"KAMU, JANGAN, MENANGIS DI DEPAN KU CLERY? 'AKU SUDAH MUAK SAMA KAMU, DAN SEKARANG KAMU HARUS MENURUTI KU SAAT AKU MENYURUH MU" Rey berteriak ke arah Clara yang sedang duduk di lantai, sambil memegang photo yang mirip dirinya.
"Rey, apa, maksud mu, aku tidak mengerti yang kamu ucapakan Ini, aku Clara bukan Clery" ucap Clara berdiri memberi penjelasan.
Rey, tersenyum sinis, dan langsung mendorong tubuh Clara ke lantai.
"Lancang sekali kau melawan ku Clery" ucap Rey sambil memegang dagu Clara, dan menatap-nya dengan penuh amarah.
"Kamu, pasti salah orang, ini memang wajah-ku tapi ini bukan aku Rey, ini aku, Clara" ucap Clara menjelaskan.
"Aku sudah muak sama semua tingkah laku-mu Clery" ucap Rey tajam.
Clara hanya bisa menangis, memberi penjelasan juga hanya sia-sia saja.
tubuh-nya lemas dan bergetar hebat, Clara ketakutan, dirinya sekarang sendirian.
Clara, sudah terjebak ke dalam Cinta Rey, selama ini hanya tipu muslihat yang Rey berikan. Sekarang Clara menyadari, Rey mengajak menikah tiba-tiba, itu hanya untuk menjebak dirinya.
Sungguh bodoh Clara, sekarang Clara menyadari semua-nya.
"Aku sangat bodoh terjebak cinta palsu mu Rey" ucap Clara sambil melihat ke arah Rey.
"Hey, jangan coba-coba melawan ku, aku tidak suka itu" ucap Rey sambil memegang dagu Clara, dan menghempaskan-nya kembali.
tok... tok... tok..
Pintu di ketuk, dan Rey membuka pintu, Clara hanya terdiam dan menangis di lantai. Rasa yang sesak di relung hati Clara saat ini, hanya bisa berdo'a meratapi nasib-nya.
Nasi sudah menjadi bubur, Clara tidak bisa lepas dari Rey, Clara sudah menjadi istri Rey seutuh-nya.
"Sayang, Mamah boleh meminjam perempuan sialan itu" ucap mamah Rey sambil melangkah menghampiri Clara yang sedang menangis.
"Bawa saja Mah, Rey tidak membutuhkan-nya sekarang" ucap Rey.
Clara yang mendengar ucapan Rey, sangat sakit hati, Clara sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Kamu, ikut saya perempuan sialan" ucap mamah Rey langsung menyeret Clara keluar kamar.
Saat ini, Clara sedang membantu para pembantu di rumah yang megah ini, harus-nya Clara beristirahat buat hati besok acara Resepsi, tapi apalah daya, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang.
"Non, sudah jangan kesini, ini urusan kami para pembantu" ucap salah seorang pembantu.
"Hey... dia juga pembantu di rumah ini, sudah kalian urus saja pekerjaan kalian saat ini" ucap Mamah Rey marah.
Clara langsung tersenyum ke arah pembantu yang ada di rumah itu. Semua Clara kerjakan, pekerjaan yang seharus-nya bukan dia yang pegang, sekarang Clara sibuk menyiapkan makanan buat makan malam.
Clara merasa lelah seharian ini sibuk kesana kemari, membantu pekerjaan rumah yang sangat berat. Para pembantu yang melihat Clara saat ini, merasa kasian atas perlakuan majikan-nya kepada menantu-nya itu.
"Non, sana mandi dan siap-siap buat Makan malam bersama Tuan dan juga Nyonya" ucap Bi Sarti salah seorang pembantu.
"Tidak, Aku disini saja Bi" jawab Clara sambil terus mencuci piring.
"Hmm... Besok, Non juga kan mau Resepsi pernikahan Non, sudah sana jangan cape-cape bantuin Bibi" terang Bibi merasa iba melihat Clara yang sibuk sedari siang.
Clara hanya bisa tersenyum menanggapi setiap ucapan Bi Sarti.
Makan Malam telah tiba, Clara buru-buru menyiapkan makanan di meja makan.
Mamah Rey hanya tersenyum sinis melihat Clara yang sedari siang bekerja pekerjaan rumah.
"Pokok-nya makanan ini harus enak Clara" saya tidak mau mulut saya ternodai sama masakan kamu yang tidak enak" ucap Mamah Rey lantang sambil terus memperhatikan Clara menyiapkan makanan.
"Semoga Mamah suka, sama masakan Clara" ucap Clara sambil pergi ke dapur.
"Rey, sini sayang, makan malam" ucap mamah Rey.
Rey sudah sudah duduk di meja makan, Clara masih bergelut di dapur mencuci piring yang sangat banyak.
Semua sudah terkumpul, di meja makan hanya Clara yang tidak ikut kumpul, karna emang di larang sama mereka.
BI Sarti yang melihat Clara merasa prihatin.
Clara menangis di pojokan dapur meratapi nasib-nya saat ini, bukan-nya kebahagiaan yang di dapat malah penderitaan.
"Non istirahat saja di kamar Bibi, biar besok ada tenaga buat acara resepsi Non" ucap ni sarti sambil mengelus kepala Clara.
"Tidak Bi, aku nunggu mereka makan saja, habis itu aku beresin pekerjaan, baru aku istirahat" jawab Clara sambil tersenyum ke arah Bi Sarti..
"Padahal Non, baru kesini siang, belum makan apa-apa, sana, di ke kamar Bibi, Non makan, takut kenapa-napa" terang Bibi sambil melihat Clara.
Wajah Clara sangat lesu dan juga pucat. Tapi dirinya mencoba kuat. Semua sudah selesai makan, Clara bergegas membereskan bekas makanan mereka. Tidak sengaja Kaka ipar yang bernama Mira itu turut prihatin dan juga sedih, menurut Mira mungkin Clara kecapean, tapi tidak berbuat apa-apa hanya bisa melihat dengan raut wajah kasian saja.
Semua sudah selesai, pekerjaan sudah tertata rapih, Clara menaiki tangga dan masuk kebdalam kamar. perasaan Clara sangat campur aduk, cape lelah, Itu yang di rasa Clara saat ini.
Ceklek.....
Pintu kamar pelan pelan di buka, Clara tidak melihat adabRey di kamar-nya, Clara merasa lega dan langsung bergegas untuk mandi.
Setelah selesai mandi Clara bingung mau tidur Di mana, akhirnya Clara tidur di sofa yang ada di pojok kamar.
Clara mencoba mengamati Photo Clery yang terpang-pang jelas di depan Clara.
"Wajah-nya benar benar mirip dengan dirinya, tapi siapa perempuan ini,? Nama-nya juga sangat mirip" ucap Clara, Tidak terasa Clara langsung tertidur efek kecapean selama seharian ini.
Rey datang, langsung melihat Clara sedang tidur, berbaring tanpa selimbut, Rey mencoba mendekati Clara. Tapi langkah-nya terhenti, Rey langsung tidur di atas ranjang-nya, tanpa memperdulikan Clara yang kedinginan di atas sofa.
Hari sudah pagi, Clara langsung bangun, mandi dan shalat subuh, waktu menunjukan pukul 05.12 pagi dini hari.
Rey tidak sengaja melihat Clara yang sedang melaksanakan shalat subuh, dirinya merasa heran.
"Perempuan itu selalu membuat ku kagum, ah ini cuma modus Clery hanya untuk meminta simpati kepada aku" ucap Rey dalam hati sembari memperhatikan Clara yang sedang shalat.
Rey kembali pura-pura tidur mengintip di balik selimbut, Clara membaca Al-Qur'an, mendengar itu Rey langsung terpesona suara-nya sangat indah dan menenangkan relung hati Rey.
Setelah Clara membaca Al-Qur'an, Clara mencoba membangunkan Rey, padahal Rey sejak tadi sudah bangun, sekarang pura-pura tertidur.
"Rey bangun, shalat subuh dulu, maaf aku lancang memerintah mu Rey" ucap Clara sambil berlalu pergi.
"Rey bangun, langsung melaksanakan shalat dua raka'at. Setelah selesai Rey menuju ranjang tempat tidur-nya dan pura-pura tertidur lagi.
Clara kembali membawa teh hangat buatan-nya untuk Rey. Clara meletakan teh manis itu di meja dekat ranjang Rey.
"Rey, kamu belum bangun, ya sudah kalau kamu tidak mau shalat subuh tidak apa-apa, tapi kamu harus tanggung jawab di akhirat nanti, ucapan Clara menusuk hati Rey, yang sedang pura-pura tidur itu.
Rey membuka mata dan mencoba bangun.
"Jangan pernah menasehati ku lagi Clery, aku muak sama kamu, aku benci sama kamu" ucap Rey sambil membuang muka.
Clara yang mendengar itu teriris relung hati-nya, Clara menangis tidak menjawab ucapan Rey, yang menyakitkan di hati-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Nur Ckhanela
kamu harus kuat Clara,,ada author yg bakal bantu 😁😁
2021-06-07
1
Sri Rahayu
kamu harus kuat Clara buktikan kalau kamu bukan seperti yang mereka kira💪💪💪
2021-05-27
1
Sadap 47
G ada visualnya ah.. Acemmmmm
2021-05-20
0