Clara terkejut saat mendengar suara yang menurut clara menyeramkan itu. Langkah Clara terhenti, tubuh Clara mengigil ketakutan.
"REYYANDRA! KENAPA KAMU BAWA MASUK PEREMPUAN HINA INI KERUMAH KITA? APA KAMU TIDAK TAU, ATAUKAH KAMU LUPA, BAHWA WANITA INI YANG DULU MENGHANCURKAN HIDUP MU REY?JAWAB UCAPAN PAPAH?"
ucapan Papah Rey, yang sangat menggema di seluruh ruangan rumah. Semua orang yang ada di rumah Rey, langsung berdiri dan menatap Clara dengan tajam.
"Sial kenapa papah udah ada di rumah, harusnya kan, papah pulang dua minggu lagi. Sial banget, apa yang harus gue omongin sama Clara, pasti Clara marah sama gue" gumam Rey dalam hati.
Rey panik, tak di sangka Papahnya pulang sangat cepat dari perkiraan Rey.
Clara mematung badannya bergetar hebat, ucapan Papah Rey sangat menusuk di hati Clara. Tangisan Clara tidak bisa di tahan lagi, air mata Clara terus menerus mengalir deras.
Tangan Clara memegang gaunnya sambil di remas sangat erat. Entah apa yang papah Rey ucapakan, Clara tidak mengerti! Clara juga baru pertama masuk kerumah ini, tapi kenapa langsung di hina seperti ini.
"Apa mungkin papah Rey tau kalau aku adalah anak dari orang miskin! hingga papah Rey menghinaku seperti ini" ucap Clara dalam hatinya sambil menangis.
Tak berpikir panjang, Clara langsung berlari keluar rumah mewah Rey, sambil membawa tangisan yang menyedihkan. Bagi Clara ini tidak benar dan Clara harus pulang secepatnya. Clara tidak pantas bersanding sama orang kaya Raya seperti Rey.
Clara terus berlari, sambil menangis sejadi jadinya. Yang ada di pikiran Clara sekarang, hanya Ayah dan Ibunya yang telah meninggal.
Clara tidak tau kenapa nasib Clara begini. Di hina, sama orang yang menurut Clara belum begitu mengenal keluarga Rey atau pun Papah Rey.
Bahkan, ini pertama kali clara menginjakan kakinya kerumah Rey.
Hujan pun turun membasahi badan Clara yang tengah berlari. Clara lemas hingga akhirnya Clara terjatuh, Clara merasa bahwa kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri.
Sekarang Clara, tidak tau jalan pulang, makin tambah saja penderitaan Clara malam ini.
Di rumah Rey, Papahnya, menahan Rey untuk mengejar Clara yang tadi berlari keluar rumah. Pikiran Rey sekarang sangat kusut acaranya gagal berantakan.
Terpaksa Rey masuk ke kamar, untuk merebahkan tubuhnya itu. Hujan yang sangat deras, Rey berpikir Clara pasti sudah pulang ketempat kossan-nya, bahkan Rey berpikir sangat pendek sekali mengenai kondisi Clara saat ini.
Saat ini Rey bodo amat sama kondisi Clara, Rey bahkan tidak memikirkan nasib Clara bagaimana di luar sana. Ini juga cukup puas dari misinya. Ya, bisa di bilang awal penderitaan Clara.
Rey cuma tersenyum miring lalu melanjutkan dengan mendengarkan lagu di ponselnya.
"Ya Allah, Clara, kamu ngapain, hujan-hujanan tengah malam begini?" ucap Kevin terkejut melihat Clara.
Clara melirik kevin akan menghiraukan-nya. Seketika juga Kevin langsung merangkul badan Clara, lalu, membawa Clara masuk ke dalam mobil.
"Kamu pake jaket aku ya" ucap Kevin sembari meletakan jaket di badan Clara.
Jaket kering yang ada di mobil milik Kevin. Kevin sudah terbiasa membawa baju ganti di mobil, takutnya ya kayak gini, bila kehujanan basah kuyup, jadi gak perlu khawatir lagi kalau sudah ada baju ganti. Bisa di bilang sedia payung sebelum hujan.
Awalnya Kevin, cuma memperhatikan dari jarak jauh, melihat wanita yang sedang menangis, tanpa Kevin sadari, Kevin mulai mengenali wanita itu. Dan tanpa di pikir panjang, Kevin bergegas langsung turun dari mobil miliknya.
Hujan Cukup deras mengguyur tubuh Kevin, tapi tak di hiraukan oleh Kevin.
Kevin seorang laki-laki yang dekat sama Clara di kampus, hingga semua orang yang di sekitar mereka mengira Kevin pacaran sama Clara.
Tapi sebenarnya, Kevin cuma sahabat atau kakak bagi Clara. Dua Minggu Kevin tidak masuk kampus, dan malam ini, Kevin malah di kagetkan adanya Clara di pinggir jalan sendirian, melihat itu Kevin terkejut ada-apa? dan kenapa? Kevin mulai berpikir, siapa yang membuat Clara seperti ini! bisa-bisanya Clara di buat kacau balau begini.
Clara, masih menangis sesegukan, air mata terus mengalir di pelupuk mata Clara. Clara belum bicara sepatah kata pun kepada Kevin. Mungkin untuk saat ini Clara tidak mau bercerita dulu.
Mobil Kevin pun tiba di depan kos milik Clara. Clara masih tetap menangis. melihat wajah Clara kacau, dirinya jadi tidak tega meninggalkan Clara di rumah kosnya itu. Tapi Kevin juga tidak bisa menemani Clara untuk malam ini bisa-bisa mereka di hukum masa sama warga.
"Terima kasih ya kak?" ucap Clara lirih dan langsung membuka pintu mobil.
"Ia sama-sama, kalau kamu belum siap untuk cerita, tidak apa-apa lain waktu saja mungkin sekarang kamu istirahat dulu, untuk menenangkan hati kamu, jika sudah baik kamu cerita sama Kakak.
ucap Kevin sambil terus memperhatikan Clara. Andai Kevin pacar Clara, mungkin tidak akan terjadi seperti ini pada Clara.
Seandainya Kevin milik Clara, mungkin Clara sudah di peluk saat ini juga, dan tidak akan terluka seperti ini. Kevin masih penasaran, apakah Clara punya pacar saat ini dan tidak mau memberitahu dirinya, tapi kevin tidak berani menyimpulkan sendiri, biarlah nanti Clara juga pasti cerita.
Kevin pun berlalu pergi, setelah melihat Clara masuk kedalam kosan-nya.
Di rumah, Clara, terus menangis mengingat perkataan Papah Rey, dan clara pun masih tidak menyangka. Rey tidak mengejar Clara, hingga Clara sampai kehujanan, sampai kacau begini.
Mungkin saat ini Clara butuh teh hangat pikir dirinya, Beranjaklah Clara untuk membuat teh hangat, Clara masih melamun, sambil memegang teh yang di buatnya tadi. Tiba-tiba Clara bersin-bersin dan badannya mengigil, kepala mulai pening dan berat.
"Hinakah, aku, menginjakkan kaki kerumah orang kaya? apakah Rey cuma mau memperlakukanku seperti ini, aku tidak menyangka, Rey bakal membuat aku hancur begini. Aku hampir masuk kejurang yang entah bagai mana nanti, kalau aku sampai terjerumus kerujang itu! entahlah bagaimana nasibku selanjutnya. Besok mau mengajukan cuti kuliah untuk beberapa hari, aku belum siap bertemu Rey di kampus. Dan untuk saat ini hp aku matikan dulu hingga aku benar benar bisa bangkit lagi dari keterpurukan ini" ucap Clara sambil tetap berdiam diri di ranjangnya dan meminum teh buatannya itu.
****
Besoknya, di kampus, Kevin tidak menemukan Clara.
"Apa mungkin Clara sakit setelah kejadian malam tadi" Kevin bertanya pada dirinya sendiri.
Tanpa pikir panjang Kevin langsung saja melajukan mobil menuju rumah Clara.
Tiba di rumah Clara
Dan benar saja Clara saat membuka pintunya, terlihat wajahnya pucat, mata yang sembab, bekas semalem Clara menangis.
"Kamu kok, tidak beritahu Kakak sih Ra, kalau kamu sakit kayak gini?" tanya Kevin khawatir.
"Clara takut merepotkan kak Kevin maafin Clara Kak" ucap Clara lesu.
"Ayo sekarang kita berobat, Kakak tidak merasa di repotkan saat kamu kerepotan" ucap Kevin sambil melangkah pergi untuk priksa keadaan Clara.
Di rumah sakit
Kevin dan Clara pun tiba di rumah sakit yang dekat dengan kos Clara. Padahal Clara minum obat apotek saja, kayaknya bakal cepat membaik, tapi Kevin tidak mau Clara kenapa-napa jadi Kevin langsung membawanya ke rumah sakit.
"Gimna dok, keadaan Adik Saya?" tanya Kevin kepada sang dokter.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, ini cuma flu biasa, setelah nanti minum obat keadaanya akan membaik. Pastikan,jangan dulu beraktivitas ya, istirahatkan badannya, karna saat ini Clara membutuhkan istirahat yang cukup" ucap dokter Ririn sambil memberikan resep obat untuk di tebus di resepsionis.
"Baiklah dok, terima kasih, kami pamit pulang dulu" ucap Kevin.
Mereka langsung pamit pulang, setelah tau keadaan Clara.
"Kamu istirahat dulu habis ini kita beli bubur dan beberapa makanan buat stok kamu" ucap Kevin penuh perhatian, Clara cuma bisa mengangguk tanpa membantah.
Di perjalan Kevin terus memikirkan tentang perasaannya kepada Clara.
Perasaan ini sudah lama di rasakan Kevin. Tapi entah, ini perasaan cinta atau hanya perasaan Kakak terhadap adik, Clara menganggap perhatian Kevin itu sebagai Kakak.
Awal pertemuan Kevin dan Clara, Kevin cuma menganggap Clara sebagai Adik Angkatnya, tapi kenapa makin kesini, perasaan Kevin berubah, yang tadinya sebagai adik sekarang Kevin merasakan hal yang lebih terhadap Clara.
Di kampus, Rey berkeliling, terus mencari Clara, mulai dari perpustakaan, kantin termasuk kelas Clara.
Tapi Rey tidak menemukan Clara disana, Kemana Rey harus mencari Clara? apakah Clara marah? Ya tentu saja, atas sikap Rey semalem Clara bahkan tidak mau bertemu sama Rey.
Rey bingung saat ini, dan Rey hari ini merasa sangat gelisah. Ponsel Clara pun tidak aktif, kemana Rey mencari Clara, Di tempat kosnya pun tidak ada.
Rey merasa panik, dan terus mencari clara, mulai dari menanyakan ke teman sekelasnya, bahkan ke satpam pun Rey menanyakan Clara. Rey tidak tau, harus menghubungi siapa lagi untuk mencari keadaan Clara saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Renny Suningsih
ah si Clara lagi baru kenal kok tergoda rayuan mautnya si rey
2021-12-25
1
Hani Yustia
Hati" Rey rasamu, membunuhmu. ceritanya menarik
2021-12-14
0
Berdo'a saja
masih penasaran siapa sebenarnya yang buat Rey hancur
2021-11-08
0