Part 6 - Mystery

Part ini sudah di Revisi, jadi mungkin pembaca lama akan mendapati sedikit perubahan namun tidak mengubah alur dalam skala besar. Terimakasih🙏

"Dave, kapan aku pulang?" tanya Vania sambil menatap Dave yang sibuk dengan laptop di hadapannya.

"Setelah aku selesai." jawab Dave tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"Aku akan mati bosan kalau begitu." ujar Vania sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Lakukan apapun yang kau mau." ucap Dave datar.

"Pinjami aku ponselmu!" Vania melangkah mendekati Dave yang duduk di kursi kerjanya. Vania meraih ponsel Dave yang tergeletak di atas meja, lalu kembali melangkah ke arah sofa.

"Yuhuu.." Vania menidurkan tubuhnya di sofa dengan santai tanpa mempedulikan Davin.

Vania memainkan ponsel pria itu sambil tiduran. Ia jelas memanfaatkan WiFi super cepat yang berada di ruangan tersebut. Memainkan game, membuka sosmed, streaming, dan banyak lagi untuk mengisi waktu jenuhnya.

Dave merenggangkan tubuhnya saat ia merasakan pegal di daerah tengkuknya. Matanya menoleh menatap Vania yang terbaring sambil asik memainkan ponselnya. Ia berdiri dari tempat duduknya, lalu melangkah santai ke arah Vania.

"Kau sedang apa?" tanya Dave tiba-tiba.

"awss.." karena terkejut, ponsel di tangan gadis itu jatuh dan menimpuk wajahnya.

"Sakit." Vania meringis sambil mengelus hidung dan bibirnya yang menjadi korban, lalu memasang wajah cemberutnya. Bisa kalian bayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami Vania saat ini.

Dave menatap wajah cemberut Vania sambil memasang kekehan kecilnya. Ia duduk di samping pinggang Vania yang masih berbaring.

Vania meraih ponsel Dave yang terjatuh, lalu menyodorkannya ke depan wajah pria itu.

"Ini!" ucap Vania kesal sambil mengalihkan wajahnya dari tatapan Dave.

"Baby, kau marah?" tanya Dave dengan nada yang begitu lembut.

"Berhenti memanggilku seperti itu!" ujar Vania yang makin kesal.

"Apa sakit?"

"Menurutmu?" balik tanya Vania dengan ketus.

Dave menarik wajah Vania ke arahnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah kesal gadis itu. Dengan lembut Dave mengecup ujung hidung Vania yang menjadi korban dan berhasil membuat Vania mematung dengan mata melotot.

"Aaa...Jangan menciumku!" ujar Vania panik sambil mendorong kasar wajah Dave dengan tangannya. Vania bangkit berdiri dari atas sofa, lalu menatap Dave yang masih duduk di atas sofa dengan wajah bingung.

"Antar aku pulang sekarang!" ucap Vania dengan wajah yang begitu panik. Jantungnya memompa sangat cepat hingga membuatnya sulit bernafas. Perlahan kilatan-kilatan memori menyeramkan itu muncul dalam pikiran Vania.

"Dave." lirih Vania dengan keringat yang bercucuran di pelipisnya. Wajah gadis itu perlahan mulai memucat seakan darahnya tidak mengalir. Dave menatap Vania heran karena reaksi gadis itu yang terlihat seperti orang yang sedang diincar oleh pembunuh.

Dave tau, karena sudah banyak ekspresi para korbannya yang terekam jelas diingatannya. Ketakutan, panik, tangis, pasrah, jeritan dan banyak lagi.

"Ada apa?" Dave bangkit berdiri dan mencoba meraih lengan Vania dengan lembut, namun dengan cepat Vania menepis tangan Dave dan menjauh darinya.

"Jangan! Jangan sentuh aku!" Dave menatap mata Vania yang mulai tak fokus. Tangannya bergetar, keringat yang bercucuran dan rintihan-rintihan kecil yang keluar dari mulutnya. Dave semakin tidak mengerti.

"Tolong aku!" rintih Vania, lalu terduduk karena tak dapat menahan bobot tubuhnya sendiri. Dengan cepat Dave meraih tubuh Vania dan memeluknya erat.

"Shtt... Kau aman, baby. Kau aman bersamaku." Vania menenggelamkan wajahnya di dada bidang Dave, sedangkan tangannya tak berhenti meremas jas pria itu dengan tangan bergetar. Dave bahkan tidak peduli jika pakaian kusut karena ulah gadis itu.

"Dia... Dia... Menyakitiku dan mencoba menyentuhku." rintih Vania. Dave mengelus rambut Vania dengan lembut, sambil melontarkan kata-kata yang membuat gadis itu tenang.

"Kau membuatku cemas, tenanglah." Dave mengelus punggung Vania naik turun. Perlahan ia dapat merasakan tubuh Vania mulai tenang.

"Dave." Vania mengangkat wajahnya menatap Dave, memanggilnya dengan nada lirih. Dave menundukkan wajahnya dan menangkap mata sayu Vania yang berhasil membuat rasa sakit di ulu hatinya.

"Hmm." jawab Dave sambil mengelus wajah pucat Vania dengan lembut.

"Jangan antar aku pulang ke rumah, antar aku ke rumah Sammy!" ucap Vania menatap mata Dave lekat.

"Tidak, tetap bersamaku!" jawab Dave cepat.

"Kumohon." ujar Vania dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak, kau tidak boleh pergi!!" ujar Dave tegas.

"Dave." Vania memanggil nama pria itu frustasi sambil meletakkan keningnya di dada bidang Dave.

Dave meraih kedua telapak tangan Vania yang masih menggenggam jasnya, lalu merenggangkan kedua telapak tangan gadis itu dan mengelusnya lembut.

"Sammy, aku butuh dia." ujar Vania pelan. Badannya begitu lemah bahkan hanya untuk bangkit berdiri.

Dave terlihat terdiam dengan rahang mengeras setelah mendengar ucapan gadis yang berada di dekapannya tersebut. "Apa keadaanmu akan membaik?" tanya Dave berganti menggenggam kedua tangan Vania erat. Vania membalas dengan mengangguk pelan.

"Aku akan mengantarmu ke Mansion Johnston." Dave menggendong Vania ala bridal, lalu berjalan cepat ke luar dari ruangannya.

***

Davin POV

Aku menggendong Vania yang terlihat begitu lemah. Kami sudah sampai di Mansion Johnston dan sekarang aku berdiri di depan pintu rumah mereka. Dengan ragu aku menekan bel dan menunggu siapapun yang membuka pintu sialan ini.

Ceklek.

"Tuan sia...?"

"Nona Vania." kulihat seorang pelayan yang membuka pintu dan terkejut melihat kondisi Vania yang terlihat pucat di gendonganku.

"Cepat panggil Sam!" ujarku dingin yang dibalas anggukan olehnya, lalu berlari memanggil tuannya.

Beberapa detik menunggu, kudengar langkah kaki yang berlari terburu-buru semakin mendekat. Dengan spontan membuatku mendekap Vania lebih erat karena tak rela memberikannya pada pria itu.

"ZEE." kulihat raut wajah pria bernama Sam tersebut yang terlihat begitu panik. Dengan cepat, tugas tanganku digantikan dengan tangannya yang mendekap tubuh lemah Vania erat.

"Pulanglah! Dia bersamaku." ujarnya menatapku dingin, lalu melangkah masuk ke dalam rumahnya. Kutatap punggungnya yang semakin menjauh dengan rahang mengeras, hingga pintu besar itu tertutup tepat di depan mataku.

Aku meraih ponselku dan menelepon Kenzo— tangan kananku.

"Temui aku di Mansion!" aku langsung menutup sambungan tanpa menunggu jawaban dari seberang sana.

Aku melangkah menjauh dengan rahang mengeras marah. Sesuatu pasti sudah terjadi pada Vania dan membuatnya trauma sampai seperti ini. Siapapun yang membuatnya menjadi seperti ini, jangan harap bisa selamat dariku. Kupastikan dia mendapatkan balasan yang tak terlupakan bahkan saat dia mati.

Author POV

Di lain sisi, Sam membaringkan tubuh Vania di atas ranjangnya dengan sangat pelan, lalu berlari ke arah lemari khusus dan meraih sebuah kotak perak dengan lambang J di atasnya.

Sam membuka kotak tersebut, lalu mengambil sebuah suntikan dan botol kecil berwarna bening. Sam mengambil sedikit cairan bening itu dengan suntik, lalu menyuntikkannya pada pergelangan tangan Vania.

Setelah menyuntikkan cairan itu, wajah Vania yang terlihat pucat pasi dengan mata tertutup dan keningnya yang berkerut tak nyaman, perlahan mulai tenang dan akhirnya ia tertidur lelap.

"Kenapa kau mengingatnya lagi?" tanya Sam sambil menatap Vania yang kini tertidur dengan nyaman. Sam mengelus puncak kepala Vania sebentar, lalu membereskan kembali kotak tersebut dan menyimpannya dengan rapi.

***

"Nona Addison dinyatakan menghilang dua hari setelah ibunya dimakamkan. Dia menghilang selama tiga hari dan ditemukan sekarat di sebuah rumah tua. Dia kritis dan akhirnya koma selama dua bulan dengan alat bantu kehidupan dan mengalami trauma saat ia sadar. Tidak ada yang tau apa yang dialaminya selama tiga hari di rumah tua tersebut, karena dia tak menceritakannya pada siapapun, bahkan pada psikiater yang menanganinya saat itu." ujar Kenzo panjang lebar sambil membaca informasi yang ia dapat.

"Siapa pelakunya?" tanya Dave dingin dengan mata tajam membunuhnya.

"Alberto Kolosov. Ketua klan Kolosov yang melakukan transaksi jual beli senjata dengan kita." jawab Kenzo yang berhasil membuat bibir Dave tersenyum menyeringai dengan tatapan tajamnya.

"Dan berita baiknya, hari ini adalah hari transaksi itu berlangsung." tambah Kenzo membuat seringaian di bibir Dave semakin lebar.

"Bersiaplah, kita akan makan sampai puas malam ini." ujar Dave tanpa menghapus seringai tajam di bibirnya.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kamu sudah liat sekarang kan siapa yg Vania butuh kan? Bukan kamu tapi Sam..Mundur lah alon-alon..

2023-07-12

0

🎼retha🎶🎵🎶🎵

🎼retha🎶🎵🎶🎵

was" deh suntikan tsb jgn" lebih dr sekedar penenang badan namun jg penekan memori

2021-10-04

0

PeQueena

PeQueena

aku mulaii suka ini..
sadismee ato bahkan... lebih dr itu.. 🤣🤣
jiwa saycoku brgejolakkk... sayank..

2021-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Feeling
2 Part 2 - Meet
3 Part 3 - He's Mad
4 Part 4 - That Arrogant Man!
5 Part 5 - Help Me From This Bastard
6 Part 6 - Mystery
7 Part 7 - Execution
8 Part 8 - That Crazy Man
9 Part 9 - First Time.
10 Curhat
11 Part 10 - Taken
12 Part 11 - Insane
13 Part 12 - Davin's Fiance
14 Part 13 - Reana
15 Part 14 - Doubt
16 Part 15 - Demon
17 Part 16 - Baby
18 Part 17 - Lerry
19 Part 18 - Go Home
20 Part 19 - Affair
21 Part 20 - Stacey
22 Part 21 - Hurt
23 Part 22 - NO
24 Part 23 - Davin's Side
25 Part 24 - Awake
26 Part 25 - Sam's Side
27 Part 26 - Forget
28 Part 27 - Labil?
29 Part 28 - Save you.
30 Part 29 - The end of Stacey 1
31 Part 30 - MCDONALD
32 Part 31 - jealous.
33 Part 32 - That's my girl.
34 Part 33 - Miss You
35 Part 34 - Randy.
36 Part 35 - In the Car
37 Part 36 - Pregnant?
38 Part 37 - Rich
39 Part 38 - Sweety
40 Part 39 - The Truth
41 Part 40 - Embarrassment
42 Part 41 - I want a Meatball
43 Part 42 - Wedding Party
44 Part 43 - Determined
45 Part 44 - Lerry comeback
46 Part 45 - Kenzo.
47 Part 46 - Smile
48 Part 47 - Honeymoon
49 Part 48 - Private Jet
50 Part 49 - Bali
51 Announcement
52 Part 50 - Mistake
53 Part 51 - Secret
54 Part 52
55 Part 53 - Kuta Beach
56 Part 54 - Flirting
57 Part 55 - Baby
58 Part 56
59 Part 57 - Home
60 Part 58 - Addison
61 Part 59 - Boys?
62 Part 60 - Eight Month
63 Part 61 - Ansell
64 Part 62 - Baby Girl
65 Part 63
66 Part 64 - Jason
67 Part 65 - End?
68 Part 66 - Welcome
69 Part 67 - Wake up
70 Part 68 - Kidnapped
71 Part 69 - Lewis.
72 Part 70 - Remember.
73 Part 71 - Rescue
74 Part 72
75 Part 73 - The End
76 Extra Part 1
77 Extra Part 2
78 MAMPIR YUK
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1 - Feeling
2
Part 2 - Meet
3
Part 3 - He's Mad
4
Part 4 - That Arrogant Man!
5
Part 5 - Help Me From This Bastard
6
Part 6 - Mystery
7
Part 7 - Execution
8
Part 8 - That Crazy Man
9
Part 9 - First Time.
10
Curhat
11
Part 10 - Taken
12
Part 11 - Insane
13
Part 12 - Davin's Fiance
14
Part 13 - Reana
15
Part 14 - Doubt
16
Part 15 - Demon
17
Part 16 - Baby
18
Part 17 - Lerry
19
Part 18 - Go Home
20
Part 19 - Affair
21
Part 20 - Stacey
22
Part 21 - Hurt
23
Part 22 - NO
24
Part 23 - Davin's Side
25
Part 24 - Awake
26
Part 25 - Sam's Side
27
Part 26 - Forget
28
Part 27 - Labil?
29
Part 28 - Save you.
30
Part 29 - The end of Stacey 1
31
Part 30 - MCDONALD
32
Part 31 - jealous.
33
Part 32 - That's my girl.
34
Part 33 - Miss You
35
Part 34 - Randy.
36
Part 35 - In the Car
37
Part 36 - Pregnant?
38
Part 37 - Rich
39
Part 38 - Sweety
40
Part 39 - The Truth
41
Part 40 - Embarrassment
42
Part 41 - I want a Meatball
43
Part 42 - Wedding Party
44
Part 43 - Determined
45
Part 44 - Lerry comeback
46
Part 45 - Kenzo.
47
Part 46 - Smile
48
Part 47 - Honeymoon
49
Part 48 - Private Jet
50
Part 49 - Bali
51
Announcement
52
Part 50 - Mistake
53
Part 51 - Secret
54
Part 52
55
Part 53 - Kuta Beach
56
Part 54 - Flirting
57
Part 55 - Baby
58
Part 56
59
Part 57 - Home
60
Part 58 - Addison
61
Part 59 - Boys?
62
Part 60 - Eight Month
63
Part 61 - Ansell
64
Part 62 - Baby Girl
65
Part 63
66
Part 64 - Jason
67
Part 65 - End?
68
Part 66 - Welcome
69
Part 67 - Wake up
70
Part 68 - Kidnapped
71
Part 69 - Lewis.
72
Part 70 - Remember.
73
Part 71 - Rescue
74
Part 72
75
Part 73 - The End
76
Extra Part 1
77
Extra Part 2
78
MAMPIR YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!