Dua hari sudah berlalu, badan Clara sudah mendingan dari sebelum-nya. Kini Clara sedang berjalan-jalan di taman kanak-kanak.
Clara duduk sendiri, pandangan Clara tertuju pada anak-anak yang sedang bermain ayunan.
"Andai, aku bisa menjadi anak kecil lagi, mungkin aku tidak akan serapuh ini. Anak kecil yang selalu bergembira bersama kedua orang tuanya, tapi aku sendirian, ya aku sendirian sekarang. Ibu, ayah Clara kangen, Clara sekarang cuma bisa mengirimkan doa buat ayah sama ibu " ucap Clara dalam hatinya.
Clara melangkahkan kaki-nya, tidak terasa Clara di taman sudah 3 jam. Hanya untuk melihat anak anak yang ada di taman bermain itu.
Clara rasa sekarang sudah siang, Clara langsung melihat jam di hpnya. tiba tiba saja di pertengahan jalan. Clara melihat
Rey yang sedang berdiam diri di depan kos-nya itu.
Rey yang saat itu bersandar di depan mobil mewahnya sambil memainkan hp miliknya. Clara cuma memperhatikan tidak berani melangkah. Tiba-tiba Kevin datang dari arah berlawanan, hingga mobil merekapun berhadapan.
"Rey,?" ucap Kevin pada sahabatnya.
"Eh, kok Lo kesini, mau ngapain,?" ucap Rey menyapa.
Rey dan Kevin pun saling mengobrol, dan menanyakan, tujuan masing masing yang berada di depan kos Clara.
Clara yang melihat Kevin dan Rey dari kejauhan merasa aneh, ternyata Clara baru tau Kevin mengenal Rey lebih dulu.
Clara langsung terdiam setengah mematung, dan terus memperhatikan dua pria yang sedang asyik mengobrol. Entah apa yang mereka bahas, Clara tidak begitu mendengar karna jarak-nya lumayan agak jauh dari posisi mereka.
"Hari ini aku gak mau bertemu Rey, tapi kenapa aku masih tetap sedih seperti ini.
sekarang Rey malah ada di depan kosan aku sama Kevin lagi. ahhh gimana ini, masa aku harus mengawasi mereka berdua dari sini. Tapi untuk hari ini aku belum siap menghadapi Rey, coba kalau cuma Kak Kevin yang ada disana sendirian, mungkin aku menghampiri sekarang juga. Tapi sekarang situasi-nya berbeda, lebih baik aku tungguin mereka dulu di sini. ucap Clara sambil terus memperhatikan dua pria itu.
"Ngomong ngomong, Lo ngapain kesini?" tanya Kevin.
"Gue mau bertemu sama seseorang" balas Rey sambil memutar-mutar hpnya itu.
"Siapa, temen Lo,? inikan kosan Adik gue,?" ucap Kevin heran.
"Adik, kok, adik Lo tinggal disini sih,?" jawab Rey bengong
"Ia, adik angkat gue?" ucap Kevin santai.
"Sejak kapan Lo, punya adik angkat,?" tanya heran.
"Udah lama sih Rey, kita kenal pas OSPEK *K*ampus dulu, umur nya juga tidak beda jauh sama kita, cuma dia suka manggil gue Kakak, jadi sampai sekarang panggilan ke gue Kakak" ucap Kevin bangga.
"Hebat banget Lo, pasti cantik ya orang-nya,?" tanya Rey antusias.
"Cantik, baik, cerdas juga polos Rey, itu yang gue suka dari Adik angkat gue" ucap Kevin sambil tersenyum.
"Kenapa gak di jadiin pacar saja Vin,?" tanya Rey menggoda.
"Ah Lo bisa saja, harapan gue sih gitu tapi takut dia gak suka sama gue, jadi ya, jalanin aja dulu kayak gini siapa tau suatu hari nanti bisa menjalin hubungan yang lebih serius" jawab Kevin sambil tersenyum.
Hp Rey pun berbunyi. Rey langsung mengangkat tlp yang masuk. Selang beberapa menit Rey pamit.
"Gue, cabut duluan ya Vin, Papah gue nlp" ucap Rey sambil masuk kedalam mobil.
"Oke, hati hati ya bro" balas Kevin sambil melambaikan tangannya.
Clara yang melihat Rey pergi dari kejauhan, langsung saja menghampiri Kevin yang tengah berdiri di depan mobilnya.
"Kak?" ucap Clara sambil melangkah maju.
"Clara, kamu dari mana saja, kok gak bilang bilang sama Kakak sih,?" tanya Kevin khawatir.
"Cuma main ke taman yang ada di sebrang sana kok, bete di rumah terus" jawab Clara kikuk
"Apa, Clara mendengar obrolan gue sama Rey? ah tidak mungkin Clara baru saja datang" ucap dalam hati Kevin merasa khawatir atas ucapannya tadi sama Rey.
"Kak, kok diem sih, bukan-nya jawab" tanya Clara menatap Kevin.
"Eh, enggak" jawab Kevin kikuk
Setelah drama tadi, Clara, ngajak Kevin ke kosannya, Kevin duduk di kursi depan kossan-nya Clara. Tibalah Clara membawa teh manis hangat buat Kevin.
"Ini Jak, teh nya, maaf ya kak, di rumah Clara enggak ada cemilan, maklum tanggal tua" ucap Clara sambil cengir.
"gak, apa apa kok Ra, kalau gitu kamu siap siap dulu, kita pergi beli cemilan" ucap Kevin santai.
"Kakak, mau beli cemilan, Yaudah Clara siap siap dulu ya Kak" ucap Clara langsung masuk.
"Clara Clara..... kamu polos banget sih jadi cewek, gue jadi gemes lama-lama sama kamu Ra." ucap Kevin sambil tersenyum melihat Clara masuk.
Selang beberapa menit Clara keluar.
"Ayo kak, Clara udah siap" Clara tersenyum penuh kehangatan.
Kosan-nya Clara kayak rumah jaman dulu, isinya ada 8 pintu, tapi setiap penghuninya perempuan semua, jadi Kevin tidak bisa masuk kedalam kosan Clara.
Kevin pun langsung menggandeng tangan Clara melangkah maju. Clara yang melihat tangannya di gandeng kevin sedikit terdiam tidak protes. Bagi Clara Kevin adalah Kakak angkat yang sangat baik, menjaga dan juga menyayangi Clara sepenuh hati.
Di mobil, Clara terdiam memikirkan hal yang tadi Kevin bersama Rey. Apakah Kevin mengetahui tentang Rey dan diri-nya.
Tapi dilihat dari wajah Kevin, Clara yakin bahwa mereka belum saling membicarakan tentang dirinya.
"Oh iya Kak, kok *S*upermarket nya dilewati sih,? tadi kata-nya mau beli cemilan" tanya Clara heran.
"Kita, belanja cemilan-nya di *S*upermarket yang agak gede ya, biar semuanya kumplit?sambil kita jalan jalan, tadi katanya bete Di rumah terus" ucap Kevin sambil tersenyum manis.
"Oke, Clara ngikut saja" jawab Clara santai.
Setibanya mereka di Supermarket. Kevin langsung menarik tangan Clara.
"Cepetan ambil keranjangnya, dan pilih semua perlengkapan yang sudah habis di rumah kamu. Jangan lupa cemilannya, yang banyak biar kamu tidak kelaparan" ucap Kevin sambil tersenyum.
"Kakak ih, apaan sih, Clara kesini, cuma mau nganter Kakak beli cemilan, kok malah nyuruh Clara yang beli semuanya" jawab Clara heran atas ucapan Kevin tadi.
"Dih siapa bilang, Kakak yang beli cemilan, Tadi, kakak cuma bilang ayo kita beli cemilan. Clara bilang tidak punya cemilan dan lagi kosong. Terus ya Kakak langsung ajak Clara kesini, sekalian beli peralatan make up atau sabun yang sudah habis buat kamu" ucap Kevin sambil mencubit pipi Clara.
"Ya, ampun, Kakak ini salah paham lo, Clara kan tidak meminta di belikan cemilan, cuma sedikit curhat" ucap Clara sambil cengengesan.
" Itu sama saja Clara, dari pada banyak tanya, udah sana kamu pilih sesuai kebutuhanmu. kakak ngikut di belakang, dorong troli" ucap Kevin sambil berjalan mengikuti Clara.
"Oke, tapi nanti Clara udah punya uang, Clara ganti ya?" ucap Clara sambil memilih barang yang di butuhkan.
"Clara Kakak tidak minta ganti lo, ini kakak kasih ikhlas kalau di ganti kakak marah" ucap Kevin cemberut.
"Tapi, Clara jadi gak enak sama Kakak, hmm..... "Gimana kalau nanti Clara udah ada uang, Kakak Aku traktir ya" ucap Clara sambil melipat tangan tanda memohon.
"Oke, jangan terlalu di pikirkan" ucap Kevin sambil tersenyum kearah Clara.
Tanpa mereka sadari ada seorang ibu paruh baya terus memperhatikan gerak gerik Clara. mulai memperhatikan sikap dan suaranya.
Tanpa berpikir panjang wanita paruh baya itu langsung menelepon orang suruhan-nya untuk menyelidiki siapa itu Clara,? dari mana asal wanita itu.
Selesai berbelanja, Kevin dan Clara mampir di sebuah Cafe, yang berada dekat *S*upermarket tadi.
Clara merasa dari tadi ada yang memperhatikan-nya terus, Clara mulai cemas.
Clara langsung mengajak Kevin untuk pulang, setiba-nya di kosan, Clara langsung masuk. Kevin cuma mengantar-nya pulang. Dan berhenti di pinggir jalan, karena ada urusan lain yang harus Kevin kerjakan.
Tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk, pikir Clara itu Kevin yang balik lagi. Di bukalah pintu itu, Clara terkejut saat membuka pintu. Clara langsung pingsan dan di bawa sama dua Pria misterius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Hani Yustia
bikin pengen baca sampai habis
2021-12-14
0
Berdo'a saja
wahhhh diculik
2021-11-08
0
mama kenand
cerita bagus
2021-07-24
0