Air Perasan Jeruk Nipis

Malam sudah begitu larut di atas desa Serapah gardu yang rusak akibat terjadinya insiden kecelakaan sudah diperbaiki warga dan kembali di cat ulang.

Lampu yang menempel di pojok gardu sudah di perbaiki dan menyala kembali begitu pula sepanjang parit di belakang gardu sudah berdiri tiang-tiang dimana ujungnya terdapat lampu penerangan hasil dari swadaya masyarakat sekitar bertujuan agar tidak ada lagi peristiwa naas yang menimpa warga saat berkendara.

Posisi gardu pas menghadap pertigaan jalan tepatnya menghadap ke arah timur, karena letak gardu di sebelah barat jalan raya. Sedangkan rumah Pak Haji Sugian di samping kanan pertigaan pas menghadap ke barat.

Jaka malam ini menginap di rumah Pak Haji Sugian bersama Putri. karena kemarin Abah Wachid menyuruh iya untuk pergi ke rumah Adik kedua Abah Wachid tersebut, firasatnya tidak enak kata beliau.

Jaka masih belum dapat tidur, iya nampak begitu gelisah di balkon depan kamar tamu. Segelas kopi sudah hampir habis di sebelah ia duduk bersila.

Matanya memandang ke bawah menikmati pemandangan desa Serapah di kala malam hari. Ia coba mencari petunjuk tentang firasat yang dirasakan Abahnya. Sebenarnya apakah yang akan terjadi ia masih belum mengerti.

“Belum bobok Jaka..?,” ujar Putri tiba-tiba berdiri di belakangnya memakai baju tidur motif polkadot nampak begitu ayu.

Sempat dalam hati Jaka tertegun matanya sempat tertarik dengan wajah dan tubuh putri yang menawan hati namun segera ia palingkan muka dan mengucap,

“Astagfirullah...,” kata Jaka namun dengan suara lirih menggumam tidak jelas.

“Apa, kenapa Jaka, aku tidak dengar,” kata Putri dengan mata yang sudah seperti lampu penerangan jalan berdaya 5 Watt alias sudah sangat mengantuk.

“Tidak apa-apa.., sudah sana pergilah tidur kau sudah mengantuk benar rupanya,” kata Jaka seraya berkata dalam hati, duh nih cewek bikin orang zina mata saja.

“Kamu juga lekas bobok Jaka sudah malam nanti sakit loh,” kata Putri seraya pergi kearah kasur.

Kebetulan kamar di rumah Pak Haji Sugian tidak banyak itu pun sudah terisi para santri, karena pondok pesantren Pak Haji Sugian sedang direnovasi jadi para santriwati tengah menginap di rumah Pak Haji Sugian.

Mau tidak mau Putri dan Jaka harus menempati kamar Yani anak perempuan Pak Haji Sugian yang masih keluar kota urusan Pekerjaan.

kamar Yani ada di lantai dua sebelah ruang Mushola sebuah kamar tersambung dengan sebuah balkon kecil di depannya menghadap ke jalan.

Pak Haji Sugian dan Umi Wati pun tidak mempersoalkan mereka satu kamar, karena mereka yaqin Jaka sangat memegang teguh ajaran agama dan memiliki keimanan yang kuat dan tidak akan terjadi satu hal yang senonoh pada mereka.

“Put... Putri, yah dia langsung tepar padahal mau aku kerjain dia mau aku suruh tidur di sofa di samping kasur itu dasar, jadi aku deh yang harus mengalah tidur di sofa,” kata Jaka

Jaka berjalan kedalam kamar hendak mengambil tasbih yang ada di dalam tasnya iya ingat bahwa ia membawa tasbih yang biasa ia pakai menjadi gelang ditangan.

“Em... Nih anak, enggak di rumah, enggak di sini kalau tidur udah kayak kebo satu kasur di buat sendiri,” kata Jaka sambil menyelimuti tubuh Putri yang sudah tertidur pulas.

“Sebenarnya kalau dilihat dari dekat begini cantik juga kau bawel, sayang cerewetnya itu loh enggak tahan aku,” kata Jaka menatap wajah Putri begitu dekat.

“Astagfirullah, tuhkan lagi tidur saja bisa mancing aku buat kesalahan, hadeh Putri.. Putri, sabar Jaka ini tidak boleh, zina Mata,” kata Jaka berjalan meninggalkan putri kembali ke arah balkon untuk menikmati kembali suasana malam desa Serapah.

Saat Jaka memandang sekitar desa dari atas balkon kamar Yani. Nampak ada yang ganjil. Sebuah motor berhenti di depan gardu salah satu orang yang di bonceng turun menuju parit.

Terlihat jelas ia menumpahkan sesuatu pas di tengah-tengah garis polisi yang di pasang aparat menandai area kecelakaan kemarin malam.

Jaka terus mengamati dengan saksama, “Sial itu yang mereka bawa bukanya jeruk nipis,” kata Jaka.

Jaka lekas berlari menuju lantai bawah lalu bergegas keluar rumah, “Ah di kunci Pakde lagi pintu depan,” celetuk Jaka.

“Ini bahaya kalau sampai benar cairan yang ditumpahkan dua orang pengendara motor yang aku liat tadi memang cairan jeruk nipis. Dan mereka menumpahkannya pada bekas darah dari korban kecelakaan. Bisa-bisa tujuh hari kedepan Si Korban kecelakaan yang meninggal di tempat kemarin bergentayangan menjadi hantu,” kata Jaka terus ngedumel.

Jaka mencoba mengintip dari jendela samping pintu depan dengan membuka sedikit gorden Jendela.

Memastikan apa benar yang ditumpahkan dua orang tadi adalah cairan jeruk nipis. Sayup-sayup terdengar namun agak tak jelas Jaka mencoba mendengarkan apa yang di perbincangkan dua orang tersebut.

“Mas apa benar bisa dengan kucuran air jeruk nipis yang di teteskan di bekas darah korban kecelakaan yang meninggal bisa membuat arwahnya bergentayangan,” kata salah satu orang yang turun dari motor seraya kembali naik kembali dibonceng.

“Percaya saja sudah kita lihat saja apa yang akan terjadi tujuh hari kedepan, sudah ayo nanti ketahuan?,” kata seseorang lagi yang membonceng lalu mereka tancap gas pergi memacu motornya kencang.

“Ahh..., ini pintu di kunci lagi sama Pakde,” kata Jaka sambil menggerak-gerakkan gagang pintu.

“Jaka ada apa...?,” tiba-tiba Pak Haji Sugian sudah berada di belakang Jaka heran melihat tingkah laku Jaka.

“Eh Pakde belum tidur?,” tanya Jaka nampak gugup karena ketahuan mencoba menggerakkan gagang pintu.

“Ada apa Jaka kok kayak khawatir dan cemas begitu?,” Kata Pak Haji Sugian.

“Anu Pakde Jaka tadi melihat dua orang menaiki motor. Salah satu orang yang dibonceng turun ke parit, nah pas di tengah-tengah garis polisi itu mereka menumpahkan sesuatu Pakde, Jaka takut mereka berbuat Jahat, karena Jaka sempat mendengar mereka menumpahkan perasan jeruk nipis Pakde,” kata Jaka.

“Apa ia Jaka kurang ajar, kalau begitu kita pastikan apa benar itu perasan air jeruk nipis yang ditumpahkan, kalau memang benar bisa-bisa gentayangan tuh korban kecelakaan kemarin kan kasihan,” kata Pak Haji Sugian sambil membuka Pintu dengan konvoi yang ia bawa.

Jaka dan Pak Haji Sugian bergegas ke arah parit yang di pasangi garis polisi di sebelah gardu. Pak Haji Sugian yang kebetulan membawa senter menyalakannya lalu menyorotkan cahaya dari senter ke arah parit.

“Jaka bagaimana kamu menemukan petunjuk, atau sesuatu hal yang mereka buang atau apalah yang bisa membuktikan itu adalah air perasan jeruk nipis yang ditumpahkan, atau bekas wadahnya mungkin,” kata Pak Haji Sugian.

“Ini Pakde aku menemukan wadah bekas yang Jaka lihat tadi dari atas balkon yang mereka buang,” kata Jaka sambil memberikan wadah bekas gelas air mineral.

“Emm..., kamu benar Jaka baunya perasan air jeruk nipis,” kata Pak Haji Sugian seraya mencium wadah bekas tersebut

“Terus bagaimana Pakde enaknya?,” kata Jaka.

“Besok biar Pakde ke rumah Pak RT Ari, untuk memusyawarahkan hal ini enaknya bagaimana diadakan pengajian kecil kirim doa bagi korban atau bagaimana, sekarang kita balik pulang ke rumah semoga tidak terjadi apa-apa malam-malam berikutnya di sekitar sini?,” kata Pak Haji Sugian sambil berjalan mengajak Jaka Pulang.

_

_

_

_

Terpopuler

Comments

Lida Mulida

Lida Mulida

agak bingung juga mistis campur

2021-10-07

0

Dhina ♑

Dhina ♑

Ya Allah, benar begitu ya??
Orang-orang juga pada bilang, andai itu terjadi, bukan boongan dong

2021-07-23

0

Jono 8989

Jono 8989

semangka swmangat kaka

2021-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Jahanam
2 Yang Tidak Terlihat
3 Siswi Pindahan Itu Mencurigakan
4 Sulam
5 Pohon Sawo
6 Petuah Abah
7 Sosok Genderuwo
8 Sosok Diatas Atap
9 Jaka Vs Suster Ngepot
10 Pengertian T O H
11 Rapat Rahasia Si Haji Gila
12 Tentang Lindihen
13 Kejadian Aneh Bin Ghoib
14 Dukun Pembawa Setan
15 Keris Setan Kober
16 Pak Wira Tumbang
17 Kecelakaan Depan Rumah
18 Berkunjung Ke Rumah Pakde
19 Air Perasan Jeruk Nipis
20 Ketukan Di Pintu Depan
21 Rapat RT 01
22 Membahas tentang Pulung
23 Bicara dengan Sosok Gentayangan
24 I Love You Too Bawel
25 Malam sebelum Pemilihan
26 Manjanya Si Putri
27 Bayi Bajang
28 Datangnya Pulung Wahyu Keprabuan
29 Buah Pisang Sinyal Positif
30 Poci (Pocong Keliling)
31 Pip, pip, pip Calon Mantu
32 Dewi Gaib
33 Mode Api Amarah
34 Masalah Pisang Selesai
35 Ketahuan
36 Tentang Mas Bagus
37 Anak Turunan
38 Mbak Kunti Numpang Mandi
39 Tiga Tokoh T O H
40 Sedulur Papat Limo Pancer
41 Pandemi Aneh
42 Percakapan Atas Atap
43 Rapat Akbar Tepi Waduk Rejosari
44 Perang Ghoib Segera Datang
45 Tapak Buda Vs Pukulan Kilat
46 Datuk Panglima Kumbang
47 Api Surah Al Ikhlas
48 Jatayu
49 Penyergapan Hari Pertama
50 Pahala Syahid
51 Pemusnahan Massal
52 Sang Naga Baru kelinting
53 Kemenangan Di Desa Mbadas Selatan
54 Kita Sudah Menikah
55 Kangmas Naga Bergala
56 Sultan Pemilik Siluman
57 Sultan Siluman Guru Agama
58 Sultonnirojim
59 Pasangan Perak Vs Siluman Tengkorak
60 Kotang Antakesuma
61 Firasat Sari
62 Bicara Dengan Bergala
63 Gus Bagus Baper (Bawa perasaan)
64 Bercanda Di Atas Kasur
65 Kabar Dari Haji Kasturi
66 100 Pasukan Genderuwo
67 Sarikem Si Genderuwo
68 Masa Kecil Dengan Kakek Buyut
69 Jaga Dirimu Dan Anak Kita
70 Pasukan Kalap
71 Percakapan Abah Kasturi dan Sarpala
72 Puncak Tunggorono
73 Rajaku, Ratuku, Janji Suci Dava & Sari
74 Mbah Raji Selamat
75 Dava Menikung
76 Bayi Cahaya
77 Aji bukan Aji
78 Mata Merah Peniru
79 Lingkaran Segel Bola Tanah
80 Kita Menang
81 Garuda Untuk Wahyu
82 Malam Tenang
83 Acara Pertunangan
84 Effendik Jangkaru
85 Abadi & Reinkarnasi
86 Raja Siluman Adi Yaksa
87 Jaka Merajuk
88 Keresahan Dalang
89 Bab Dihapus
90 Gadis Persembahan ( sambungan 87, ini Bab 88)
91 Oalah Perang Lagi
92 Teriakan Dewi
93 Warga Murka
94 Tukang Gosip
95 Pelet Kamasutra
96 Rapat Akbar Bukit Tunggorono
97 Perintah Serangan
98 Rapat Para Siluman
99 Ulah Wahyu
100 Diskusi Ruang Tamu
101 Arwah Mas Hasan Jaelani
102 Mimpi Putri
103 Mimpi Sari
104 Hanya Sebuah Peringatan
105 Kebo Marcuet
106 Habis-habisan
107 Hasan VS Nurma
108 Dava & akhir
109 Kebangkitan Pasukan Neraka
110 Grub Pemuda Majapahit
111 Ormas Mataraman
112 Laskar L.A & Wong Kadiri
113 Titik Terang
114 Punggawa 5 Kota
115 Kemarahan Jaka
116 Pengorbanan Hasan Jaelani
117 Senandung Rasa Mati
118 Wahyu Memimpin
119 Akhir Adi Yaksa
120 Ancaman Adi Yaksa, Kemenangan Lima Kota
121 Akhirnya Selesai
122 Tangisan Sang Panglima
123 Seminggu Yang Lalu
124 Kembalilah Dek
125 Kelahiran Bayi Setan
126 Kedamaian Di Rumah Gus Bagus
127 Sepuluh Tahun Kemudian
128 Obrolan Meja Makan
129 Upacara Bendera
130 Wahyu VS Cecak
131 Pesan Orang Gila
132 Romantisnya Bagus dan Vivi
133 Canda Wahyu dan Jaka
134 Perang Batal
135 Bayi Setan Kesepian
136 Membahas Tentang Kemungkinan
137 Mas Kecil dan Dedek Wahyu
138 Membahas Regenerasi
139 Kisah Gagang Sapu
140 Adi Elang
141 Keanehan Sebelum kelahiran
142 Jaket Merah Putih
143 Super Emak
144 Srikandi T O H generasi 3
145 Dukun Wanita Yayu Yuwana
146 Suasana Latihan Wahyu
147 Poci Kena Mental
148 Kembali Mesra
149 Ramalan Kematian Sang Ketua
150 Mode Api Alam
151 Ketika Salat Tak Bisa Diganggu Gugat
152 Klu T O H vol 2 ( MR. D)
153 Hey TOH lanjut di novel baru loh
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Malam Jahanam
2
Yang Tidak Terlihat
3
Siswi Pindahan Itu Mencurigakan
4
Sulam
5
Pohon Sawo
6
Petuah Abah
7
Sosok Genderuwo
8
Sosok Diatas Atap
9
Jaka Vs Suster Ngepot
10
Pengertian T O H
11
Rapat Rahasia Si Haji Gila
12
Tentang Lindihen
13
Kejadian Aneh Bin Ghoib
14
Dukun Pembawa Setan
15
Keris Setan Kober
16
Pak Wira Tumbang
17
Kecelakaan Depan Rumah
18
Berkunjung Ke Rumah Pakde
19
Air Perasan Jeruk Nipis
20
Ketukan Di Pintu Depan
21
Rapat RT 01
22
Membahas tentang Pulung
23
Bicara dengan Sosok Gentayangan
24
I Love You Too Bawel
25
Malam sebelum Pemilihan
26
Manjanya Si Putri
27
Bayi Bajang
28
Datangnya Pulung Wahyu Keprabuan
29
Buah Pisang Sinyal Positif
30
Poci (Pocong Keliling)
31
Pip, pip, pip Calon Mantu
32
Dewi Gaib
33
Mode Api Amarah
34
Masalah Pisang Selesai
35
Ketahuan
36
Tentang Mas Bagus
37
Anak Turunan
38
Mbak Kunti Numpang Mandi
39
Tiga Tokoh T O H
40
Sedulur Papat Limo Pancer
41
Pandemi Aneh
42
Percakapan Atas Atap
43
Rapat Akbar Tepi Waduk Rejosari
44
Perang Ghoib Segera Datang
45
Tapak Buda Vs Pukulan Kilat
46
Datuk Panglima Kumbang
47
Api Surah Al Ikhlas
48
Jatayu
49
Penyergapan Hari Pertama
50
Pahala Syahid
51
Pemusnahan Massal
52
Sang Naga Baru kelinting
53
Kemenangan Di Desa Mbadas Selatan
54
Kita Sudah Menikah
55
Kangmas Naga Bergala
56
Sultan Pemilik Siluman
57
Sultan Siluman Guru Agama
58
Sultonnirojim
59
Pasangan Perak Vs Siluman Tengkorak
60
Kotang Antakesuma
61
Firasat Sari
62
Bicara Dengan Bergala
63
Gus Bagus Baper (Bawa perasaan)
64
Bercanda Di Atas Kasur
65
Kabar Dari Haji Kasturi
66
100 Pasukan Genderuwo
67
Sarikem Si Genderuwo
68
Masa Kecil Dengan Kakek Buyut
69
Jaga Dirimu Dan Anak Kita
70
Pasukan Kalap
71
Percakapan Abah Kasturi dan Sarpala
72
Puncak Tunggorono
73
Rajaku, Ratuku, Janji Suci Dava & Sari
74
Mbah Raji Selamat
75
Dava Menikung
76
Bayi Cahaya
77
Aji bukan Aji
78
Mata Merah Peniru
79
Lingkaran Segel Bola Tanah
80
Kita Menang
81
Garuda Untuk Wahyu
82
Malam Tenang
83
Acara Pertunangan
84
Effendik Jangkaru
85
Abadi & Reinkarnasi
86
Raja Siluman Adi Yaksa
87
Jaka Merajuk
88
Keresahan Dalang
89
Bab Dihapus
90
Gadis Persembahan ( sambungan 87, ini Bab 88)
91
Oalah Perang Lagi
92
Teriakan Dewi
93
Warga Murka
94
Tukang Gosip
95
Pelet Kamasutra
96
Rapat Akbar Bukit Tunggorono
97
Perintah Serangan
98
Rapat Para Siluman
99
Ulah Wahyu
100
Diskusi Ruang Tamu
101
Arwah Mas Hasan Jaelani
102
Mimpi Putri
103
Mimpi Sari
104
Hanya Sebuah Peringatan
105
Kebo Marcuet
106
Habis-habisan
107
Hasan VS Nurma
108
Dava & akhir
109
Kebangkitan Pasukan Neraka
110
Grub Pemuda Majapahit
111
Ormas Mataraman
112
Laskar L.A & Wong Kadiri
113
Titik Terang
114
Punggawa 5 Kota
115
Kemarahan Jaka
116
Pengorbanan Hasan Jaelani
117
Senandung Rasa Mati
118
Wahyu Memimpin
119
Akhir Adi Yaksa
120
Ancaman Adi Yaksa, Kemenangan Lima Kota
121
Akhirnya Selesai
122
Tangisan Sang Panglima
123
Seminggu Yang Lalu
124
Kembalilah Dek
125
Kelahiran Bayi Setan
126
Kedamaian Di Rumah Gus Bagus
127
Sepuluh Tahun Kemudian
128
Obrolan Meja Makan
129
Upacara Bendera
130
Wahyu VS Cecak
131
Pesan Orang Gila
132
Romantisnya Bagus dan Vivi
133
Canda Wahyu dan Jaka
134
Perang Batal
135
Bayi Setan Kesepian
136
Membahas Tentang Kemungkinan
137
Mas Kecil dan Dedek Wahyu
138
Membahas Regenerasi
139
Kisah Gagang Sapu
140
Adi Elang
141
Keanehan Sebelum kelahiran
142
Jaket Merah Putih
143
Super Emak
144
Srikandi T O H generasi 3
145
Dukun Wanita Yayu Yuwana
146
Suasana Latihan Wahyu
147
Poci Kena Mental
148
Kembali Mesra
149
Ramalan Kematian Sang Ketua
150
Mode Api Alam
151
Ketika Salat Tak Bisa Diganggu Gugat
152
Klu T O H vol 2 ( MR. D)
153
Hey TOH lanjut di novel baru loh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!