14. Berkunjung ke Perusahaan

Setelah menyelesaikan urusannya, Dion langsung berpamitan kepada Kira dan Ridwan. Berpesan kepada kedua orang tersebut untuk menunda dulu pembicaraan mereka sampai waktu yang tepat untuk berkumpul kembali.

Kemudian kami masuk ke dalam mobil bersiap pulang. Selama di dalam perjalanan tidak ada yang berbicara terlebih dahulu untuk memecahkan keheningan. Mungkin.. mungkin ini hanya perasaan ku saja karena Dion sama sekali tidak merasa gugup sepertiku. Dia malah terlihat sangat santai di saat seperti ini dan tidak berniat memulai pembicaraan denganku.

Melihat Dion yang santai dan tenang membuat ku teringat kembali dengan apa yang Kira katakan kepadaku tadi. Mungkin keterdiaman Dion melihat ku menunjukkan bahwa keberadaan ku sama sekali tidak bisa masuk ke dalam matanya. Aku tidak bermaksud merendahkan diri sendiri tapi faktanya aku hanya berkualitas standar di depan banyak orang, apalagi di mata Dion yang penuh akan kesempurnaan.

Ini tidak lebay, sungguh.. Dion terlalu sempurna di mataku meskipun faktanya di dunia ini tidak ada yang sempurna. Tapi untuk dunia kecilku yang terdalam satu-satunya kesempurnaan yang menarik perhatian ku hanya Dion seorang.

Laki-laki incaran sebagian besar gadis.

"Apa yang kalian bicarakan tadi selama aku tinggal ke rumah sakit?" Suara maskulin Dion membuyarkan lamunanku.

"Tidak ada yang penting, hanya obrolan singkat." Jawabku berbohong.

Sunyi lagi, Dion tidak melanjutkan obrolan ini. Aku pikir Dion tidak akan meneruskan percakapan membosankan namun ternyata Dion melanjutkan lagi obrolan ini.

"Jangan masukkan di hati apa yang Kira katakan kepadamu karena dia sebenarnya tidak bermaksud mengatakan kata-kata itu kepadamu." Ucap Dion menghiburku.

Jadi, Dion memperhatikan sikap tidak masuk akal yang Kira arahkan kepadaku?

Tidak hanya memperhatikan ku saja tapi Dion juga sekarang menghiburku? Oh Tuhan, dia sangat perhatian! Keraguan ku yang tadi berkibar kini mulai terkikis, ah.

"Aku tahu, dia wanita yang baik jadi kata-kata yang ia katakan tidak sepenuhnya benar." Bohong ku lagi tidak ingin menghitamkan kesan baik Kira di mata Dion.

Mereka adalah sahabat jadi tidak pantas rasanya aku mengacaukan persahabatan mereka hanya karena egoku saja. Yah.. meskipun aku tahu jika Kira sangat bersungguh-sungguh mengatakan itu karena masih belum menerima kedekatan ku dengan Dion.

Tidak apa-apa, sampah tidak berguna ini akan menunjukkan kepada Kira bahwa sebenarnya aku adalah harta tersembunyi yang paling Dion cintai!

"Syukurlah kamu bisa melihatnya." Dion terdengar lega.

Ya, aku bisa melihatnya! Aku bisa melihat betapa baik hati Kita lebih dari siapapun. Bahkan kebaikannya tidak bisa disamai oleh kedalaman lautan yang tidak berujung!

"Apa kita lewat jalan pintas? Seingat ku jalan ke rumah tidak lewat sini." Tanyaku bingung setelah tersadar jika jalan yang kami sekarang bukanlah jalan menuju rumah Dion.

"Tidak, ini bukan jalan pintas." Jawa. Dion seraya berbelok ke kanan dengan santai. "Ini adalah jalan menuju perusahaan ku. Sebelum pulang ke rumah aku ingin mengurus sesuatu dulu di perusahaan jadi tidak apa-apa'kan kita mampir dulu ke perusahaan sebelum pulang?"

"Tidak apa-apa kok, aku sama sekali tidak keberatan." Jawabku semangat.

Karena hari ini aku gagal pergi kencan dengan Dion maka tidak apa-apa menebusnya dengan cara seperti ini. Lagipula, sebagai calon istri aku harus mengenal lingkungan kerja Dion agar dimasa depan aku tidak canggung datang ke perusahaannya.

"Aku senang mendengarnya." Ketika mengatakan ini aku melihat Dion tersenyum puas dengan mata yang masih fokus menatap jalanan.

Membuat hatiku semakin berdebar kencang dan meleleh di saat yang bersamaan, pesona Dion terlalu mematikan!

...🌺🌺🌺...

Your Dream

Begitu turun dari mobil aku langsung disambut dengan tulisan raksasa yang ada atas gedung. Ya, aku sekarang berada tepat dibawah gedung tinggi elite yang memanjakan mata. Perusahaan besar tempat Dion bekerja sekarang dan akan sah menjadi pemilik beberapa tahun lagi. Di masa depan saat hari dimana Dion resmi memimpin perusahaan ini aku akan berdiri di samping Dion dengan percaya diri. Menemani Dion mengambil alih semua kekuasaan yang akan merubah masa depan semua orang.

Hah! Aku sudah tidak sabar menunggu hari itu tiba!

"Jangan melamun di sembarang tempat." Tegur Dion langsung membuat ku tersadar.

Aku merasa malu dan dengan canggung menganggukkan kepalaku. Benar saja, aku ini memang norak! Padahal Mama dan Papa juga punya perusahaan tapi mengapa aku lebih takjub melihat perusahaan calon suamiku dibandingkan dengan perusahaan keluargaku?

"Ayo." Ajak Dion seraya memimpin jalan di depan.

Kami masuk ke dalam perusahaan tanpa melewati pemeriksaan dari aparat keamanan. Saat masuk ke dalam perusahaan banyak orang-orang menyapa Dion dengan sopan dan hormat yang langsung dibalas ramah pula oleh Dion. Selama berjalan dibelakang Dion, aku menyadari betul jika banyak pasang mata menatapku dengan rasa ingin tahu.

Sekilas aku bisa melihat tatapan penuh kecemburuan dari gadis-gadis yang ada di sekitar kami. Tidak, karena mereka sudah bekerja maka aku akan memanggil mereka dengan sebutan wanita!

"Kita naik lift presiden." Ucap Dion seraya menarikku menjauh dari lift karyawan.

"Oh, iya." Kataku masih gugup.

Merasakan sebuah kehangatan yang begitu mendebarkan di punggung ku. Tangan besar Dion yang ramping dan bersih saat ini sedang memegang punggung, memperlakukanku dengan sikap intim di depan banyak karyawannya.

Kehangatan yang aku rasakan hanya bertahan beberapa detik saja karena setelah masuk ke dalam lift Dion langsung menurunkan tangannya. Aku merasa kehilangan dan tidak rela melepaskan kehangatan itu akan tetapi sebagai seorang gadis tidak seharusnya aku bertindak agresif. Karena hal semacam ini hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki!

Di dalam lift presiden kami hanya berdua saja karena lift ini tidak boleh digunakan oleh karyawan perusahaan melainkan hanya digunakan oleh orang-orang penting perusahaan. Contohnya seperti Dion, entah sebagai apa jabatannya di sini aku tidak tahu karena perusahaan ini murni di bangun oleh kedua orang tuanya dengan kerja keras. Akan tetapi melihatnya naik dengan lift presiden mungkin mengkonfirmasi bahwa jabatannya tinggi di sini terlepas perusahaan ini milik kedua orang tuanya.

Aku tidak meragukan ini karena Dion adalah orang yang berprestasi jadi wajar saja ia mendapatkan tempat yang tinggi.

Ting

Pintu lift terbuka dan menampilkan lingkungan santai yang nyaman. Di lantai ini ada beberapa ruangan yang sepertinya khusus digunakan untuk pertemuan penting, rapat karyawan, dan ruang bersantai untuk kerja lembur.

Lantai ini terkesan santai dan tenang karena tidak banyak karyawan yang aku lihat di sini.

"Tuan muda, Anda datang." Seorang wanita berpakaian formal mendekati kami, lebih tepatnya ingin berbicara dengan Dion.

"Ya, aku sudah mendengar laporan spesifiknya dari direktur." Jawab Dion tenang dan lebih serius dari biasanya.

Wanita itu terlihat terkejut, tapi secepat kilat ia memperbaiki ekspresinya. "Tuan muda sangat berdedikasi untuk perusahaan, saya tidak akan mengganggu Anda selama bekerja." Wanita itu tersenyum sopan, mengangguk ringan juga kepadaku.

"Terimakasih, tolong siapkan makanan ringan untuk Sina agar ia tidak bosan di dalam dan setelah itu siapapun yang ingin datang menemui ku tolong katakan kepada mereka untuk menundanya sampai besok."

Wanita itu sekali lagi melihat ku dan memberikan ku sebuah senyuman yang manis. Apa aku salah lihat?

Wanita ini sepertinya terlihat senang dengan keberadaan ku? Yah, matanya menunjukkan sebuah ketulusan.

"Baik Tuan, saya akan segera menyiapkannya." Bahkan ekspresinya terlihat puas?

"Bagus, kalau begitu aku akan mulai bekerja."

Dion menarik lenganku dan membawaku masuk ke dalam sebuah ruangan luas. Di sini ada banyak rak yang dipenuhi dengan berbagai macam buku tebal yang menakutkan.

Lalu, di depan rak-rak itu ada sebuah meja kerja yang aku yakini milik Dion. Di atas meja itu ada berbagai macam dokumen yang ditumpuk menjadi satu di samping kiri meja. Ada juga sebuah komputer dengan merek ternama ditempatkan di samping kanan meja. Lalu, ditengah-tengahnya ada sebuah laptop putih masih dengan merek yang sama seperti komputer.

"Duduklah di sini dan tunggu aku bekerja. Jika kamu bosan, panggil asisten ku untuk memenuhi semua kebutuhan mu." Ucap Dion terlihat jauh lebih santai dibandingkan tadi.

Aku mengangguk cepat dan segera mendudukkan diriku di sofa, menjatuhkan kepalaku di atas sandaran sofa dan diam-diam memperhatikan ekspresi serius Dion ketika berhadapan dengan dokumen.

Biasanya Dion tidak menggunakan kacamata ketika diluar tapi saat berurusan dengan dokumen ia menggunakan kacamata bening yang semakin menambah ketampanannya. Malah kadarnya semakin tinggi bila ku perhatikan karena ekspresi serius Dion sangat langka untuk ku lihat secara langsung.

Hanyut dalam pikiran ku, tanpa sadar kedua mataku mulai terasa berat dan penglihatan ku menjadi buram. Rupanya aku mengantuk padahal ini masih sore dan tadi siang juga sempat tidur sampai jam 11 siang. Ya, seharusnya aku tidak mengantuk tapi entah mengapa aku merasa sangat nyaman berada sedekat ini dengan Dion dan tanpa sadar aku akan mengantuk.

Sama seperti tadi pagi ketika aku tiba-tiba tertidur setelah dipijit Dion. Ah, sudah ku duga... Dion adalah takdirku karena dengan dekat bersamanya hatiku menjadi tenang dan tidak gelisah lagi.

Bersambung..

Episodes
1 1. Namaku Sina
2 2. Mereka Pulang
3 3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4 4. Rumah Tuan Muda
5 5. Bertemu Dion
6 6. Dion Pria yang Lembut
7 7. Paviliun Dingin
8 8. Dion Begitu Hangat
9 9. Bertemu Calista
10 10. Mimisan
11 11. Mimpi Itu Lagi
12 12. Bertemu Sahabat Dion
13 13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14 14. Berkunjung ke Perusahaan
15 15. Kencan Unik
16 16. Risa Tidak Menyukai Ku
17 17. Belajar Memasak
18 18. Peringatan Risa
19 19. Jangan Ikut Campur
20 Di Ranjang yang Sama
21 21. Ciuman Pertama
22 22. Makan Malam
23 23. Akses Masuk
24 24. Membersihkan Kamar Dion
25 25. Gadis Tidak Tahu Malu
26 26. 15 Tahun Lalu
27 27. Dion Mabuk
28 28. Keanehan Calista
29 29. Tanpa Kabar
30 30. Calon Mertua
31 31. Cinta Masa Kecil
32 32. Dion Pulang
33 33. Kesibukan Dion
34 34. Tangisan Calista
35 35. Ada Bayi
36 36. Pergi dari Rumah Ini
37 37. Asam Lambung
38 38. Cincin Berlian
39 39. Ingatan yang Hilang
40 40. Bertemu Bela
41 41. Berubah
42 42. Ilusi
43 43. Ini Karena Sina!
44 44. Terlalu Sempurna
45 45. Kacau
46 46. Tidak Ikut Campur
47 47. Cemburu
48 48. Kebenaran
49 49. Aku Ingin Pulang
50 50. Liburan
51 51. Tunda
52 52. Berangkat
53 53. Kemah
54 54. Kebetulan
55 55. Bertengkar
56 56. Dia Berbohong
57 57. Kerja Keras Dion
58 58. Pulang
59 59. Mereka Pulang (2)
60 60. Muntah-muntah
61 61. Rumah Sakit
62 62. Hamil
63 63. Luka Bakar
64 64. Tuduhan
65 65. Marah
66 66. Hukuman
67 67. Paviliun Dingin (2)
68 68. Undangan
69 69. Berubah-ubah
70 70. Pesta
71 71. Dimas
72 72. Ngidam
73 73. Mengigau
74 74. Bukan Musuh
75 75. Jangan Bersembunyi Dariku
76 76. Sebuah Pengakuan
77 77. Tahap Serius
78 78. Tentang Risa
79 79. Sina Manja
80 80. Siapa Korban
81 81. Kesepakatan
82 82. Pulangkan Saja
83 83. Keseleo
84 84. Tamu Tak Diundang
85 85. Berharap Lagi
86 86. Mood
87 87. Ingatan Sina
88 88. Dugaan Sina
89 89. Ngidam (2)
90 90. Pinternya Anak Mama
91 91. Dion?
92 92. Apa Kamu Layak?
93 93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94 94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95 95. Balas Dendam
96 96. Aku Menemukanmu
97 97. Dion Demam
98 98. Suami-istri?
99 99. Istriku
100 Aku Bukan Perawan Tua
101 100. Menuju Akhir
102 101. Berakhirkah?
103 102. Pada Akhirnya
104 103. Diantara Dua Pilihan
105 104. Dia Monster
106 105. Papa Tahu
107 106. E
108 107. N
109 108. D
110 Calon Adikku Menjadi Suamiku
111 Hallo?
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Namaku Sina
2
2. Mereka Pulang
3
3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4
4. Rumah Tuan Muda
5
5. Bertemu Dion
6
6. Dion Pria yang Lembut
7
7. Paviliun Dingin
8
8. Dion Begitu Hangat
9
9. Bertemu Calista
10
10. Mimisan
11
11. Mimpi Itu Lagi
12
12. Bertemu Sahabat Dion
13
13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14
14. Berkunjung ke Perusahaan
15
15. Kencan Unik
16
16. Risa Tidak Menyukai Ku
17
17. Belajar Memasak
18
18. Peringatan Risa
19
19. Jangan Ikut Campur
20
Di Ranjang yang Sama
21
21. Ciuman Pertama
22
22. Makan Malam
23
23. Akses Masuk
24
24. Membersihkan Kamar Dion
25
25. Gadis Tidak Tahu Malu
26
26. 15 Tahun Lalu
27
27. Dion Mabuk
28
28. Keanehan Calista
29
29. Tanpa Kabar
30
30. Calon Mertua
31
31. Cinta Masa Kecil
32
32. Dion Pulang
33
33. Kesibukan Dion
34
34. Tangisan Calista
35
35. Ada Bayi
36
36. Pergi dari Rumah Ini
37
37. Asam Lambung
38
38. Cincin Berlian
39
39. Ingatan yang Hilang
40
40. Bertemu Bela
41
41. Berubah
42
42. Ilusi
43
43. Ini Karena Sina!
44
44. Terlalu Sempurna
45
45. Kacau
46
46. Tidak Ikut Campur
47
47. Cemburu
48
48. Kebenaran
49
49. Aku Ingin Pulang
50
50. Liburan
51
51. Tunda
52
52. Berangkat
53
53. Kemah
54
54. Kebetulan
55
55. Bertengkar
56
56. Dia Berbohong
57
57. Kerja Keras Dion
58
58. Pulang
59
59. Mereka Pulang (2)
60
60. Muntah-muntah
61
61. Rumah Sakit
62
62. Hamil
63
63. Luka Bakar
64
64. Tuduhan
65
65. Marah
66
66. Hukuman
67
67. Paviliun Dingin (2)
68
68. Undangan
69
69. Berubah-ubah
70
70. Pesta
71
71. Dimas
72
72. Ngidam
73
73. Mengigau
74
74. Bukan Musuh
75
75. Jangan Bersembunyi Dariku
76
76. Sebuah Pengakuan
77
77. Tahap Serius
78
78. Tentang Risa
79
79. Sina Manja
80
80. Siapa Korban
81
81. Kesepakatan
82
82. Pulangkan Saja
83
83. Keseleo
84
84. Tamu Tak Diundang
85
85. Berharap Lagi
86
86. Mood
87
87. Ingatan Sina
88
88. Dugaan Sina
89
89. Ngidam (2)
90
90. Pinternya Anak Mama
91
91. Dion?
92
92. Apa Kamu Layak?
93
93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94
94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95
95. Balas Dendam
96
96. Aku Menemukanmu
97
97. Dion Demam
98
98. Suami-istri?
99
99. Istriku
100
Aku Bukan Perawan Tua
101
100. Menuju Akhir
102
101. Berakhirkah?
103
102. Pada Akhirnya
104
103. Diantara Dua Pilihan
105
104. Dia Monster
106
105. Papa Tahu
107
106. E
108
107. N
109
108. D
110
Calon Adikku Menjadi Suamiku
111
Hallo?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!