3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung

"Kenapa kalian tidak menggunakan sepupuku saja untuk mewarisi bisnis kalian? Keluarga kita juga punya banyak prestasi yang tidak kalah dengan Tuan muda Dion."

Memang, Tuan muda Dion adalah orang yang sangat pantas untuk mengambil alih usaha kedua orang tuanya namun tetap saja dia orang asing di sini. Jika kedua orang tuanya ingin seharusnya mereka mengambil pewaris dari sepupu atau kerabat keluarga yang lain asalkan masih punya ikatan darah dan yang paling dipercayai oleh mereka berdua.

Ini..

Jika Nyonya Faras dan Tuan Randi bersikeras mengambil Tuan muda Dion sebagai pewaris, Sina benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran kedua orang jenius ini. Ah, lebih tepatnya orang-orang sok jenius yang menjengkelkan.

Nyonya Faras lagi-lagi tertawa terbahak-bahak melihat sikap konyol putrinya yang tidak manusiawi. Ah, lebih masuk akal jika ia mengatakan Sina adalah orang yang bodoh dan keras kepala. Hal semudah ini saja tidak bisa langsung ia serap ke dalam otaknya jadi beruntung rasanya mereka memilih calon yang baik daripada anak mereka sendiri yang tidak bisa diandalkan.

"Randi, apa kau yakin dia adalah darah daging kita? Kenapa kepalanya sama sekali tidak berguna dan tidak menuruni kecerdasan dari kita berdua? Haha.."

Sina, "......"

"Apa kau ingin membuat lelucon lagi?" Tanya Tuan Randi terlihat tidak terpengaruh sama sekali dengan ekspresi mengejek istrinya.

"Minum?" Tanya Tuan Randi kepada putrinya.

Sina segera menggelengkan kepalanya, beringsut menjauh dari dua orang sok jenius yang ada di depannya ini.

"Anak dibawah umur dilarang minum minuman keras." Katanya melakukan pembelaan.

"Dia memang bodoh, tidak diragukan lagi pilihan kita mengambil pewaris dari keluarga lain adalah yang terbaik." Ejek Nyonya Faras.

"Usiamu sudah 20 tahun jadi bagaimana mungkin kamu masih disebut sebagai anak dibawah umur?" Tanya Nyonya Faras merasa lucu.

Putrinya ini bodoh dan tidak masuk akal disaat yang bersamaan, karena itulah ia lebih suka menghabiskan waktunya di dalam bisnis daripada membuang-buang waktunya untuk membesarkan daging yang tidak berguna. Tidak ada yang bisa mereka harapkan dari Sina sehingga mereka memutuskan untuk lebih fokus mengurus bisnis keluarga.

"Aku tidak bodoh!. Lagipula orang tua mana yang akan memberikan anaknya minuman keras? Padahal semua orang tahu bahwa minuman keras akan merusak tubuh manusia." Bantah Sina tidak senang.

Hell, orang tua lain pasti tidak akan pernah memberikan anaknya menyentuh alkohol. Apalagi itu dengan kadar yang tinggi, sangat mustahil untuk diberikan!

Tapi kedua orang tua Sina tidak karena mereka sakit, mental mereka berdua perlu diobati dan Sina tahu betul kemungkinan ini.

"Cek, jangan samakan minuman yang ku pegang ini dengan minuman yang ada di luar sana. Mereka beda level dengan apa yang aku pegang ini." Decak Nyonya Faras tidak senang.

Ia menyesap keras minumannya dengan mata yang masih fokus menatap Sina.

"Ya..ya beda level tapi aku sama sekali tidak tertarik jadi silakan kalian nikmati kelebihan ini."

"Para sepupu mu yang lain sudah punya pengaturan tersendiri dari para orang tua mereka. Sama seperti orang tua mereka, kami pun punya pengaturan tersendiri untuk kamu dan keluarga ini. Kami tidak mempersulit kehidupan mu dan malah memberikan kesempatan yang terbaik untuk masa depan mu. Sina, Dion akan mengambil alih perusahaan kita jika ia mau menerima mu sebagai kekasihnya." Tuan Randi meletakkan gelasnya di atas meja dan mulai melakukan pembicaraan serius.

Deg

Seketika tubuhnya langsung membeku dan tanpa sadar ia mulai meluruskan punggungnya gugup. Perasaan berdebar dan aneh mulai melonjak di dalam tubuhnya.

"Kekasih?" Tanya Sina mengulangi.

Tuan Randi dengan tenang menganggukkan kepalanya.

"Ya, kalian akan menjadi sepasang kekasih. Tapi itu berlaku jika Dion menerima mu sebagai kekasihnya, jika tidak maka semua rencana kami tidak bisa dilakukan. Maka kami tidak punya jalan lain lagi selain mendiskusikannya dengan anggota keluarga yang lain."

Semuanya ada ditangan Sina, jika ia berhasil dan mampu menaklukkan hati sang Tuan muda maka tidak diragukan lagi masa depan keluarga mereka akan cerah. Namun, jika saja Sina gagal maka mereka tidak punya jalan lain selain menggunakan sepupu Sina sebagai pewaris perusahaan mereka berdua.

"Aku.."

"Tuan muda Dion adalah orang yang sangat memenuhi syarat untuk mewarisi bisnis kami. Untuk itu kami berencana menjodohkan mu bersama dengannya sehingga ketika penyerahan kekuasaan nanti tidak akan ada orang-orang yang tidak menyetujui keputusan kami." Lanjut Tuan Randi mengingatkan putrinya.

Nyonya Faras melambaikan tangannya meremehkan, "Tapi itu jika dia menyukai mu. Lalu, dengan tampang yang seperti ini apakah mungkin ia akan menerima kamu?"

Sina meneguk ludahnya kasar, tidak yakin juga dengan potensinya sendiri. "Kita tidak akan tahu jika aku tidak mencoba." Kata Sina tertantang.

Bagaimana pun juga ia adalah seorang gadis yang juga akan tertarik dengan kelebihan seorang laki-laki yang luar biasa. Tuan muda Dion, pemuda yang sudah biasa menjadi buah bibir para gadis tentu saja tidak pernah Sina lewati. Karena itulah ia menguji dirinya untuk berjuang mendapatkan hati sang pangeran karena siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Mungkin saja tipe gadis yang disukai Dion adalah seperti Sina sehingga bukan tidak mungkin Sina mendapatkan hati sang pangeran.

"Baiklah, kau bisa mencoba. Namun, kamu harus berperilaku baik ketika kami kirim untuk tinggal bersama Tuan muda Dion di rumahnya. Dilarang melakukan sesuatu yang tidak-tidak apalagi sampai mempermalukan kami berdua karena jika itu sampai terjadi, kamu tidak punya harapan apa-apa untuk merebut hatinya." Peringat Nyonya Faras dengan ramah.

Sina tersentak, ekspresi wajahnya yang ia coba kontrol dengan sangat hati-hati kini tidak bisa menyembunyikan betapa terkejut dirinya. Mengejar cinta sang Tuan muda masih bisa dikatakan sangat mengejutkan untuknya apalagi sampai tinggal di rumah yang sama dengannya, Sina tidak bisa membayangkan jalan sejauh ini.

"Aku akan tinggal di rumah yang sama dengannya?" Tanya Sina meragukan pendengarannya sendiri.

Nyonya Faras memutar matanya malas, mengulurkan gelas kosong yang ada ditangannya untuk meminta dipenuhi lagi dengan wine yang sama.

"Hem, dan kamu harus menjaga sikap mu."

Sina masih belum percaya dan berpikir jika ini adalah sebuah mimpi untuknya. Tanpa sadar ia menepuk wajahnya dengan keras bermaksud membangunkan dirinya dari tidur yang lelap.

"Ini sakit." Gumamnya senang merasakan serangan tidak nyaman di atas pipinya.

Jika ini sakit maka sudah pasti ini bukan mimpi dan jika ini bukan mimpi maka kejutan yang ia dengar tadi adalah sebuah kenyataan. Ia akan tinggal di rumah Tuan muda Dion, tinggal seatap dengan pangeran legendaris yang sudah menjadi incaran banyak gadis. Betapa beruntungnya ia di dunia ini.

"Pergilah ke kamar dan kemasi barang-barang mu, besok siang kami berdua akan mengantarkan mu ke rumahnya." Perintah Tuan Randi lagi-lagi membuat Sina terkejut.

"A-aku akan pergi besok? Kenapa begitu tiba-tiba!" Panik Sina seraya berdiri dari duduknya, bersiap lari ke atas lantai dua menuju kamarnya.

"Kami tidak punya waktu banyak, karena itulah kami langsung mengirim kamu besok siang." Jawab Nyonya Faras santai tanpa mengalihkan perhatiannya dari gelas bening yang ada di tangannya.

Sina tertegun, ekspresi wajahnya kemudian kembali normal seperti biasanya seolah-olah apa yang dikatakan orang tuanya adalah sesuatu yang biasa dan tidak berarti apa-apa untuknya.

"Oh." Responnya terdengar tidak tertarik.

"Kalau begitu aku akan pergi." Lanjutnya seraya membawa langkahnya menjauh dari mereka berdua.

Kakinya yang ramping dengan perlahan mulai menapaki tanggal kecil. Wajahnya agak menunduk menyembunyikan kekosongan yang terlihat jelas di sinar matanya. Itu sebenarnya terlihat baik-baik saja akan tetapi di saat yang sama menunjukkan kesepian secara samar.

"Terserahlah, lagipula aku akan tinggal bersama orang yang aku cintai jadi aku tidak akan bertemu dengan mereka berdua lagi." Gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

Menganggukkan kepalanya, ia lalu mempercepat langkahnya menuju kamarnya tanpa mengalihkan perhatiannya ke belakang, menatap dua wajah yang sama kosongnya dengan milik Sina.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

who.am.i???

who.am.i???

cinta?? apa iya kamu cinta dia?? tertarik kalii😐

2021-06-25

1

Xiacheng

Xiacheng

Yey, akhirnya Update!

2021-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Namaku Sina
2 2. Mereka Pulang
3 3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4 4. Rumah Tuan Muda
5 5. Bertemu Dion
6 6. Dion Pria yang Lembut
7 7. Paviliun Dingin
8 8. Dion Begitu Hangat
9 9. Bertemu Calista
10 10. Mimisan
11 11. Mimpi Itu Lagi
12 12. Bertemu Sahabat Dion
13 13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14 14. Berkunjung ke Perusahaan
15 15. Kencan Unik
16 16. Risa Tidak Menyukai Ku
17 17. Belajar Memasak
18 18. Peringatan Risa
19 19. Jangan Ikut Campur
20 Di Ranjang yang Sama
21 21. Ciuman Pertama
22 22. Makan Malam
23 23. Akses Masuk
24 24. Membersihkan Kamar Dion
25 25. Gadis Tidak Tahu Malu
26 26. 15 Tahun Lalu
27 27. Dion Mabuk
28 28. Keanehan Calista
29 29. Tanpa Kabar
30 30. Calon Mertua
31 31. Cinta Masa Kecil
32 32. Dion Pulang
33 33. Kesibukan Dion
34 34. Tangisan Calista
35 35. Ada Bayi
36 36. Pergi dari Rumah Ini
37 37. Asam Lambung
38 38. Cincin Berlian
39 39. Ingatan yang Hilang
40 40. Bertemu Bela
41 41. Berubah
42 42. Ilusi
43 43. Ini Karena Sina!
44 44. Terlalu Sempurna
45 45. Kacau
46 46. Tidak Ikut Campur
47 47. Cemburu
48 48. Kebenaran
49 49. Aku Ingin Pulang
50 50. Liburan
51 51. Tunda
52 52. Berangkat
53 53. Kemah
54 54. Kebetulan
55 55. Bertengkar
56 56. Dia Berbohong
57 57. Kerja Keras Dion
58 58. Pulang
59 59. Mereka Pulang (2)
60 60. Muntah-muntah
61 61. Rumah Sakit
62 62. Hamil
63 63. Luka Bakar
64 64. Tuduhan
65 65. Marah
66 66. Hukuman
67 67. Paviliun Dingin (2)
68 68. Undangan
69 69. Berubah-ubah
70 70. Pesta
71 71. Dimas
72 72. Ngidam
73 73. Mengigau
74 74. Bukan Musuh
75 75. Jangan Bersembunyi Dariku
76 76. Sebuah Pengakuan
77 77. Tahap Serius
78 78. Tentang Risa
79 79. Sina Manja
80 80. Siapa Korban
81 81. Kesepakatan
82 82. Pulangkan Saja
83 83. Keseleo
84 84. Tamu Tak Diundang
85 85. Berharap Lagi
86 86. Mood
87 87. Ingatan Sina
88 88. Dugaan Sina
89 89. Ngidam (2)
90 90. Pinternya Anak Mama
91 91. Dion?
92 92. Apa Kamu Layak?
93 93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94 94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95 95. Balas Dendam
96 96. Aku Menemukanmu
97 97. Dion Demam
98 98. Suami-istri?
99 99. Istriku
100 Aku Bukan Perawan Tua
101 100. Menuju Akhir
102 101. Berakhirkah?
103 102. Pada Akhirnya
104 103. Diantara Dua Pilihan
105 104. Dia Monster
106 105. Papa Tahu
107 106. E
108 107. N
109 108. D
110 Calon Adikku Menjadi Suamiku
111 Hallo?
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Namaku Sina
2
2. Mereka Pulang
3
3. Kalian Bertunangan, Jika Beruntung
4
4. Rumah Tuan Muda
5
5. Bertemu Dion
6
6. Dion Pria yang Lembut
7
7. Paviliun Dingin
8
8. Dion Begitu Hangat
9
9. Bertemu Calista
10
10. Mimisan
11
11. Mimpi Itu Lagi
12
12. Bertemu Sahabat Dion
13
13. Hati-hati, Jangan Terlalu Percaya Diri
14
14. Berkunjung ke Perusahaan
15
15. Kencan Unik
16
16. Risa Tidak Menyukai Ku
17
17. Belajar Memasak
18
18. Peringatan Risa
19
19. Jangan Ikut Campur
20
Di Ranjang yang Sama
21
21. Ciuman Pertama
22
22. Makan Malam
23
23. Akses Masuk
24
24. Membersihkan Kamar Dion
25
25. Gadis Tidak Tahu Malu
26
26. 15 Tahun Lalu
27
27. Dion Mabuk
28
28. Keanehan Calista
29
29. Tanpa Kabar
30
30. Calon Mertua
31
31. Cinta Masa Kecil
32
32. Dion Pulang
33
33. Kesibukan Dion
34
34. Tangisan Calista
35
35. Ada Bayi
36
36. Pergi dari Rumah Ini
37
37. Asam Lambung
38
38. Cincin Berlian
39
39. Ingatan yang Hilang
40
40. Bertemu Bela
41
41. Berubah
42
42. Ilusi
43
43. Ini Karena Sina!
44
44. Terlalu Sempurna
45
45. Kacau
46
46. Tidak Ikut Campur
47
47. Cemburu
48
48. Kebenaran
49
49. Aku Ingin Pulang
50
50. Liburan
51
51. Tunda
52
52. Berangkat
53
53. Kemah
54
54. Kebetulan
55
55. Bertengkar
56
56. Dia Berbohong
57
57. Kerja Keras Dion
58
58. Pulang
59
59. Mereka Pulang (2)
60
60. Muntah-muntah
61
61. Rumah Sakit
62
62. Hamil
63
63. Luka Bakar
64
64. Tuduhan
65
65. Marah
66
66. Hukuman
67
67. Paviliun Dingin (2)
68
68. Undangan
69
69. Berubah-ubah
70
70. Pesta
71
71. Dimas
72
72. Ngidam
73
73. Mengigau
74
74. Bukan Musuh
75
75. Jangan Bersembunyi Dariku
76
76. Sebuah Pengakuan
77
77. Tahap Serius
78
78. Tentang Risa
79
79. Sina Manja
80
80. Siapa Korban
81
81. Kesepakatan
82
82. Pulangkan Saja
83
83. Keseleo
84
84. Tamu Tak Diundang
85
85. Berharap Lagi
86
86. Mood
87
87. Ingatan Sina
88
88. Dugaan Sina
89
89. Ngidam (2)
90
90. Pinternya Anak Mama
91
91. Dion?
92
92. Apa Kamu Layak?
93
93. Aku Mencintaimu, Sungguh
94
94. Dia Satu-Satunya Alasan Ku
95
95. Balas Dendam
96
96. Aku Menemukanmu
97
97. Dion Demam
98
98. Suami-istri?
99
99. Istriku
100
Aku Bukan Perawan Tua
101
100. Menuju Akhir
102
101. Berakhirkah?
103
102. Pada Akhirnya
104
103. Diantara Dua Pilihan
105
104. Dia Monster
106
105. Papa Tahu
107
106. E
108
107. N
109
108. D
110
Calon Adikku Menjadi Suamiku
111
Hallo?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!