Dendam Salah Alamat
Clara gadis lugu yang berasal dari keluarga miskin. Ia mendapat Beasiswa di salah satu Universitas ternama yang berada di Jakarta tahun ini, Clara menginjak semester terakhir.
"Hai" sapa salah seorang Pria.
Clara terdiam. Sepertinya, baru pertama ini Clara melihat pria cukup tampan.
"Siapa ya? saya tidak mengenal anda!" kening Clara berkerut.
"Perkenalkan, saya Reyyandra, Anak Kampus sini," Rey mengulurkan tangannya.
Clara merasa kikuk saat Rey mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Hmmm saya Clara," balas uluran tangan Rey.
"Boleh minta no hp kamu?" Pinta Rey tanpa basa-basi.
"Buat apa?" Clara heran.
"Mungkin supaya kita bisa berteman lebih akrab kedepannya," Rey tersenyum.
"Oh, baiklah! Ini no hp aku save saja," ucap Clara sambil mengulurkan hp dari sakunya.
Reyyandra, salah satu pria di kampus ini yang kayak raya dan juga tampan. Orang suka memanggilnya dengan sebutan Rey, ketimbang sebutan Reyyandra. Bagi mereka Nama Rey panjang dan sulit mengucapkan-nya, jadi mereka hanya memanggil Rey saja.
Tidak di sangka, Rey melihat Clara yang sedang berjalan di lorong kampus dekat perpustakaan. Tanpa di pikir panjang Rey menghampiri Clara.
"Kamu bisa bersikap polos, dan tidak mengenal aku Clara, bahkan nama kamu pun di rubah menjadi Clara. Sampai kapan pun kamu gak bakal hidup tenang? Setelah sekian lama gue mencari Kamu akhirnya gue di pertemukan lagi sama kamu di sini," tatapan Rey tajam ke arah Clara yang sedang menunggu angkot.
Clara mendapat tlp, setelah ia merebahkan badannya di atas ranjang kesayangannya.
"Hallo ini siapa ya?" Ucap Clara.
"Hmm..., ini aku Rey yang tadi minta no hp kamu waktu di Kampus, masih ingatkan!" Ucap Rey di sebrang sana.
"Oh.... ia, Aku ingat kok, ada apa ya?" Balas Clara.
"Nggak, aku cuma mau menelphone kamu saja kok, malam ini apakah kamu sibuk? maaf ya Aku lancang," ucap Rey penuh harap.
"Maaf Rey malam ini Aku lagi sibuk," tolak Clara.
"Yaudah, kalau kamu memang lagi sibuk, tapi kalau nanti aku ajak kamu lagi, mau kan?" Ujar Rey penuh harap.
"Hmm boleh," jawab Clara.
"Yaudah deh, selamat istirahat," ucap Rey langsung mematikan ponselnya.
Di kamar Rey langsung membantingkan ponselnya ke atas tempat tidur miliknya.
"Sialan, berani sekali dia menolak keinginan gue Clara," Rey emosi setelah di tolak oleh Clara.
Rey langsung mengambil sebuah poto di laci yang ada di dekat ranjang miliknya. Sambil menatap Poto dengan penuh amarah. Rey langsung mengacak rambutnya frustasi.
"Awas saja, tunggu pembalasan aku Clery eh Clara. ha ha ha ha itu nama samaran kamu
Clara, eh Clery nama yang unik ha... ha...." Rey tertawa jahat.
"Setelah sekian lama, aku mencari kamu akhirnya kamu muncul juga di depan gue Clara atau Clery nama samaran yang bagus," ucap Rey sambil tertawa lepas.
****
Clara tidak mengerti, kenapa Rey mendekati dirinya. Padahal mereka satu kampus selama ini, tapi Rey tampaknya baru melihat Clara di saat Kuliah mereka akan berakhir.
Clara tidak berpikir macem-macem soal Rey. Walaupun, Clara tidak mengenal Rey.
Rey pikir Clara mungkin mau berteman dengan dirinya, makanya Rey mendekatinya.
Tapi di balik Rey yang baik dan ucapannya yang sopan di depan Clara. Itu semua ada Rencana yang terselubung dan sudah tertata Rapih.
Semakin kesini, tampaknya mereka tambah dekat. Mulai dari Pulang bareng, berangkat bareng.
Clara tidak ada firasat buruk, saat berada di sisi Rey. Lalu! apa, rencana Rey untuk mendekati Clara?
Clara tercengang, Rey tiba tiba mengucapkan Kalimat, kata pernikahan. Padahal Clara baru kenal satu minggu lalu. Mungkin ini terlalu cepat bagi Clara, bahkan Clara belum mengenal Rey lebih dalam.
Bagaimana Clara bisa menikah muda sama pria yang baru saja di kenalnya. Masih banyak yang ingin Clara capai termasuk belum tercapainya untuk membahagiakan bibinya.
Setelah kelulusan nanti, Clara pengen Bekerja. Clara pun belum siap mengenai pertanyaan yang Rey lontarkan untuknya. Clara pengen fokus membahagiakan bibinya di kampung halaman.
"Clara kamu menolakku?" tanya Rey kecewa.
"Aku belum mau dan belum siap menikah muda Rey, kita bahkan baru kenal satu minggu, masa mau langsung menikah," jawab Clara, Clara berpikir tidak mudah mengucapkan kata 'Ya untuk Rey saat itu juga.
"Itu alasan konyol Clara, tidak masuk akal, di luar sana banyak yang menikah muda, bahkan ada yang Ta'aruf," ujar Rey berusaha meyakinkan kata-katanya itu kepada Clara.
"Tidak Rey, aku masih punya mimpi dan tujuan setelah lulus nanti. Aku bahkan tidak se-kaya dirimu Rey?" Ucap Clara sambil melirik ke wajah Rey.
"Tidak jadi masalah, mau kamu kayak ataupun kamu tidak, semua itu tidak ada bedanya, aku memilihmu, aku mencintaimu bukan dari segi materi Clara kamu mengertikan?" Rey membujuk.
Clara terdiam sejenak, ucapan Rey yang bijak dan lembut itu membuat Clara bingung. Lalu, bagaimana, cita-cita Clara saat kelulusan tiba nanti.
Clara bingung, harus mengucapkan apa pada Rey. Akhirnya, setelah Clara berpikir, Clara pun membalas ucapan Rey tadi.
"Kamu kasih waktu buat aku dulu ya, untuk berpikir mengenai hal ini," pinta Clara sambil melepas tangan Rey.
"Oke, aku kasih kamu waktu satu minggu saja setelah itu, kasih aku jawaban langsung," ucap Rey sambil mengecup tangan Clara.
Clara masih tidak percaya, Rey akan secepat ini meminang dirinya. Clara masih memandang wajah tampan Rey, yang ada di hadapannya itu. Clara yakin Rey sungguh-sungguh atas ucapannya tadi. Lalu, apakah keluarganya akan menerima Clara? Entahlah, Clara masih bingung memikirkan hal itu.
"Bisa-bisa-nya, wanita murahan ini menolakku lagi, tidak! Gue harus terus meyakinkan Clara buat masuk ke perangkat yang sudah gue rancang sejak awal," gumam Rey.
"Jangan terlalu di pikirkan, lebih baik kita Makan-makanan yang telah kita pesan," ucap Rey pada Clara, padahal di hatinya Rey saat ini penuh amarah.
Detak jantung Clara berdebar, setelah Rey mengecup kening Clara. Lalu bagaimana, keputusan nanti yang di ambil Clara.
Clara, sudah di bawa perasaan sangat jauh oleh Rey. Gombalan dari mulut Rey, membuat jantung Clara berdebar setiap dekat dengan Rey. Lalu, apakah Rey akan jatuh cinta beneran sama Clara?
Acara makan malam di restoran tadi telah usai. Sekarang Clara sudah berada di indekos miliknya.
Clara terdiam sejenak, menatap langit-langit kamarnya. Dirinya masih tidak percaya dengan semua yang terjadi di hidupnya ini. Clara anak Yatim piatu yang merantau dan di urus sama bibinya di kampung.
Clara di tinggalkan oleh kedua orang tuanya, ketika masih duduk di bangku sekolah SMA. Jarak meninggal antara Ibu dan Ayahnya begitu sangat dekat sekali. Satu bulan setelah Ibunya meninggal, dan riwayat Ibunya meninggal mengidap penyakit parah hingga akhirnya meninggal dunia.
Di sisi lain, Ayahnya yang juga meninggal akibat kecelakaan yang terjadi. Clara di rawat sama bibinya di kampung.
Clara mendapat Beasiswa hingga Clara bisa sekolah tinggi di Universitas ternama di Jakarta. Bibi Clara sangat sayang pada Clara hingga uang saku, dan uang kos Clara pun di tanggung sama bibinya. Di sisi lain Clara ingin sekali membalas jasa Bibinya itu setelah nanti Clara bekerja.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
RATING 5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Toni Hartono
aura......¢^{¶π^©®✓][🤐😦☹️☹️😮😖😨🤯🤯😨😮😲😮😧😨😮😯😦😓😬😞😖😣😣😧😦😦😯😮😧😓😯
2022-08-11
0
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
Agak kurang sreg dngn namanya
Nama clara kesannya kyk kurang cocok utk gadis lugu
2021-12-06
1
Istri Pertama Seungcheol
Hoi !!!
Hallo 😊
Jangan lupa mampir di cerita aku yaw 🙏
Belenggu Cinta Sang Penguasa ❤️
Follow juga ige aku @amelia_falisha1511 ❤️
Lope Lope Sekebon Anggur 🍇🍇🍇
2021-11-27
0