi masak" ucap Clara cemberut.
"Tidak masalah sayang, lagian kamu jangan terlalu cape, sebentar lagi bakal jadi calon pengantin" ucap bibi terkekeh geli.
"Ah... Bibi bisa saja, eh... emang bibi sudah dari mana? kok bawa perkakas tajam banget, Clara jadi ngeri melihat-nya? "ucap Clara sambil begidig.
"Bibi habis merapihkan Makam Orang Tua kamu, sama Abah, mumpung Ada suami Bibi disini jadi kita merapihkan dan juga membuat Nissan Abah" ucap bibi sambil tersenyum ke arah Clara.
"Ih... Kok Bibi gak ajak Clara sih, Clara juga mau bantuin merapihkan Makam" jawab Clara cemberut.
"Kamu kan lagi halangan, jadi pamali jangan ke makam" ucap bibi Clara.
"Oh ia... Clara lupa" jawab Clara sambil cengir.
"Sana kamu mandi, dan langsung makan, bibi mau beresin dulu perkakas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Rini Budiyati
bibi yg hebat
2022-01-12
0
Mas Brenz
trs si abah tu siapa nya clara .kakek nya atau suami bibi nya
2021-05-29
0
~Gavan
salfok sama iklan nya sumpah
2021-05-26
0