19. Jangan Ikut Campur

Dia cukup shock dengan perubahan tiba-tiba Risa yang dingin dan menusuk. Kata-katanya yang tajam dan menyakitkan masih terdengar jelas di dalam ingatannya, bahkan saat ini dia seolah masih duduk di meja makan yang sama dengan Risa. Mendengarkan kata-kata kasar yang Risa arahkan kepada dirinya yang tidak bisa mengatakan apa-apa untuk melakukan pembelaan.

Duduk diam memandangi apa yang dia buat dengan jerih payah dianggap sampah oleh Risa, sejujurnya dia sangat terpukul juga tidak terima pada saat itu. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa meskipun apa yang dia buat ini tidak enak tapi setidaknya Dion masih menghargainya jadi Risa tidak bisa menyebutnya sebagai sampah. Adapun penolakan keras dari Risa pagi ini dia berpikir bahwa mungkin itu karena dia masih tidak terima jika Dion dengan dengan Sina.

Ini memang wajar tapi rasanya sangat tidak wajar jika Risa sampai harus berperilaku setajam ini hanya untuk merendahkan dirinya.

"Aku memang tidak kuliah, nilai ku saat SMA tidak tinggi, dan aku tidak punya bakat apapun untuk dibanggakan. Tapi, memangnya kenapa? Kenapa aku harus punya semua itu untuk bisa berdiri di samping Dion? Bukankah cinta hadir tidak butuh alasan?." Bisik Sina tidak mengerti.

Dia saat ini sedang berbaring di atas ranjang dengan pintu balkon yang terbuka lebar. Dari sini dia bisa melihat hamparan langit biru yang cerah memanjakan mata. Seharusnya suasana ini mampu membuat hatinya tenang seperti hari-hari sebelumnya ketika dia menatap langit. Namun, entah mengapa dia tidak pernah merasakan perubahan baik saat menatapnya. Malah, dia merasa semakin tidak nyaman karena kata-kata tajam itu terus menghantui pikirannya.

"Cinta tidak butuh alasan untuk hadir di antara ku dan Dion karena cinta adalah ikatan takdir yang sudah Tuhan gariskan untuk makhluk-Nya. Jadi, mengapa aku harus punya itu semua untuk bisa berdiri di samping Dion? Mengapa aku harus tampil cantik dan anggun untuk menarik perhatian Dion?"

Cinta ada karena izin Tuhan jadi Sina tidak mengerti mengapa dia harus punya semua kesempurnaan yang tidak bisa dimiliki untuk bisa mendapatkan Dion. Hei, cinta tidak butuh alasan untuk hadir namun jika cinta ada karena sebuah alasan maka bisa dipastikan itu bukan cinta.

Itu bukanlah cinta karena cinta tidak menuntut apapun untuk bisa hadir.

"Sekarang aku mengerti apa yang dimaksud Calista hari itu. Risa adalah tantangan ku untuk bisa berdiri dengan Dion, yah, jika aku mampu membuktikan kepada Risa bahwa Dion menyukai ku adanya maka Risa tidak akan bisa merendahkan ku lagi." Sina bertekad untuk membuktikan kepada Risa bahwa dia mampu dan layak bersanding dengan Dion.

Sina juga ingin membuktikan bahwa apa yang Risa katakan tentang semua kualifikasi yang tidak dia punya adalah suatu kesalahan. Dia bisa bersama dengan Dion meskipun dia tidak punya kelebihan apapun seperti gadis yang ada di luar sana. Dion menyukainya karena apa adanya dan Sina yakin dengan apa yang diyakini ini.

Sina juga mulai memahami bahwa rantangan terbesar ia di rumah ini adalah Risa dan bukan gadis yang ada diluar sana. Memikirkan ini hati Sina tiba-tiba menjadi tenang, ia kini bisa merebahkan dirinya dengan lega di atas ranjang. Diam menikmati waktu sunyi yang sudah biasa menemani harinya sejak kecil dan secara perlahan menutup matanya tidur.

Dia percaya Risa adalah tantangannya yang terbesar, namun itu hanya apa yang dia pikirkan karena faktanya masa depan adalah misteri yang tidak bisa ditebak manusia.

...🌺🌺🌺...

"Dimana Sina?" Begitu masuk ke dalam rumah Dion tidak menemukan sosok Sina di sini.

Padahal biasanya Sina akan mencari kesempatan untuk dekat dengan dirinya, Dion tahu semua ini setelah melihat matanya yang bersinar terang setiap kali melihatnya. Dion sebenarnya cukup terkejut dengan respon Sina yang tidak biasanya, namun ia sama sekali tidak mempermasalahkannya karena sejujurnya dia juga menikmati perhatian Sina.

"Non Sina sekarang ada di kamarnya Tuan muda, dia tidak pernah keluar lagi sejak menyelesaikan sarapannya tadi pagi." Bik Mur dengan sopan menjawab Dion.

Arti dibalik katanya sangat jelas bahwa dia ingin memberikan petunjuk kepada Dion tentang ada sesuatu yang tidak beres dengan Sina. Ia mengatakan ini karena tadi pagi ia mendengar sendiri percakapan Risa dan Sina, kata-kata Risa yang menusuk pada saat bisa didengar dengan jelas oleh Bik Mur. Wajar saja pikirnya jika Sina tidak ingin keluar dari kamarnya dan memilih menghabiskan waktu sepenuhnya untuk mengurung diri.

Dion mengerutkan keningnya, "Bahkan makan siang juga ia lewati?" Tanya Dion terlihat tidak senang.

Bik Mur menganggukkan kepalanya agak takut melihat perubahan ekspresi majikannya.

"Ya Tuan muda, non Sina tidak keluar saat makan siang tadi."

Dion semakin terlihat tidak senang, bahkan nada suaranya tidak sesantai pertama.

"Kenapa Bibi tidak memanggilnya keluar untuk makan?"

Bik Mur segera melambaikan tangannya takut Dion salah paham kepadanya, "Tidak Tuan muda, kami sudah mengetuk pintu kamarnya tapi non Sina bilang dia masih kenyang. Kami juga bilang Tuan muda akan marah jika tahu tapi non Sina tetap kukuh tidak ingin keluar." Ucap Bik Mur melebihkan sedikit ceritanya.

Ia memang ke kamar Sina untuk memintanya segera keluar makan siang tapi dia tidak pernah mengatakan jika Dion akan marah jika dia tidak keluar. Membumbuinya sedikit untuk menciptakan skenario yang menarik, Bik Mur tidak ingin melepaskan kesempatan ini. Dia sangat menyukai Sina dan berharap jika Sina dapat mempermalukannya Risa yang arogan.

Bertahun-tahun menjadi pembantu di sini Bik Mur sudah muak dengan sikap sombong Risa yang tidak masuk akal. Bahkan saking tidak masuk akalnya, Bik Mur dibuat tercengang dengan sikap Risa yang selalu terang-terangan menghalangi gadis manapun dekat dengan Dion. Itu sama persis seperti yang Sina dapatkan, Risa akan tanpa ampun menusuk hati gadis-gadis yang ingin dekat dengan Dion. Meskipun yah, siapapun tahu bahwa Dion bukanlah orang yang gampang menerima seorang gadis di sampingnya dan kedekatannya dengan Sina adalah kabar baik bahwa Tuan muda mereka akhirnya punya seseorang yang spesial.

Bik Mur harap Sina terus bertahan di sini karena keberadaannya di sini sangat penting untuk Dion, setidaknya inilah yang Bik Mur pikirkan saat ini.

"Bibi jujur saja, tadi pagi Risa mengatakan sesuatu kepada Sina'kan?" Tanya Dion langsung.

Bik Mur agak ragu mengatakan ini secara langsung karena ia tidak ingin membuat kesan yang buruk kepada tuannya.

"Baik, aku mengerti." Ucap Dion bisa menebak.

Dia lalu membawa langkahnya ke tangga bermaksud ingin mencari Sina, namun sebelum ia bisa melakukan itu Risa tiba-tiba memanggilnya.

"Kak Dion pulang hari ini lebih cepat dari biasanya." Ucap Risa lembut seperti biasanya.

Dion membalik badannya, menatap sang adik yang berwajah polos seperti biasanya.

"Risa, berhenti mencampuri kehidupan Kakak. Kita punya kehidupan pribadi masing-masing dan tidak seharusnya saling mencampuri, kamu paham'kan apa maksud Kakak?" Ucap Dion langsung.

Ekspresi Risa masih tetap tidak berubah ketika Dion mengatakan ini, ia malah terlihat bingung saat dengan apa yang dimaksud Dion.

"Risa tidak mengerti maksud Kakak." Katanya masih lembut seperti biasanya, namun kali ini agak dibumbui dengan ekspresi kebingungan.

Dion sama sekali tidak tertipu dengan wajah kebingungan Risa, ia malah semakin mempertegas ketidaksenangannya kepada Risa.

"Aku tahu kamu paham apa yang aku maksud. Karena aku sudah mengatakannya sekarang maka mulai hari ini kamu tidak diizinkan mendekati Sina lagi di masa depan, jika tidak maka kamu harus bersiap mendapatkan konsekuensinya." Peringat Dion serius.

Setelah mengatakan keseriusannya dia lalu pergi dan melanjutkan langkahnya menaiki tangga. Meninggalkan wajah lembut Risa yang perlahan memudar digantikan dengan ekspresi dingin.

Kedua tangannya mengepal kuat menahan kemarahan yang bisa saja meledak, kebencian terpendam yang ia rasakan terasa sangat sesak ingin segera dilampiaskan.

"Sina..hahah..kamu berani bermain denganku?"

Bersambung..

Terpopuler

Comments

lusi

lusi

kayak saudara tiri deh Risa main hati dengan dion

2021-09-03

0

sahabat syurga

sahabat syurga

risa brhenti ikut campur urusan kakak..kpok di mrahin kakaknya

2021-06-29

0

atmaranii

atmaranii

ko s risa ky pny jiwa psycopat y.. srreemm gtu y ktwany

2021-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Namaku Sina
2 2. Mereka Pulang
3 3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4 4. Rumah Tuan Muda
5 5. Bertemu Dion
6 6. Dion Pria yang Lembut
7 7. Paviliun Dingin
8 8. Dion Begitu Hangat
9 9. Bertemu Calista
10 10. Mimisan
11 11. Mimpi Itu Lagi
12 12. Bertemu Sahabat Dion
13 13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14 14. Berkunjung ke Perusahaan
15 15. Kencan Unik
16 16. Risa Tidak Menyukai Ku
17 17. Belajar Memasak
18 18. Peringatan Risa
19 19. Jangan Ikut Campur
20 Di Ranjang yang Sama
21 21. Ciuman Pertama
22 22. Makan Malam
23 23. Akses Masuk
24 24. Membersihkan Kamar Dion
25 25. Gadis Tidak Tahu Malu
26 26. 15 Tahun Lalu
27 27. Dion Mabuk
28 28. Keanehan Calista
29 29. Tanpa Kabar
30 30. Calon Mertua
31 31. Cinta Masa Kecil
32 32. Dion Pulang
33 33. Kesibukan Dion
34 34. Tangisan Calista
35 35. Ada Bayi
36 36. Pergi dari Rumah Ini
37 37. Asam Lambung
38 38. Cincin Berlian
39 39. Ingatan yang Hilang
40 40. Bertemu Bela
41 41. Berubah
42 42. Ilusi
43 43. Ini Karena Sina!
44 44. Terlalu Sempurna
45 45. Kacau
46 46. Tidak Ikut Campur
47 47. Cemburu
48 48. Kebenaran
49 49. Aku Ingin Pulang
50 50. Liburan
51 51. Tunda
52 52. Berangkat
53 53. Kemah
54 54. Kebetulan
55 55. Bertengkar
56 56. Dia Berbohong
57 57. Kerja Keras Dion
58 58. Pulang
59 59. Mereka Pulang (2)
60 60. Muntah-muntah
61 61. Rumah Sakit
62 62. Hamil
63 63. Luka Bakar
64 64. Tuduhan
65 65. Marah
66 66. Hukuman
67 67. Paviliun Dingin (2)
68 68. Undangan
69 69. Berubah-ubah
70 70. Pesta
71 71. Dimas
72 72. Ngidam
73 73. Mengigau
74 74. Bukan Musuh
75 75. Jangan Bersembunyi Dariku
76 76. Sebuah Pengakuan
77 77. Tahap Serius
78 78. Tentang Risa
79 79. Sina Manja
80 80. Siapa Korban
81 81. Kesepakatan
82 82. Pulangkan Saja
83 83. Keseleo
84 84. Tamu Tak Diundang
85 85. Berharap Lagi
86 86. Mood
87 87. Ingatan Sina
88 88. Dugaan Sina
89 89. Ngidam (2)
90 90. Pinternya Anak Mama
91 91. Dion?
92 92. Apa Kamu Layak?
93 93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94 94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95 95. Balas Dendam
96 96. Aku Menemukanmu
97 97. Dion Demam
98 98. Suami-istri?
99 99. Istriku
100 Aku Bukan Perawan Tua
101 100. Menuju Akhir
102 101. Berakhirkah?
103 102. Pada Akhirnya
104 103. Diantara Dua Pilihan
105 104. Dia Monster
106 105. Papa Tahu
107 106. E
108 107. N
109 108. D
110 Calon Adikku Menjadi Suamiku
111 Hallo?
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Namaku Sina
2
2. Mereka Pulang
3
3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4
4. Rumah Tuan Muda
5
5. Bertemu Dion
6
6. Dion Pria yang Lembut
7
7. Paviliun Dingin
8
8. Dion Begitu Hangat
9
9. Bertemu Calista
10
10. Mimisan
11
11. Mimpi Itu Lagi
12
12. Bertemu Sahabat Dion
13
13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14
14. Berkunjung ke Perusahaan
15
15. Kencan Unik
16
16. Risa Tidak Menyukai Ku
17
17. Belajar Memasak
18
18. Peringatan Risa
19
19. Jangan Ikut Campur
20
Di Ranjang yang Sama
21
21. Ciuman Pertama
22
22. Makan Malam
23
23. Akses Masuk
24
24. Membersihkan Kamar Dion
25
25. Gadis Tidak Tahu Malu
26
26. 15 Tahun Lalu
27
27. Dion Mabuk
28
28. Keanehan Calista
29
29. Tanpa Kabar
30
30. Calon Mertua
31
31. Cinta Masa Kecil
32
32. Dion Pulang
33
33. Kesibukan Dion
34
34. Tangisan Calista
35
35. Ada Bayi
36
36. Pergi dari Rumah Ini
37
37. Asam Lambung
38
38. Cincin Berlian
39
39. Ingatan yang Hilang
40
40. Bertemu Bela
41
41. Berubah
42
42. Ilusi
43
43. Ini Karena Sina!
44
44. Terlalu Sempurna
45
45. Kacau
46
46. Tidak Ikut Campur
47
47. Cemburu
48
48. Kebenaran
49
49. Aku Ingin Pulang
50
50. Liburan
51
51. Tunda
52
52. Berangkat
53
53. Kemah
54
54. Kebetulan
55
55. Bertengkar
56
56. Dia Berbohong
57
57. Kerja Keras Dion
58
58. Pulang
59
59. Mereka Pulang (2)
60
60. Muntah-muntah
61
61. Rumah Sakit
62
62. Hamil
63
63. Luka Bakar
64
64. Tuduhan
65
65. Marah
66
66. Hukuman
67
67. Paviliun Dingin (2)
68
68. Undangan
69
69. Berubah-ubah
70
70. Pesta
71
71. Dimas
72
72. Ngidam
73
73. Mengigau
74
74. Bukan Musuh
75
75. Jangan Bersembunyi Dariku
76
76. Sebuah Pengakuan
77
77. Tahap Serius
78
78. Tentang Risa
79
79. Sina Manja
80
80. Siapa Korban
81
81. Kesepakatan
82
82. Pulangkan Saja
83
83. Keseleo
84
84. Tamu Tak Diundang
85
85. Berharap Lagi
86
86. Mood
87
87. Ingatan Sina
88
88. Dugaan Sina
89
89. Ngidam (2)
90
90. Pinternya Anak Mama
91
91. Dion?
92
92. Apa Kamu Layak?
93
93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94
94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95
95. Balas Dendam
96
96. Aku Menemukanmu
97
97. Dion Demam
98
98. Suami-istri?
99
99. Istriku
100
Aku Bukan Perawan Tua
101
100. Menuju Akhir
102
101. Berakhirkah?
103
102. Pada Akhirnya
104
103. Diantara Dua Pilihan
105
104. Dia Monster
106
105. Papa Tahu
107
106. E
108
107. N
109
108. D
110
Calon Adikku Menjadi Suamiku
111
Hallo?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!