Part 10 - Taken

Part ini sudah di Revisi, jadi mungkin pembaca lama akan mendapati sedikit perubahan namun tidak mengubah alur dalam skala besar. Terimakasih🙏

Davin POV

Kutatap jam dinding yang menunjukkan pukul 11.25 PM, lalu tatapanku kembali beralih ke arah gadis cantik yang tertidur pulas disampingku. Kutatap wajah cantik nya yang berhasil membuat sebuah senyum kembali terbit dibibirku.

Kami menghabiskan 5 jam dengan panas di atas ranjang. Entahlah berapa ronde yang sudah terlewati dan kupastikan ia tak dapat berjalan saat bangun nanti. Bahkan saat tidurpun aku ingin menerkamnya, gairahku seakan tak dapat dikontrol jika bersamanya.

Kuusap pipinya pelan lalu beralih ke kepalanya. Kuraih tubuh polosnya ke dalam pelukanku, lalu menyelimuti tubuh kami dengan selimut. Kucoba ikut tertidur bersamanya walau sulit dikarenakan tubuhku yang langsung bergesekan dengan tubuh polosnya, namun aku tetap memejamkan mataku bersamanya.

***

Author POV

"egh...pukul berapa ini?" Vania mendesis pelan, lalu menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi.

"Eghh.. Aku malas bangun." Tambahnya kembali menenggelamkan wajahnya di dada bidang Dave dan belum menyadari apapun.

"Apa gulingku berbentuk kotak-kotak?" Dave yang sejak tadi sudah terbangun, terkekeh geli saat tangan Vania mengelus perut telanjangnya.

Hingga sedetik kemudian Vania terduduk kaget sambil menatap ke arah Dave yang telentang dengan tubuh polosnya.

"Ugh... Pemandangan yang indah di pagi hari." Ucap Dave sambil menelusuri tubuh atas Vania yang terpampang jelas di depannya. Vania yang sadar langsung menatap ke arah tubuhnya dan terkejut bukan main.

"KYAAA... " Vania berteriak sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan padaku? Kau ber*ngsek." Tanya Vania dengan wajah berkaca-kaca, lalu mengumpat pria di depannya dengan kesal.

"Baby... "

"I'm not your baby." bentak Vania dengan wajah yang dipenuhi oleh air matanya. Davin tergelak mendengar bentakan Vania. Wanita itu tidak pernah kelihatan semarah ini didepannya.

"Maafkan aku." Lirih Dave.

"Aku membencimu." Ucap Vania sambil menatap tajam mata Dave. Hati Dave nyeri mendengar ucapan Vania dan tatapan tajamnya yang menandakan bahwa ia benar-benar membencinya.

"Baby.. Dengarkan aku!" Dave berusaha meraih wajah Vania, namun dengan tegas Vania menghempaskan tangan Dave dan mengeratkan genggamannya pada selimut yang menutupi tubuhnya.

"Kita akan membicarakannya setelah berpakaian okey?" Ujar Dave lembut. Davin bangkit berdiri tanpa menghiraukan ketelanjangannya dan memakai baju yang berserakan di atas lantai, sedangkan Vania memalingkan wajahnya tanpa berhenti terisak.

Setelah Dave keluar dari kamarnya sendiri, Vania dengan susah payah mencoba untuk bangkit berdiri, namun seluruh tubuhnya seakan remuk ditambah selangkangannya yang begitu menyakitkan. Bahkan air mata Vania kembali terjatuh karna tak sanggup menopang dirinya sendiri hanya untuk ke kamar mandi.

"Shh..."

"Dave." Vania mencoba memanggil Dave dengan suara tangisnya. Entah bagaimana, Dave membuka pintu dengan begitu cepat sambil mendekati Vania. Jika dipikirkan, seharusnya Dave sudah jauh dari kamar tersebut, tetapi kenapa ia bisa mendengar panggilan Vania yang terdengar biasa saja, tidak pelan dan juga tidak kuat.

"Ada apa?" Tanya Dave yang langsung merengkuh wajah Vania yang penuh dengan air mata. Vania mendongak ke atas dengan wajah merahnya. Suara tangisan Vania bahkan berhasil membuat hatinya terasa ngilu.

"Hiks.. Aku nggak bisa berdiri." Ucap Vania dengan tangis yang tak berhenti.

"Tenanglah sayang." Dave menghapus air mata yang membasahi wajah Vania, lalu menghadiahi sebuah kecupan singkat di kening wanitanya.

"Aku akan siapkan air hangat untukmu, lalu aku akan menggendongmu dan kau bisa berendam di dalam bathup. Okay?" Tanya Dave sambil mensejajarkan wajahnya dengan wajah Vania, lalu dibalas anggukan pelan olehnya. Dave tersenyum puas, lalu kembali mengecup kening Vania sebelum ia berlari ke dalam kamar mandi.

"Berhenti menangis okay!" Vania mengangguk polos dengan mata sayunya.

***

Setelah Dave meletakkan tubuh Vania di dalam bathup, pria ini kembali keluar dari kamar mandi dan tak lupa menutup pintunya. Dengan gerakan cepat, Dave berlari keluar kamar menuju kamar lain untuk mandi.

Dave membersihkan tubuhnya dengan begitu cepat. Tak perlu berendam, hanya sabun, sampo, dan sikat gigi yang ia gunakan. Setelah itu memakai seluruh pakaiannya dan mengeringkan rambutnya hanya dengan handuk kecil.

Dave tak bisa berlama-lama, ia harus siap siaga jika Vania memanggilnya kapan saja. Sejujurnya, saat Dave keluar dari kamar pertama kali, ia belum beranjak dari depan pintu sedikitpun. Ia tau, Vania tak akan mudah untuk berjalan setelah semalam. Ia menunggu apakah Vania akan memanggilnya dan ternyata benar, Vania masih membutuhkan bantuannya walaupun gadis itu berkata dia membenci dirinya.

Dengan langkah lebar Dave memasuki kamarnya, dan berdiri didepan pintu kamar mandi.

"Baby, jika sudah selesai kau bisa memanggilku." Ucap Dave tepat di depan pintu yang tertutup dengan harapan gadis itu mau menjawab perkataannya.

"Aku selesai."

Dave membuka pintu di depannya, lalu menatap Vania yang berdiri dengan bathrope yang membalut badannya, namun dia masih bersandar pada wastafel untuk menopang beban tubuhnya.

Dengan pelan Dave menggendong tubuh Vania, sedangkan Vania melingkarkan tangannya di leher Dave. Setelah meletakkan Vania kembali di atas ranjang, Dave duduk dihadapan Vania sambil menatap wanita itu lekat.

"Kita harus bicara." Ucap Dave.

"Apa?" Tanya Vania datar.

"Kamu tidak ingat apa yang terjadi padamu kemarin?" Tanya Dave yang dibalas anggukan oleh Vania.

"Kamu meminum air yang di dalamnya berisi obat perangsang dan karna itulah semalam kau memintaku untuk meredakannya dan aku ikut buta dengan nafs*ku. Maafkan aku." Ucap Dave sambil menggenggam tangan Vania erat.

"Sudahlah, ini kesalahanku. Kau tak perlu minta maaf." Ujar Vania dengan wajah tegarnya.

Dave tersenyum begitu lebar, lalu merengkuh Vania ke dalam pelukannya. Hatinya membuncah bahagia mengetahui wanitanya tak membecinya lagi, seakan Dave orang paling bahagia di dunia. Bahkan Dave mengecup puncak kepala Vania berulang kali dengan penuh sayang.

"Oh Tuhan aku tak ingin kehilangannya." Batin Dave sambil mengeratkan pelukannya.

"Jadilah kekasihku Vania Iylazee Addison." Ucap Dave tak melepaskan dekapannya. Dave dapat merasakan tubuh Vania menegang setelah ucapannya keluar.

"Dave, jangan bercanda. Kau tak perlu merasa bersalah dan menebusnya dengan cara begini." Jawab Vania dengan nada lembutnya. Dave yang kesal mendengar jawaban Vania segera melepaskan pelukannya dan merengkuh bahu wanita itu.

"Apa aku terlihat bercanda? Aku mengatakan yang sejujurnya. Aku tak merasa bersalah sekalipun, bahkan aku bahagia menjadi pria pertama bagimu. Aku memang bukan pria yang baik. Aku tidur dengan banyak wanita, namun itu sebelum aku bertemu denganmu. Gadis kecil sepertimu begitu menarik perhatianku. Aku menjadi kehilangan selera pada wanita lain, bahkan hanya menatap dirimu saat tertidurpun aku ingin menerkammu saat itu juga. Kau memenuhi pikiranku. Untuk pertama kalinya aku begitu mengkhawatirkan seseorang ketika kau berteriak kesakitan, bahkan saat kau menangis. Aku membutuhkanmu dalam hidupku."

Vania menganga lebar dengan mata melotot mendengar pengakuan panjang lebar dari Dave yang begitu merengkuh hatinya. Hatinya menghangat, senyumnya mengembang dengan perlahan.

"Dave, hari ini kau begitu cerewet." Ucap Vania sambil terkekeh geli menatap wajah serius Dave.

Sedangkan Dave mendengus kesal mendengar jawaban wanita itu. Ia sudah berbicara panjang lebar dengan jantung yang seakan ingin meloncat dari tempatnya, namun wanita ini masih sanggup memperolok dirinya.

"Ayolah sayang, kau tak tau jantungku seakan ingin keluar hanya untuk menjelaskan yang sejujurnya padamu." Dave mengambil telapak tangan Vania, lalu membawa tangan itu pada jantungnya yang terpompa dengan begitu cepat.

"Dave jantungmu sedang lomba lari ya?" Tanya Vania.

"Ahk.. Baby.. Berhenti bercanda dan jawab pertanyaanku!" Geram Dave dengan wajah kesalnya.

"Karna hari ini aku senang melihatmu cerewet, apapun yang kau inginkan maka akan aku berikan. So.. Jawaban apa yang kau inginkan?" Tanya Vania dengan senyumnya.

Dave dengan begitu bahagia langsung menerjang Vania, sehingga mereka berbaring kembali di atas ranjang dengan Dave di atasnya. Vania ikut tersenyum lebar melihat senyum lebar pria dihadapannya itu.

"Tentu saja aku ingin kau menjadi kekasihku." Jawab Dave dengan begitu bahagia. Jika kalian melihat Dave, dia seperi pria ABG yang sedang kasmaran.

"Kau mendapatkannya sayang." Bisik Vania menggoda tepat di telinga dave.

"Panggil aku sayang lagi!" titah Dave yang masih memeluknya erat. Ia begitu bahagia mendengar suara lembut Vania memanggilnya dengan sayang.

"Sayang." Ucap Vania dengan senyum lebarnya.

"Lagi!"

"Baby." Vania dengan begitu manja mengucapkan kata itu pada Dave dan buruknya, Dave malah semakin dilanda perasaan yang begitu bahagia.

"Lagi!"

"Sayang, aku masih bisa mengucapkannya sampai kapanpun." Ucap Vania sambil memukul punggung Dave kesal.

"Aku ingin lagi!"

"Sayang..sayang.. Sayang.. Sayang... Sayang..sayang." Dave terkekeh sambil melepas pelukannya dan matanya menangkap mata Vania lekat.

"I love you." Ucap Dave, sedangkan Vania tersenyum lebar sambil ikut menatap pria dihapannya.

"Love you too."

Vania bahkan tak tau sejak kapan hatinya jatuh pada seseorang seperti Dave. Itulah cinta, datang disaat yang tidak terduga. Kita tak bisa menentukan siapa yang kita cintai, namun Cinta tau seseorang yang tepat untuk dicintai.

Namun tetap saja, Vania tak tau kebenaran apa dibalik semua ini. Vania tidak tau siapa Davin sesungguhnya. Ia tak tau bagaimana pria yang ia cintai ini memiliki topeng. Ia tak tau jika ini adalah awal perjalan cintanya, dimana akhirnya tidak ada seorang yang tau.

Bersambung.....

Kepo nggak sama kelanjutan kisah Cinta mereka?

Siapa yang senang ngelihat mereka jadian? 😆😆. tunggu.... Jangan senang dulu karna kalian tak tau apa yang akan terjadi hehehehe (Author ketawa Jahat)😏

Bersiaplah kalian! 😈😈

Jangan lupa share cerita ini guys, like dan comment sebanyak mungkin. 😊😊

Terpopuler

Comments

Sabina Bryan

Sabina Bryan

jangan bikin sakit hati ya

2022-12-06

0

Miftahur Rohmah

Miftahur Rohmah

kecuali author😂😂😂

2022-02-14

0

🎼retha🎶🎵🎶🎵

🎼retha🎶🎵🎶🎵

Thor .....U Win ! last paragh.....i hate 'dark puzzle'

2021-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Feeling
2 Part 2 - Meet
3 Part 3 - He's Mad
4 Part 4 - That Arrogant Man!
5 Part 5 - Help Me From This Bastard
6 Part 6 - Mystery
7 Part 7 - Execution
8 Part 8 - That Crazy Man
9 Part 9 - First Time.
10 Curhat
11 Part 10 - Taken
12 Part 11 - Insane
13 Part 12 - Davin's Fiance
14 Part 13 - Reana
15 Part 14 - Doubt
16 Part 15 - Demon
17 Part 16 - Baby
18 Part 17 - Lerry
19 Part 18 - Go Home
20 Part 19 - Affair
21 Part 20 - Stacey
22 Part 21 - Hurt
23 Part 22 - NO
24 Part 23 - Davin's Side
25 Part 24 - Awake
26 Part 25 - Sam's Side
27 Part 26 - Forget
28 Part 27 - Labil?
29 Part 28 - Save you.
30 Part 29 - The end of Stacey 1
31 Part 30 - MCDONALD
32 Part 31 - jealous.
33 Part 32 - That's my girl.
34 Part 33 - Miss You
35 Part 34 - Randy.
36 Part 35 - In the Car
37 Part 36 - Pregnant?
38 Part 37 - Rich
39 Part 38 - Sweety
40 Part 39 - The Truth
41 Part 40 - Embarrassment
42 Part 41 - I want a Meatball
43 Part 42 - Wedding Party
44 Part 43 - Determined
45 Part 44 - Lerry comeback
46 Part 45 - Kenzo.
47 Part 46 - Smile
48 Part 47 - Honeymoon
49 Part 48 - Private Jet
50 Part 49 - Bali
51 Announcement
52 Part 50 - Mistake
53 Part 51 - Secret
54 Part 52
55 Part 53 - Kuta Beach
56 Part 54 - Flirting
57 Part 55 - Baby
58 Part 56
59 Part 57 - Home
60 Part 58 - Addison
61 Part 59 - Boys?
62 Part 60 - Eight Month
63 Part 61 - Ansell
64 Part 62 - Baby Girl
65 Part 63
66 Part 64 - Jason
67 Part 65 - End?
68 Part 66 - Welcome
69 Part 67 - Wake up
70 Part 68 - Kidnapped
71 Part 69 - Lewis.
72 Part 70 - Remember.
73 Part 71 - Rescue
74 Part 72
75 Part 73 - The End
76 Extra Part 1
77 Extra Part 2
78 MAMPIR YUK
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1 - Feeling
2
Part 2 - Meet
3
Part 3 - He's Mad
4
Part 4 - That Arrogant Man!
5
Part 5 - Help Me From This Bastard
6
Part 6 - Mystery
7
Part 7 - Execution
8
Part 8 - That Crazy Man
9
Part 9 - First Time.
10
Curhat
11
Part 10 - Taken
12
Part 11 - Insane
13
Part 12 - Davin's Fiance
14
Part 13 - Reana
15
Part 14 - Doubt
16
Part 15 - Demon
17
Part 16 - Baby
18
Part 17 - Lerry
19
Part 18 - Go Home
20
Part 19 - Affair
21
Part 20 - Stacey
22
Part 21 - Hurt
23
Part 22 - NO
24
Part 23 - Davin's Side
25
Part 24 - Awake
26
Part 25 - Sam's Side
27
Part 26 - Forget
28
Part 27 - Labil?
29
Part 28 - Save you.
30
Part 29 - The end of Stacey 1
31
Part 30 - MCDONALD
32
Part 31 - jealous.
33
Part 32 - That's my girl.
34
Part 33 - Miss You
35
Part 34 - Randy.
36
Part 35 - In the Car
37
Part 36 - Pregnant?
38
Part 37 - Rich
39
Part 38 - Sweety
40
Part 39 - The Truth
41
Part 40 - Embarrassment
42
Part 41 - I want a Meatball
43
Part 42 - Wedding Party
44
Part 43 - Determined
45
Part 44 - Lerry comeback
46
Part 45 - Kenzo.
47
Part 46 - Smile
48
Part 47 - Honeymoon
49
Part 48 - Private Jet
50
Part 49 - Bali
51
Announcement
52
Part 50 - Mistake
53
Part 51 - Secret
54
Part 52
55
Part 53 - Kuta Beach
56
Part 54 - Flirting
57
Part 55 - Baby
58
Part 56
59
Part 57 - Home
60
Part 58 - Addison
61
Part 59 - Boys?
62
Part 60 - Eight Month
63
Part 61 - Ansell
64
Part 62 - Baby Girl
65
Part 63
66
Part 64 - Jason
67
Part 65 - End?
68
Part 66 - Welcome
69
Part 67 - Wake up
70
Part 68 - Kidnapped
71
Part 69 - Lewis.
72
Part 70 - Remember.
73
Part 71 - Rescue
74
Part 72
75
Part 73 - The End
76
Extra Part 1
77
Extra Part 2
78
MAMPIR YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!