8. Dion Begitu Hangat

Setelah selesai makan malam Dion lalu mengajakku ku berkeliling taman untuk mencerna makanan yang sudah kami makan. Karena ini makan malam, langsung pergi ke kamar untuk tidur bukanlah ide yang bagus dalam kesehatan. Lebih baik meluangkan waktu satu atau dua jam untuk berjalan-jalan sebentar agar makanan yang ada di dalam tubuh bisa dicerna dengan cepat oleh organ pencernaan.

"Bagaimana perasaan kamu setelah datang ke rumah ini?" Setelah sekian lama sunyi, Dion akhirnya yang pertama kali bersuara.

Ah, rasanya terlalu mendebarkan!

Dion tepat ada di samping ku dan aku bahkan bisa mencium wangi parfumnya yang sangat harum nan menenangkan, Hem..parfum merek apa yang Dion kenakan?

"Ini sangat luar biasa, aku tidak pernah menyangka diberikan kesempatan untuk tinggal di rumah ini dalam hidupku." Itu karena kamu Dion!

Karena adanya kamu di sini membuat semuanya tampak seperti dongeng dan mimpi yang tidak bisa aku raih bahkan dalam fantasi sekalipun.

Well, permainan takdir begitu jelas untuk kita berdua. Disatukan di rumah yang mewah dan harus menjalani hidup seatap, siapa yang tidak akan tahu implikasi sejelas apa yang kita akan dapatkan!

Dion tersenyum lagi, wajahnya yang tampan semakin terlihat tampan. Hatiku semakin berdebar kencang dibuatnya, tidak bisa menahan efek pesona Dion yang melelehkan.

"Hahahaha..itu karena kedua orang tua kita bersahabat, sehingga peluang untuk bertemu sebenarnya bisa terjadi kapan saja." Pantas saja aku bisa masuk ke dalam rumah ini.

Ternyata kedua orang tua kami punya hubungan persahabatan. Oh, baguslah! Setidaknya aku tidak kehilangan wajah karena sudah masuk ke dalam kehidupan Dion.

"Persahabatan mereka pasti sangat baik.." Ucapku menebak.

"Tentu saja, hubungan mereka sangat baik." Sahut Dion santai.

Setelah itu kami sesekali mengobrol tentang beberapa topik untuk mengisi acara jalan-jalan kami. Beruntungnya selama pembicaraan aku tidak terlalu sering menemukan kecanggungan karena pasalnya Dion sangat baik dan pandai melobi pembicaraan kami agar jangan sampai merasa canggung. Hell, tentu saja Dion melakukannya dengan mudah dan lancar karena laki-laki ini adalah Dion.

Laki-laki yang aku sukai sejak pertama kali melihatnya dari TV.

Kami berkeliling taman beberapa kali dan memutuskan untuk balik ke dalam rumah setelah menyelesaikan banyak putaran. Sebenarnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah setelah Dion mendapatkan telepon dari perusahaannya. Dari apa yang aku dengar, sepertinya Dion mendapatkan masalah dengan kontrak yang akan ditanda tangani oleh perusahaan A. Perusahaannya tidak bisa mengurusnya langsung karena pihak penanggung jawab kontrak penting ini adalah Dion sendiri sehingga mau tidak mau ia yang turun tangan untuk memperbaikinya.

Langkah kakinya yang panjang tidak tergesa-gesa masuk ke dalam rumah dan akupun masih bisa menyusulnya. Mungkin Dion sengaja melakukan ini agar aku bisa menyamai langkah kakinya, yah.. Dion terlalu romantis!

Menatap langit malam tanpa sadar pandangan ku jatuh pada jendela yang ada di lantai dua. Di sana aku melihat Risa sedang berdiri anggun sedang memandangi ku. Wajahnya yang cantik lengkap dengan gaun sederhana yang tampak berkelas berdiri anggun dibawah cahaya malam yang tidak terlalu terang.

Melihat keberadaannya tanpa sadar bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman untuk menyapanya dengan sangat sopan. Aku juga berniat melambaikan tanganku kepadanya namun sebelum aku bisa melakukannya Risa tiba-tiba membuang wajahnya dan langsung menutup tirai tanpa memberikan respon yang positif.

Apa aku salah lihat?

Mengapa ekspresi Risa terlihat dingin ketika melihat ke arahku tadi? Namun, itu mungkin wajar saja karena meskipun kami sempat berbicara panjang lebar di taman tapi bukan berarti Risa langsung menyukai ku.

Hem, adik ipar ku pasti butuh waktu untuk menerimaku.

Masuk ke dalam rumah aku memilih untuk langsung kembali ke kamar untuk membersihkan diri. Tidak disangka ternyata Dion juga naik ke lantai dua bersamaku. Dia bilang kamarnya ada di lantai dua jadi ini semakin membuat ku bersemangat, ah!

Tinggal satu atap dan bahkan di lantai yang sama, Tuhan terlalu baik kepada ku akhir-akhir ini.

"Jadi kita berdua tetanggaan?" Tanyaku terkejut setelah tahu kamar yang ada di sebelah ku ternyata kamar Dion.

Dion menganggukkan kepalanya kepadaku, jangan lupakan senyum tampannya yang selalu terbentuk di wajah tampannya. Melihat pesonanya ini tidak bisa tidak membuat hatiku meleleh!

"Ya, jika ada apa-apa jangan sungkan untuk bertanya kepada ku." Jawabnya seraya menempelkan salah satu jarinya disisi pintunya.

Lalu sebuah bunyi klik terdengar menandakan pintunya terbuka, Hem..dia sepertinya menggunakan sidik jari untuk masuk ke dalam kamar. Pengamanannya sangat ketat!

"Bersihkan dirimu di dalam dan beristirahatlah dengan nyaman, usahakan tidur lebih awal agar besok badan mu bisa segar dan siap untuk beraktivitas." Lanjutnya mengingatkan ku.

Aku lalu mengangguk terburu-buru untuk meyakinkannya.

"Kalau begitu, selamat malam, Sina." Ucapnya sebelum masuk ke dalam kamarnya.

"Selamat malam, Dion." Gumam ku pada diriku sendiri.

Tersenyum konyol, aku kemudian masuk ke dalam kamar untuk segera membersihkan diri karena rasanya tidak nyaman sekali setelah melakukan olahraga malam. Tubuh ku berkeringat banyak karena aku memang sangat mudah berkeringat jika melakukan aktivitas yang berlebihan. Seperti halnya jalan-jalan tadi, melewati banyak putaran di taman aku tidak bisa menebak sudah berapa kilometer kami berdua lewati karena kami terus saja berjalan tanpa berhenti.

Tapi meskipun melelahkan aku tidak menyesal telah melakukannya, justru ini adalah momen yang sangat berharga untuk ku bisa dekat dengan Dion. Berjalan berdua dan membicarakan banyak hal, ini sesungguhnya sudah mirip kencan saja!

Ya, kami hanya kurang sensasi manis saja seperti berpegangan tangan untuk menikmati malam yang indah. Tidak apa-apa karena aku yakin beberapa hari lagi aku bisa menyentuh tangannya!

...🌺🌺🌺...

"Dia sudah masuk ke sini." Gadis itu menjawab malas, suaranya yang jernih dan lembut seolah menjadi nyanyian penghantar tidur yang manis.

Jari jemarinya yang terbentuk lentik dan indah dengan nyaman mengetuk sisi meja riasnya, menghasilkan suara ketukan yang ringan dan menghibur.

"Kamu terlalu tidak masuk akal, melanggar batas yang seharusnya tidak kamu lewati." Sang lawan bicara merespon tidak puas, sepertinya tidak senang dengan apa yang gadis ini lakukan.

Mendengar suara protesnya, gadis itu lalu tertawa tidak perduli. Mengejek seolah-olah lawan bicaranya punya penyakit mental yang tidak disembuhkan.

"Untuk mendapatkannya apapun akan aku lakukan, seharusnya kamu memahami poin ini." Katanya suram.

"Yah, dan perbuatan tidak masuk akal mu ini akan membuat mu terhempas ke dalam dasar jurang yang tidak berujung. Jangan terlalu serakah untuk memaksakan perasaan mu pada orang yang kamu sukai karena tidak semuanya harus berakhir menjadi milik mu-"

"Menyebalkan, berbicara dengan kamu membuang-buang waktu berharga ku." Potong gadis itu tidak senang lalu dengan kejam mematikan sambungan teleponnya.

Melempar handphonenya ke atas meja tanpa takut akan menjadi rusak. Gadis itu bangun dari duduknya dan berjalan anggun menatap langit malam yang mulai menunjukkan akan turun hujan. Menatap gelapnya malam, diam-diam sebuah senyuman miring terbentuk di wajah cantiknya yang tanpa cela.

Menyeramkan sekaligus mempesona disaat yang sama.

"Dia adalah milikku dan akan selalu menjadi milikku." Gumamnya pada kegelapan yang tidak berujung, menyatakan kepemilikannya yang tidak bisa diganggu ataupun diprotes oleh siapapun.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

𝕤𝕒𝕟𝕠

𝕤𝕒𝕟𝕠

terlalu penuh kesan mistis.. otak ku pusing memahaminya... alurnya mau kemana.. di sini menunjukan gadis polos yg baik hati yg masuk di dunia bisnis dan di kelilingi serigala kejam yang tidak tahu malu.. dan orang tua gadis ini malah tidak bersyukur memiliki gadis yang polos dan memiliki kelembutan dan kebaikan hati.. justru mereka malah terkesan menganggap itu aib..

2021-06-19

0

AK¹³_ncum🇵🇸❤️

AK¹³_ncum🇵🇸❤️

mubgkin risa saudara angkat jdi suka sma dion dab memasukan perangkap sebagai umpan nya adalah sina

2021-03-17

0

atmaranii

atmaranii

aph rissa suka dion.. aph mrka bkan swdra kndung

2021-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Namaku Sina
2 2. Mereka Pulang
3 3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4 4. Rumah Tuan Muda
5 5. Bertemu Dion
6 6. Dion Pria yang Lembut
7 7. Paviliun Dingin
8 8. Dion Begitu Hangat
9 9. Bertemu Calista
10 10. Mimisan
11 11. Mimpi Itu Lagi
12 12. Bertemu Sahabat Dion
13 13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14 14. Berkunjung ke Perusahaan
15 15. Kencan Unik
16 16. Risa Tidak Menyukai Ku
17 17. Belajar Memasak
18 18. Peringatan Risa
19 19. Jangan Ikut Campur
20 Di Ranjang yang Sama
21 21. Ciuman Pertama
22 22. Makan Malam
23 23. Akses Masuk
24 24. Membersihkan Kamar Dion
25 25. Gadis Tidak Tahu Malu
26 26. 15 Tahun Lalu
27 27. Dion Mabuk
28 28. Keanehan Calista
29 29. Tanpa Kabar
30 30. Calon Mertua
31 31. Cinta Masa Kecil
32 32. Dion Pulang
33 33. Kesibukan Dion
34 34. Tangisan Calista
35 35. Ada Bayi
36 36. Pergi dari Rumah Ini
37 37. Asam Lambung
38 38. Cincin Berlian
39 39. Ingatan yang Hilang
40 40. Bertemu Bela
41 41. Berubah
42 42. Ilusi
43 43. Ini Karena Sina!
44 44. Terlalu Sempurna
45 45. Kacau
46 46. Tidak Ikut Campur
47 47. Cemburu
48 48. Kebenaran
49 49. Aku Ingin Pulang
50 50. Liburan
51 51. Tunda
52 52. Berangkat
53 53. Kemah
54 54. Kebetulan
55 55. Bertengkar
56 56. Dia Berbohong
57 57. Kerja Keras Dion
58 58. Pulang
59 59. Mereka Pulang (2)
60 60. Muntah-muntah
61 61. Rumah Sakit
62 62. Hamil
63 63. Luka Bakar
64 64. Tuduhan
65 65. Marah
66 66. Hukuman
67 67. Paviliun Dingin (2)
68 68. Undangan
69 69. Berubah-ubah
70 70. Pesta
71 71. Dimas
72 72. Ngidam
73 73. Mengigau
74 74. Bukan Musuh
75 75. Jangan Bersembunyi Dariku
76 76. Sebuah Pengakuan
77 77. Tahap Serius
78 78. Tentang Risa
79 79. Sina Manja
80 80. Siapa Korban
81 81. Kesepakatan
82 82. Pulangkan Saja
83 83. Keseleo
84 84. Tamu Tak Diundang
85 85. Berharap Lagi
86 86. Mood
87 87. Ingatan Sina
88 88. Dugaan Sina
89 89. Ngidam (2)
90 90. Pinternya Anak Mama
91 91. Dion?
92 92. Apa Kamu Layak?
93 93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94 94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95 95. Balas Dendam
96 96. Aku Menemukanmu
97 97. Dion Demam
98 98. Suami-istri?
99 99. Istriku
100 Aku Bukan Perawan Tua
101 100. Menuju Akhir
102 101. Berakhirkah?
103 102. Pada Akhirnya
104 103. Diantara Dua Pilihan
105 104. Dia Monster
106 105. Papa Tahu
107 106. E
108 107. N
109 108. D
110 Calon Adikku Menjadi Suamiku
111 Hallo?
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Namaku Sina
2
2. Mereka Pulang
3
3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4
4. Rumah Tuan Muda
5
5. Bertemu Dion
6
6. Dion Pria yang Lembut
7
7. Paviliun Dingin
8
8. Dion Begitu Hangat
9
9. Bertemu Calista
10
10. Mimisan
11
11. Mimpi Itu Lagi
12
12. Bertemu Sahabat Dion
13
13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14
14. Berkunjung ke Perusahaan
15
15. Kencan Unik
16
16. Risa Tidak Menyukai Ku
17
17. Belajar Memasak
18
18. Peringatan Risa
19
19. Jangan Ikut Campur
20
Di Ranjang yang Sama
21
21. Ciuman Pertama
22
22. Makan Malam
23
23. Akses Masuk
24
24. Membersihkan Kamar Dion
25
25. Gadis Tidak Tahu Malu
26
26. 15 Tahun Lalu
27
27. Dion Mabuk
28
28. Keanehan Calista
29
29. Tanpa Kabar
30
30. Calon Mertua
31
31. Cinta Masa Kecil
32
32. Dion Pulang
33
33. Kesibukan Dion
34
34. Tangisan Calista
35
35. Ada Bayi
36
36. Pergi dari Rumah Ini
37
37. Asam Lambung
38
38. Cincin Berlian
39
39. Ingatan yang Hilang
40
40. Bertemu Bela
41
41. Berubah
42
42. Ilusi
43
43. Ini Karena Sina!
44
44. Terlalu Sempurna
45
45. Kacau
46
46. Tidak Ikut Campur
47
47. Cemburu
48
48. Kebenaran
49
49. Aku Ingin Pulang
50
50. Liburan
51
51. Tunda
52
52. Berangkat
53
53. Kemah
54
54. Kebetulan
55
55. Bertengkar
56
56. Dia Berbohong
57
57. Kerja Keras Dion
58
58. Pulang
59
59. Mereka Pulang (2)
60
60. Muntah-muntah
61
61. Rumah Sakit
62
62. Hamil
63
63. Luka Bakar
64
64. Tuduhan
65
65. Marah
66
66. Hukuman
67
67. Paviliun Dingin (2)
68
68. Undangan
69
69. Berubah-ubah
70
70. Pesta
71
71. Dimas
72
72. Ngidam
73
73. Mengigau
74
74. Bukan Musuh
75
75. Jangan Bersembunyi Dariku
76
76. Sebuah Pengakuan
77
77. Tahap Serius
78
78. Tentang Risa
79
79. Sina Manja
80
80. Siapa Korban
81
81. Kesepakatan
82
82. Pulangkan Saja
83
83. Keseleo
84
84. Tamu Tak Diundang
85
85. Berharap Lagi
86
86. Mood
87
87. Ingatan Sina
88
88. Dugaan Sina
89
89. Ngidam (2)
90
90. Pinternya Anak Mama
91
91. Dion?
92
92. Apa Kamu Layak?
93
93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94
94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95
95. Balas Dendam
96
96. Aku Menemukanmu
97
97. Dion Demam
98
98. Suami-istri?
99
99. Istriku
100
Aku Bukan Perawan Tua
101
100. Menuju Akhir
102
101. Berakhirkah?
103
102. Pada Akhirnya
104
103. Diantara Dua Pilihan
105
104. Dia Monster
106
105. Papa Tahu
107
106. E
108
107. N
109
108. D
110
Calon Adikku Menjadi Suamiku
111
Hallo?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!