Setelah selesai makan malam Dion lalu mengajakku ku berkeliling taman untuk mencerna makanan yang sudah kami makan. Karena ini makan malam, langsung pergi ke kamar untuk tidur bukanlah ide yang bagus dalam kesehatan. Lebih baik meluangkan waktu satu atau dua jam untuk berjalan-jalan sebentar agar makanan yang ada di dalam tubuh bisa dicerna dengan cepat oleh organ pencernaan.
"Bagaimana perasaan kamu setelah datang ke rumah ini?" Setelah sekian lama sunyi, Dion akhirnya yang pertama kali bersuara.
Ah, rasanya terlalu mendebarkan!
Dion tepat ada di samping ku dan aku bahkan bisa mencium wangi parfumnya yang sangat harum nan menenangkan, Hem..parfum merek apa yang Dion kenakan?
"Ini sangat luar biasa, aku tidak pernah menyangka diberikan kesempatan untuk tinggal di rumah ini dalam hidupku." Itu karena kamu Dion!
Karena adanya kamu di sini membuat semuanya tampak seperti dongeng dan mimpi yang tidak bisa aku raih bahkan dalam fantasi sekalipun.
Well, permainan takdir begitu jelas untuk kita berdua. Disatukan di rumah yang mewah dan harus menjalani hidup seatap, siapa yang tidak akan tahu implikasi sejelas apa yang kita akan dapatkan!
Dion tersenyum lagi, wajahnya yang tampan semakin terlihat tampan. Hatiku semakin berdebar kencang dibuatnya, tidak bisa menahan efek pesona Dion yang melelehkan.
"Hahahaha..itu karena kedua orang tua kita bersahabat, sehingga peluang untuk bertemu sebenarnya bisa terjadi kapan saja." Pantas saja aku bisa masuk ke dalam rumah ini.
Ternyata kedua orang tua kami punya hubungan persahabatan. Oh, baguslah! Setidaknya aku tidak kehilangan wajah karena sudah masuk ke dalam kehidupan Dion.
"Persahabatan mereka pasti sangat baik.." Ucapku menebak.
"Tentu saja, hubungan mereka sangat baik." Sahut Dion santai.
Setelah itu kami sesekali mengobrol tentang beberapa topik untuk mengisi acara jalan-jalan kami. Beruntungnya selama pembicaraan aku tidak terlalu sering menemukan kecanggungan karena pasalnya Dion sangat baik dan pandai melobi pembicaraan kami agar jangan sampai merasa canggung. Hell, tentu saja Dion melakukannya dengan mudah dan lancar karena laki-laki ini adalah Dion.
Laki-laki yang aku sukai sejak pertama kali melihatnya dari TV.
Kami berkeliling taman beberapa kali dan memutuskan untuk balik ke dalam rumah setelah menyelesaikan banyak putaran. Sebenarnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah setelah Dion mendapatkan telepon dari perusahaannya. Dari apa yang aku dengar, sepertinya Dion mendapatkan masalah dengan kontrak yang akan ditanda tangani oleh perusahaan A. Perusahaannya tidak bisa mengurusnya langsung karena pihak penanggung jawab kontrak penting ini adalah Dion sendiri sehingga mau tidak mau ia yang turun tangan untuk memperbaikinya.
Langkah kakinya yang panjang tidak tergesa-gesa masuk ke dalam rumah dan akupun masih bisa menyusulnya. Mungkin Dion sengaja melakukan ini agar aku bisa menyamai langkah kakinya, yah.. Dion terlalu romantis!
Menatap langit malam tanpa sadar pandangan ku jatuh pada jendela yang ada di lantai dua. Di sana aku melihat Risa sedang berdiri anggun sedang memandangi ku. Wajahnya yang cantik lengkap dengan gaun sederhana yang tampak berkelas berdiri anggun dibawah cahaya malam yang tidak terlalu terang.
Melihat keberadaannya tanpa sadar bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman untuk menyapanya dengan sangat sopan. Aku juga berniat melambaikan tanganku kepadanya namun sebelum aku bisa melakukannya Risa tiba-tiba membuang wajahnya dan langsung menutup tirai tanpa memberikan respon yang positif.
Apa aku salah lihat?
Mengapa ekspresi Risa terlihat dingin ketika melihat ke arahku tadi? Namun, itu mungkin wajar saja karena meskipun kami sempat berbicara panjang lebar di taman tapi bukan berarti Risa langsung menyukai ku.
Hem, adik ipar ku pasti butuh waktu untuk menerimaku.
Masuk ke dalam rumah aku memilih untuk langsung kembali ke kamar untuk membersihkan diri. Tidak disangka ternyata Dion juga naik ke lantai dua bersamaku. Dia bilang kamarnya ada di lantai dua jadi ini semakin membuat ku bersemangat, ah!
Tinggal satu atap dan bahkan di lantai yang sama, Tuhan terlalu baik kepada ku akhir-akhir ini.
"Jadi kita berdua tetanggaan?" Tanyaku terkejut setelah tahu kamar yang ada di sebelah ku ternyata kamar Dion.
Dion menganggukkan kepalanya kepadaku, jangan lupakan senyum tampannya yang selalu terbentuk di wajah tampannya. Melihat pesonanya ini tidak bisa tidak membuat hatiku meleleh!
"Ya, jika ada apa-apa jangan sungkan untuk bertanya kepada ku." Jawabnya seraya menempelkan salah satu jarinya disisi pintunya.
Lalu sebuah bunyi klik terdengar menandakan pintunya terbuka, Hem..dia sepertinya menggunakan sidik jari untuk masuk ke dalam kamar. Pengamanannya sangat ketat!
"Bersihkan dirimu di dalam dan beristirahatlah dengan nyaman, usahakan tidur lebih awal agar besok badan mu bisa segar dan siap untuk beraktivitas." Lanjutnya mengingatkan ku.
Aku lalu mengangguk terburu-buru untuk meyakinkannya.
"Kalau begitu, selamat malam, Sina." Ucapnya sebelum masuk ke dalam kamarnya.
"Selamat malam, Dion." Gumam ku pada diriku sendiri.
Tersenyum konyol, aku kemudian masuk ke dalam kamar untuk segera membersihkan diri karena rasanya tidak nyaman sekali setelah melakukan olahraga malam. Tubuh ku berkeringat banyak karena aku memang sangat mudah berkeringat jika melakukan aktivitas yang berlebihan. Seperti halnya jalan-jalan tadi, melewati banyak putaran di taman aku tidak bisa menebak sudah berapa kilometer kami berdua lewati karena kami terus saja berjalan tanpa berhenti.
Tapi meskipun melelahkan aku tidak menyesal telah melakukannya, justru ini adalah momen yang sangat berharga untuk ku bisa dekat dengan Dion. Berjalan berdua dan membicarakan banyak hal, ini sesungguhnya sudah mirip kencan saja!
Ya, kami hanya kurang sensasi manis saja seperti berpegangan tangan untuk menikmati malam yang indah. Tidak apa-apa karena aku yakin beberapa hari lagi aku bisa menyentuh tangannya!
...🌺🌺🌺...
"Dia sudah masuk ke sini." Gadis itu menjawab malas, suaranya yang jernih dan lembut seolah menjadi nyanyian penghantar tidur yang manis.
Jari jemarinya yang terbentuk lentik dan indah dengan nyaman mengetuk sisi meja riasnya, menghasilkan suara ketukan yang ringan dan menghibur.
"Kamu terlalu tidak masuk akal, melanggar batas yang seharusnya tidak kamu lewati." Sang lawan bicara merespon tidak puas, sepertinya tidak senang dengan apa yang gadis ini lakukan.
Mendengar suara protesnya, gadis itu lalu tertawa tidak perduli. Mengejek seolah-olah lawan bicaranya punya penyakit mental yang tidak disembuhkan.
"Untuk mendapatkannya apapun akan aku lakukan, seharusnya kamu memahami poin ini." Katanya suram.
"Yah, dan perbuatan tidak masuk akal mu ini akan membuat mu terhempas ke dalam dasar jurang yang tidak berujung. Jangan terlalu serakah untuk memaksakan perasaan mu pada orang yang kamu sukai karena tidak semuanya harus berakhir menjadi milik mu-"
"Menyebalkan, berbicara dengan kamu membuang-buang waktu berharga ku." Potong gadis itu tidak senang lalu dengan kejam mematikan sambungan teleponnya.
Melempar handphonenya ke atas meja tanpa takut akan menjadi rusak. Gadis itu bangun dari duduknya dan berjalan anggun menatap langit malam yang mulai menunjukkan akan turun hujan. Menatap gelapnya malam, diam-diam sebuah senyuman miring terbentuk di wajah cantiknya yang tanpa cela.
Menyeramkan sekaligus mempesona disaat yang sama.
"Dia adalah milikku dan akan selalu menjadi milikku." Gumamnya pada kegelapan yang tidak berujung, menyatakan kepemilikannya yang tidak bisa diganggu ataupun diprotes oleh siapapun.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
𝕤𝕒𝕟𝕠
terlalu penuh kesan mistis.. otak ku pusing memahaminya... alurnya mau kemana.. di sini menunjukan gadis polos yg baik hati yg masuk di dunia bisnis dan di kelilingi serigala kejam yang tidak tahu malu.. dan orang tua gadis ini malah tidak bersyukur memiliki gadis yang polos dan memiliki kelembutan dan kebaikan hati.. justru mereka malah terkesan menganggap itu aib..
2021-06-19
0
AK¹³_ncum🇵🇸❤️
mubgkin risa saudara angkat jdi suka sma dion dab memasukan perangkap sebagai umpan nya adalah sina
2021-03-17
0
atmaranii
aph rissa suka dion.. aph mrka bkan swdra kndung
2021-02-19
0